Liga Asuransi – Dunia asuransi selalu menarik untuk dibahas, karena asuransi bukan hanya terbatas pada objek kendaraan dan jiwa saja, terutama untuk cakupan perlindungan bisnis, asuransi masih sangat luas jangkauannya. Pada minggu ketiga di bulan November 2023 ini kami kembali mengumpulklan 7 berita pilihan terkait asuransi yang bagus untuk Anda ketahui.
Seperti biasanya, jika anda tertarik dengan artikel ini, silahkan untuk bagikan kepada rekan-rekan Anda agar mereka dapat memahaminya sama seperti Anda.
Pencapaian Pengumpulan Premi Asuransi di Kawasan OJK Malang Mencapai Rp1,84 Triliun
Pada paruh pertama tahun 2023, sektor asuransi di Indonesia mencatat pendapatan premi sebesar Rp1,84 triliun, meskipun mengalami kontraksi tipis sebesar 0,02 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sugiarto Kasmuri, Kepala Kantor OJK Malang, mengungkapkan bahwa dana pensiun juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan aset naik sebesar 10,53 persen year over year (yoy) menjadi Rp226 miliar per September 2023.
Dalam sektor lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan lainnya, pertumbuhan piutang pembiayaan masih tetap tinggi, mencapai 10,61 persen yoy pada bulan September 2023. Meskipun demikian, rasio non-performing financing (NPF) menunjukkan penurunan menjadi 28 persen, dibandingkan dengan 30,35 persen pada Agustus 2023.
Menariknya, sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM), hingga akhir triwulan III 2023, terdapat enam LKM yang telah memperoleh izin usaha di wilayah kerja OJK Malang, terdiri dari empat PT LKM dan dua Koperasi LKM. Dari segi jenis kegiatan usaha, ada empat LKM konvensional dan dua LKM syariah.
Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, memberikan penilaian bahwa sektor asuransi, penjaminan, dan dana pensiun masih mengalami kontraksi yang tergolong tipis. Beliau mengungkapkan bahwa hal ini dapat dimaklumi karena masyarakat lebih memprioritaskan investasi dalam upaya menyokong pemulihan ekonomi.
Dengan dinamika yang terjadi dalam sektor keuangan, tantangan dan peluang terbuka lebar. Kontraksi tipis sektor asuransi dan dana pensiun dapat dianggap sebagai sinyal bahwa masyarakat lebih fokus pada upaya pemulihan ekonomi melalui investasi. Meskipun demikian, perbaikan rasio NPF dalam lembaga pembiayaan menunjukkan ketahanan sektor ini dalam menghadapi risiko. Sementara itu, pertumbuhan LKM, baik konvensional maupun syariah, menandakan diversifikasi dan inklusivitas dalam layanan keuangan mikro di wilayah kerja OJK Malang.
Dengan demikian, sektor keuangan Indonesia di paruh pertama tahun 2023 memperlihatkan kompleksitas dan dinamika yang perlu diawasi. Tantangan seperti kontraksi tipis perlu diimbangi dengan pemanfaatan peluang, seperti pertumbuhan lembaga keuangan mikro yang terus berkembang. Inovasi dan strategi yang bijak dari para pemangku kebijakan dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi sektor keuangan di masa mendatang.
Asuransi dan Reasuransi Menyusun Fondasi Keuangan yang Tangguh dalam Manajemen Risiko
Dalam dunia industri keuangan, asuransi dan reasuransi memegang peranan krusial dalam manajemen risiko. Meskipun keduanya terkait erat dengan konsep perlindungan, perbedaan mendasar di antara keduanya membentuk fondasi dari dua elemen ini.
Asuransi: Perlindungan Langsung untuk Pemegang Polis
Asuransi dapat dianggap sebagai suatu perjanjian kontrak antara pemegang polis (nasabah) dan perusahaan asuransi. Dalam perjanjian ini, pemegang polis membayar premi sebagai imbalan atas perlindungan finansial yang diberikan oleh perusahaan asuransi terhadap risiko tertentu.
