Liga Asuransi – Dunia kembali diguncang oleh serangkaian kecelakaan tragis yang menelan banyak korban jiwa dalam sepekan terakhir. Dari tabrakan helikopter Black Hawk dengan pesawat American Airlines di Washington yang merenggut 67 nyawa hingga kecelakaan bus Brimob di Tol Pandaan-Malang yang menewaskan dua orang, sederet insiden memilukan ini mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan dalam transportasi. Tak hanya di udara dan jalan raya, kecelakaan besar juga terjadi di jalur darat lainnya, termasuk tabrakan truk di Bandung Barat dan jatuhnya jet medis di Philadelphia. Artikel ini merangkum tujuh insiden terbaru yang mengguncang dunia, serta tinjauan dari perspektif manajemen risiko dan asuransi.
Tragedi di Tol Pandaan-Malang, Bus Brimob Tabrak Pembatas Jalan. Dua Orang Tewas, Belasan Luka-luka
Sebuah kecelakaan lalu lintas tunggal terjadi di ruas KM 72-73 Tol Pandaan-Malang, tepatnya di daerah Purwodadi, Jawa Timur, pada Sabtu (1/2). Insiden ini melibatkan bus milik Brimob Polri yang mengangkut rombongan siswa kelas 12 SMAN 1 Porong, Sidoarjo, yang tengah dalam perjalanan ke Malang untuk sesi foto buku tahunan.
Bus tersebut mengalami kecelakaan saat menabrak pembatas jalan (guard rail) hingga mengalami kerusakan parah. Akibat kejadian ini, dua orang meninggal dunia, yakni sang sopir bus, Khoirul (60), serta seorang siswi kelas 12 bernama Naviri Arimbi Maharani (18).
Kronologi Kejadian
Berdasarkan laporan dari kepolisian, kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Bus yang mengangkut 31 siswa ini berencana menuju kawasan Kayutangan dan Alun-alun Kota Malang untuk sesi foto. Namun, saat melintas di Exit Tol Purwodadi, bus tiba-tiba kehilangan kendali dan menabrak tiang penunjuk arah. Benturan yang sangat keras menyebabkan bagian depan bus hancur, dan sang sopir terjepit di dalam kendaraan.
Kasat PJR Ditlantas Polda Jawa Timur, AKBP Hendrix Kusuma Wardhana, menyebutkan bahwa pihaknya menerima laporan dari Jasa Marga dan langsung menuju lokasi kejadian. Dugaan awal menunjukkan bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh kurangnya kehati-hatian pengemudi.
Korban Luka dan Penanganan Medis
Selain dua korban meninggal, belasan penumpang mengalami luka-luka, baik ringan maupun berat. Para korban langsung dilarikan ke beberapa rumah sakit, termasuk Rumah Sakit dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, RS Lawang Medika, RSUD Lawang, dan RS Prima Husada.
Di RS Lawang Medika, terdapat 16 korban yang dirawat, dengan tiga diantaranya harus dirujuk karena kondisi yang semakin memburuk. Beberapa korban mengalami luka ringan, namun sebagian lainnya mengalami cedera serius seperti patah tulang dan cedera kepala yang memerlukan tindakan medis intensif.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, memastikan bahwa biaya perawatan seluruh siswa yang menjadi korban kecelakaan akan ditanggung melalui BPJS Kesehatan. Selain itu, Polres Pasuruan juga menyiapkan program trauma healing bagi para korban selamat untuk membantu mereka pulih secara psikologis pasca kejadian.
Peringatan dan Penyesalan dari Pihak Sekolah
Kepala Sekolah SMAN 1 Porong, Ropinggi, mengungkapkan bahwa pihaknya sebenarnya sempat melarang kegiatan pembuatan foto buku tahunan di Malang. Namun, rombongan tetap berangkat dengan menggunakan bus Brimob. Tragedi ini tentu menjadi pukulan berat bagi pihak sekolah dan keluarga korban.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Kejadian ini menjadi pengingat penting akan pentingnya keselamatan dalam perjalanan, terutama bagi rombongan pelajar yang menggunakan kendaraan besar di jalan tol.
