Asuransi Konstruksi

Bangkit Lagi, Industri Konstruksi Diperkirakan Mulai Pulih di 2021

Liga Asuransi – Sidang pembaca yang luar biasa, kali ini kami akan membagikan berita positif tentang prospek cerah dari bisnis konstruksi di tahun 2021 ini.

Meski wabah pandemi COVID-19 belum juga usai, tapi ada berita gembira bahwa obat penawar berupa vaksin sudah mulai tersedia bahkan sudah mulai disuntikkan kepada masyarakat. Dengan demikian diharapkan penyebarannya sudah bisa dikendalikan dan dikurangi. Masyarakat kembali bisa leluasa beraktifitas.

Sektor konstruksi merupakan penyumbang terbesar dalam kegiatan ekonomi Indonesia, ia disebut juga sebagai lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia.

Sebagai broker dan konsultan asuransi kami melihat kebangkitan industri konstruksi sebagai peluang bisnis bagi industri perasuransian. Tapi dibalik itu terdapat juga tantangan besar. Semakin banyak proyek, semakin tinggi pula resiko proyek yang dapat terjadi. Oleh karena itu perlu ada usaha-usaha pengelolaan resiko proyek agar resiko dapat ditekan. Inilah tugas utama dari broker asuransi untuk proyek konstruksi.

Berikut kami tuliskan hasil penjelasan dari team BCI Asia sebuah perusahaan penyedia informasi terlengkap mengenai industri konstruksi di Indonesia dan juga di wilayah Asia. Informasi ini kami sarikan dari beberapa sumber.

Setelah penurunan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Pasar yang sedang menuju pemulihan ekonomi mungkin akan melambat sampai masalah kesehatan teratasi.Pasar konstruksi diharapkan kembali tumbuh pada pertengahan 2021 dengan pemulihan secara bertahap mulai kuartal ketiga 2021

Hal ini disampaikan oleh BCI Asia yang menyelenggarakan acara BCI Breakfast Briefing Webinar 2020 pada Kamis 3 Desember 2020. Pada acara tersebut disampaikan laporan tahunan BCI Indonesia Construction Market Outlook 2021 yang berjudul Preparing for Tomorrow – Indonesia’s 2021 Construction Market Recovery Outlook.

General Manager Emerging Market BCI Asia, Pieter Sanjaya menyatakan bahwa kondisi pasar konstruksi memerlukan ketahanan atau resilience dari para pelaku konstruksi. Untuk dapat bertahan diperlukan  petunjuk dan navigasi serta pengarahan agar bisnis khususnya kepada pemimpin industri konstruksi agar dapat mengambil keputusan tepat dan dapat muncul sebagai pemenang.

Prita Ananda, BCI Economics Client Service Manager, mengatakan  bahwa meskipun pemulihan pasar konstruksi akan berjalan lambat namun masih ada peluang pada proyek pembangunan gedung yang mulai konstruksi di tahun 2021. Pembangunan gedung diperkirakan tumbuh Rp 197,80 triliun pada tahun 2021 yang didukung oleh pertumbuhan pada sektor Perumahan dan Industri yang akan terus menjadi sektor unggulan dalam pemulihan perekonomian. 

Kategori residensial diperkirakan akan mencapai nilai konstruksi Rp 52,46 triliun atau naik 48,71% pada tahun 2021. Proyek apartemen yang tertunda akan menjadi prioritas untuk dimulai kembali. Tren positif menunjukkan dengan menguatnya penjualan pasar perumahan yang tertunda, tren proyek perumahan baru akan terus berlanjut dan permintaan kota-kota terintegrasi pasca wabah pandemi akan meningkat.

Sektor Industri diperkirakan meningkat pada 2021 dengan nilai konstruksi mencapai Rp 16,76 triliun atau naik 48,13%. Ada beberapa sektor pendorong eskalasi ini, seperti pertumbuhan permintaan gudang dari FMCG, e-commerce & retailer online, dan logistik pihak ketiga, serta pemerintah yang proaktif mempersiapkan berbagai kawasan industri baru untuk menarik lebih banyak investasi.

Pada webinar tersebut juga disampaikan sentimen pelaku konstruksi terhadap kondisi pasar konstruksi Indonesia 2021 berdasarkan hasil sentiment survey yang dilakukan oleh BCI Economics terhadap 350 responden yang terdiri dari developer, arsitek & konsultan, kontraktor, dan sub-kontraktor di Indonesia.

Para pelaku konstruksi masih optimis kondisi pasar konstruksi akan membaik pada 2021 dengan prioritas proyek yang akan mereka kerjakan tahun depan adalah pada proyek tahap desain dan tahap konstruksi. Restrukturisasi kredit dan pengurangan pajak adalah dua inisiatif pemerintah yang dinilai efektif oleh pelaku konstruksi untuk pemulihan.

Dalam acara tersebut, juga hadir pembicara tamu Albert Luhur, Executive Director PT. Summarecon Agung Tbk. dan Dendi Ramdani, Department Head of Industry & Regional Research, Office of Chief Economist, Bank Mandiri. Albert Luhur memaparkan mengenai strategi dan optimisme developer Summarecon Agung di tahun 2021 yang fokus pada penjualan landed house dan pengembangan township baru. Summarecon Agung adalah salah satu developer terkemuka di Indonesia yang juga telah meraih BCI Top 10 Awards sebagai Top 10 Developers berturut-turut sejak 2011.

Dendi Ramdani memaparkan mengenai outlook ekonomi dan konstruksi 2021 di tengah pandemic COVID-19 dengan katalis positif seperti penemuan vaksin, stimulus fiskal yang efektif dan harga komoditas yang membaik, di sisi lain perlu adanya perhatian pada faktor risiko seperti confidence konsumen dan pebisnis yang lambat pulih, dan slow recovery ekonomi global.

BCI Economics sebagai divisi construction market intelligence dari BCI Asia, secara rutin merilis laporan tahunan Indonesia Construction Market Outlook yang dapat digunakan untuk membantu pebisnis dan pelaku konstruksi dalam pengambilan keputusan budgeting dan strategic planning di pasar konstruksi.

Laporan ini menggambarkan pergerakan pasar dalam satu tahun, perkembangan konstruksi terkini. dan aktivitas konstruksi menurut sektor dan wilayah di Indonesia. Sektor konstruksi meliputi residential retail, office, hospitality, industrial, education, health, infrastructure, transport, dan utilities. Laporan ini dibuat berdasarkan data proyek konstruksi yang dilaporkan oleh tim riset BCI Asia setiap hari di database real-time BCI Asia.

Sebagai konsultan dan broker asuransi kami berharap industri konstruksi Indonesia kembali bangkit dan aktivitas ekonomi di seputar konstruksi kembali semarak.

Tulisan ini di persembahkan oleh L&G Insurance Broker. A smart insurance broker

To Top
L&G Risk Registered by Otoritas Jasa Keuangan KEP-667/KM.10/2012
Butuh perlindungan segera?
Chat kami di WhatsApp untuk solusi asuransi yang cepat dan mudah!
Butuh perlindungan segera?
Chat kami di WhatsApp untuk solusi asuransi yang cepat dan mudah!
OJK Registered KEP-667/KM.10/2012