Contohnya, dalam konteks asuransi kesehatan, perusahaan asuransi akan menanggung sebagian atau seluruh biaya perawatan medis sesuai dengan ketentuan polis yang dimiliki oleh pemegang polis.
Reasuransi: Lapisan Tambahan untuk Perusahaan Asuransi
Di sisi lain, reasuransi melibatkan perusahaan asuransi yang mentransfer sebagian dari risiko yang mereka tanggung ke perusahaan reasuransi. Dalam skenario ini, perusahaan asuransi utama dikenal sebagai ceding company, sementara perusahaan yang menyediakan perlindungan tambahan disebut sebagai reasurans. Reasuransi berperan membantu perusahaan asuransi mengelola risiko yang lebih besar daripada yang dapat mereka tanggung sendiri.
Perbedaan Utama: Fokus dan Ruang Lingkup Risiko
Perbedaan utama antara asuransi dan reasuransi terletak pada fokus utamanya. Asuransi beroperasi secara langsung dengan pemegang polis, memberikan perlindungan kepada individu atau bisnis. Sebaliknya, reasuransi lebih berkaitan dengan manajemen risiko perusahaan asuransi, terutama dalam pemahaman dan penanganan risiko dalam jumlah besar atau risiko-risiko kompleks yang mungkin sulit dipahami atau diukur oleh satu perusahaan asuransi.
Manfaat Reasuransi: Diversifikasi dan Stabilitas Finansial
Reasuransi memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan asuransi. Dengan mentransfer sebagian dari risiko, perusahaan asuransi dapat mencapai diversifikasi yang lebih baik, mengurangi potensi kerugian besar, dan meningkatkan kapasitas mereka untuk menanggung risiko yang kompleks. Selain itu, reasuransi memberikan stabilitas finansial, terutama dalam menghadapi bencana alam atau peristiwa besar lainnya yang dapat menimbulkan klaim besar.
Dengan demikian, meskipun asuransi dan reasuransi saling terkait, keduanya memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dalam menciptakan lingkungan yang aman dan stabil dalam industri asuransi global. Asuransi memberikan perlindungan langsung kepada individu dan bisnis, sementara reasuransi membantu perusahaan asuransi mengelola risiko secara efektif, menciptakan dasar keuangan yang kokoh dalam menghadapi tantangan yang kompleks.
Source: https://bisnisindonesia.id/article/perbedaan-antara-asuransi-dan-reasuransi
Kinerja Gemilang PT Reasuransi Indonesia Utama, Laba Bersih Meningkat Tajam Hingga 152,7%
PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), yang dikenal sebagai Indonesia Re, mencatatkan pencapaian luar biasa dengan membukukan laba bersih sebesar Rp53,9 miliar per Oktober 2023. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, melonjak 152,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencapai Rp21,3 miliar.
Dilansir dari laman resmi perusahaan pada Selasa (14/11/2023), pencapaian laba bersih ini didorong oleh hasil underwriting yang mencapai Rp78,5 miliar. Kinerja underwriting ini mengalami peningkatan mencolok sebesar 452,9%, dibandingkan dengan Rp14,2 miliar pada Oktober 2022 (year-on-year/yoy). Meskipun terjadi penurunan pada beberapa angka, pendapatan underwriting Oktober 2023 ternyata lebih unggul dibandingkan dengan jumlah beban yang dihadapi.
Pendapatan underwriting pada Oktober 2023 mencapai Rp1,66 triliun (yoy), sementara beban underwriting mencapai Rp1,58 triliun (yoy). Pada Oktober 2022, kedua angka ini hanya sebesar Rp2,48 triliun dan Rp2,465 triliun.
Tidak hanya itu, jumlah pendapatan premi pada Oktober 2023 juga mengalami peningkatan sebesar 1,48%, mencapai Rp4,91 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,84 triliun (yoy).
