Risiko Siber Tak Lagi Pilihan, Tapi Keniscayaan
Di era digital, data adalah aset paling berharga perusahaan. Sayangnya, justru karena nilai itulah data menjadi target utama serangan siber.
Di Indonesia, kasus peretasan dan kebocoran data meningkat tajam — dari sektor perbankan, logistik, hingga instansi pemerintah.
Contohnya:
Pusat Data Nasional (PDN) diretas hingga ribuan layanan publik lumpuh.
Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami ransomware yang mengakibatkan gangguan operasional.
Startup lokal dan e-commerce sering menjadi korban phishing, data breach, dan ransomware attack.
Dampak finansial dan reputasi dari kejadian-kejadian ini luar biasa besar. Namun yang lebih mengkhawatirkan, banyak perusahaan belum memiliki strategi pengelolaan risiko siber yang komprehensif.
Di sinilah PT. Liberty and General Insurance Broker (L&G Insurance Broker) hadir — bukan hanya sebagai perantara polis, tetapi sebagai mitra strategis dalam manajemen risiko siber dan perlindungan data.
Risiko Siber: Tantangan Utama Dunia Bisnis Modern
Risiko siber tidak hanya tentang kehilangan data, tetapi juga gangguan bisnis dan kerugian finansial.
Beberapa risiko paling umum meliputi:
- Data Breach – pencurian atau kebocoran data pelanggan, karyawan, atau mitra bisnis.
- Ransomware – serangan yang mengunci sistem perusahaan dan menuntut tebusan.
- Business Interruption – operasi perusahaan berhenti total akibat sistem diserang.
- Social Engineering Fraud – manipulasi psikologis untuk mencuri dana atau akses sistem.
- Reputational Damage – kehilangan kepercayaan publik dan pelanggan.
- Regulatory Penalties – denda akibat pelanggaran UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
- Serangan-serangan ini bisa menimpa siapa saja — baik perusahaan besar, startup, maupun lembaga publik.
Maka, pengelolaan risiko siber harus bersifat preventif sekaligus protektif.
Mengapa Manajemen Risiko Siber Tidak Bisa Dijalankan Sendiri
Banyak perusahaan mengira cukup dengan memiliki tim IT Security.
Padahal, risiko siber bersifat multidisiplin — melibatkan aspek teknologi, hukum, keuangan, dan reputasi.
Beberapa kelemahan umum:
- Tim IT hanya fokus pada keamanan sistem, bukan dampak finansial.
- Bagian hukum sering tidak memahami implikasi wording polis asuransi.
- Bagian keuangan tidak punya strategi cadangan bila terjadi cyber loss.
- Tanpa integrasi antar fungsi tersebut, strategi perlindungan menjadi rapuh.
Karena itu, perusahaan membutuhkan broker asuransi profesional seperti L&G Insurance Broker untuk menjembatani seluruh aspek tersebut dalam satu sistem perlindungan terpadu.
Peran Broker Asuransi dalam Manajemen Risiko Siber
Broker asuransi memiliki peran yang jauh melampaui sekadar “penjual polis.”
Dalam konteks risiko siber, fungsi broker adalah mitra strategis manajemen risiko digital.
Berikut empat peran utama L&G dalam membantu perusahaan menghadapi ancaman siber:
- Risk Assessment dan Mapping
L&G membantu klien melakukan penilaian menyeluruh terhadap risiko digital, seperti:
- Infrastruktur IT dan cloud usage,
- Kebijakan akses data,
- Sistem backup dan recovery,
- Keterlibatan vendor atau pihak ketiga,
- dan eksposur terhadap data pelanggan.
Hasilnya digunakan untuk menentukan jenis perlindungan asuransi dan limit jaminan yang tepat.
- Desain Program Cyber Insurance
Setiap perusahaan memiliki profil risiko unik.
L&G memastikan polis yang disusun benar-benar sesuai kebutuhan bisnis, dengan memperhatikan:
- Cakupan: data breach, ransomware, fraud, kehilangan pendapatan, denda regulator, dll.
- Limit dan deductible yang proporsional.
- Klausul tambahan (endorsement) sesuai kebutuhan industri.
- Mekanisme incident response yang realistis.
Dengan pendekatan ini, perusahaan tidak membeli polis yang berlebihan atau sebaliknya — terlalu sempit.
- Pendampingan Kepatuhan Regulasi
UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP) mewajibkan setiap pengendali data:
- Melaporkan insiden kebocoran data maksimal 3×24 jam,
- Memiliki sistem keamanan dan dokumentasi perlindungan data,
- Bertanggung jawab atas kerugian subjek data.
L&G membantu klien menyiapkan strategi kepatuhan (compliance framework) agar terhindar dari denda dan klaim hukum.
- Pendampingan Klaim dan Pemulihan
Jika terjadi serangan siber, proses klaim biasanya rumit:
- Memerlukan audit forensik,
- Melibatkan regulator dan pihak hukum,
- Butuh waktu dan dokumentasi yang presisi.
L&G bertindak sebagai advokat klaim, memastikan insurer membayar sesuai perjanjian.
