Industri asuransi terus menjadi sorotan di tengah dinamika ekonomi, risiko sosial, dan perkembangan teknologi keuangan. Dari pencabutan izin usaha perusahaan raksasa seperti Jiwasraya hingga meningkatnya klaim akibat kerusuhan, penyakit kritis, dan tren ekspor yang fluktuatif, dunia asuransi menghadirkan cerita yang tak hanya relevan bagi pelaku industri, tetapi juga bagi masyarakat luas. Tulisan ini merangkum tujuh berita terkini yang menyoroti perkembangan penting, tantangan, dan peluang dalam sektor asuransi Indonesia, termasuk perlindungan unik bagi koleksi mewah dan hewan peliharaan yang kini menjadi perhatian publik.
OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Akhir dari Perjalanan Panjang Sang Raksasa Asuransi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi mencabut izin usaha PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di bidang asuransi jiwa. Keputusan ini tertuang dalam KEP-9/D.05/2025 tanggal 16 Januari 2025, menandai berakhirnya perjalanan panjang salah satu perusahaan asuransi tertua di Indonesia.
Larangan Operasional & Kewajiban Likuidasi
Sejak izin dicabut, Jiwasraya dilarang melakukan kegiatan usaha asuransi jiwa. Pemegang saham, direksi, komisaris, hingga pegawai pun tidak boleh mengalihkan, menjaminkan, atau melakukan tindakan yang bisa mengurangi nilai aset perusahaan.
OJK mewajibkan Jiwasraya untuk:
- Menghentikan seluruh kegiatan usaha
- Menyusun neraca penutupan maksimal 15 hari setelah pencabutan izin
- Menggelar RUPS paling lambat 30 hari untuk memutuskan pembubaran dan membentuk tim likuidasi
Merujuk surat Menteri BUMN S-30/MBU/01/2025, Jiwasraya akhirnya menggelar RUPS pada 22 Januari 2025 dan resmi membentuk tim likuidasi. Seluruh jajaran diwajibkan menyerahkan data dan dokumen penting tanpa menghambat proses tersebut.
Sejarah Panjang Jiwasraya
- Awalnya berdiri pada masa kolonial Belanda dengan nama NILLMIJ (Nederlandsche Indische Levenverzekering en Lijvrente Maatschappij).
- Din nasionalisasi pasca-kemerdekaan dan resmi menjadi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pada 1973.
- Selama puluhan tahun, Jiwasraya dikenal sebagai salah satu ikon industri asuransi jiwa Indonesia.
Skandal Keuangan & Kasus Korupsi
Titik balik terjadi pada 2018, ketika masalah produk JS Saving Plan menyeruak. Investigasi Kejaksaan Agung mengungkap adanya kasus korupsi dengan kerugian negara mencapai belasan triliun rupiah. Sejumlah pejabat Jiwasraya dan pihak terkait ditetapkan sebagai tersangka.
Restrukturisasi & Solusi Pemerintah
Untuk melindungi pemegang polis, pemerintah menjalankan skema restrukturisasi dengan langkah besar:
- Pengalihan Polis → hampir seluruh polis Jiwasraya dialihkan ke PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life).
- Restrukturisasi Keuangan → memastikan pemegang polis tetap terlindungi meski perusahaan induk berhenti beroperasi.
Titik Akhir: Likuidasi Jiwasraya
Dengan pencabutan izin oleh OJK pada Januari 2025, Jiwasraya resmi berhenti beroperasi dan kini menjalani proses likuidasi penuh. Akhir perjalanan ini sekaligus menutup sejarah panjang salah satu perusahaan asuransi paling legendaris di Tanah Air.
Kerusuhan Bikin Gedung & Fasum Rugi Besar, Klaim Asuransi RSMDCC Langsung Membanjir
Sejumlah fasilitas umum (fasum) dan gedung pemerintahan yang terdampak kerusuhan massa beberapa waktu lalu kini mulai mengajukan klaim asuransi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, dalam konferensi pers hasil RDKB OJK, Kamis (4/9/2025).
Menurut Ogi, beberapa fasum yang terdampak kerusuhan sudah dalam proses klaim, antara lain:
- Polsek Ciracas
- Kejati Jambi
- Kejati Mamuju
- Pagar depan Gedung MPR/DPR
- Gedung DJKN Kanwil Jakarta
Bangunan-bangunan tersebut dijamin oleh Konsorsium Asuransi Barang Milik Negara (KABMN).
