Ulas Berita

Update 7 Berita Asuransi Indonesia: Fenomena Gagal Ginjal pada Anak-Anak, Menekankan Pentingnya Gaya Hidup Sehat dan Asuransi Kesehatan

Liga Asuransi – Halo para pengambil risiko, mari kita bahas perkembangan terbaru dan peristiwa menarik di dunia asuransi di Indonesia selama seminggu terakhir. Seperti biasa, kami ingin mengingatkan bahwa dalam dunia bisnis sehari-hari, objek asuransi tidak hanya terbatas pada asuransi kendaraan, kesehatan, jiwa, dan properti. Cakupan objek yang bisa diasuransikan sangat luas, mencakup hampir seluruh proses bisnis dari A sampai Z. Pada edisi kali ini, kami telah mengumpulkan 7 berita pilihan terkait asuransi yang penting untuk Anda ketahui. Termasuk juga topik yang sedang hangat akhir-akhir ini, yaitu mengenai Tapera.

Seperti biasa, jika Anda menemukan artikel ini menarik, jangan ragu untuk membagikannya kepada rekan-rekan Anda agar mereka juga dapat memahaminya seperti Anda.

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) Batalkan Rencana Akuisisi PT Asuransi Takaful Umum

Anak usaha perusahaan pelat merah, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), sempat membidik PT Asuransi Takaful Umum untuk diakuisisi guna memenuhi ketentuan Spin Off Unit Usaha Syariah (UUS). Namun, rencana tersebut batal terlaksana.

Takaful Umum adalah perusahaan asuransi umum syariah yang berdiri sejak 1995. Berdasarkan laporan keuangan terbarunya, perusahaan ini dimiliki oleh Koperasi Simpan Pinjam Jasa sebesar 95%, Andy Arsian Djunaid 2,5%, dan Bahroii 2,5%.

Menurut sumber CNBC Indonesia, Takaful Umum menjadi incaran Asuransi Tugu untuk merger. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua Umum Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa, Andy Arslan Djunaid. “TUGU pernah berminat tapi ternyata batal,” ungkap Andy kepada CNBC Indonesia pada Rabu, 31 Juli 2024.

Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, ketika ditanya mengenai hal ini, memilih untuk tidak menyebut nama perusahaan yang menjadi target akuisisi. Ia menyatakan bahwa pihaknya memiliki beberapa alternatif untuk spin off UUS-nya. “Kami memiliki beberapa alternatif dalam rangka spin off UUS. Kami targetkan spin off selesai tahun depan,” jelas Tatang saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Dengan batalnya aksi merger ini, belum ada dokumen permohonan aksi korporasi yang disampaikan oleh kedua perusahaan tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Belum ada kalau itu (permohonan merger),” ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono saat ditemui di Jakarta pada Jumat, 31 Juli 2024.

Sebelumnya, TUGU yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) ini berencana untuk spin off UUS dengan cara mengakuisisi perusahaan asuransi lain dan meleburkannya atau merger dengan Asuransi Syariah Tugu Insurance. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Tugu memenuhi imbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menghendaki adanya spin-off atau pemisahan UUS di lembaga asuransi Indonesia.

“Kami upayakan tahun depan, tetapi masih dalam tahap kajian sehingga belum ada keterbukaan informasi,” ujar Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat kepada CNBC Indonesia pada Rabu, 30 Agustus 2023. Tatang juga menegaskan bahwa pihaknya belum melakukan penjajakan ke calon perusahaan yang akan diajak untuk bergabung.

Dengan demikian, Tugu Insurance masih terus mencari alternatif lain untuk memenuhi ketentuan spin off UUS dan berharap dapat menyelesaikannya pada tahun depan.

Source : https://www.cnbcindonesia.com/market/20240731135227-17-559204/asuransi-tugu-pratama–tugu–mau-akuisisi-takaful-umum-ini-kabarnya 

 

Media Asuransi Gelar Insurance Market Leaders Award 2024

Media Asuransi kembali menyelenggarakan acara Insurance Market Leaders Award. Dalam ajang Insurance Market Leaders Award 2024, Media Asuransi memberikan apresiasi kepada 73 perusahaan di industri perasuransian yang menunjukkan kinerja terbaik pada tahun 2023 berdasarkan premi bruto.