Broker juga berkoordinasi dengan vendor forensik IT, konsultan hukum, dan perusahaan PR krisis untuk membantu pemulihan reputasi perusahaan.
Studi Kasus: Kolaborasi Broker dan Perusahaan yang Efektif
💡 Kasus 1 – Serangan Ransomware di Perusahaan Logistik
Sebuah perusahaan logistik di Jakarta mengalami serangan ransomware yang melumpuhkan server operasional.
Dengan pendampingan broker:
- Insiden dilaporkan ke insurer dalam 24 jam,
- Forensik digital dilakukan dalam 3 hari,
- Klaim senilai Rp 8,7 miliar disetujui dan dibayar dalam 60 hari.
Tanpa broker, laporan klaim bisa tersendat karena kurangnya dokumentasi dan prosedur.
💡 Kasus 2 – Kebocoran Data Pasien di Rumah Sakit
Sebuah rumah sakit swasta mengalami kebocoran data 15.000 pasien.
Broker membantu menyusun komunikasi publik, laporan ke regulator, dan pengajuan klaim.
Klaim Rp 5,2 miliar disetujui — termasuk biaya PR krisis dan kompensasi kepada pasien.
Keuntungan Memiliki Broker Asuransi dalam Manajemen Risiko Siber
Aspek | Tanpa Broker | Dengan L&G Broker |
Pemahaman Polis | Banyak salah tafsir | Diterjemahkan dengan bahasa bisnis |
Negosiasi Premi | Terbatas pada satu insurer | L&G akses ke pasar lokal & internasional |
Kepatuhan Regulasi | Tidak memahami UU PDP | Dibantu menyusun SOP & pelaporan |
Proses Klaim | Lambat & berisiko ditolak | L&G dampingi sejak awal hingga selesai |
Strategi Pencegahan | Tidak ada roadmap | L&G bantu siapkan cyber risk roadmap |
Dengan kata lain, broker berfungsi sebagai co-pilot risiko digital perusahaan.
Tantangan yang Sering Dihadapi Perusahaan dalam Pengelolaan Risiko Siber
- Kurangnya kesadaran manajemen puncak terhadap dampak finansial serangan siber.
- Tidak ada prosedur pelaporan insiden internal.
- Tidak melakukan update polis sesuai perkembangan teknologi.
- Tidak memiliki SOP klaim yang jelas.
- Overconfidence terhadap sistem IT sendiri.
L&G Insurance Broker mengatasi tantangan ini dengan pendekatan edukatif — membantu manajemen memahami risiko dan menyiapkan langkah-langkah antisipatif.
Strategi Kolaborasi Ideal: IT + Legal + Broker
Manajemen risiko siber paling efektif jika dibangun melalui kolaborasi tiga pihak:
Pihak | Peran |
Departemen IT | Menjaga keamanan teknis & mendeteksi insiden. |
Department Legal/Compliance | Memastikan kepatuhan terhadap UU PDP dan pelaporan insiden. |
Broker Asuransi (L&G) Menjamin kesiapan finansial & proses klaim berjalan lancar.
Sinergi ini memastikan perusahaan siap secara teknis, legal, dan finansial menghadapi risiko siber.
Mengapa Memilih PT. Liberty and General Insurance Broker (L&G)
Sebagai broker nasional berpengalaman lebih dari dua dekade, L&G Insurance Broker telah menangani berbagai risiko kompleks di sektor:
- Pertambangan,
- Energi,
- Konstruksi,
- Logistik,
- Teknologi dan data center.
Dalam bidang Cyber Insurance, keunggulan L&G antara lain:
✅ Pemetaan risiko berbasis industri dan ukuran bisnis.
✅ Desain polis yang tailor-made, bukan template umum.
✅ Hubungan langsung dengan insurer global berpengalaman dalam cyber risk.
✅ Pendampingan klaim 24/7 dengan tim ahli.
✅ Edukasi dan workshop kesadaran risiko siber untuk klien.
Dengan pendekatan komprehensif, L&G bukan hanya menjual polis, tetapi membangun ketahanan digital perusahaan (cyber resilience).
Kesimpulan: Broker Adalah Mitra Strategis, Bukan Sekadar Perantara
Risiko siber adalah ancaman nyata bagi keberlanjutan bisnis modern.
Mengandalkan tim IT saja tidak cukup — diperlukan strategi finansial dan legal yang matang.
Broker asuransi seperti PT. Liberty and General Insurance Broker (L&G Insurance Broker) berperan sebagai mitra strategis yang:
- Membantu menilai dan mengelola risiko,
- Mendesain polis yang relevan,
- Menjamin proses klaim berjalan efektif,
- Dan mendukung kepatuhan terhadap regulasi data.
Dengan dukungan L&G, perusahaan dapat menjalankan bisnis digital dengan percaya diri, terlindungi, dan siap menghadapi masa depan.
Lindungi bisnis Anda dari ancaman digital dengan solusi menyeluruh dari PT. Liberty and General Insurance Broker (L&G Insurance Broker).
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)
Website: lngrisk.co.id
Email: halo@lngrisk.co.id