Selain itu, sejumlah gedung yang dilindungi perusahaan asuransi swasta juga ikut mengajukan klaim, di antaranya:
- Gedung DPRD Sulawesi Selatan
- Gedung Grahadi Surabaya
- 3 pos polisi di Slipi, Salemba, dan Gunung Sahari
- Sebuah hotel di Bandung
Kendaraan Tak Semua Ditanggung
Tak hanya bangunan, kendaraan bermotor juga terdampak. Namun, Ogi menegaskan ada banyak kendaraan yang ternyata tidak memiliki polis asuransi kerusuhan, terutama kendaraan yang dibeli lewat bank atau multifinance. Akibatnya, kerugian pemilik tidak bisa ditanggung.
Asuransi RSMDCC Jadi Sorotan
Dalam kesempatan ini, Ogi menekankan pentingnya asuransi tambahan dengan risiko huru-hara atau Riot, Strike, Malicious Damage, and Civil Commotion (RSMDCC). Produk ini sangat relevan karena memberikan perlindungan terhadap kerugian akibat kerusuhan, baik pada aset publik maupun pribadi.
“Kami mendorong peningkatan perlindungan atas barang milik negara melalui KABMN, karena masih banyak aset negara yang belum terlindungi,” ujar Ogi.
Kesadaran Diprediksi Meningkat
OJK optimistis kesadaran masyarakat, perusahaan, maupun pemerintah terhadap pentingnya perlindungan RSMDCC akan terus meningkat. Pasalnya, kerugian akibat kerusuhan bisa mencapai angka fantastis, dan hanya asuransi yang bisa menjadi benteng keuangan terakhir.
WOW! Aset Asuransi Indonesia Tembus Rp 1.169 Triliun, Ini Rinciannya!
Industri jasa keuangan Indonesia terus menunjukkan kinerja positif di tengah dinamika ekonomi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per Juli 2025 aset industri asuransi nasional mencapai Rp 1.169,64 triliun, tumbuh 3,30% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, menegaskan bahwa sektor asuransi tetap solid.
Kinerja Asuransi Komersial
- Total aset: Rp 948,40 triliun (+3,99% YoY)
- Pendapatan premi Januari–Juli 2025: Rp 194,55 triliun (+0,77% YoY)
- Premi asuransi jiwa: Rp 103,42 triliun (turun 0,84%)
- Premi asuransi umum & reasuransi: Rp 91,13 triliun (+2,67%)
Dari sisi permodalan, industri asuransi komersial terbilang sangat sehat. Risk-Based Capital (RBC) tercatat jauh di atas ambang batas 120%:
- Asuransi jiwa: 471,23%
- Asuransi umum & reasuransi: 312,08%
Asuransi Non-Komersial
Asuransi yang meliputi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan program ASN/TNI/Polri juga mencatat pertumbuhan:
- Total aset: Rp 221,24 triliun (+0,44% YoY)
- Premi: Rp 110,57 triliun (+5,58% YoY)
- Klaim: Rp 113,53 triliun (+6,05% YoY)
Dana Pensiun Tumbuh Lebih Tinggi
Industri dana pensiun bahkan mencatat pertumbuhan lebih kuat:
- Total aset: Rp 1.593,18 triliun (+8,72% YoY)
- Program pensiun sukarela: Rp 392,56 triliun (+4,66%)
- Program pensiun wajib: Rp 1.200,56 triliun (+10,12%)
Namun, jumlah peserta program pensiun sukarela sedikit menurun menjadi 5,36 juta orang, sedangkan peserta pensiun wajib justru naik menjadi 23,74 juta orang.
Sektor Penjaminan
- Total aset: Rp 48,37 triliun (+1,69% YoY)
- Nilai jasa penjaminan: Rp 4,44 triliun
- Klaim penjaminan: turun 17,75% menjadi Rp 4,14 triliun
Ogi juga menegaskan, OJK akan terus memperkuat ekosistem perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun. Salah satunya melalui percepatan pendirian Jamkrida Syariah Aceh dan Jamkrida Sumatera Utara, serta kehadiran perusahaan penjaminan ulang pertama di Indonesia yang resmi berdiri pada Agustus 2025.
Ekspor Batubara Turun Hampir 7%, Kinerja Asuransi Marine Cargo Ikut Terdampak
Industri asuransi umum kembali menghadapi tantangan baru. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat bahwa penurunan volume ekspor batubara turut mempengaruhi kinerja lini asuransi marine cargo.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, per Juli 2025 ekspor batubara hanya mencapai 214,71 juta ton, turun 6,96% secara tahunan (YoY).
Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, menjelaskan bahwa batubara merupakan salah satu komoditas utama dalam pengangkutan barang ekspor yang dijamin oleh asuransi marine cargo.
“Dengan turunnya ekspor batubara, otomatis ada dampak ke asuransi marine cargo, meskipun bukan satu-satunya faktor,” jelas Budi.
