General Insurance

Kenapa Uang Pertanggungan Asuransi Harus Benar?

Liga Asuransi – Sidang pembaca yang luar biasa, apa kabar? Kali ini kita membahas hal yang agak bersifat teknis. Tepatnya yang berhubungan dengan nilai pertanggungan (sum insured), salah satu bagian yang vital di dalam jaminan asuransi. 

Masalah ini biasanya dipelajari oleh mereka yang berada di kalangan industri asuransi saja seperti underwriter, broker, dan claims. Tapi sebagai broker asuransi atau konsultan asuransi kami terpanggil untuk membahasnya secara umum  di forum ini agar Anda sebagai tertanggung dapat memahami dan menerapkannya.

Terus terang sebagai broker asuransi, kami sering sekali menemukan kenyataan bahwa banyak sekali klaim asuransi mengalami masalah di dalam pembayaran karena nilai uang pertanggungan yang tidak sesuai dengan persyaratan polis. Tertanggung harus rela karena hanya bisa menerima penggantian jauh lebih kecil dari yang mereka diharapkan. Di lain pihak perusahaan asuransi juga kecewa karena premi yang mereka terima tidak cukup untuk membayar klaim. 

Tulisan kami susun berdasarkan pengalaman dan pengetahuan kami serta didukung dari berbagai sumber termasuk dari internet. 

Jika Anda tertarik dengan tulisan ini silahkan dibagikan segera kepada rekan-rekan Anda agar mereka juga paham seperti Anda.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa setiap polis asuransi memerlukan uang pertanggungan atau sum insured. Yang dimaksud dengan  harga Pertanggungan (HP) atau Total Sum Insured (TSI) adalah jumlah uang yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan: Batas maksimal tanggung jawab pihak penanggung terhadap kerugian finansial yang tertanggung alami sebagai akibat dari terjadinya musibah atas kepentingan yang diasuransikan.

Penghitungan uang pertanggungan dibuat berdasarkan nilai yang sesungguhnya dari obyek yang akan diasuransikan. Ada dua jenis jaminan asuransi yaitu asuransi umum (property) dan asuransi jiwa (life). Kali ini kita hanya akan membahas nilai pertanggungan untuk asuransi umum saja.

Tujuan utama dari asuransi adalah untuk mengembalikan tertanggung pada posisi keuangan yang sama dengan kondisi sesaat sebelum dia mengalami kerugian. Oleh karena itu harus dipastikan bahwa nilai pertanggungan yang digunakan di dalam polis asuransi harus mencukupi. Hampir setiap polis asuransi memuat ketentuan kecukupan uang pertanggungan (adequacy of sum insured). Kecukupan uang pertanggungan itu penting dari sudut pandang semua pihak baik dari Anda sebagai  tertanggung, perusahaan asuransi, surveyor, dan bank atau lembaga keuangan yang mungkin memiliki kepentingan dalam masalah asuransi.

Kecukupan uang pertanggungan ini berkaitan dengan besarnya nilai klaim yang dapat diberikan oleh perusahaan asuransi. Jika uang pertanggungannya lebih kecil dari nilai yang sesungguhnya maka pembayaran klaim yang diterima akan lebih kecil pula dari kerugian sesungguhnya. Kondisi seperti ini disebut dengan Under Insurance atau asuransi di bawah harga. Perhitungan penggantian klaim dhitung berdasarkan persentase nilai pertanggungan yang tercantum di dalam polis asuransi dibagi dengan nilai pertanggungan yang seharusnya. Jika pertanggungan dalam kondisi under insurance, sudah barang tentu besarnya nilai klaim yang akan diterima lebih kecil dari kerugian aktual yang diderita dan selain itu masih perlu mengeluarkan uang tambahan lagi untuk mengembalikan ke kondisi sebelum kecelakaan. Hal ini tentunya akan mengecewakan Anda sebagai tertanggung. 

Agar terhindar dari kondisi Under Insurance atau asuransi di bawah harga yang mengecewakan tersebut kami ingin memberikan penjelasan lebih lanjut agar Anda paham dan terhindar kondisi seperti ini. 

Kenapa besarnya Uang Pertanggungan itu penting, dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Besarnya uang pertanggungan ditetapkan oleh Anda yang mengajukan jaminan asuransi
  2. Ini adalah batas maksimal tanggung jawab Penanggung berdasarkan polis.
  3. Nilai pertanggungan yang diterapkan akan digunakan untuk menentukan pembayaran premi untuk asuransi.

Untuk itu perlu diyakinkan bahwa uang pertanggungan harus mewakili nilai yang sebenarnya dari property/barang yang akan diasuransikan. Kadang-kadang banyak tertanggung yang ingin mengasuransikan dengan nilai yang lebih tinggi dari nilai sebenarnya, tapi hal ini tidak memberikan keuntungan karena pembayaran klaim, jika ada, tunduk pada prinsip ganti rugi karena penggantian maksimal hanya sebesar barang yang sesungguhnya.