Ajang penghargaan ini memberikan penghormatan kepada 15 perusahaan asuransi jiwa dan 15 perusahaan asuransi umum atas kinerja terbaik mereka pada 2023. Selain itu, tiga perusahaan reasuransi juga diakui berdasarkan kinerja premi bruto mereka. Pada tahun 2024 ini, Media Asuransi melalui Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) memperluas cakupan penghargaan dengan menambahkan kategori untuk asuransi jiwa syariah dan asuransi umum syariah, masing-masing dengan lima penerima penghargaan terbesar berdasarkan kontribusi bruto.

LRMA tidak membedakan antara perusahaan syariah full-fledged dan unit syariah dalam pemilihan pemenang. Selain itu, LRMA juga melakukan pemeringkatan terhadap 15 perusahaan pialang asuransi dan 15 perusahaan pialang reasuransi berdasarkan kinerja terbaik mereka di tahun 2022 berdasarkan brokerage fee.

Acara pemberian penghargaan yang diadakan di JS Luwansa, Jakarta pada Selasa malam, 30 Juli 2024, ini merupakan kali keenam diselenggarakannya Insurance Market Leaders Award oleh Media Asuransi.

Dalam sambutannya, Pimpinan Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA), Mucharor Djalil, menyampaikan bahwa tahun 2024 adalah kali keenam diadakannya Insurance Market Leaders Award, yang pertama kali diadakan pada tahun 2019. “Setelah melakukan kajian sejak 2014, lima tahun kemudian, yaitu 2019, kami memberikan Insurance Market Leaders Award kepada penguasa pasar asuransi jiwa dan asuransi umum,” kata Mucharor Djalil.

Pada tahun 2023, kategori penerima penghargaan ditambahkan untuk industri reasuransi. Dan pada tahun 2024 ini, asuransi syariah juga masuk dalam kajian Market Leaders Media Asuransi. “Harapan kami, dengan Insurance Market Leaders yang diperluas, kita dapat melakukan kajian yang lebih menyeluruh mengenai penguasa pasar asuransi di Indonesia,” tambahnya.

Pentingnya Insurance Market Leaders Award, menurut Mucharor, terletak pada pengaruh kuat perusahaan-perusahaan ini terhadap industri perasuransian secara keseluruhan dan perannya dalam menentukan masa depan industri perasuransian Indonesia. Salah satu dampak positifnya adalah peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap industri perasuransian, terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan dalam mengurus dan membayar klaim.

“Selamat kepada para pemenang Insurance Market Leaders Award 2024 Media Asuransi, yaitu perusahaan asuransi jiwa, perusahaan asuransi umum, perusahaan reasuransi, perusahaan asuransi jiwa syariah, perusahaan asuransi umum syariah, perusahaan pialang asuransi, dan perusahaan pialang reasuransi,” papar Mucharor Djalil.

Kajian yang dilakukan LRMA menggunakan sembilan indikator keuangan dari laporan keuangan publikasi perusahaan asuransi jiwa, umum, reasuransi, dan jiwa syariah, maupun umum syariah per 31 Desember 2023. Indikator tersebut mencakup pendapatan premi, pendapatan premi neto, klaim dan manfaat dibayar, beban klaim dan manfaat dibayar, investasi, hasil investasi, ekuitas, aset, dan laba/rugi setelah pajak.

Hasil kajian LRMA di 2024 menunjukkan bahwa para market leaders di asuransi jiwa maupun asuransi umum berhasil mempertahankan posisinya, meskipun ada pergeseran posisi di peringkat 10 hingga 15. Beberapa perusahaan tergantikan dari jajaran 15 market leaders, sementara yang lain berhasil masuk sebagai penghuni baru, mengindikasikan persaingan sengit di antara perusahaan asuransi di tengah berbagai tantangan dalam beberapa tahun terakhir.

Sebanyak 15 market leaders perusahaan asuransi umum menguasai pangsa pasar sebesar 63,44% pada 2023, meningkat dari 62,66% di tahun sebelumnya. Sementara itu, 15 market leaders perusahaan asuransi jiwa menguasai pangsa pasar sebesar 79,26%, turun dari 81,10% di tahun sebelumnya. Untuk tiga market leaders perusahaan reasuransi, pangsa pasar meningkat menjadi 81,21% pada 2023 dari 79,78% di 2022. Lima market leaders asuransi jiwa syariah menguasai pangsa pasar sebesar 80,87% pada 2023, sedangkan lima market leaders asuransi umum syariah menguasai pangsa pasar sebesar 66,70% pada tahun yang sama.