Berdasarkan laporan keuangan, aset perseroan per Oktober 2023 mencapai Rp12 triliun, mengalami peningkatan 13,9% dibandingkan dengan Oktober 2022 yang sebesar Rp10,5 triliun. Peningkatan aset ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti investasi dalam Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1,45 triliun dan investasi dari aset reasuransi sebesar Rp2,93 triliun.
Meski ekuitas Indonesia Re mengalami penurunan sebesar 2,1% menjadi Rp2,59 triliun (yoy), tingkat kesehatan keuangan perusahaan, yang diukur dengan Risk Based Capital (RBC), mencapai 136,68%, naik dari 129,86% pada Oktober 2022. Angka ini tetap berada di atas ambang batas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu 120%.
Sementara itu, rasio likuiditas dan rasio kecukupan investasi perusahaan masing-masing mencapai 132,54% dan 135,75%. Rasio beban terhadap pendapatan premi neto juga terjaga pada level yang baik, mencapai 108,48%.
Prestasi cemerlang ini menunjukkan bahwa Indonesia Re berhasil menjaga stabilitas keuangan dan pertumbuhan yang sehat, memberikan keyakinan bagi pemangku kepentingan dan industri asuransi secara keseluruhan.
Source: https://bisnisindonesia.id/article/laba-bersih-indonesia-re-tembus-rp539-miliar-per-oktober-2023
Proyeksi CEO Asei Antisipasi Peluang Premi Terkait Proyek IKN
Proyek monumental pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Indonesia diyakini membawa dampak signifikan pada pertumbuhan bisnis dalam sektor asuransi rekayasa. Achmad Sudiyar Dalimunthe, Presiden Direktur PT Asuransi Asei Indonesia, optimis bahwa fokus pembangunan yang semakin meningkat di IKN akan menciptakan peluang bisnis yang besar. Dody, panggilan akrabnya, mengungkapkan bahwa nilai investasi yang tinggi menunjukkan potensi risiko yang signifikan, dan perusahaan asuransi dapat memainkan peran krusial dalam menanggulangi kerusakan atau kegagalan yang mungkin terjadi.
Beberapa produk asuransi yang ditawarkan untuk proyek IKN termasuk penjaminan proyek (surety bond), asuransi rekayasa (engineering insurance), asuransi pengangkutan (marine cargo insurance), asuransi harta benda (property insurance), dan asuransi kecelakaan diri (personal accident insurance). Dody menekankan bahwa asuransi rekayasa akan mengalami peningkatan premi, sementara pihak asuradur perlu melakukan survei risiko yang cermat mengingat lokasi proyek IKN yang baru.
Namun, tantangan juga muncul dalam lini bisnis asuransi rekayasa, terutama terkait ketersediaan kapasitas yang memadai. Dody menyampaikan bahwa nilai pertanggungan yang relatif besar menjadi salah satu kendala, terutama karena kondisi pasar reasuransi yang masih mengalami kondisi keras (hardening).
Di sisi lain, Christopher Pangestu, Presiden Direktur Asuransi Astra, menyatakan bahwa asuransi rekayasa bukan menjadi fokus utama pertumbuhan perusahaan meski tetap mendukung segmen bisnis ini. Fokus utama Asuransi Astra tetap terpaku pada otomotif, kesehatan, alat berat, dan properti. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa kontribusi asuransi rekayasa tidak bisa diabaikan.
Melihat proyeksi Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), diprediksi bahwa lini bisnis asuransi rekayasa akan mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun politik 2024. Heddy Agus Pritasa, Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Anggota & Lembaga AAUI, menyatakan bahwa dukungan terhadap proyek IKN dari kontestan Capres dan Cawapres 2024 akan menjadi pendorong pertumbuhan. Data AAUI mencatat bahwa premi engineering di asuransi umum mengalami pertumbuhan sebesar 38% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada semester I/2023.
