Liga Asuransi – Dalam dunia asuransi, informasi yang akurat dan terkini menjadi kunci bagi para nasabah untuk mengambil keputusan yang tepat. Dari lonjakan klaim surrender unit linked yang mencapai angka fantastis hingga pentingnya asuransi kendaraan untuk melindungi mobil dari banjir, dinamika industri asuransi terus menjadi sorotan. Artikel ini akan membahas berbagai berita terbaru seputar asuransi, mulai dari alasan di balik meningkatnya klaim unit linked, pentingnya perlindungan asuransi kendaraan di musim hujan, hingga perlindungan asuransi untuk emas dan logam mulia. Dengan memahami informasi ini, Anda dapat lebih bijak dalam mengelola risiko finansial dan melindungi aset berharga Anda.
Terungkap! Alasan di Balik Ramainya Klaim Surrender Unit Linked, Benarkah Nasabah Mulai Kehabisan Uang?
Industri asuransi jiwa kembali menjadi sorotan! Data terbaru dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan bahwa klaim surrender atau penarikan polis asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) alias unit linked mencapai angka fantastis, yakni Rp77,15 triliun sepanjang 2024. Menariknya, sebanyak 74,5% dari total klaim surrender ini berasal dari produk unit linked. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah nasabah mulai kehabisan uang, atau ada faktor lain yang lebih besar?
Daya Beli yang Masih Lemah Jadi Penyebab Utama
Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, dan GCG AAJI, Fauzi Arfan, menjelaskan bahwa peningkatan klaim surrender unit linked salah satunya dipicu oleh daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam pemasaran produk unit linked, mengingat premi yang harus dibayarkan cenderung lebih tinggi dibandingkan asuransi tradisional, karena adanya biaya pengelolaan investasi.
“Banyak nasabah memilih melakukan surrender polis demi memenuhi kebutuhan mendesak, seperti biaya pendidikan atau kebutuhan finansial lainnya,” ungkap Fauzi dalam keterangannya pada Kamis (13/3/2025).
Kurangnya Pemahaman Nasabah Juga Jadi Faktor Utama
Tak hanya soal daya beli, faktor lain yang turut berkontribusi terhadap peningkatan klaim surrender unit linked adalah minimnya pemahaman nasabah mengenai karakteristik produk ini. Banyak yang mengira unit linked adalah instrumen investasi jangka pendek, padahal produk ini dirancang untuk manfaat jangka panjang.
“Meski klaim surrender meningkat, ini bukan berarti kepercayaan terhadap unit linked menurun drastis. Yang diperlukan adalah edukasi lebih intensif agar masyarakat memahami cara kerja PAYDI dengan lebih baik,” tambahnya.
Unit Linked Masih Punya Harapan?
Meski mengalami kontraksi 11,5% secara tahunan dengan total premi turun menjadi Rp75,03 triliun pada akhir 2024, Fauzi tetap optimis bahwa unit linked masih punya masa depan cerah. Ada tiga faktor yang mendukung optimisme ini:
- Regulasi Baru – Kebijakan baru membuat pemasaran unit linked lebih transparan dan melindungi nasabah.
- Peningkatan Literasi Keuangan – Masyarakat semakin sadar akan pentingnya perlindungan finansial jangka panjang.
- Inovasi Produk – Perusahaan asuransi mulai menawarkan unit linked dengan biaya lebih efisien dan fitur yang lebih fleksibel sesuai kebutuhan nasabah.
“Tantangan daya beli memang ada, tapi dengan inovasi dan pendekatan yang lebih fleksibel, PAYDI tetap bisa berkembang. Yang penting, produk ini harus dibuat lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan pasar,” tutup Fauzi.
Jadi, apakah ini saatnya Anda mempertimbangkan ulang investasi di unit linked? Pastikan Anda memahami betul manfaat serta risiko sebelum mengambil keputusan besar!
Mobil Terendam Banjir Bisa Bikin Kantong Jebol, Begini Cara Lindunginya!
Banjir yang melanda Bekasi dalam beberapa hari terakhir tidak hanya merusak rumah dan infrastruktur, tetapi juga membuat banyak pemilik kendaraan mengalami kerugian besar. Kerusakan akibat kendaraan yang terendam air bisa sangat serius, terutama pada mesin dan sistem kelistrikan, yang dapat memakan biaya perbaikan hingga puluhan juta rupiah. Oleh karena itu, memiliki asuransi kendaraan menjadi solusi penting untuk melindungi diri dari risiko finansial yang tak terduga.
