Liga Asuransi – Sidang pembaca yang luar biasa, apa kabar? Kembali kita membahas tentang resiko dan asuransi di bidang alat berat. Masih banyak hal yang perlu kita bahas agar tingkat risiko di industri alat berat bisa diturunkan atau paling tidak bisa dikendalikan.
Sejalan dengan perubahan iklim global yang kini semakin banyak menimbulkan terjadinya bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan bencana alam. Semua bencana alam ini banyak bersinggungan dengan resiko alat berat.
Alat berat sesuai dengan namanya sentiasa bekerja di tempat yang sarat dengan resiko, pekerjaan penambangan, konstruksi proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, bendungan yang hampir semuanya berkaitan dengan alam.
Sebagai ahli broker asuransi dan konsultan asuransi yang sudah lebih dari 30 tahun menggeluti resiko alat berat, kami ingin membagi beberapa informasi mengenai manajemen risiko dan asuransi yang dibutuhkan oleh alat berat
Seperti kita ketahui bahwa investasi alat berat termasuk investasi besar, untuk 1 unit alat berat harganya minimalnya Rp. 1 miliar sementara harga paling tinggi bisa mencapai Rp. 100 miliar/unit. Jika terjadi kecelakaan maka investasi yang sedemikian besar itu bisa hilang dalam sekejap.
Kami berharap tulisan ini bisa bermanfaat buat Anda. Jika Anda tertarik dengan tulisan ini silahkan dibagikan kepada rekan-rekan Anda agar mereka juga paham seperti Anda.
JIka Anda orang yang bergerak di bidang pertambangan maka anda mungkin pernah mendengar tentang kecelakaan yang terjadi di tambang, di proyek konstruksi dan proyek lain-lain. Mungkin di proyek Anda sendiri atau di proyek rekan-rekan Anda.
Mungkin Anda bertanya-tanya apa yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi. Padahal Anda tahu bahwa setiap perusahaan sudah menerapkan manajemen kerja dan manajemen resiko dengan baik. Demikian juga dengan para operator dan petugas di lapangan mereka semua sudah dilatih untuk mengeoperasikan alat berat dengan baik.
Siapa yang salah?, apa yang menyebabkan terjadinya kecelakaan? Apakah kecelakaans eperti itu bisa diindari agar proyek bisa berjalan sesuai harapan dan memberikan keuntungan bagi perusahaan? Itulah sederetan pertanyaan yang mungkin membebani pikiran Anda.
Pekerja konstruksi meliputi pekerjaan pembangunan infrastruktur, membangun rumah, gedung perkantoran, toko, dan bagian lain dari infrastruktur yang membentuk dunia modern kita. Pekerja konstruksi bekerja dengan segala macam alat berat selama hari kerja mereka. Ketika peralatan konstruksi tidak berfungsi dengan baik mungkin karena pemeliharaan yang ditangguhkan, atau karena cacat manufaktur atau desain, atau jika seorang pekerja terluka menggunakan peralatan yang tidak dijaga, hal itu dapat menyebabkan cedera yang mengerikan dan bahkan kematian di tempat kerja. Berikut ini adalah beberapa contoh alat berat yang dapat menyebabkan kecelakaan konstruksi:
- Backhoe
- Bulldozer
- Compactor
- Derek
- Dump Truck
- Forklift
- Excavator
- Mesin pengaspalan
- Power shovel
- Road grader dan roller
- Scraper
- Lain-lain
Penyebab Umum Kecelakaan
Kecelakaan yang disebabkan oleh pengoperasian alat berat konstruksi yang mengakibatkan terjadinya cedera, dan kematian terjadi ketika operator lalai, dan ketika peralatan rusak atau tidak berfungsi. Terkadang kecelakaan crane dapat terjadi karena kurangnya pelatihan dari pihak operator crane.
Beberapa penyebab lain dari kecelakaan alat berat antara lain:
- Sinyal yang disalahpahami antar pekerja
- Operator yang lalai
- Penggunaan derek yang tidak tepat
- Sudut boom yang tidak tepat
- Perakitan peralatan derek yang tidak tepat
- Derek bertabrakan dengan saluran listrik
Bagaimana Kecelakaan Alat Berat Bisa Terjadi?
Ketika sebuah alat berat berukuran besar berada di lokasi yang ramai dengan para pekerja termasuk yang berjalan kaki, potensi tragedi kecelakaan tampak besar – terutama jika kontraktor atau pengawas lokasi tidak memiliki program keselamatan yang efektif.
Hasil studi dari Journal of Safety Research menemukan bahwa banyak kematian akibat kecelakaan alat berat dialami oleh operator alat atau pekerja konstruksi lain di lokasi. Sisanya dialami oleh pengunjung, komuter, atau pejalan kaki yang berada di dekat peralatan ketika terjadi kesalahan.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana peralatan konstruksi dapat menyebabkan cedera:
- Kecelakaan Backhoe dan Truk
Kecelakaan yang melibatkan backhoe dan truk besar menyumbang setengah dari semua kematian dalam kecelakaan konstruksi yang melibatkan alat berat yang tercatat dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Safety Research. Ini termasuk kecelakaan kendaraan bermotor di mana truk konstruksi bertabrakan dengan kendaraan atau benda lain, terguling, atau keluar dari jalan.
- Kecelakaan Rollover
Rollover adalah jenis kecelakaan alat berat yang paling umum, menurut Journal of Safety Research. Rollover dapat terjadi ketika peralatan beroperasi di tanah yang tidak rata, ketika beban terlalu berat atau diangkat terlalu jauh dari pusat gravitasi kendaraan, atau ketika mesin menabrak atau ditabrak oleh alat berat lain atau kendaraan seperti truk.
