Liga Asuransi – Tanpa terasa kita sudah memasuki bulan Desember 2023, bulan terakhir di tahun 2023. Tentunya sudah banyak sekali peristiwa yang sudah kita lalui selama tahun ini, dan tentunya dengan sebuah manajemen risiko yang baik, akan membuat anda menjadi lebih tenang selama ini.
Di minggu ke-2 bulan Desember 2023 ini kita kembali kita bahas mengenai dunia asuransi, karena asuransi bukan hanya terbatas pada objek kendaraan dan jiwa saja, terutama untuk cakupan perlindungan bisnis, asuransi masih sangat luas jangkauannya. Pada minggu pertama di bulan Desember 2023 ini kami kembali mengumpulklan 7 berita pilihan terkait asuransi yang bagus untuk Anda ketahui.
Seperti biasanya, jika anda tertarik dengan artikel ini, silahkan untuk bagikan kepada rekan-rekan Anda agar mereka dapat memahaminya sama seperti Anda.
Maipark Berkomitmen Capai Target Modal Rp1 Triliun pada 2026 Meski Hadapi Tantangan Ekuitas
Perusahaan reasuransi PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark) menghadapi tantangan untuk memenuhi persyaratan modal sebesar Rp1 triliun pada tahun 2026, seiring dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Meskipun ekuitas perusahaan hingga Oktober 2023 masih mencapai Rp694 miliar, yang belum memenuhi aturan yang ditetapkan OJK, Direktur Utama Maipark Indonesia, Kocu Andre Hutagalung, menyatakan optimisme bahwa target modal tersebut dapat dicapai melalui pertumbuhan organik hingga tahun 2026.
Dalam wawancara setelah acara Maipark Award 2023 & Launching MCM 3.0 di Jakarta pada Selasa (28/11/2023), Kocu mengungkapkan keyakinannya bahwa pertumbuhan organik akan menjadi kunci untuk mencapai target modal. Meskipun demikian, Kocu menyadari bahwa untuk mencapai target modal Rp2 triliun pada tahun 2028, diperlukan sumber permodalan baru, baik dari pemegang saham yang sudah ada maupun pihak lain yang bersedia berkontribusi.
Pemegang saham Maipark melibatkan beberapa entitas, termasuk PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Sompo Insurance Indonesia, PT AIG Insurance Indonesia, dan 70 perusahaan lainnya.
Dalam laporan keuangan per 31 Oktober 2023, Maipark mencatatkan pertumbuhan positif dalam beberapa aspek. Jumlah premi bruto naik menjadi Rp161 miliar atau meningkat 12,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara hasil underwriting dan laba yang dibukukan juga mengalami peningkatan. Meskipun demikian, perusahaan perlu menghadapi tantangan untuk meningkatkan ekuitasnya guna memenuhi peraturan regulator. Meski begitu, Maipark tetap berkomitmen untuk terus tumbuh dan memenuhi peraturan yang berlaku.
Klaim Meninggal Dunia Turun 9,7% di Industri Asuransi Jiwa, Sementara Klaim Kesehatan Melonjak
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat tren penurunan klaim meninggal dunia dalam industri asuransi jiwa, menunjukkan perubahan signifikan sejak pandemi Covid-19 mereda. Data terbaru mencatat penurunan sebesar 9,7%, dengan total klaim mencapai Rp8,04 triliun pada periode sembilan bulan pertama tahun 2023. Sebelumnya, pada September 2022, klaim meninggal dunia mencapai Rp8,91 triliun.
Meskipun terjadi penurunan klaim meninggal dunia, terdapat peningkatan yang signifikan pada klaim kesehatan, yang mencapai Rp15,24 triliun. Edy Tuhirman, Ketua Bidang Operational of Excellent, IT & Digital (Customer Centricity) AAJI, mengungkapkan bahwa klaim asuransi kesehatan mengalami lonjakan sebesar 32,9% secara year on year.