Mengapa Asuransi Mobil Penting di Musim Banjir?
Co-Founder marketplace Lifepal, Benny Fajarai, menyoroti bahwa Indonesia sebagai negara yang rawan bencana alam seharusnya lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya asuransi.
“Indonesia berada di wilayah Ring of Fire, yang artinya kita menghadapi risiko tinggi terhadap bencana alam seperti gempa, letusan gunung berapi, hingga banjir. Di tengah risiko ini, asuransi seharusnya menjadi perlindungan utama bagi pemilik aset berharga seperti kendaraan pribadi,” ujar Benny dalam pernyataan resminya.
Asuransi mobil dengan perlindungan terhadap bencana alam sangat membantu dalam meringankan beban finansial pemilik kendaraan yang terdampak banjir. Jenis perlindungan yang dapat dipilih meliputi:
- Asuransi All Risk (Comprehensive) – Menanggung kerusakan baik ringan maupun berat akibat banjir, termasuk mesin dan sistem kelistrikan yang rusak akibat terendam air.
- Asuransi Total Loss Only (TLO) – Memberikan perlindungan jika kendaraan mengalami kerusakan parah dengan nilai kerugian mencapai 75% atau lebih. Polis ini cocok bagi yang menginginkan premi lebih terjangkau namun tetap mendapatkan perlindungan dari risiko besar.
Dampak Banjir pada Kendaraan dan Standar Penanganannya
Ketika kendaraan terendam banjir, beberapa bagian yang paling rentan mengalami kerusakan meliputi:
- Mesin dan sistem kelistrikan
- Transmisi dan sistem bahan bakar
- Interior kendaraan
- Sistem rem dan bodi mobil
Perusahaan asuransi biasanya memiliki standar penanganan sesuai prosedur bengkel resmi. Jika air hanya mencapai lantai kendaraan, biasanya dilakukan pengeringan dan pemeriksaan mesin serta kelistrikan. Namun, jika air telah mencapai atap, pemeriksaan akan lebih mendalam termasuk pembongkaran sistem kelistrikan.
Beberapa polis asuransi juga menawarkan manfaat tambahan seperti Emergency Roadside Assistance (ERA) yang mencakup layanan evakuasi kendaraan yang terdampak banjir. Manfaat ini sangat membantu karena biaya penderekan kendaraan dapat ditanggung hingga 0,5% dari harga pertanggungan atau lebih, tergantung kebijakan perusahaan asuransi.
Lindungi Kendaraan Sebelum Terlambat!
Banjir yang terjadi di Bekasi menjadi peringatan bagi semua pemilik kendaraan untuk lebih waspada terhadap risiko bencana alam. Memilih asuransi mobil yang tepat dapat melindungi aset berharga sekaligus memberikan ketenangan saat menghadapi situasi darurat.
Jangan tunggu sampai kendaraan Anda rusak parah dan biaya perbaikan membengkak! Pastikan kendaraan Anda terlindungi dengan polis yang sesuai agar tetap aman dari ancaman banjir dan risiko lainnya.
Source: https://www.medcom.id/otomotif/mobil/zNAR192b-pentingnya-asuransi-mobil-untuk-melindungi-dari-banjir
Emas & Logam Mulia Kini Dilindungi Asuransi, Begini Aturan Lengkapnya!
Industri bullion di Indonesia kini semakin terlindungi dengan adanya jaminan asuransi yang mencakup berbagai risiko, baik dalam penyimpanan maupun pengiriman emas dan logam mulia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan bahwa usaha bullion telah mendapatkan dukungan perlindungan asuransi yang dirancang khusus untuk mengamankan aset berharga ini dari potensi kerugian.
Perlindungan Asuransi untuk Usaha Bullion
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, mengungkapkan bahwa produk asuransi untuk industri bullion tersedia dalam beberapa bentuk. Salah satunya adalah perlindungan terhadap emas dan logam mulia yang disimpan di tempat aman (cash in safe) serta asuransi untuk aset yang sedang dalam perjalanan (cash in transit). “Produk asuransi ini sudah tersedia di Indonesia dan memberikan perlindungan bagi emas serta logam mulia baik yang disimpan maupun yang dalam pengiriman,” ujar Ogi dalam keterangan tertulis pada Kamis (13/3/2025).