Premi Marine Cargo Terkoreksi Tipis
Efek dari penurunan ekspor batubara ini terlihat pada premi asuransi marine cargo yang terkontraksi 0,4% YoY per Juni 2025, dengan nilai mencapai Rp 2,77 triliun.
Diversifikasi Jadi Kunci
Budi menekankan pentingnya diversifikasi portofolio bagi industri asuransi umum agar tidak terlalu bergantung pada komoditas batubara. Potensi besar juga bisa datang dari komoditas ekspor lain, seperti:
- Kelapa sawit
- Produk perikanan
- Karet
- Manufaktur
Selain itu, kesadaran eksportir terhadap pentingnya proteksi asuransi juga perlu ditingkatkan agar cakupan asuransi marine cargo semakin luas.
Dorongan AAUI
AAUI mendorong perusahaan asuransi umum untuk:
- Menjaga kualitas underwriting
- Memperkuat kerja sama dengan eksportir dan freight forwarder
- Mengedukasi pasar agar penggunaan asuransi kargo makin meluas
Dengan strategi ini, diharapkan kinerja lini asuransi marine cargo tetap terjaga meski ekspor batubara tengah melemah.
Rumah Pejabat Dijarah, Apakah Koleksi Mewah & Hewan Peliharaan Bisa Ditanggung Asuransi?
Peristiwa penjarahan rumah pejabat belakangan ini jadi sorotan publik. Kasus ini menimbulkan pertanyaan: apakah koleksi mewah hingga hewan peliharaan bisa dilindungi oleh asuransi?
Koleksi Mewah Masuk Aset yang Bisa Diasuransikan
Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bidang Statistik dan Riset, Trinita Situmeang, menjelaskan bahwa barang-barang kolektor, seperti patung Iron Man milik Anggota DPR Sahroni, dapat dikategorikan sebagai aset harta benda yang bisa diasuransikan.
“Asuransi untuk barang kolektor mirip dengan asuransi kendaraan bermotor. Ada kategori tertentu sesuai harga pertanggungan, dan underwriter akan mempertimbangkan syarat serta ketentuan khusus untuk barang mewah tersebut,” jelas Trinita dalam Konferensi Pers AAUI di Jakarta, Senin (1/9/2025).
Asuransi Hewan Peliharaan
Menanggapi kasus penjarahan kucing milik Uya Kuya, Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang menyediakan produk asuransi hewan peliharaan.
Umumnya, polis ini menanggung risiko hewan sakit atau dicuri. Namun, Budi menambahkan, belum ada kepastian apakah perlindungan ini juga mencakup risiko kerusuhan atau penjarahan massal.
Kasus Penjarahan yang Viral
- Sabtu, 30 Agustus 2025 → Rumah Anggota DPR RI Ahmad Sahroni di Tanjung Priok dijarah warga. Aksi itu viral karena warga membawa kabur patung Iron Man, jam tangan mewah, hingga merusak mobil.
- Kasus serupa juga menimpa rumah Anggota DPR RI Surya Utama alias Uya Kuya, yang mengaku kucing peliharaannya ikut dijarah.
Ratusan Miliar Dibayar untuk Kanker & Jantung, Bukti Asuransi Itu Penting Banget!
PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) melaporkan pembayaran klaim kesehatan dan meninggal dunia dengan nilai fantastis, mencapai Rp480 miliar. Data terbaru menunjukkan bahwa kanker dan serangan jantung menjadi penyumbang terbesar dalam peningkatan klaim tersebut.
Klaim Kesehatan Naik 57%
Dari total klaim, Rp385 miliar berasal dari klaim kesehatan, melonjak 57% dibandingkan periode tahun lalu. Lonjakan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kasus penyakit kritis.
- Klaim kanker naik 22% dibandingkan 2024.
- Klaim serangan jantung meroket hampir 68%.
- Mayoritas klaim berasal dari kelompok usia produktif 30–45 tahun.
“Data ini menegaskan bahwa risiko kesehatan serius bisa datang kapan saja, bahkan ketika seseorang sedang berada di usia produktif, aktif bekerja, dan membangun keluarga. Dengan perlindungan asuransi, keluarga tetap memiliki pegangan finansial,” jelas Lukman Auliadi, Head of Customer & Marketing MSIG Life, Senin (1/9/2025).
Keuangan Perusahaan Tetap Sehat
MSIG Life mencatat Risk-Based Capital (RBC) sebesar 1.639,57% per Juli 2025, jauh di atas ketentuan minimum OJK sebesar 120%. Hal ini menegaskan kemampuan perusahaan dalam menanggung risiko dan menjaga komitmen pembayaran klaim kepada nasabah.