Tren penurunan klaim meninggal dunia ini bukan fenomena baru, seiring dengan perbaikan tingkat mortalitas masyarakat sejak pandemi Covid-19 mulai mereda. Pada tahun lalu, pembayaran klaim meninggal dunia mengalami penurunan 43,8%, mencapai Rp11,88 triliun sepanjang tahun 2022, padahal pada tahun sebelumnya mencapai Rp21,14 triliun, di mana kasus Covid-19 masih tinggi.
Pada semester I/2023, klaim meninggal dunia turun 13% menjadi Rp5,18 triliun, dibandingkan dengan Rp5,96 triliun pada semester I/2022. Novita Rumngangun, Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI, menyatakan bahwa penurunan klaim meninggal dunia ini disebabkan oleh peningkatan tingkat mortalitas masyarakat yang lebih baik seiring dengan berkurangnya dampak pandemi Covid-19.
Secara keseluruhan, selama periode Januari—September 2023, industri asuransi jiwa menyalurkan klaim dan manfaat sebesar Rp122,46 triliun kepada 7,69 juta orang. Meskipun klaim meninggal dunia mengalami penurunan sebesar 4,4% secara keseluruhan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan Premi Asuransi Meningkat, OJK: Kondisi Keuangan Industri Asuransi Tetap Solid
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data terbaru terkait kinerja sektor asuransi di Indonesia, yang menunjukkan bahwa pendapatan premi industri asuransi selama Januari—Oktober 2023 mencapai Rp264,23 triliun. Meskipun angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 3,54% secara tahunan, terdapat perbaikan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, pendapatan premi asuransi pada Oktober 2023 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan September 2023, yang mencapai Rp228,51 triliun atau mengalami penurunan 1,57% secara year-on-year (yoy). Ogi juga menjelaskan bahwa meskipun pendapatan premi asuransi jiwa masih mengalami kontraksi sebesar 6,93% yoy, terutama dipengaruhi oleh pendapatan premi pada lini usaha Paydi, trennya telah mengalami perbaikan dari bulan sebelumnya.
Di sisi lain, akumulasi premi asuransi umum dan reasuransi menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 20,4% yoy, mencapai Rp117,72 triliun pada Oktober 2023. OJK mencatat bahwa kondisi permodalan asuransi juga mengalami penguatan, dengan risk-based capital (RBC) industri asuransi umum dan reasuransi sebesar 340,54% pada Oktober 2023. Begitu juga dengan RBC industri asuransi jiwa yang mencapai 435,98%, jauh di atas threshold OJK sebesar 120%.
Meskipun masih terdapat beberapa kontraksi dalam pendapatan premi asuransi jiwa, kinerja keseluruhan sektor asuransi menunjukkan soliditas kondisi keuangan industri. Dengan pertumbuhan pendapatan premi yang terus meningkat dan kondisi permodalan yang kuat, prospek industri asuransi di Indonesia tetap positif.
Pendaki Terdampak Erupsi Gunung Marapi Dilindungi Asuransi, Pendakian Gunung Marapi Terapkan E-Ticket
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat mengonfirmasi bahwa para pendaki yang terjebak dalam erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12) kemarin telah terlindungi oleh asuransi. Eka Dhamayanti, Pelaksana Harian Kepala BKSDA Sumbar, menjelaskan bahwa pendaki yang menggunakan jalur resmi atau membeli tiket secara online ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi Sumbar sudah mendapatkan perlindungan asuransi dari pihak Amanah Githa.
“Harga tiket untuk kunjungan ke TWA Gunung Marapi mulai dari Rp5.000 per hari untuk Senin-Jumat, dan Rp7.500 per orang per hari untuk Sabtu-Minggu,” kata Eka Dhamayanti. Dari pembayaran tiket ini, setiap pendaki mengasuransikan dirinya sebesar Rp2.500 per orang, memastikan bahwa dalam keadaan darurat seperti ini, klaim asuransi dapat diajukan untuk korban jiwa.