Demikian pula jika Anda ingin mengasuransikan dengan nilai yang lebih rendah dari nilai yang sebenarnya mungkin dengan maksud ingin mengurangi biaya, tapi justru yang terjadi Anda akan mengalami kerugian yang lebih besar ketika terjadi klaim. Perusahaan asuransi hanya akan membayar sebesar persentase dari nilai yang diasuransikan dengan nilai yang seharusnya atau under insurance. Misalnya jika nilai yang diasuransikan besarnya 60% dari nilai yang seharusnya, maka klaim yang akan dibayar sebesar 60% dari kerugian aktual yang diderita. 

Untuk Anda ketahui bahwa prinsip dasar penghitungan nilai pertanggungan termasuk:

  • New replacement value (NRV)

Penggantian dengan nilai baru 

  • Actual cash value (ACV)

Harga barang saat ini 

  • Fair market value/book amount

Harga wajar saat/harga buku

  • Reinstatement value

Harga pemulihan kembali 

  • First loss sum

Harga yang dihitung berdasarkan batas penggantian jika terjadi klaim

  • Loss limit sum insured

Nilai pertanggungan yang diambil dari sebagian dari jumlah keseluruhan 

Sebagian besar polis asuransi mensyaratkan nilai yang dipertanggungkan berdasarkan nilai penggantian baru atau new replacement value (NRV). Dengan NRV maka penggantian  yang akan dibayarkan dalam jumlah yang cukup untuk mengganti atau memulihkan item yang rusak dengan jenis, kualitas, dan fungsionalitas yang sama dan identik dalam kondisi baru. Dengan demikian Anda sebagai pemegang polis mendapatkan penggantian penuh seolah-olah tidak ada kerugian yang terjadi. 

Nilai penggantian baru (NRV) dapat juga didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penggantian dengan jenis dan kualitas yang sama. Nilai penggantian baru sering disamakan dengan nilai pemulihan kembali yang terdiri dari biaya pengadaan barang dengan jenis yang sama dan ditambah dengan biaya pengadaan tambahan seperti biaya perencanaan, persetujuan dan pemasangan.

Bentuk perjanjian nilai penggantian  lainnya didasarkan pada nilai harga tunai aktual atau Actual Cash Value (ACV). Nilai tunai aktual adalah nilai barang pada saat kerugian. Untuk menentukan nilai tunai yang sebenarnya, dengan cara mengurangkan nilai penggantian baru dengan memperhitungkan penyusutan, penggunaan, usia, dan kondisi barang tersebut. Dengan prinsip ACV sebenarnya BISA memungkinkan pemegang polis mendapatkan pengganti yang wajar untuk barang yang rusak atau hilang. Namun, untuk menghitung pengurangan nilai dengan menggunakan faktor penyusutan, usia  barang yang rusak tidak mudah. 

Oleh karena itu polis asuransi, seringkali memuat ketentuan tambahan yang menyatakan bahwa nilai penggantian baru (NRV) akan digunakan sebagai dasar penggantian  jika nilai tunai sebenarnya tidak lebih kecil dari nilai dari yang disepakati misalnya 85% dari NRV. Untuk polis didasarkan pada ACV, harus dipertimbangkan bahwa komponen pada harga asli akan digunakan sebagai standar biaya perbaikan jika terjadi kerugian sebagian, hal ini mengakibatkan pengeluaran klaim yang lebih tinggi daripada jika komponen perbaikan bekas dari jenis dan kualitas yang sama telah digunakan.

First Loss Sum Insured 

First loss Sum insured atau polis kerugian pertama adalah jenis polis asuransi properti yang hanya menyediakan untuk menjamin sebagian dari objek yang diasuransikan. Jika terjadi klaim, pemegang polis setuju untuk menerima jumlah penggantian yang kurang dari nilai penuh properti yang rusak, hancur, atau dicuri. Sebagai imbalannya, perusahaan asuransi setuju untuk tidak menghukum dengan mengenakan penalty kepada pemegang polis karena kurang mengasuransikan (under insurance) barang atau properti mereka.

Arti penting uang pertanggungan

Selain penting untuk pemegang polis, nilai pertanggungan juga sangat penting bagi perusahaan asuransi, antara lain sebagai:

  1. Perhitungan dan penetapan premi yang harus dibayar
  2. Perhitungan dan penentuan kemungkinan kerugian maksimum
  3. Perhitungan dan penentuan kapasitas penjaminan asuransi 
  4. Penentuan reasuransi

Uang pertanggungan juga penting untuk perhitungan statistik premi asuransi dan termasuk data yang diperlukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rasio kerugian dihitung berdasarkan akumulasi dari nilai pertanggungan dari semua risiko yang ditanggung untuk satu jenis industri dalam satu portofolio dalam periode tertentu, misalnya sepuluh tahun, serta kerugian yang terjadi pada periode tersebut. Rasio kerugian berfungsi sebagai patokan seberapa besarnya pendapatan premi yang harus dihasilkan paling tidak untuk dapat membayar kompensasi klaim atas semua kerugian yang terjadi dalam jenis industri tersebut dari perspektif statistik. 