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
- Asuransi Mobil
- Asuransi Third Party Liability
- Asuransi Personal Accident
- Asuransi Kesehatan
- Asuransi Jiwa
Truk Bermuatan Batu Kapur dan Truk Tronton Tabrakan di Bandung Barat. Kedua Truk Rusak Parah
Sebuah kecelakaan yang melibatkan dua truk terjadi di Jalan Raya Bandung-Cianjur, tepatnya di Kampung Cisaladah, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada Senin (3/2/2025) sekitar pukul 15.30 WIB. Insiden ini mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas dan menjadi viral di media sosial.
Kronologi Kejadian
Kecelakaan terjadi antara truk Hino bermuatan batu kapur dengan nomor polisi D-9389-AG dan truk tronton tanpa muatan B-9082-GZ. Berdasarkan laporan kepolisian, truk Hino yang melaju dari arah Bandung menuju Cianjur mengalami kendala saat melintas di jalan menurun. Bagian kabin kendaraan tiba-tiba terjungkal ke depan, membuat truk oleng ke kanan dan akhirnya bertabrakan dengan truk tronton yang datang dari arah berlawanan.
Benturan keras mengakibatkan bagian depan truk Hino mengalami kerusakan parah, sementara truk tronton juga mengalami kerusakan di bagian bak. Meskipun demikian, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini.
Penanganan dan Dampak Kecelakaan
Kapolsek Cipatat, AKP Iwan Setiawan, mengonfirmasi kejadian tersebut dan memastikan bahwa pihak kepolisian segera menangani insiden ini dengan mengevakuasi kendaraan ke pinggir jalan. Untuk mengurai kemacetan, petugas menerapkan sistem buka-tutup jalur hingga lalu lintas kembali normal.
Selain itu, aparat kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan barang bukti, serta meminta keterangan dari sejumlah saksi. Proses evakuasi truk yang mengalami kerusakan juga dilakukan menggunakan mobil derek.
“Kami pastikan tidak ada korban dalam kejadian ini. Saat ini arus lalu lintas di Jalan Bandung-Cianjur sudah berangsur normal setelah dilakukan rekayasa lalu lintas,” jelas AKP Iwan Setiawan.
Kesadaran Pengemudi dan Keselamatan Berkendara
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan pengemudi, terutama bagi kendaraan berat yang melintasi jalur menurun. Pemeriksaan rutin terhadap kondisi kendaraan, termasuk sistem rem dan kemudi, menjadi faktor krusial untuk mencegah kecelakaan serupa di masa mendatang.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kecelakaan tetap memberikan dampak pada kelancaran lalu lintas serta mengakibatkan kerugian materi. Dengan adanya penanganan cepat dari pihak kepolisian, kondisi di sekitar lokasi kejadian kini telah kembali kondusif.
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
- Asuransi Mobil
- Asuransi Public Liability
- Asuransi Cargo (Pengangkutan Barang)
- Asuransi Kesehatan
Tragedi di Philadelphia, Pesawat Jet Medis Jatuh dan Meledak, 7 Orang Tewas dan 19 Orang Luka-Luka
Sebuah pesawat jet medis Learjet 55 bermesin ganda jatuh dan meledak di area padat penduduk di Kota Philadelphia, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (31/1/2025). Peristiwa tragis ini menyebabkan tujuh orang tewas dan 19 lainnya mengalami luka-luka hingga Sabtu (1/2/2025).
Kronologi Insiden
Pesawat yang mengangkut enam orang—termasuk seorang gadis muda yang tengah menjalani perawatan medis, ibunya, kru medis, serta awak penerbangan—jatuh secara tiba-tiba sebelum meledak di tengah kawasan permukiman. Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa seluruh penumpang pesawat adalah warga negara Meksiko.