Meskipun pihak BKSDA belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait klaim asuransi untuk luka-luka akibat erupsi Gunung Marapi, Eka menegaskan bahwa evakuasi dan keselamatan seluruh pendaki saat ini menjadi prioritas utama. Terkait pembayaran tiket, Eka menjelaskan bahwa dana dari tiket tersebut disetor ke kas negara sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Eka juga memberikan klarifikasi bahwa informasi terkait kondisi evakuasi pendaki masih dalam proses, dan koordinasi terus dilakukan dengan tim Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan BKSDA. Sejak Agustus 2023, BKSDA Sumbar menerapkan E-Ticket bagi pengunjung yang akan melakukan pendakian ke Gunung Marapi. Sistem ini memungkinkan pendaftaran online melalui situs web BKSDA Sumbar untuk memudahkan pendataan pengunjung, meningkatkan akuntabilitas pengelolaan pendakian, dan menyederhanakan proses pendaftaran bagi para pendaki.
Igloo, Startup Asuransi Berbasis di Singapura, Raih Dana US$36 Juta untuk Ekspansi di Asia
Startup asuransi berbasis di Singapura, Igloo, mengumumkan keberhasilan mereka dalam meraih dana sebesar US$36 juta (sekitar Rp558,23 miliar) dalam putaran pendanaan Pra-Seri C. Pendanaan ini dipimpin oleh investor global Eurazeo dan perusahaan asuransi BNP Paribas Cardif, dengan partisipasi dari investor sebelumnya seperti Openspace dan La Maison yang juga turut serta dalam putaran Seri B dan Seri B+. Igloo, yang sebelumnya mengumpulkan dana Seri B+ sebesar US$100 juta atau Rp1,5 triliun dalam pengelolaan InsuResilience Investment Fund II yang diawasi oleh BlueOrchard, mengklaim bahwa model bisnis mereka, yang berfokus pada teknik rekayasa dan data, akan membawa mereka lebih dekat menuju profitabilitas pada tahun 2024.
Investasi ini datang setelah sekitar 10 bulan sejak pendanaan Seri B+, dan Igloo memiliki rencana untuk menggunakan dana tambahan ini untuk membuka peluang merger dan akuisisi di tingkat horizontal dan vertikal. Perusahaan juga akan meningkatkan jumlah tenaga kerja sebesar 20 persen di bidang engineering, komersial, strategi, dan produk asuransi. Selain itu, mereka akan fokus pada peningkatan produk asuransi kendaraan bermotor, kesehatan, produk terkait iklim, digitalisasi penjaminan dan klaim, serta teknologi AI dan blockchain.
Country Manager Igloo Indonesia, Henry Mixson, menyatakan bahwa investasi ini akan memperluas kemampuan perusahaan untuk menyediakan layanan asuransi di seluruh Indonesia dan memberikan lebih banyak perlindungan kepada pelanggan. Igloo berencana untuk mencapai ini melalui perluasan kemitraan dengan pemangku kepentingan industri, peningkatan penawaran B2C melalui situs web, dan pertumbuhan vertikal baru. Mixson juga menegaskan bahwa Igloo akan memanfaatkan peluang yang ada untuk menyediakan asuransi yang lebih mudah diakses dan terjangkau, dengan tujuan meningkatkan literasi dan penetrasi asuransi di Indonesia.
Mengatasi Risiko Piutang Dagang dengan Perlindungan Asuransi Kredit Dagang dari Asuransi Sinar Mas
Dalam dunia bisnis yang penuh risiko, keterlambatan pembayaran dari pembeli utama dapat memiliki dampak serius pada perusahaan. Bisakah Anda membayangkan bagaimana jika salah satu mitra bisnis Anda tidak dapat memenuhi kewajibannya tepat waktu? Di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia perlu mempertimbangkan perlindungan yang tepat, terutama dalam menghadapi potensi skenario terburuk terkait tagihan yang tidak dibayar.
Asuransi Kredit Dagang dari Asuransi Sinar Mas (ASM) menawarkan solusi yang andal dan terpercaya sejak tahun 1985. Di bawah kepemimpinan Direktur Njoman Sudartha, ASM telah sukses memberikan perlindungan senilai lebih dari IDR 25 triliun dalam transaksi perdagangan. Ini bukan hanya sekadar statistik, tetapi juga bukti nyata dari komitmen ASM dalam melindungi keberlanjutan bisnis di Indonesia.