Selain itu, terdapat pula asuransi kebongkaran yang dirancang untuk melindungi pemilik emas dari risiko pencurian atau perampokan terhadap tempat penyimpanannya. Ini memberikan jaminan keamanan ekstra bagi mereka yang terlibat dalam bisnis logam mulia.
Bank Emas Resmi Diluncurkan, Industri Bullion Makin Kuat
Langkah perlindungan terhadap usaha bullion ini sejalan dengan peluncuran Bank Emas atau bullion bank oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025. Bank Emas didirikan dengan tujuan memperkuat ekosistem perdagangan emas, mendorong penghiliran industri, serta memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha emas di Indonesia.
Pembentukan Bank Emas ini berlandaskan pada Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17/2024. Regulasi ini menetapkan bahwa hanya lembaga jasa keuangan yang memiliki bisnis utama di bidang pembiayaan yang diperbolehkan menjalankan usaha bullion. Namun, aturan tersebut tidak berlaku bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan lembaga keuangan mikro.
Bagi bank umum yang ingin terlibat dalam bisnis bullion, terdapat persyaratan modal inti minimal Rp14 triliun. Jika memenuhi syarat ini, bank juga diperbolehkan menjalankan usaha bullion melalui unit usaha syariah (UUS). Namun, lembaga keuangan yang hanya berfokus pada penitipan emas dikecualikan dari persyaratan modal tersebut.
Pegadaian & BSI Jadi Pemain Utama di Industri Bullion
Sejauh ini, OJK telah memberikan izin kepada PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk menjalankan Kegiatan Usaha Bullion (KUB). Kegiatan ini mencakup layanan simpanan emas, pembiayaan berbasis emas, perdagangan, serta penitipan emas.
Pegadaian sendiri tercatat telah mengelola saldo deposito emas sebesar 31.604 kilogram. Selain itu, emas titipan dari berbagai korporasi mencapai 988 kilogram, sementara penyaluran pinjaman modal kerja berbasis emas telah mencapai 20 kilogram.
OJK Susun Roadmap Bullion untuk Dorong Ekonomi Nasional
Untuk semakin memperkuat ekosistem bullion di Indonesia, OJK tengah menyusun Roadmap Kegiatan Usaha Bullion (KUBL) yang dijadwalkan rampung pada Agustus 2025. Proses penyusunannya melibatkan berbagai pemangku kepentingan melalui forum diskusi guna merumuskan strategi serta regulasi yang sesuai dengan perkembangan industri.
Dengan adanya bank emas dan perlindungan asuransi bagi bisnis bullion, Indonesia diprediksi akan mendapatkan dampak ekonomi yang signifikan. OJK memperkirakan bahwa keberadaan bank emas dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga Rp245 triliun, menarik investasi sebesar Rp47,4 triliun, serta mendorong peredaran uang mencapai Rp156 triliun.
Dengan ekosistem yang semakin matang dan perlindungan asuransi yang lebih kuat, industri bullion di Indonesia siap berkembang pesat dan memberikan manfaat besar bagi perekonomian nasional.
Merger Asuransi di Asia-Pasifik Anjlok 25%! Investor Mulai Lirik Sektor Baru?
Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) di sektor asuransi Asia-Pasifik mengalami penurunan drastis pada 2024, dengan angka anjlok hingga 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Laporan tahunan Insurance Growth Report dari Clyde & Co yang dirilis oleh Insurance Asia pada Jumat, 14 Maret 2025, menunjukkan bahwa perusahaan asuransi kini lebih memilih strategi pertumbuhan organik dengan memanfaatkan analitik data di tengah ketidakpastian geopolitik yang meningkat.
Terendah dalam 16 Tahun, Apa yang Terjadi?
Secara global, transaksi M&A dalam sektor asuransi merosot ke titik terendah dalam 16 tahun terakhir, dengan hanya 204 kesepakatan yang berhasil diselesaikan sepanjang 2024. Angka ini turun drastis dari 346 transaksi pada 2023, menjadikannya yang terendah sejak laporan ini pertama kali diterbitkan pada 2009.
Beberapa faktor utama yang menekan aktivitas M&A ini antara lain:
- Tingginya suku bunga, yang membuat biaya akuisisi semakin mahal.
