Memasuki Oktober 2025, kondisi ekonomi global dan domestik menunjukkan kombinasi tantangan dan peluang yang menarik. Di tengah fluktuasi pasar keuangan dan dinamika perdagangan dunia, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan melalui pertumbuhan ekspor nonmigas dan surplus neraca perdagangan. Menurut data BPS, nilai ekspor Indonesia selama Januari–Juli 2025 sudah mencapai USD 160,16 miliar, naik sekitar 8,03 % dibanding periode sama tahun sebelumnya. Sementara itu, neraca perdagangan juga mencatat surplus, yang menunjukkan daya saing ekspor Indonesia tetap kuat.
Di sisi pasar modal, IHSG juga memantapkan langkah optimis: pada penutupan 29 September 2025, IHSG menguat 0,30 % ke level 8.123,24. Aksi beli asing yang net buy dan penguatan sektor-sektor dasar turut mendorong sentimen positif.
Kondisi ini membuka ruang optimisme: Indonesia memiliki sejumlah komoditas ekspor dengan potensi kenaikan memasuki bulan Oktober 2025. Namun demikian, peluang yang terbuka sekaligus membawa risiko—mulai dari gangguan logistik, perubahan regulasi dunia, hingga fluktuasi harga global. Oleh karena itu, perlindungan melalui Asuransi menjadi kunci agar proyek, investasi, dan ekspor Anda tetap aman.
L&G Insurance Broker siap menjadi mitra Anda dalam menyediakan solusi asuransi umum dan finansial — mulai dari Surety Bond / Bank Garansi, Public Liability, hingga Asuransi Pengiriman Barang (Marine Cargo) — untuk mendukung keamanan proyek dan investasi komoditas Anda.
Di artikel ini, kita akan membahas:
- Komoditas ekspor yang berpotensi naik Oktober 2025
- Faktor pendorong dan tantangan
- Hubungan antara peluang ekspor, impor, dan kebutuhan proteksi asuransi
- Rekomendasi jenis produk asuransi & strategi
- Kesimpulan & rekomendasi dengan CTA
1. Komoditas Ekspor yang Berpotensi Naik & Peluang Impor
Berdasarkan tren terkini dan data ekonomi, berikut beberapa komoditas ekspor unggulan Indonesia yang berpeluang naik memasuki Oktober 2025, serta peluang impor yang terkait:
1.1 Minyak Kelapa Sawit (CPO dan turunannya)
Minyak kelapa sawit tetap menjadi “primadona” ekspor Indonesia. Dalam daftar komoditas unggulan 2025, CPO menduduki posisi teratas.Keunggulan ini diperkuat oleh perjanjian perdagangan yang tengah difinalisasi antara Indonesia dan Uni Eropa: sekitar 80 % produk ekspor Indonesia termasuk sawit akan mendapatkan keringanan tarif. Hal ini dapat meningkatkan ekspor CPO dan produk turunannya (minyak goreng, oleochemicals, biodiesel) ke pasar Eropa dan sekitarnya.
1.2 Kopi & Produk Kopi Premium
Komoditas kopi terus menunjukkan potensi, terutama kopi specialty dan produk bernilai tambah. Laporan menunjukkan bahwa ekspor kopi Indonesia pada 2025 mencapai sekitar 206,7 juta kg untuk periode tertentu, dengan AS sebagai salah satu pasar utama. Dengan preferensi konsumen global terhadap kopi berkualitas, peluang ekspor kopi premium terbuka lebar.
1.3 Udang / Produk Perikanan
Udang juga disebut sebagai komoditas ekspor unggulan yang berpeluang, menurut beberapa prediksi komoditas tahun 2025. Permintaan perikanan dan produk laut terus tumbuh di pasar global, terutama di Asia Timur dan Amerika Utara.
1.4 Karet Alam & Produk Karet
Karet alam adalah salah satu komoditas tradisional ekspor Indonesia. Dalam daftar komoditas unggulan, karet tetap muncul sebagai sektor yang memiliki potensi peningkatan ekspor. Namun, regulasi baru seperti EUDR (European Union Deforestation Regulation) juga menuntut bahwa produk agroekologi harus memenuhi syarat keberlanjutan — yang berpotensi mempengaruhi ekspor karet jika tidak memenuhi skema kelestarian.
1.5 Tekstil & Produk Tekstil (TPT)
Tekstil dan produk tekstil juga disebut sebagai sektor ekspor potensial. Produk-produk tekstil bernilai tambah (dyeing, finishing, produk jadi) bisa mengambil keuntungan dari keringanan tarif di perjanjian dagang.
1.6 Komoditas Mineral & Logam
Dalam laporan BPS, ekspor nonmigas mendominasi ekspor Indonesia, dan sektor industri menyumbang hingga 79 % dari total nilai ekspor hingga Juni 2025. Beberapa komoditas logam dan mineral juga menunjukkan lonjakan ekspor—misalnya bijih logam, terak, dan abu yang meningkat tajam dalam periode triwulan awal 2025.