Untuk 15 market leaders perusahaan pialang asuransi, pangsa pasar sebesar 61,20% di 2022, sementara 15 market leaders perusahaan pialang reasuransi menguasai pangsa pasar sebesar 79,21% pada tahun yang sama.

Source : https://mediaasuransinews.co.id/asuransi/inilah-73-market-leaders-industri-perasuransian-nasional/ 

 

Pemerintah Wajibkan Asuransi TPL dan Properti melalui UU PPSK

Melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK), Pemerintah Indonesia berencana mewajibkan kendaraan bermotor untuk memiliki asuransi third party liability (TPL). Selain itu, masyarakat juga diwajibkan untuk memiliki asuransi rumah tinggal yang mencakup perlindungan terhadap bencana alam, termasuk kebakaran.

Direktur Utama & CEO Oona Insurance, Vincent C. Soegianto, menyambut baik kebijakan ini. Menurutnya, pertumbuhan permintaan asuransi kebakaran menunjukkan tren positif, tercermin dari peningkatan sebesar 20% dalam tiga tahun terakhir. “Premi asuransi kebakaran ditargetkan naik 17% pada tahun 2024,” ungkap Vincent.

Vincent juga menilai asuransi properti, termasuk asuransi kebakaran, merupakan instrumen manajemen risiko yang sangat baik untuk melindungi aset properti. “Asuransi properti memberikan perlindungan yang penting bagi pemilik properti dalam menghadapi risiko-risiko yang tak terduga,” tambahnya.

Senada dengan Oona Insurance, Country Manager Zurich Indonesia, Edhi Tjahja Negara, menyatakan bahwa asuransi properti terus menunjukkan pertumbuhan pasca pandemi COVID-19. “Pertumbuhan ini didorong oleh perbaikan ekonomi dan membaiknya bisnis properti,” kata Edhi.

Namun, Edhi juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan penetrasi asuransi properti. “Rendahnya literasi dan edukasi mengenai asuransi masih menjadi kendala utama, baik untuk rumah tinggal maupun pelaku usaha,” ujarnya.

Rencana pemerintah untuk mewajibkan asuransi properti dan asuransi kebakaran mendapat perhatian dari para pelaku industri asuransi. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan perlindungan masyarakat terhadap risiko kebakaran dan bencana alam.

Untuk mendalami pandangan para pelaku industri mengenai rencana penerapan kewajiban asuransi properti dan asuransi kebakaran, simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Utama & CEO Oona Insurance, Vincent C. Soegianto, dan Country Manager Zurich Indonesia, Edhi Tjahja Negara dalam acara Power Lunch di CNBC Indonesia pada Selasa, 30 Juli 2024.

Souce : https://www.cnbcindonesia.com/mymoney/20240730142255-74-558853/asuransi-kebakaran-bakal-jadi-kewajiban-bos-asuransi-buka-suara 

 

Tugu Insurance Cetak Laba Bersih Konsolidasian Rp439 Miliar pada Semester I/2024

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance), anak usaha PT Pertamina (Persero), berhasil mencetak laba bersih konsolidasian (unaudited) sebesar Rp439 miliar pada semester I/2024. Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian per Juni 2024, perusahaan mencatat perolehan premi bruto sebesar Rp5,2 triliun, meningkat 39,0 persen secara year-on-year (YoY).

Premi neto, setelah dikurangi premi reasuransi dan perubahan cadangan, tumbuh 33,7 persen YoY menjadi Rp2,0 triliun, sejalan dengan kenaikan premi bruto. Kinerja positif ini didukung oleh pertumbuhan signifikan pada beberapa lini bisnis utama.

Direktur Keuangan dan Layanan Korporat Tugu Insurance, Emil Hakim, menjelaskan bahwa premi bruto dari asuransi kebakaran tumbuh 61,2 persen YoY, rangka kapal naik 13,7 persen YoY, on-shore meningkat 66,8 persen YoY, serta segmen lainnya yang naik sebesar 28,8 persen YoY. “Kinerja Tugu Insurance meningkat jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu berkat strategi yang dijalankan perusahaan serta kondisi industri asuransi umum dan perekonomian Indonesia yang semakin membaik,” ungkap Emil dalam keterangan resminya pada Jumat, 3 Agustus 2024.