- Tertabrak Alat Berat
Penyebab kematian paling umum bagi pekerja selain operator alat adalah kecelakaan di mana seorang pekerja tertabrak alat berat. Paling sering, kecelakaan ini terjadi saat backhoe, truk, forklift, atau alat berat lainnya sedang mundur. Perhatian khusus harus diberikan baik untuk mengamati lingkungan dan memperingatkan orang-orang di daerah itu untuk menjauh. Peralatan juga harus dipelihara dalam kondisi kerja yang baik sehingga peralatan merespon dengan benar ketika operator mencoba untuk menghentikan atau mengarahkannya.
- Alat Berat yang Cacat/Rusak
Cacat tersembunyi atau masalah perawatan yang terabaikan pada peralatan berat dapat menimbulkan bencana bagi operator dan siapa pun di area terdekat. Dalam banyak kasus, operator dan rekan kerja bahkan mungkin tidak menyadari bahwa ada cacat sampai telah menyebabkan kecelakaan serius.
- Listrik
Banyak pekerja yang bekerja di atau dekat alat berat lupa mempertimbangkan risiko tersengat listrik jika alat tersebut beroperasi di dekat saluran listrik yang hidup. Jika ada bagian dari peralatan yang bertemu dengan saluran listrik atau sumber listrik lainnya, seluruh mesin dapat menghantarkan listrik itu langsung ke tubuh siapa pun yang menyentuh mesin, termasuk operator.
- Terjatuh
Benda yang jatuh dari alat berat dan jatuhnya operator saat mereka mencoba masuk atau keluar dari alat juga menimbulkan risiko yang signifikan. Karena alat berat dapat mengangkat beban besar tinggi dari tanah, dan karena kontrol dapat ditempatkan beberapa kaki dari permukaan, kecelakaan di mana beban jatuh atau operator jatuh mencoba untuk mencapai kontrol dapat menyebabkan cedera parah.
- Cedera Umum dalam Kecelakaan Alat Berat
Cedera yang paling umum diderita pekerja dalam kecelakaan alat berat adalah akibat terjepit. Ini termasuk “luka remuk” pada tulang dan jaringan lunak, patah tulang, dan kerusakan pada otak atau sumsum tulang belakang. Dalam beberapa kasus, kecelakaan dapat mengamputasi satu atau lebih anggota badan pekerja, atau cedera pada anggota badan mungkin sangat parah sehingga amputasi diperlukan untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut.
Cedera tersengat listrik dan luka bakar juga terjadi pada beberapa kecelakaan alat berat. Jika kendaraan mengalami malfungsi listrik atau menemukan sumber listrik hidup, cedera listrik yang parah dapat terjadi. Tidak seperti “kejutan” listrik satu kali, sengatan listrik dapat menyebabkan kerusakan parah pada bagian tubuh mana pun, termasuk otak dan jantung. Ini juga dapat menyebabkan luka bakar yang parah, yang mungkin sulit dan menyakitkan untuk diobati. Pembedahan, perpanjangan waktu di unit luka bakar, dan nyeri permanen serta jaringan parut sering terjadi.
Pekerja yang jatuh saat bekerja di dalam atau di dekat alat berat juga dapat menghadapi risiko cedera otak traumatis atau cedera tulang belakang, bersama dengan satu atau lebih patah tulang. Efek dari cedera otak atau cedera tulang belakang mungkin permanen atau bahkan mematikan.
Meskipun pengawasan operasi pekerjaan konstruksi dan tambang terus ditingkatkan dengan penerapan Health And Safety Environment (HSE) tapi kecelakaan masih sering terjadi karena memang tingkat resikonya yang tinggi.
Salah satu cara untuk mengatasi dampak dari kecelakaan di proyek konstruksi dan tambang adalah dengan mempunyai program asuransi khusus di bidang konstruksi dan tambang. Berikut ini jenis-jenis asuransi yang dibutuhkan:
- Construction/Erection All Risks (CAR/EAR)
Asuransi untuk perlindungan atas kerusakan dan kehilangan material konstruksi dari berbagai resiko
- Third Party Liability (TPL)
Tanggung jawab hukum terhadap tuntutan dari pihak ketiga yang mengalami kerusakan harta benda, cidera dan meninggal akibat dari kesalahan dan kelalaian
- Heavy Equipment Insurance dan Construction Plant and Equipment Insurance – Asuransi menjamin kerusakan dan kehilangan atas alat berat yang digunakan akibat kecelakaan
- Workmen’s Compensation Assurance (WCA) perlindungan atas para pekerja atas kecelakaan dan kematian sehubungan dengan pekerjaan. Di Indonesia jaminan ini bisa dengan mengambil program asuransi BPJS TK
- Asuransi Marine Cargo – Asuransi pengiriman barang dari manapun ke lokasi proyek atau dari lokasi proyek ke tempat lain.
- Asuransi atas bangunan kantor, workshop dan sarana lainnya.
Bagaimana cara mendapatkan asuransi untuk alat berat?
Karena resikonya yang berat sehingga tidak banyak perusahaan asuransi yang tertarik untuk memberikan jaminan kepada alat berat. Cara terbaik adalah dengan menggunakan jasa perusahaan broker asuransi yang berpengalaman di bidang asuransi alat berat. Salah satu perusahaan broker asuransi yang sudah mengasuransikan ribuan alat berat dan menyelesaikan ratusan klaim dengan baik adalah L&G Insurance Broker.
Untuk asuransi pengiriman barang Anda hubungi L&G sekarang juga!
—
MENCARI PRODUK ASURANSI ALAT BERAT? JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN HUBUNGI KAMI SEKARANG
24 JAM L&G HOTLINE: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP – SMS)
website: lngrisk.co.id
Email: customer.support@lngrisk.co.id
—