- Ketidakstabilan geopolitik, yang menimbulkan ketidakpastian dalam ekspansi bisnis.
- Pengawasan regulasi yang semakin ketat, yang membatasi fleksibilitas transaksi perusahaan asuransi.
Kawasan Timur Tengah Tetap Melaju, M&A di Sektor Lain Justru Meningkat!
Meskipun pasar Asia-Pasifik dan global mengalami perlambatan, kawasan Timur Tengah justru masih menunjukkan tren konsolidasi yang kuat. Selain itu, di tengah melemahnya aktivitas M&A tradisional, sektor Managing General Agent (MGA) justru mengalami lonjakan investasi. Banyak perusahaan di AS, Eropa, dan Timur Tengah yang mulai mengalihkan modal mereka ke sektor ini sebagai langkah bertahan di tengah pasar yang tidak menentu.
Harapan Baru di 2025: AS Jadi Penggerak Utama?
Meski 2024 terlihat suram bagi M&A di sektor asuransi, prospek 2025 tampak lebih cerah. Pasar AS diprediksi menjadi motor utama kebangkitan M&A, didorong oleh:
- Kebijakan deregulasi, yang memberikan lebih banyak keleluasaan bagi perusahaan untuk berekspansi.
- Penurunan biaya modal, yang membuat akuisisi menjadi lebih menarik.
- Minat investor asing, yang semakin besar terhadap pasar Excess & Surplus di AS.
- Daya beli perusahaan asuransi AS, yang lebih kuat karena nilai dolar yang tinggi, sehingga dapat mengincar aset undervalued di luar negeri.
Selain itu, faktor teknologi, terutama dalam bidang ketahanan siber, diprediksi akan memainkan peran penting dalam strategi M&A tahun ini. Perubahan regulasi global yang semakin terfragmentasi juga bisa menjadi tantangan, namun sekaligus membuka peluang bagi perusahaan asuransi yang ingin berekspansi.
Kesimpulan: M&A Akan Bangkit?
Meskipun 2024 menjadi tahun penuh tantangan bagi aktivitas M&A di sektor asuransi, ada harapan besar bahwa 2025 akan membawa perubahan positif. Dengan berbagai faktor pendukung seperti deregulasi di AS, pergeseran fokus investasi ke sektor MGA, serta inovasi teknologi dalam industri asuransi, peluang kebangkitan M&A semakin terbuka.
Akankah 2025 menjadi titik balik bagi M&A di sektor asuransi? Ataukah ketidakpastian global masih akan menjadi batu sandungan? Kita tunggu perkembangan selanjutnya!
Mudik Aman Tanpa Cemas! Zurich Beri Asuransi Gratis untuk 1.000 Pemudik
Menjelang Lebaran 2025, PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (Zurich) menghadirkan program spesial dengan memberikan Asuransi Kecelakaan Diri gratis bagi 1.000 pemudik! Program ini tersedia hingga 25 April 2025, bertujuan memberikan ketenangan bagi masyarakat yang hendak pulang ke kampung halaman.
Presiden Direktur Zurich, Edhi Tjahja Negara, menegaskan bahwa mudik bukan hanya tradisi, tetapi juga momen berharga bagi keluarga. “Kami ingin memastikan para pemudik bisa melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman tanpa rasa khawatir melalui perlindungan asuransi kecelakaan diri ini,” ujarnya di Jakarta, Rabu.
Lonjakan Pemudik, Risiko Meningkat!
Tahun ini, Kementerian Perhubungan RI memperkirakan lebih dari 145 juta orang akan melakukan perjalanan mudik. Dengan lonjakan jumlah pemudik yang signifikan, risiko kecelakaan di jalur darat, laut, maupun udara meningkat drastis. Data menunjukkan bahwa jumlah pemudik naik dari 123,8 juta di 2023 menjadi 193,6 juta di 2024.
Menghadapi kondisi ini, Zurich menekankan tiga alasan utama mengapa perlindungan asuransi sangat penting bagi pemudik:
- Padatnya Moda Transportasi – Kepadatan kendaraan dan penumpang berpotensi meningkatkan insiden tak terduga.
- Risiko Finansial Akibat Kecelakaan – Kecelakaan tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga bisa membebani kondisi finansial keluarga.
