Liga Asuransi – Sidang pembaca yang luar biasa. Pada tanggal 10 April 2021 lalu, kembali bumi Nusantara diguncang gempa dengan pusatnya di kota Malang, Jawa Timur. Getarannya dirasakan hampir di seluruh pulau Jawa hingga ke pulau Lombok di sebelah timur.
Menurut catatan BMKG kekuatan gempa mencapai 6.1 skala richter, gempa ini termasuk gempa berkekuatan relatif tinggi. Ribuan rumah penduduk rusak, pusat perdagangan, kantor, rumah ibadah dan sarana umum banyak yang mengalami kerusakan. Beberapa korban jiwa dan cedera dan cacat.
Sebagai broker asuransi kami senantiasa menghimbau kepada semua klien kami agar selalu menjaminkan aset mereka terhadap resiko gempa bumi, meskipun presentasi kejadiannya kecil dan jarang terjadi.
Wilayah Indonesia terutama di bagian barat, selatan dan bagian timur termasuk wilayah rawan gempa. Hampir setiap bulan terjadi gempa baik berskala kecil, sedang maupun skala besar.
Untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang resiko gempa bumi berikut ini kami tuliskan beberapa hal yang perlu Anda ketahui agar anda dapat menghindari dampaknya. Tulisan ini kami ambil dari pengetahuan sendiri dan ditambah dari sumber lain termasuk dari website https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
Jika Anda tertarik dengan tulisan ini silahkan dibagikan kepada rekan-rekan Anda agar mereka juga paham seperti Anda.
Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Richter adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan jika besarnya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Jenis gempa bumi
Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan berdasarkan penyebab:
- Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
- Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
- Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
- Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
- Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Berdasarkan kedalaman
- Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
- Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
- Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Penyebab terjadinya gempa bumi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan bumi yang bergerak ke satu arah atau bisa juga lebih. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir adalah gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (walaupun jarang) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal). Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari ledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Sejarah gempa bumi besar yang terjadi di Indonesia pada abad ke-20 dan 21
- 28 September 2018. Gempa Bumi di Sulawesi Tengah, berkekuatan 7,4 Skala Richter dengan kedalaman 10 km. Gempa bumi ini berpusat di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala dan mengakibatkan Tsunami lokal setinggi maksimal 10 meter di Kota Palu dan pesisir Teluk Palu. Gempa, Tsunami dan Likuifaksi ini mengakibatkan korban tewas sebesar 3.679 jiwa dan puluhan ribu orang mengungsi ke dataran tinggi. Gempa ini juga terasa sampai di Kota Makassar dan di kota-kota pesisir Kalimantan Timur seperti Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.
- 5 Agustus 2018. Gempa bumi di Lombok, NTB, berkekuatan 7,0 Skala Richter dengan kedalaman 15 KM. Gempa ini menelan 483 korban Meninggal Dunia, 417.529 jiwa mengungsi, 71.734 rumah rusak, 671 fasilitas pendidikan rusak, 115 masjid rusak, 65 fasilitas kesehatan rusak, 6 jembatan rusak.
- 2 Maret 2016. Gempa bumi di Mentawai, berkekuatan 7,8 skala Richter. Pusat gempa berada 682 km barat daya kepulauan Mentawai dengan kedalaman 10 km. Gempa ini berpotensi Tsunami dari Aceh hingga Lampung.
- 11 April 2012. Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi sampai Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India.
- 26 Oktober 2010. Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami.
- 30 September 2009. Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMKG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
- 12 September 2007. Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter
- 6 Maret 2007. Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas.
- 27 Mei 2006. Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
- 26 Desember 2004. Gempa bumi berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.
- 12 Desember 1992, di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang.
Cara terbaik untuk melindungi aset berharga Anda dari dampak terkena gempa bumi adalah dengan membeli asuransi gempa bumi. Tap sayangnya di Indonesia jaminan asuransi gempa bumi tidak bisa dibeli secara terpisah, Anda hanya bisa membeli asuransi gempa bumi dengan menggabungkan dengan resiko lain. Misalnya digabungkan dengan asuransi properti, asuransi kendaraan bermotor, asuransi konstruksi/proyek.
Cara terbaik untuk membeli jaminan asuransi gempa bumi adalah dengan menggunakan jasa broker asuransi atau konsultan asuransi yang berpengalaman. Broker asuransi yang akan merancangkan program asuransi dengan menggabungkan resiko gempa bumi dengan jaminan asuransi yang lain. Misalnya polis asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor, asuransi peralatan konstruksi, asuransi proyek dan asuransi lainnya.
Banyak yang belum tahu bahwa broker asuransi juga bertindak sebagai Advocate atau pengacara Anda ketika terjadi klaim. Mereka yang akan mengurus dan berhadapan dengan pihak pihak asuransi termasuk menghadapi loss adjuster. Semua jasa tersebut tidak perlu biaya tambahan lagi!.
Salah satu broker asuransi terkemuka di Indonesia adalah L&G Insurance Broker, mereka sudah berpengalaman mengatur jaminan asuransi atas berbagai jenis aset berskala besar.
Untuk jaminan asuransi asset Anda hubungi L&G Insurance Broker sekarang!
—
HOTLINE L&G 24JAM: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP CHAT – SMS)
website: lngrisk.co.id
E-mail: customer.support@lngrisk.co.id
—