1.7 Data Ekspor-Impor & Tren
- Menurut TradingEconomics, ekspor Indonesia pada Juli 2025 mencapai USD 24,75 miliar, tumbuh 9,86 % YoY.
- Dari data Satu Data Kemendag, ekspor nonmigas hingga Juli 2025 mencapai USD 152,20 miliar, tumbuh 9,55 %.
- Di sisi impor, pada Juli 2025 impor Indonesia mencapai USD 20,58 miliar, naik 6,43 % MoM.
- Catatan penting: surplus neraca perdagangan tetap tersedia, namun proyeksinya menunjukkan sedikit tekanan ke depan terhadap pertumbuhan ekspor dibanding impor.
Dengan data tersebut, Oktober 2025 berpotensi menjadi bulan di mana sejumlah komoditas ekspor mengalami lonjakan volume dan harga, terutama CPO dan produk pertanian/agro, komoditas laut, serta produk tekstil / tekstil bernilai tambah.
2. Faktor Pendorong & Tantangan
Agar peluang ekspor ini bisa direalisasikan, ada beberapa faktor pendukung yang harus diperkuat — dan tantangan yang harus diantisipasi:
Faktor Pendorong
- Perjanjian Perdagangan Internasional
Kesepakatan antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) membuka akses pasar agar produk ekspor seperti sawit, tekstil, ikan, dan produk agrikultur bisa mendapatkan tarif rendah atau nol pada ekspor ke Eropa.
Hal ini memberikan insentif bagi produsen untuk meningkatkan volume dan kapasitas ekspor menjelang akhir 2025. - Permintaan Global & Transisi Energi
Global shift ke energi hijau dan kebutuhan bahan mineral (seperti nikel) mendukung ekspor logam Indonesia.
Untuk komoditas agrikultur (sawit, kopi, karet), permintaan global tetap tinggi untuk kebutuhan pangan, kosmetik, pangan alternatif, dan biofuel. - Kinerja Ekspor Nonmigas yang Stabil
Ekspor nonmigas Indonesia memberikan kontribusi besar terhadap total ekspor: hingga Juli 2025, ekspor nonmigas mencapai USD 152,20 miliar (naik 9,55 %) dari total ekspor USD 160,16 miliar. - Aksi Pasar Modal & Sentimen Keuangan
Penguatan IHSG dan minat investor asing (net buy) mencerminkan ekspektasi pasar terhadap kinerja ekonomi dan ekspor yang baik.
Sentimen positif ini dapat mendorong investasi ke sektor ekspor dan industri pengolahan.
Tantangan & Risiko
- Volatilitas Harga Komoditas Global
Harga sawit, karet, logam, dan hasil laut sangat rentan terhadap fluktuasi global — perubahan pasokan atau kebijakan negara konsumen bisa menekan margin. - Regulasi Keberlanjutan & Lingkungan
Peraturan seperti EUDR yang mewajibkan ekspor produk agrikultur bebas deforestasi memberi tantangan bagi produsen yang belum memenuhi standar. - Biaya Logistik & Gangguan Rantai Pasok
Biaya freight laut, hambatan pelabuhan, cuaca buruk, dan gangguan rantai pasokan bisa menghambat realisasi pengiriman ekspor tepat waktu. - Risiko Impor & Ketergantungan Bahan Baku
Kebutuhan impor bahan baku industri (chemical, mesin, teknologi) bisa melonjak jika produksi domestik belum mencukupi, menekan margin ekspor. - Risiko Proyek, Konstruksi & Operasional
Untuk ekspansi fasilitas produksi atau pengolahan komoditas, risiko konstruksi, kegagalan teknis, gangguan operasional, atau kerusakan aset bisa menimbulkan kerugian tinggi. - Ketidakpastian Kebijakan Global & Tarif
Contoh: potensi tarif AS terhadap ekspor Indonesia dapat memotong pertumbuhan ekspor hingga 0,3–0,5 poin persentase.
3. Kaitan Peluang Ekspor & Implikasi untuk Asuransi
Ketika peluang ekspor dan impor tumbuh, eksposur risiko perusahaan juga ikut meningkat — terutama jika Anda berada di sektor produksi, ekspor, atau pengolahan komoditas. Berikut bagaimana asuransi menjadi instrumen proteksi penting:
3.1 Proteksi Proyek dan Konstruksi
Perusahaan yang memperluas fasilitas pabrik pengolahan ekspor, pergudangan ekspor/impor, atau terminal ekspor perlu proteksi selama tahapan pembangunan. Risiko kegagalan mesin, kebakaran, cuaca ekstrem, dan kecelakaan konstruksi bisa dicegah melalui polis Engineering / Construction All Risks dan Erection / Installation All Risks.
3.2 Perlindungan Aset & Operasional
Setelah fasilitas beroperasi, aset tetap seperti bangunan, mesin, inventaris, dan peralatan produksi berisiko terhadap kerusakan, bencana alam, pencurian, dan gangguan teknis. Property All Risks menjadi perlindungan utama untuk menjaga kelangsungan operasional.