Untuk kepentingan reasuransi, mengenai asuransi/reasuransi non proporsional, nilai pertanggungan juga mempengaruhi lapisan premi yang diperlukan melalui kurva distribusi kerugian yang diperoleh dari data statistik.

Dalam hal klaim, uang pertanggungan yang benar dapat mempercepat penyelesaian klaim dan wajar, oleh karena itu, dapat meminimalkan potensi konsekuensi kerugian.

Meskipun pemegang polis sering kali dibiarkan untuk menentukan sendiri jumlah pertanggungan yang diperlukan, tapi seharusnya perusahaan asuransi juga harus memiliki kepentingan dalam keakuratan nilai pertanggungan. 

Singkatnya, perhitungan yang benar atas uang pertanggungan merupakan parameter fundamental dalam konteks asuransi properti baik bagi pemegang polis maupun penanggung.

Dampak dari nilai pertanggungan yang tidak akurat

Selain mendatangkan dampak yang mengecewakan bagi Anda sebagai tertanggung karena tidak mendapatkan penggantian sepenuhnya dari klaim yang diajukan akibat nilai pertanggungan terlalu rendah, di lain pihak jumlah pertanggungan yang tidak akurat dapat memiliki efek antara lain:

  1. Perusahaan asuransi menghitung premi yang terlalu rendah untuk suatu risiko, sehingga tidak mempunyai premi yang cukup untuk dapat membayar klaim. Untuk mengatasi hal ini biasanya perusahaan asuransi menerapkan Klausul underinsurance. Jika nilai pertanggungan lebih rendah dari nilai pertanggungan sebenarnya pada saat sebelum kerugian terjadi, kompensasi hanya dibayarkan secara proporsional berdasarkan rasio antara nilai pertanggungan yang dikutip dan yang sebenarnya.
  1. Dalam jangka panjang, perhitungan yang tidak benar atas jumlah pertanggungan dalam portofolio yang lebih besar dapat mengakibatkan rasio kerugian yang tidak mencukupi karena premi asuransi yang terlalu tinggi atau rendah. Sebagaimana disebutkan di atas, premi biasanya ditentukan berdasarkan data statistik. Misalnya, harga pertanggungan yang lebih rendah dari biaya pemulihan/pemulihan yang sebenarnya, pendekatan ini menghasilkan biaya kerugian yang sangat rendah yang akan menyebabkan tarif premi yang diperlukan terlalu kecil, sebagai ilustrasi bisa dilihat pada contoh berikut ini:

Nilai pertanggungan yang dilaporkan adalah 1 juta dan kerugiannya 2 juta. Dan dengan menggunakan uang pertanggungan yang benar sebesar 2 juta sebagai dasar. Namun, karena nilai pertanggungan yang dilaporkan sebesar 1 juta terlalu rendah, hanya setengah dari biaya kerugian yang benar-benar diperlukan yang dihitung, yaitu premi yang dihitung untuk risiko tersebut 50% terlalu rendah.

Cara terbaik untuk menghitung uang pertanggungan polis asuransi Anda adalah dengan menggunakan jasa broker asuransi yang berpengalaman. Broker asuransi dapat memberikan masukan nilai pertanggungan yang tepat. Broker asuransi juga mampu menyusun terms and conditions atau ketentuan polis asuransi yang dapat menyelamatkan Anda jika terjadi perbedaan dalam penilaian uang pertanggungan. Broker asuransi juga yang akan memilihkan perusahaan asuransi yang terbaik untuk menjamin resiko Anda.

Peran penting lain dari broker asuransi adalah sebagai Advocate atau pengacara Anda ketika terjadi klaim. Broker asuransi yang akan membantu Anda untuk  mengurus klaim dan menghadapi perusahaan asuransi jika terjadi perbedaan atau hal-hal yang memerlukan pemahaman hukum dan teknis asuransi. 

Salah satu perusahaan broker asuransi terkemuka di Indonesia yang dapat diandalkan adalah L&G Insurance Broker. 

Untuk seluruh kebutuhan asuransi perusahaan Anda hubungi L&G sekarang juga!

HOTLINE L&G 24JAM: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP CHAT – SMS)

website: lngrisk.co.id

E-mail: customer.support@lngrisk.co.id

Agen vs Broker Asuransi, Apa Perbedaannya?

To Top
L&G Risk Registered by Otoritas Jasa Keuangan KEP-667/KM.10/2012
Butuh perlindungan segera?
Chat kami di WhatsApp untuk solusi asuransi yang cepat dan mudah!
Butuh perlindungan segera?
Chat kami di WhatsApp untuk solusi asuransi yang cepat dan mudah!
OJK Registered KEP-667/KM.10/2012