Selain itu, pendapatan investasi Tugu Insurance tumbuh 18,2 persen YoY menjadi Rp250 miliar pada Juni 2024, sementara pendapatan dari usaha lainnya meningkat 10,7 persen YoY menjadi Rp264 miliar. Total pendapatan Tugu Insurance mencapai Rp2,2 triliun pada semester I/2024, dengan kenaikan 25,9 persen YoY.

Emil optimistis bahwa kinerja Tugu Insurance pada 2024 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun beban klaim neto meningkat 16,7 persen YoY menjadi Rp1,1 triliun, peningkatan ini masih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan premi yang dimiliki oleh Tugu Insurance.

Total beban usaha dan beban usaha lainnya hanya mengalami kenaikan sebesar 18,2 persen YoY menjadi Rp597 miliar, yang sebagian besar merupakan variable cost akibat pertumbuhan bisnis. Laba operasi Tugu Insurance mencapai Rp517 miliar pada semester I/2024, tumbuh 68 persen YoY dibandingkan dengan semester I/2023 yang mencapai Rp308 miliar. Laba bersih perusahaan yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp439 miliar.

Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, menjelaskan bahwa kinerja perusahaan sepanjang semester I/2024 tidak terlepas dari upaya dan komitmen dalam mengelola risiko dengan tepat. Tugu Insurance juga mengoptimalkan captive business di beberapa sektor utama, melakukan penetrasi pada non-captive business, serta membangun berbagai distribution channel baru. “Perusahaan juga terus mengembangkan berbagai produk yang kompetitif, agar dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain itu, pencapaian Tugu Insurance juga didukung oleh perbaikan kinerja anak usaha yang dimiliki perusahaan,” pungkas Tatang.

Dengan pencapaian ini, Tugu Insurance menunjukkan komitmen kuat dalam pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan di industri asuransi, serta terus memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan masyarakat.

Source : https://mediaasuransinews.co.id/asuransi/tugu-insurance-cetak-laba-bersih-rp439-miliar-di-semester-i-2024/ 

 

Fenomena Gagal Ginjal pada Anak-Anak, Menekankan Pentingnya Gaya Hidup Sehat dan Asuransi Kesehatan

Fenomena gagal ginjal yang dialami oleh anak-anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta sempat viral di media massa maupun media sosial. Media seringkali menyorot biaya pengobatan yang harus dikeluarkan oleh orangtua. Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, menyatakan bahwa setidaknya 1 dari 5 anak Indonesia berusia 12-18 tahun berpotensi mengalami kerusakan ginjal. Penyebab utama adalah gaya hidup yang kurang sehat.

“Ini salah satu indikator awal kerusakan ginjal. Gaya hidup anak-anak kita usia 12-18 tahun ini sangat memprihatinkan. Pola makannya, pola geraknya, pola tidurnya sering begadang, dan malas bergerak olahraga,” ujar dr. Piprim. “Tidak bisa dipungkiri sekarang kejadian obesitas meningkat pada anak-anak. Sekitar 80 persen anak diabetes (tipe 2) itu disertai obesitas. Ini pangkal mula dari segala penyakit termasuk penyakit ginjal,” tambahnya.

Selain edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan, asuransi menjadi salah satu cara untuk memitigasi risiko pengeluaran akibat penyakit. Namun, asuransi seperti apakah yang tepat untuk dimiliki oleh anak-anak? Berikut pembahasannya.

Asuransi yang Tepat untuk Anak

Bukan Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa bertujuan untuk melindungi keluarga atau orang tercinta dari hilangnya pendapatan keluarga akibat meninggal dunia atau cacat tetap total pada tulang punggung keluarga. Mengingat manfaatnya, pihak yang tepat memiliki asuransi jiwa adalah orangtua, karena merekalah yang menanggung hidup anggota keluarganya, termasuk anak-anak.