Njoman Sudartha mengungkapkan, “Permintaan akan asuransi kredit dagang telah meningkat secara signifikan, terutama dari perusahaan lokal dan multinasional. Tren ini semakin berkembang seiring dengan berbagai tantangan yang dihadapi oleh dunia bisnis dalam beberapa tahun terakhir, terutama akibat pandemi.”
ASM unggul dalam lanskap perdagangan yang dinamis dengan menawarkan cakupan yang komprehensif dan menjalin kemitraan strategis dengan Atradius. Dengan Atradius sebagai mitra yang memiliki keberadaan global di lebih dari 50 negara, ASM dapat memberikan dukungan perdagangan bisnis pada tingkat tertinggi.
Asuransi kredit dagang bukanlah hal baru dan telah terbukti sebagai alat efektif di seluruh dunia untuk mengurangi risiko terkait ketidakpembayaran, kebangkrutan, dan gangguan yang tak terduga. Perlindungan ini sangat penting dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi saat ini.
Asuransi Kredit Dagang dari ASM berperan sebagai jaring pengaman keuangan, memberikan ketenangan pikiran kepada bisnis yang terlibat dalam transaksi lintas batas. Komitmen ASM dalam melindungi triliunan transaksi perdagangan mencerminkan tekadnya untuk memajukan ketahanan ekonomi.
BTN dan Jiwasraya Capai Kesepakatan Rp700 Miliar, IFG Life Tunggu Pendanaan PMN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah mencapai kesepakatan pembayaran klaim asuransi jiwa kredit senilai Rp700 miliar. Meskipun asesmen per Desember 2023 menunjukkan nilai sebesar Rp500 miliar, Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, tetap optimis untuk mencapai target laba Rp3,2 triliun hingga akhir 2023 jika klaim sebesar Rp500 miliar dapat direalisasikan.
Namun, kewajiban Jiwasraya untuk klaim ini dialihkan ke PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), dengan baru sekitar 83% polis yang berhasil dialihkan hingga awal Desember 2023. Head of Corporate Secretary IFG Life, Gatot Haryadi, menyatakan bahwa portofolio asuransi jiwa kredit BTN masih berada di Jiwasraya dan belum dialihkan ke IFG Life. “IFG Life masih menunggu pendanaan dari PMN [Penyertaan Modal Negara] untuk dapat mengalihkan AJK BTN dari Jiwasraya,” ungkap Gatot kepada Bisnis pada Kamis (7/12/2023).
Pendanaan dari PMN, sejumlah Rp3 triliun tahun ini dan Rp3,56 triliun pada tahun anggaran 2024, diharapkan dapat direalisasikan paling lambat kuartal I/2024. IFG Life telah menerima pengalihan polis nasabah Jiwasraya sekitar Rp32,13 triliun atau sekitar 83% dari total polis yang telah direstrukturisasi. Selain itu, IFG Life juga sudah membayarkan manfaat klaim senilai Rp9,65 triliun per 30 November 2023.
Sebelumnya, Direktur Utama IFG, Hexana Tri Sasongko, menjelaskan bahwa hanya terdapat satu polis atas nama Bank BTN, tetapi terdapat sekitar 600.000 peserta dari nasabah asuransi jiwa kredit BTN yang dijamin oleh Jiwasraya. Kesepakatan skema penyelesaian tagihan telah dicapai dengan BTN, dengan target penyelesaian pada akhir tahun ini atau paling lambat awal kuartal I/2024. Hexana menambahkan bahwa restrukturisasi akan dilakukan dengan cepat melalui penandatanganan akta pengalihan antara Jiwasraya dan IFG Life, sehingga portofolio yang dipindahkan ke IFG Life menjadi sehat.
Artikel ini dipersembahkan oleh L&G Insurance Broker, broker asuransi Indonesia..
—
MENCARI PRODUK ASURANSI? JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN HUBUNGI KAMI SEKARANG
24 JAM L&G HOTLINE: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP – SMS)
website: lngrisk.co.id
Email: customer.support@lngrisk.co.id
—