Menurut Wali Kota Philadelphia, Cherelle Parker, jumlah korban tewas kemungkinan masih bertambah, termasuk satu korban yang ditemukan di dalam mobil di sekitar lokasi kejadian. Direktur pelaksana kota, Adam Thiel, menyatakan bahwa masih ada kemungkinan korban tambahan mengingat area jatuhnya pesawat mencakup empat hingga enam blok permukiman.
“Puing-puing pesawat tersebar di beberapa titik, termasuk di area terpencil tempat jatuhnya pesawat,” ujar Thiel, dikutip dari kantor berita AFP.
Duka dan Investigasi
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyampaikan belasungkawa atas tragedi ini melalui platform media sosial X. Sementara itu, Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) bersama Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) telah memulai penyelidikan untuk mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut.
Insiden memilukan ini terjadi hanya dua hari setelah tabrakan pesawat American Airlines dengan helikopter militer Black Hawk UH-60 di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington DC, yang menewaskan seluruh 67 orang di kedua armada.
Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi industri penerbangan untuk terus meningkatkan keselamatan penerbangan, terutama bagi pesawat medis yang sering kali beroperasi dalam situasi darurat.
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
- Asuransi Aviation Hull
- Asuransi Public Liability
- Asuransi Kesehatan
- Asuransi Jiwa
- Asuransi Travel
Helikopter Black Hawk Tabrak Pesawat American Airlines di Washington, 67 Orang Tewas
Kecelakaan udara tragis terjadi di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington pada Rabu (29/1/2025) malam ketika sebuah helikopter militer Black Hawk bertabrakan dengan pesawat komersial American Airlines CRJ700. Insiden ini merenggut nyawa total 67 orang dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban serta dunia penerbangan.
Detik-Detik Kecelakaan
Berdasarkan data awal dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB), pesawat CRJ700 milik American Airlines berada pada ketinggian sekitar 325 kaki (91 meter) ketika tabrakan terjadi. Sementara itu, helikopter Black Hawk dilaporkan terbang di atas batas ketinggian maksimal 200 kaki (61 meter) untuk jalur tersebut.
Data radar dari menara kontrol juga mengindikasikan bahwa helikopter berada di ketinggian 200 kaki pada saat insiden. Namun, perbedaan dalam data tersebut masih dalam tahap investigasi.
“Itulah tugas kami, untuk mencari tahu penyebabnya,” ujar anggota dewan NTSB, Todd Inman, saat ditanya mengenai perbedaan angka dalam laporan awal.
Sebelum tabrakan, pengontrol lalu lintas udara disebut telah memberikan peringatan kepada helikopter mengenai keberadaan pesawat CRJ700 sekitar dua menit sebelumnya. Selain itu, perekam suara kokpit pesawat menangkap reaksi verbal dari awak pesawat sesaat sebelum insiden terjadi.
Sistem transmisi otomatis di pesawat juga memberikan peringatan “traffic, traffic, traffic” sebelum akhirnya suara benturan terdengar dalam rekaman black box, menandai momen tabrakan.
Faktor Kacamata Penglihatan Malam Masih Diselidiki
Tim investigasi juga tengah menyelidiki apakah penggunaan kacamata penglihatan malam berperan dalam kecelakaan ini. Namun, belum ada konfirmasi apakah perangkat tersebut dipakai oleh awak helikopter saat kejadian.
“Kami masih mencari tahu apakah kacamata penglihatan malam digunakan dan bagaimana pengaturannya. Investigasi lebih lanjut akan membantu menentukan apakah hal ini menjadi faktor penyebab kecelakaan,” jelas Inman.
Identitas Korban dan Upaya Evakuasi
Angkatan Darat AS telah mengidentifikasi tiga prajurit yang tewas dalam helikopter Black Hawk. Mereka adalah:
- Kapten Rebecca Lobach dari Durham, Carolina Utara, yang telah bertugas sejak 2019 di Batalyon Penerbangan ke-12, Fort Belvoir, Virginia.