Dengan potensi pertumbuhan yang signifikan, lini bisnis asuransi rekayasa menjadi sorotan di tengah tantangan ketersediaan kapasitas dan kondisi pasar reasuransi yang masih keras. Sebagai sektor yang mendukung proyek-proyek besar seperti IKN, peran asuransi rekayasa diharapkan dapat memberikan perlindungan yang optimal dan berkontribusi pada kesuksesan pembangunan infrastruktur nasional.
OJK Mendorong Penggunaan Asuransi dan Penjaminan dalam Fintech P2P Lending
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara tegas menyatakan bahwa setiap penyelenggara fintech P2P lending atau pinjaman online (pinjol) perlu memfasilitasi pengalihan risiko melalui asuransi atau penjaminan guna mengurangi risiko gagal bayar dalam industri pinjol. Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, menekankan bahwa upaya terus dilakukan untuk memperkuat peran asuransi dan penjaminan dalam mendukung keberlanjutan fintech P2P lending. Dalam konferensi pers di Jakarta, Agusman menyatakan bahwa asuransi dan penjaminan pada pinjol sebaiknya bersumber dari pihak luar atau melalui kemitraan untuk menghindari dampak risiko internal pada penyelenggara pinjol.
Langkah ini sejalan dengan ketentuan mitigasi risiko pinjol yang diatur dalam Surat Edaran OJK (SEOJK) Nomor 19/SEOJK.06/2023 tentang Penyelenggaraan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI). Sesuai regulasi tersebut, penyelenggara fintech P2P lending dapat melakukan pengalihan risiko pendanaan melalui asuransi atau penjaminan, dengan berkolaborasi bersama perusahaan asuransi atau penjaminan yang telah mendapatkan izin usaha dari OJK. Kerjasama ini dijelaskan secara rinci dalam perjanjian tertulis, dan setidaknya melibatkan dua perusahaan asuransi atau penjaminan, sedangkan penyelenggara berperan sebagai penyedia fasilitas kerjasama bagi pemberi dana.
OJK menjelaskan bahwa penggunaan asuransi atau penjaminan merupakan hasil kesepakatan antara pemberi dana dan perusahaan asuransi atau penjaminan. Dalam peran ini, pemberi dana berperan sebagai tertanggung atau penerima jaminan. Proses pembayaran klaim akan langsung dilakukan oleh perusahaan asuransi atau penjaminan kepada pemberi dana dan/atau penerima manfaat. Setelah klaim dibayarkan, penyelenggara wajib memastikan bahwa informasi pembayaran klaim disampaikan kepada pemberi dana. Dalam konteks pengalihan risiko terkait objek jaminan, penyelenggara dapat mengasuransikan objek jaminan atau melakukan kerjasama dengan pihak lain yang memiliki kewenangan untuk menampung atau menyimpan objek jaminan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (TUGU) Menguat 3,26% Setelah Peningkatan Kepemilikan oleh Presiden Direktur
Harga saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) atau Tugu Insurance mengalami kenaikan sebesar 3,26% pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (15/11/2023), menandai pembalikan tren setelah periode pelemahan selama tiga bulan terakhir. Saham TUGU ditutup pada level Rp1.110, mengakhiri fase penurunan setelah mencapai level tertinggi Rp1.340 per lembar pada akhir Oktober lalu dan kemudian mengalami penurunan hingga menyentuh level Rp1.065.
Sentimen positif yang mempengaruhi kenaikan harga saham TUGU hari ini berasal dari pengumuman Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk., Tatang Nurhidayat, yang memperbesar kepemilikan pada perusahaan asuransi patungan PT Pertamina (persero) bersama UOB Kay Hian dan Samsung Fire & Marine Co.
Tatang Nurhidayat tercatat melakukan pembelian saham TUGU sebanyak 42.700 lembar melalui empat transaksi berturut-turut. Aksi ini dilakukan pada periode 6 November hingga 9 November 2023, dengan harga rata-rata pembelian sebesar Rp47,88 juta. Sekretaris Perusahaan Tugu Insurance, Rudy Samudra, menyampaikan bahwa transaksi tersebut memiliki tujuan investasi dengan status kepemilikan langsung.