Tren Klaim di Industri Asuransi Jiwa
Menurut data industri, sepanjang Januari–Juni 2025:
- Total klaim asuransi jiwa: Rp72,47 triliun, diberikan kepada 5,01 juta penerima manfaat.
- Angka ini turun 6,7% dibanding tahun lalu, terutama karena penurunan klaim Partial Withdrawal.
- Klaim kesehatan justru naik 3,2% menjadi Rp12,20 triliun.
- Klaim kesehatan perorangan melonjak 25,5% → Rp9,56 triliun.
- Klaim kesehatan kumpulan turun 37,2% → Rp2,64 triliun.
Peningkatan klaim akibat kanker dan serangan jantung menjadi alarm bagi masyarakat, khususnya generasi usia produktif. Dengan biaya medis yang terus meningkat, asuransi kesehatan dan jiwa bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan penting untuk melindungi stabilitas finansial keluarga.
5 Tantangan Berat Asuransi Kredit untuk Pinjol: Risiko Tinggi tapi Potensi Menggiurkan
Industri fintech P2P lending (pinjol) terus berkembang sebagai alternatif pembiayaan bagi UMKM dan individu yang belum tersentuh bank. Namun, di balik peluang besar ini, terdapat sejumlah tantangan serius bagi perusahaan asuransi umum yang ingin memasarkan produk asuransi kredit untuk pinjol.
Menurut Direktur Utama PT Asuransi Asei Indonesia, Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe, setidaknya ada lima tantangan utama yang perlu dihadapi:
1. Risiko Moral Hazard
Potensi risiko muncul baik dari sisi peminjam (borrower) maupun penyelenggara pinjol. Karena ekosistem ini relatif baru, pengawasannya juga masih dalam tahap perkembangan.
2. Keterbatasan Data & Transparansi
Kurangnya data detail mengenai kualitas debitur membuat akurasi penilaian risiko seringkali terhambat.
3. Tingginya NPL (Non-Performing Loan)
Tingkat gagal bayar pada pinjol relatif lebih tinggi dibandingkan kredit perbankan, sehingga risiko bagi pemberi pinjaman dan penanggung asuransi juga meningkat.
4. Regulasi yang Masih Berkembang
Model bisnis asuransi kredit untuk pinjol masih dibahas di regulator dan asosiasi. Artinya, produk yang ditawarkan harus benar-benar menyesuaikan aturan agar tetap aman dan legal.
5. Kebutuhan Dukungan Reasuransi
Karena profil risikonya berbeda dengan kredit konvensional, reasuransi menjadi penting untuk memperkuat kapasitas dan mitigasi risiko perusahaan asuransi.
Potensi Besar untuk Asuransi Kredit Pinjol
Meski penuh tantangan, Dody menegaskan bahwa peluang asuransi kredit pinjol sangat menjanjikan. Asuransi bisa berperan melindungi lender dari risiko gagal bayar sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap ekosistem pinjol.
“Asuransi dapat mendukung pertumbuhan inklusi keuangan, menjaga kualitas penyaluran dana, dan memperkuat ekosistem P2P lending,” ujarnya.
Asei Indonesia sendiri terbuka untuk kerja sama dengan platform pinjol, namun akan selektif dengan mempertimbangkan:
- Tata kelola perusahaan,
- Kualitas portofolio pinjaman,
- Kepatuhan terhadap regulasi OJK.
Tren Kredit Macet Mulai Turun
Menariknya, data OJK menunjukkan per Juni 2025 tingkat kredit macet TWP90 turun dari 3,19% (Mei) menjadi 2,85% (Juni). Meski begitu, OJK menegaskan tetap melakukan pengawasan ketat, terutama bagi penyelenggara pinjol dengan TWP90 di atas 5%.
Asuransi kredit untuk pinjol ibarat pedang bermata dua: penuh risiko, tapi menyimpan potensi besar sebagai sumber bisnis baru di era digital. Dengan strategi yang tepat, industri asuransi bisa ikut berperan dalam memperkuat ekosistem pinjol sekaligus mendorong inklusi keuangan nasional.
—
Berbagai peristiwa dan data terbaru ini menegaskan betapa pentingnya peran asuransi sebagai instrumen perlindungan finansial. Mulai dari aset pribadi, kesehatan, hingga risiko bisnis yang kompleks, asuransi tidak hanya memberikan keamanan, tetapi juga menjadi penopang stabilitas ekonomi. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, dukungan regulasi, serta inovasi produk, industri asuransi di Indonesia terus bergerak maju, menghadapi tantangan sekaligus membuka peluang baru yang signifikan.