- Sersan Staf Ryan Austin O’Hara (28)
- Kepala Perwira 2 Andrew Loyd Eaves (39)
Sementara itu, nama-nama 60 penumpang dan empat awak pesawat CRJ700 yang tewas belum diumumkan secara resmi. Namun, beberapa korban telah diidentifikasi oleh keluarga dan media sosial.
Hingga Minggu (2/2/2025), tim penyelamat telah menemukan 42 jenazah dari lokasi kejadian. Proses evakuasi puing-puing pesawat dari Sungai Potomac juga terus dilakukan sebagai bagian dari investigasi dan pencarian korban yang masih hilang.
Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan udara paling mematikan di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir dan menyoroti pentingnya keselamatan penerbangan, baik untuk pesawat komersial maupun militer.
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
- Asuransi Aviation Hull
- Asuransi Public Liability
- Asuransi Kesehatan
- Asuransi Jiwa
- Asuransi Travel
Kebakaran Hebat Melanda 3 Pabrik di Kawasan Industri Margaasih, Bandung
Kebakaran besar melanda tiga pabrik di kawasan industri Kampung Sadang, Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, pada Kamis (30/1). Kepulan asap hitam tebal terlihat membubung tinggi dari lokasi kebakaran, menarik perhatian warga sekitar dan menyulitkan upaya pemadaman.
Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bandung menerima laporan insiden tersebut pada pukul 16.55 WIB. Karena kondisi yang semakin memburuk, Disdamkar menetapkan status “Kode Merah” dan mengerahkan 12 unit mobil pemadam kebakaran dari berbagai pos di Kabupaten Bandung, dengan tambahan bantuan dari Kota Bandung dan Kota Cimahi.
Tiga Pabrik Hangus Dilalap Api
Kebakaran ini menghanguskan tiga pabrik, yaitu PT Lakistar (produsen aksesori), PT Aneka Lem (produsen lem), dan PT Abadi Prima (produsen kain). Besarnya kobaran api disebabkan oleh banyaknya material mudah terbakar seperti kain, benang, plastik, thinner, dan lem yang mempercepat penyebaran api ke seluruh area pabrik.
Upaya pemadaman berjalan sangat sulit karena api terus membesar, diperburuk oleh angin kencang yang berhembus di sekitar lokasi kejadian. Petugas pemadam bekerja keras untuk menghambat penyebaran api agar tidak menjalar ke bangunan lainnya.
Disdamkar Berlakukan ‘Kode Merah’
Saat tiba di lokasi, petugas pemadam mendapati api telah menyebar luas dan sulit dikendalikan. Melihat situasi ini, Disdamkar Kabupaten Bandung menetapkan status ‘Kode Merah’, yang berarti kebakaran dalam skala besar dan membutuhkan respons cepat serta tambahan unit pemadam dari berbagai wilayah.
Sebanyak 15 unit mobil pemadam akhirnya diterjunkan untuk menangani kebakaran ini, termasuk bantuan dari Kota Cimahi dan Kota Bandung. Pemadaman dilakukan dengan menyemprotkan air ke titik api utama agar tidak semakin meluas. Sayangnya, kondisi angin kencang serta minimnya pasokan air membuat pemadaman semakin sulit.
Tantangan dalam Proses Pemadaman
Proses pemadaman berlangsung penuh tantangan. Material pabrik yang mudah terbakar seperti thinner dan lem membuat api sulit dikendalikan hanya dengan air. Selain itu, ketiadaan hidran yang berfungsi di sekitar area industri membuat petugas harus mencari sumber air dari lokasi lain, memperlambat laju pemadaman.
“Kami mengalami kendala karena hidrannya tidak berfungsi. Tim harus mencari sumber air ke lokasi yang cukup jauh,” ujar Kepala Disdamkar Kabupaten Bandung, Iman Irianto.
Selain itu, kondisi angin yang bertiup cukup kencang juga memperparah situasi. Tiupan angin menyebabkan api lebih cepat menyebar, sehingga petugas pemadam harus bekerja ekstra keras agar api tidak menjalar ke area lain.