Asuransi Kesehatan

Asuransi yang tepat dimiliki oleh anak adalah asuransi kesehatan. Asuransi ini memberikan proteksi finansial yang paling dasar, karena fungsinya adalah menanggung biaya pengobatan baik rawat inap maupun rawat jalan. Meskipun demikian, tidak jarang asuransi kesehatan juga mencairkan uang pertanggungan layaknya asuransi jiwa jika tertanggung meninggal dunia, namun jumlahnya umumnya tidak sebesar asuransi jiwa.

Pentingkah Asuransi Kesehatan untuk Anak?

Menjawab pertanyaan seputar perlunya anak-anak diberikan asuransi kesehatan, semuanya kembali pada kondisi keuangan orangtua. Jika premi asuransi kesehatan swasta terlalu mahal, BPJS Kesehatan bisa menjadi alternatif untuk berobat rawat jalan maupun rawat inap.

Memastikan anak-anak memiliki asuransi kesehatan adalah langkah penting dalam melindungi mereka dari risiko keuangan akibat penyakit. Dengan asuransi kesehatan, orangtua dapat lebih tenang karena anak-anak mereka memiliki perlindungan yang memadai. Selain itu, asuransi kesehatan juga dapat membantu mengurangi beban biaya pengobatan yang bisa menjadi sangat tinggi, terutama untuk penyakit serius seperti gagal ginjal.

Dengan demikian, asuransi kesehatan tidak hanya memberikan keamanan finansial bagi keluarga, tetapi juga memastikan anak-anak mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan tepat waktu.

Kesehatan anak-anak adalah prioritas utama bagi setiap orangtua. Dengan gaya hidup yang kurang sehat menjadi ancaman bagi kesehatan ginjal dan masalah kesehatan lainnya, memiliki asuransi kesehatan adalah langkah bijak untuk memitigasi risiko finansial akibat penyakit. Orangtua perlu mempertimbangkan asuransi kesehatan sebagai bentuk perlindungan bagi anak-anak mereka, baik melalui asuransi swasta maupun BPJS Kesehatan, demi masa depan yang lebih sehat dan aman.

Source : https://www.cnbcindonesia.com/mymoney/20240729130224-72-558430/banyak-bocil-cuci-darah-haruskah-anak-anak-dibelikan-asuransi 

 

Wajib Tahu! Mulai 2025, Bayar Asuransi TPL Sekalian Pajak STNK

Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan perubahan besar dalam regulasi asuransi kendaraan. Mulai tahun 2025, semua kendaraan bermotor di Indonesia akan diwajibkan memiliki asuransi Third Party Liability (TPL). Langkah ini diambil untuk memastikan perlindungan maksimal bagi semua pengguna jalan, termasuk perlindungan jiwa melalui Jasa Raharja.

Asuransi TPL dirancang untuk menanggung kerusakan barang yang disebabkan oleh kecelakaan. Dengan adanya asuransi ini, diharapkan risiko finansial akibat kecelakaan dapat ditekan, serta memberikan rasa aman bagi pengendara dan masyarakat umum.

Dalam menyambut kebijakan ini, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengajukan saran untuk mempermudah pembayaran asuransi TPL. Mereka mengusulkan agar premi asuransi ini dibayarkan bersamaan dengan pembayaran pajak saat memperpanjang Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Usulan ini berdasarkan data yang menunjukkan bahwa dari 120 juta kendaraan roda dua dan 90 hingga 110 juta kendaraan roda empat di Indonesia, hanya sekitar 60 persen yang rutin membayar pajak.

Ketua AAUI, Budi Herawan, dalam keterangan persnya mengatakan, “Kekhawatiran ini muncul karena banyak kendaraan yang belum membayar pajak. Kami percaya bahwa mengintegrasikan pembayaran asuransi TPL dengan pembayaran pajak STNK akan mempermudah proses ini.” Menurut Budi, skema pembayaran asuransi TPL akan mengikuti model pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yang selama ini dilakukan melalui Samsat.

Budi menambahkan, “Jika premi asuransi TPL dipungut secara individu, akan sulit untuk mengelolanya. Namun, jika dilakukan melalui Samsat, seperti halnya SWDKLLJ yang dikelola oleh Jasa Raharja, prosesnya akan lebih terkoordinasi dan efisien.”

Saat ini, pihak Korlantas Polri belum memberikan tanggapan resmi mengenai usulan ini. Namun, integrasi pembayaran asuransi TPL dengan pajak kendaraan melalui Samsat diharapkan dapat memberikan solusi praktis dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan ini.