- Ketenangan Saat Bepergian – Dengan perlindungan asuransi, pemudik dapat menjalani perjalanan dengan lebih nyaman dan tenang.
Perlindungan Eksklusif untuk Perjalanan Mudik
Asuransi Kecelakaan Diri gratis dari Zurich memberikan manfaat seperti santunan akibat kecelakaan, biaya perawatan medis, biaya pemakaman, hingga biaya transportasi. Perlindungan ini berlaku sepanjang periode perjalanan mudik, mulai 27 Maret hingga 9 April 2025.
Bagi yang ingin mendapatkan asuransi gratis ini, cukup mengakses link https://bit.ly/AsuransiGratisZurich dan mendaftarkan diri sebelum kuota habis!
Selain itu, Zurich juga menawarkan perlindungan tambahan melalui produk asuransi lain, seperti Autocillin untuk kendaraan dengan layanan bengkel rekanan di berbagai wilayah serta Zurich Travel Insurance, yang melindungi dari risiko pembatalan perjalanan, kehilangan bagasi, dan kejadian tak terduga lainnya.
Dengan inisiatif ini, Zurich berharap bisa memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan keamanan perjalanan mudik serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi. Jangan lewatkan kesempatan ini, karena perjalanan aman adalah kunci kebahagiaan saat bertemu keluarga di kampung halaman!
Source: https://www.antaranews.com/berita/4705129/zurich-berikan-asuransi-gratis-bagi-1000-pemudik
Industri Asuransi di Bawah Tekanan! Implementasi PSAK 117 Beri Dampak Besar, OJK Anggap Wajar?
Industri asuransi tengah menghadapi tantangan besar dengan diterapkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117 pada tahun ini. Standar akuntansi baru ini diprediksi menambah tekanan bagi perusahaan asuransi, tetapi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa dampaknya tidak signifikan dan merupakan bagian dari proses penyesuaian yang wajar.
PSAK 117: Tantangan Baru atau Peluang?
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyatakan bahwa PSAK 117 membawa perubahan besar dalam pencatatan, pengakuan, serta pengungkapan laporan keuangan perusahaan asuransi.
“Mayoritas perusahaan asuransi telah melakukan persiapan yang matang, termasuk menjalankan laporan parallel run pada setiap triwulan sepanjang 2024,” ujar Ogi pada Kamis (13/3).
Meskipun terdapat perbedaan dalam metode penilaian kinerja dibandingkan dengan PSAK 62 sebelumnya, OJK menegaskan bahwa perubahan ini tidak akan berdampak signifikan terhadap stabilitas industri asuransi. Implementasi PSAK 117 telah resmi diberlakukan sejak 1 Januari 2025, dan perusahaan diwajibkan menyampaikan laporan triwulanan pertama mereka sesuai standar baru pada 15 Mei 2025.
Sebagai langkah pengawasan, OJK telah menetapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) guna memastikan kepatuhan perusahaan asuransi terhadap PSAK 117 secara efektif dan efisien.
Inflasi Medis Melonjak, OJK Perkuat Regulasi Asuransi Kesehatan
Selain tekanan dari perubahan standar akuntansi, industri asuransi juga dihadapkan pada lonjakan inflasi medis. Sepanjang 2024, inflasi medis mencapai 10,1 persen—jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi umum yang hanya sekitar 3 persen. Secara global, inflasi medis berada di angka rata-rata 6,5 persen.
Untuk mengatasi dampak ini, OJK berencana menerbitkan aturan baru terkait asuransi kesehatan melalui RSEOJK. Regulasi ini akan mengatur pembentukan Medical Advisory Board (MAB) di perusahaan asuransi, yang bertugas meningkatkan tata kelola underwriting serta evaluasi klaim kesehatan.
“MAB memiliki peran penting dalam mendeteksi potensi fraud, mengevaluasi klaim medis yang kompleks, dan memberikan rekomendasi mengenai risiko kesehatan tertanggung,” jelas Ogi. Lebih lanjut, MAB juga akan bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan kualitas layanan bagi pemegang polis.
Menariknya, OJK membuka opsi agar perusahaan asuransi tidak perlu memiliki MAB sendiri-sendiri, melainkan dapat berbagi layanan ini secara kolektif demi efisiensi biaya dan operasional.
Industri Asuransi Terpuruk, Kerugian Capai Rp 10 Triliun!