Api Padam Setelah 13 Jam
Setelah hampir 13 jam berjuang melawan kobaran api, tim pemadam akhirnya berhasil memadamkan kebakaran pada Jumat (31/1) pukul 05.36 WIB. Meski tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, beberapa petugas pemadam mengalami luka ringan akibat terkena serpihan kaca dan beling. Salah satu petugas juga mengalami luka bakar ringan karena suhu panas ekstrem di lokasi kejadian.
Setelah api padam, petugas melakukan proses pendinginan untuk memastikan tidak ada titik api yang masih menyala dan berpotensi menimbulkan kebakaran ulang. Sementara itu, pihak kepolisian mulai melakukan investigasi guna mencari tahu penyebab pasti kebakaran tersebut.
Penyebab Kebakaran Masih Diselidiki
Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian. Dugaan awal mengarah pada kemungkinan korsleting listrik atau reaksi bahan kimia dari dalam pabrik sebagai pemicu utama kebakaran. Namun, pernyataan resmi masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya sistem proteksi kebakaran yang lebih baik di lingkungan industri. Tidak berfungsinya hidran di sekitar pabrik menjadi salah satu faktor yang memperpanjang durasi kebakaran dan menghambat upaya pemadaman. Evaluasi lebih lanjut diharapkan dapat mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
“Saat petugas tiba, api sudah membesar, jadi penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan oleh kepolisian,” pungkas Irianto.
Insiden kebakaran ini menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa waktu terakhir di Kabupaten Bandung. Diharapkan, langkah-langkah pencegahan dan evaluasi menyeluruh dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan industri serta mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
- Asuransi Property All Risks
- Asuransi Third Party Liability
- Asuransi Kesehatan Karyawan
- Asuransi Business Interruption
Speed Boat Basarnas Meledak, 3 Orang Tewas dan 1 Jurnalis Metro Tv Hilang
Sebuah speed boat milik Basarnas Ternate, RIB 04, mengalami ledakan hebat saat menjalankan misi evakuasi di perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, pada Minggu (2/2) malam sekitar pukul 23.00 WIT. Insiden tragis ini menewaskan tiga orang dan menyebabkan satu jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, hilang.
Misi Evakuasi Berujung Petaka
Speedboat tersebut berangkat membawa 11 anggota tim penyelamat untuk menolong dua nelayan yang mengalami mati mesin di tengah laut. Namun, dalam perjalanan, terjadi ledakan yang mengakibatkan perahu mengalami kerusakan parah dan menewaskan tiga orang di tempat.
Menurut Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Malut, Kombes Azhari Juanda, tiga korban tewas dalam insiden ini adalah Bharatu Mardi Hadji (anggota Ditpolairud Polda Malut), serta dua anggota Basarnas, Fadli M Malagapi dan M Riski Esa. Sementara itu, seorang jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang dan pencarian terhadapnya terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Korban Selamat dan Proses Evakuasi
Sebanyak tujuh orang selamat dari ledakan tersebut dan telah dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat. Mereka adalah:
- Kasi Ops Basarnas M Syahran Laturua
- Ryan Azur Ali (PNS SAR Kota Ternate)
- Hamja Djirun (PNS SAR Kota Ternate)
- Darmanto Rauf (PNS SAR Kota Ternate)
- Maretang (PNS SAR Kota Ternate)
- Bripka Irwan Idris (anggota Ditpolairud Polda Malut)
- Bripda Putra Nusantara Ruslan (anggota Ditpolairud Polda Malut)
Para korban selamat awalnya ditemukan oleh kapal cepat KM Cantika Lestari 10 yang sedang berlayar dari Pelabuhan Gita menuju Manado. Mereka segera dievakuasi ke Pelabuhan Gita sebelum dibawa ke Puskesmas Payahe untuk mendapatkan perawatan medis. Selanjutnya, mereka dipindahkan ke Ternate menggunakan KM Pandudewanata guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Penyelidikan dan Upaya Pencarian
Pihak berwenang saat ini masih menyelidiki penyebab ledakan yang menimpa speedboat Basarnas tersebut. Sementara itu, pencarian terhadap jurnalis Metro TV yang hilang terus dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur SAR gabungan.