Dengan adanya kebijakan baru ini, harapannya adalah setiap pengendara dapat memperoleh perlindungan yang memadai dan mengurangi beban finansial akibat insiden kecelakaan. Pastikan Anda memantau perkembangan informasi terkait kebijakan ini agar dapat mempersiapkan diri dengan baik menjelang 2025.

Source : https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/29/120200115/asuransi-tpl-diusulkan-sekaligus-bayar-pajak-stnk 

 

Potensi Besar Asuransi di Indonesia: Gen Z dan Milenial Jadi Target Utama

Industri asuransi di Indonesia sedang menghadapi perubahan besar. Menurut riset terbaru dari perusahaan insurtech global, discovermarket, ada potensi yang sangat besar untuk pertumbuhan industri ini, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z yang saat ini berkembang pesat.

Meskipun Indonesia dikenal memiliki tingkat penetrasi asuransi yang relatif rendah, generasi muda—dalam hal ini, Gen Z (27,94%) dan milenial (25,87%)—membentuk hampir 54% dari populasi. Generasi ini dikenal sebagai pengguna digital yang aktif dan memiliki gaya hidup yang sangat dipengaruhi oleh teknologi.

CEO dan Founder discovermarket, Patrick Bühler, dalam keterangannya pada Rabu, 31 Juli 2024, mengungkapkan, “Peluang signifikan ada bagi perusahaan asuransi untuk memperluas jangkauan mereka dengan memanfaatkan potensi dari generasi muda yang melek digital ini.”

Namun, Patrick juga mencatat tantangan besar: sebagian besar Gen Z di Indonesia memiliki penghasilan kurang dari Rp2,5 juta per bulan. Kondisi ini membatasi pengeluaran mereka, termasuk untuk produk asuransi, dan berdampak pada daya beli mereka.

Untuk mengatasi tantangan ini, discovermarket mengusulkan solusi inovatif yaitu ‘asuransi tertanam’ atau embedded insurance. Konsep ini melibatkan integrasi produk asuransi langsung dengan pengalaman digital pengguna, seperti di platform e-commerce, aplikasi layanan transportasi online, dan layanan fintech.

Discovermarket, yang berbasis di Swiss dan memiliki kantor pusat regional di Singapura, baru-baru ini meluncurkan produk asuransi tertanam di pasar Indonesia. Dengan melayani lebih dari 200 juta pelanggan di berbagai sektor, termasuk perhotelan, pertanian, dan telekomunikasi, discovermarket berkomitmen untuk membuat perlindungan asuransi lebih mudah diakses dan terjangkau.

Patrick Bühler menjelaskan, “Asuransi tertanam memungkinkan bisnis untuk meningkatkan literasi keuangan, loyalitas pelanggan, pendapatan, dan reputasi mereka. Pendekatan ini membantu mengatasi hambatan aksesibilitas dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi.”

Dengan pendekatan ini, diharapkan perusahaan asuransi dapat lebih efektif menjangkau generasi muda yang semakin penting dalam pasar asuransi Indonesia. Ini adalah langkah besar menuju masa depan yang lebih terjamin dan berkelanjutan untuk semua.

Source : https://mediaasuransinews.co.id/asuransi/generasi-milenial-dan-gen-z-berpotensi-jadi-pencetak-cuan-bagi-industri-asuransi/ 

Berita ini dipersembahkan oleh L&G Insurance Broker, broker asuransi berpengalaman di Indonesia.

URUSAN ASURANSI UNTUK BISNIS ANDA? JANGAN BUANG WAKTU DAN HUBUNGI KAMI SEKARANG

24 JAM L&G HOTLINE: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP – SMS)

website: lngrisk.co.id

Most Popular

L&G Risk Construction Insurance Broker
To Top
L&G Insurance Broker Registered by
Otoritas Jasa Keuangan
KEP-667/KM.10/2012
Mau terhindar dari risiko rugi besar terhadap Kargo Anda?
Chat kami sekarang di WhatsApp untuk info lengkap!
Proses Cepat & Aman (Terjamin OJK)
L&G Insurance Broker Registered by OJK KEP-667/KM.10/2012
Proses Mudah & Aman (Terjamin OJK)
Mau terhindar dari risiko rugi besar terhadap Kargo Anda?
Chat kami di WhatsApp untuk info lengkap!