Terlepas dari berbagai penyesuaian dan strategi yang dilakukan, industri asuransi umum mengalami penurunan kinerja yang drastis pada 2024. Kerugian yang tercatat mencapai Rp 10,13 triliun, padahal di tahun sebelumnya industri ini masih mampu mencetak laba Rp 7,8 triliun. Penurunan laba hingga 197,8 persen ini dipicu oleh dua faktor utama, yakni meningkatnya beban klaim serta kenaikan cadangan premi.
Namun, di tengah kondisi suram ini, PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) justru mencatatkan pertumbuhan positif. Dengan total aset mencapai Rp 1,5 triliun dan premi bruto yang tumbuh 18,7 persen secara tahunan menjadi Rp 866 miliar, perusahaan ini tetap mencatatkan laba bersih sebesar Rp 52 miliar. Keberhasilan GEGI dalam menjaga profitabilitas didukung oleh manajemen risiko yang kuat, terutama dalam mengendalikan loss ratio.
Kesimpulan: Industri Asuransi dalam Masa Transisi
Tahun 2025 menjadi periode transisi yang penuh tantangan bagi industri asuransi. Implementasi PSAK 117, lonjakan inflasi medis, serta tekanan finansial akibat meningkatnya beban klaim menjadi faktor yang mempengaruhi stabilitas sektor ini. Meski demikian, perusahaan asuransi yang mampu beradaptasi dengan regulasi baru dan memperkuat strategi manajemen risiko diprediksi tetap bisa bertahan dan berkembang di tengah kondisi yang tidak menentu.
Apakah industri asuransi mampu melewati masa sulit ini? Ataukah tekanan regulasi justru akan semakin menekan perusahaan asuransi ke dalam jurang kerugian yang lebih dalam?
Jangan Salah Paham! Asuransi Bukan Untuk Cari Untung, Tapi Perlindungan Wajib di Era Modern
Asuransi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan masyarakat. Bukan sekadar perlindungan individu, asuransi juga berkontribusi besar terhadap sektor ekonomi secara keseluruhan. Saat ini, berbagai jenis asuransi telah hadir untuk menjangkau berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, properti, hingga perlindungan umum lainnya.
Senior Research Associate Indonesia Financial Group (IFG), Ibrahim Kholilul Rohman, menekankan bahwa ada beragam pilihan asuransi yang tersedia, seperti asuransi kerja, jiwa, properti, dan kendaraan bermotor. Tak hanya itu, asuransi sosial seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan juga menjadi solusi penting bagi masyarakat dalam mendapatkan perlindungan finansial yang memadai.
“Jangan salah kaprah! Asuransi bukan instrumen untuk mencari keuntungan, melainkan perlindungan dari risiko yang mungkin terjadi. Jika ingin berinvestasi untuk keuntungan, masyarakat lebih cocok memilih saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya,” ujar Ibrahim dalam Seminar Nasional STIH Adhyaksa pada Rabu (12/3).
Lebih lanjut, Ibrahim mengingatkan bahwa dalam memilih asuransi, seseorang harus menyesuaikannya dengan kondisi finansial dan kebutuhannya. Misalnya, bagi mereka yang tinggal di wilayah dengan risiko bencana rendah, membeli asuransi properti dengan cakupan luas mungkin tidak terlalu diperlukan. Oleh karena itu, riset yang matang sebelum membeli polis sangat penting.
Secara makro, sektor asuransi berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Pada 2021, total premi yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp174 triliun, sementara total klaim yang dibayarkan sekitar Rp21 triliun. Tak hanya itu, industri asuransi juga berperan besar di pasar modal, dengan total investasi mencapai Rp600 triliun pada 2020.
“Asuransi bukan hanya melindungi individu dan perusahaan, tetapi juga menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi harus terus ditingkatkan,” tegas Ibrahim.
Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang manfaat asuransi, diharapkan lebih banyak orang yang sadar akan pentingnya perlindungan finansial. Jangan sampai menyesal di kemudian hari karena menganggap asuransi hanya sebagai biaya tambahan, padahal ini adalah investasi dalam ketenangan hidup di masa depan!
Mencari produk asuransi? Jangan buang waktu Anda dan hubungi kami sekarang
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)
Website: lngrisk.co.id
Email: oktoyar.meli@lngrisk.co.id
—