“Kami masih fokus dalam proses evakuasi dan pencarian korban. Untuk penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab ledakan, masih akan dikaji oleh pihak berwenang,” ujar Kombes Azhari Juanda.
Ketiga jenazah korban tewas telah dievakuasi ke Ternate menggunakan kapal cepat milik Ditpolairud Polda Maluku Utara. Jenazah Bharatu Mardi Hadji langsung diserahkan kepada pihak keluarga, sementara dua korban luka berat dilarikan ke RSUD Chasan Boesoirie Ternate.
Fokus pada Keselamatan dan Penyelidikan
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab pasti ledakan yang merenggut nyawa tiga anggota tim penyelamat tersebut. Tim investigasi masih bekerja untuk mengungkap penyebab insiden yang mengejutkan ini.
“Kami masih menunggu hasil investigasi. Saat ini, prioritas utama adalah pencarian korban hilang dan pemulihan bagi mereka yang selamat,” tambah Azhari.
Peristiwa ini menjadi pengingat betapa berisikonya tugas para penyelamat yang berjibaku di medan berbahaya demi menyelamatkan nyawa orang lain. Harapan besar kini tertuju pada upaya pencarian yang masih berlangsung, dengan doa agar korban yang hilang dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Source : https://mediaindonesia.com/nusantara/740300/kapal-basarnas-meledak-3-anggota-tewas-1-jurnalis-hilang
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
- Asuransi Marine Hull & Machinery
- Asuransi Personal Accident
- Asuransi Protection & Indemnity
- Asuransi Jiwa
Tongkang Bermuatan Batubara Tenggelam di Sungai Tembesi, Diduga Cemari Aliran Sungai Batanghari
Sebuah tongkang bermuatan batubara dikabarkan tenggelam di persimpangan Sungai Tembesi pada Sabtu, 1 Februari 2025. Kejadian ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat sekitar, terutama terkait potensi dampaknya terhadap lingkungan dan kualitas air di wilayah tersebut.
Aktivis lingkungan Provinsi Jambi, Jhon Herman, mengungkapkan bahwa tongkang yang tenggelam adalah Ponton APN 6, yang tengah ditarik oleh tugboat Devalin. Menurutnya, insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai kemungkinan pencemaran Sungai Batanghari akibat kandungan zat berbahaya dalam batubara.
“Dengan kejadian ini, besar kemungkinan aliran Sungai Batanghari telah tercemar oleh cairan magma tambang dari batubara, yang berisiko bagi kesehatan manusia,” ujar Jhon Herman kepada awak media.
Mengingat Sungai Batanghari menjadi sumber utama air minum bagi masyarakat Jambi, ia meminta agar pihak berwenang segera mengambil tindakan. Ia mendesak Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jambi, dan DLH Provinsi Jambi untuk segera turun tangan dalam menanggapi peristiwa ini.
“Pencemaran di Sungai Batanghari bisa menjadi ancaman besar bagi kesehatan dan kehidupan masyarakat. Sebagian besar pasokan air minum yang dikelola PDAM berasal dari aliran sungai ini,” tegasnya.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai penyebab pasti tenggelamnya tongkang maupun langkah-langkah penanganan dampaknya terhadap lingkungan. Masyarakat dan aktivis lingkungan terus menyoroti kejadian ini, berharap ada tindakan cepat guna mencegah pencemaran yang lebih luas.
Source : https://indepthnews.id/tongkang-bermuatan-batubara-tenggelam-di-aliran-sungai-batanghari/
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
Untuk memastikan bisnis Anda tetap terlindungi dari berbagai risiko, memiliki asuransi yang tepat adalah langkah yang bijak. Dengan pengalaman dan keahlian kami, L&G Insurance Broker siap membantu Anda menemukan solusi perlindungan terbaik sesuai kebutuhan. Jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan mengunjungi L&G Insurance Broker atau menghubungi call center WhatsApp 24 jam di +62 811-8507-773.