Detail transaksi Tatang mencakup pembelian 20.000 saham TUGU pada 6 November 2023 dengan harga Rp1.130 per lembar, diikuti oleh penambahan kepemilikan sebanyak 12.200 saham pada hari berikutnya dengan harga Rp1.122 per lembar. Pada 8 November 2023, Tatang kembali membeli 2.000 saham TUGU dengan harga Rp1.100 per lembar, dan terakhir, menambah kepemilikan sebanyak 8.500 saham pada 9 November 2023 dengan harga Rp1.105 per lembar.
Dengan penambahan tersebut, Tatang Nurhidayat saat ini memiliki 100.700 saham TUGU, setara dengan 0,0028% saham. Pemegang saham ini mengalami floating loss sebesar Rp21 per lembar saham, mengacu pada harga pembelian terakhir. Posisi ini mencerminkan keputusan Tatang untuk memperkuat posisinya dalam perusahaan dan memberikan optimisme terhadap performa saham TUGU di masa mendatang.
Allianz Syariah Ekspansi Sasar Segmen Premium hingga Mikro untuk Maksimalkan Perlindungan
PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) menetapkan strategi ekspansi yang menyasar seluruh segmen pasar, mulai dari premium, menengah, hingga mikro. Dalam upaya ini, Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia, Achmad K. Permana, menegaskan bahwa produk premium akan lebih difokuskan pada produk unit link. Pihaknya berkomitmen untuk memastikan bahwa nasabah yang membeli produk ini memiliki pemahaman mendalam sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Achmad menjelaskan bahwa produk unit link akan ditujukan kepada segmen menengah atas, sementara produk tradisional akan lebih difokuskan pada segmen menengah dan mikro. Meskipun unit link saat ini mendominasi 85% dari produk asuransi Allianz Life Indonesia, pihaknya berencana untuk meningkatkan porsi produk tradisional di tahun depan.
Fokus utama untuk produk tradisional adalah asuransi mikro, dengan keyakinan bahwa meskipun premi yang dihasilkan tidak besar, asuransi mikro memiliki potensi untuk menjangkau lebih banyak nasabah. Allianz Syariah berencana menjalin kerjasama dengan bank untuk mendukung penetrasi asuransi mikro.
Achmad menyoroti bahwa, meskipun premi yang dihasilkan dari asuransi mikro mungkin tidak signifikan, jumlah nasabah yang dapat diakomodasi mencapai 9 juta. Dia menegaskan bahwa pihaknya melihat ini sebagai misi untuk memberikan perlindungan di semua segmen masyarakat.
Pada kuartal III tahun 2023, Allianz Syariah mencatat pertumbuhan Annualized Premium Equivalent (APE) sebesar 47%, dengan pangsa pasar mencapai 22,8%. Pertumbuhan tersebut didukung oleh dua kanal distribusi utama, yakni keagenan dan bancassurance. Selama periode yang sama, Allianz Syariah juga telah menyalurkan total santunan asuransi (klaim) dan pembayaran manfaat sebesar Rp890 miliar, di mana 61% dari jumlah tersebut merupakan santunan asuransi atau klaim, mencerminkan prinsip saling tolong-menolong antar peserta asuransi syariah. Dengan lebih dari 120.000 peserta individu dan 9 juta peserta asuransi mikro, Allianz Syariah terus berupaya memperluas jangkauan perlindungannya untuk seluruh lapisan masyarakat.
Artikel ini dipersembahkan oleh L&G Insurance Broker, broker asuransi Indonesia..
—
MENCARI PRODUK ASURANSI? JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN HUBUNGI KAMI SEKARANG
24 JAM L&G HOTLINE: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP – SMS)
website: lngrisk.co.id
Email: customer.support@lngrisk.co.id
—