3.3 Risiko Gangguan Produksi (Business Interruption)
Jika produksi terganggu akibat kejadian yang ditanggung (kebakaran, bencana, kegagalan mesin), polis Business Interruption (BI) bisa mengganti pendapatan hilang selama pemulihan. Ini sangat penting terutama jika ekspor tertunda.
3.4 Asuransi Pengiriman Barang (Marine Cargo)
Agar barang ekspor sampai ke tujuan dengan aman, polis Marine Cargo / Marine Insurance mencakup risiko kerusakan, kehilangan, keterlambatan, dan force majeure selama transportasi laut, pelabuhan, dan transit.
3.5 Jaminan Kontrak & Kepastian Keuangan
Dalam proyek-proyek besar terkait ekspor atau pembangunan fasilitas ekspor/impor, klien atau pemilik proyek sering meminta jaminan seperti Surety Bond / Bank Garansi (performance bond, bid bond, advance payment guarantee) agar proyek terlaksana sesuai komitmen.
3.6 Tanggung Jawab Pihak Ketiga
Aktivitas produksi, pengolahan, ekspor, atau distribusi bisa menimbulkan kerugian pihak ketiga (lingkungan, kecelakaan kerja, kerusakan properti tetangga). Polis Public Liability / Third-Party Liability penting untuk membatasi risiko dan tuntutan hukum.
3.7 Manajemen Risiko Finansial & Reputasi
Dengan proteksi asuransi, perusahaan memperoleh keyakinan bahwa risiko besar telah dikelola. Ini memberi nilai tambah saat menarik investor, pinjaman, dan menjaga reputasi profesional sebagai entitas yang peduli terhadap risiko.
4. Rekomendasi Strategi & Produk Asuransi
Berikut strategi dan paduan produk asuransi yang sebaiknya dipertimbangkan perusahaan Anda dalam menghadapi peluang ekspor-impor dan risiko 2025:
Strategi / Tahapan | Produk Asuransi yang Direkomendasikan | Catatan Pelaksanaan |
Perencanaan & Konstruksi Proyek | Engineering All Risks, Erection/Installation All Risks | Polis mencakup kerusakan selama pembangunan & pemasangan mesin; survei risiko awal sangat penting |
Saat Operasional & Produksi | Property All Risks, Machinery Breakdown, Business Interruption | Pastikan nilai pertanggungan cukup agar pemulihan cepat dan pendapatan terlindungi |
Pengiriman Ekspor Barang | Marine Cargo / Marine Insurance | Pilih polis dengan jangkauan “door-to-door”, mencakup risiko laut & transit |
Kontrak & Jaminan Proyek | Surety Bond / Bank Garansi (Performance, Bid, Advance Payment) | Gunakan jaminan yang sesuai kontrak untuk meyakinkan klien dan pemilik proyek |
Pertanggungjawaban Publik & Lingkungan | Public Liability / Third-Party Liability | Cakup klaim kerusakan pihak ketiga yang mungkin timbul selama operasional |
Review Berkala & Penyesuaian | Audit polis & penyesuaian limit | Lakukan review 6 bulan sekali, terutama jika kapasitas produksi atau nilai ekspor naik |
Kombinasi & Paket Polis Terpadu | Cakup semua risiko utama dalam satu paket | Memudahkan manajemen polis dan sinergi antar produk asuransi |
5. Kesimpulan
Oktober 2025 menghadirkan peluang ekspor yang menjanjikan bagi Indonesia, terutama bagi sektor minyak kelapa sawit & turunannya, kopi premium, udang & produk laut, karet, tekstil, serta sektor mineral dan industri pengolahan. Tren ekspor nonmigas yang kuat, perjanjian perdagangan baru, serta penguatan IHSG memberikan sinyal positif bagi pelaku industri. Namun, risiko global — seperti fluktuasi harga, regulasi keberlanjutan, biaya logistik tinggi, dan gangguan operasional — tak bisa diabaikan.
Karena itu, menggunakan Asuransi sebagai alat proteksi bukanlah opsi, melainkan kebutuhan strategis. Produk asuransi yang tepat (Engineering, Property, Business Interruption, Marine Cargo, Surety Bond, Public Liability) bisa menjaga proyek dan investasi Anda tetap aman dan berkelanjutan.
L&G Insurance Broker siap menjadi sahabat proteksi bagi perusahaan Anda. Dengan keahlian dan jejaring yang luas, kami menyediakan solusi asuransi umum & finansial (termasuk Asuransi, Surety Bond / Bank Garansi, Public Liability, Marine Cargo) yang disesuaikan dengan kebutuhan industri ekspor-impor dan proyek Anda.
JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN AMANKAN FINANCIAL DAN BISNIS ANDA DENGAN ASURANSI YANG TEPAT.
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)
Website: lngrisk.co.id
Email: halo@lngrisk.co.id