Jakarta — Setiap tahun, ratusan perusahaan asal China mengirim ribuan ton alat berat, mesin, dan bahan baku ke Indonesia. Barang-barang ini menjadi tulang punggung proyek besar di sektor energi, pertambangan, dan infrastruktur. Namun dibalik kelancaran rantai logistik, ada satu risiko besar yang sering kali diremehkan: kerugian akibat kecelakaan laut yang tidak tercover oleh asuransi dengan benar.
1. Saat Laut Menelan Barang Bernilai Jutaan Dolar
Awal tahun lalu, sebuah perusahaan konstruksi asal China mengimpor alat berat senilai lebih dari USD 7 juta untuk proyek pembangunan power plant di Sulawesi. Barang dikirim melalui kapal kargo dari Guangzhou menuju Makassar.
Namun di tengah perjalanan, kapal tersebut menghadapi badai besar di Laut Natuna, menyebabkan sebagian kontainer terlempar ke laut. Beberapa unit alat berat rusak parah, bahkan sebagian hilang sama sekali.
Tim proyek segera mengajukan klaim ke perusahaan asuransi lokal melalui agen yang mereka gunakan. Namun, klaim mereka ditolak.
Alasannya:
- Polis hanya mencakup risiko port-to-port, bukan door-to-door.
- Tidak ada perluasan jaminan terhadap “heavy lift cargo” atau barang berisiko tinggi.
- Polis dibeli melalui agen umum yang tidak memahami spesifikasi teknis alat berat.
“Kami benar-benar kaget,” kata Mr. Zhang, Logistic Manager perusahaan tersebut.
“Di China, biasanya agen asuransi akan langsung membantu mengurus klaim. Kami baru tahu di Indonesia, kalau wording-nya salah sedikit saja, semua bisa batal.”
Kerugian mencapai lebih dari Rp 100 miliar dan menyebabkan keterlambatan proyek hingga empat bulan.
2. Kesalahan Umum Pengusaha Asal China dalam Asuransi Pengangkutan
Kasus di atas menggambarkan kesalahan klasik yang sering dilakukan oleh pengusaha asal China di Indonesia dalam mengelola asuransi pengangkutan (marine cargo).
- Salah memahami sistem asuransi Indonesia
Di Indonesia, peran agen dan broker berbeda sangat jauh. Agen bekerja untuk perusahaan asuransi, sementara broker terdaftar di OJK membela pihak tertanggung.
Ketika terjadi klaim, agen cenderung melindungi kepentingan perusahaan asuransi — bukan pengusaha.
- Polis dibeli tanpa analisis risiko
Setiap barang memiliki karakteristik risiko berbeda: alat berat, mesin industri, bahan kimia, atau suku cadang bernilai tinggi. Jika tidak ada survey dan analisis risiko sebelum pengiriman, besar kemungkinan terdapat celah dalam wording polis.
- Kurangnya komunikasi antara tim China dan pihak lokal
Perbedaan bahasa dan budaya bisnis sering membuat misunderstanding dalam membaca detail polis.
“Sebagai penerjemah, saya sering melihat perbedaan pemahaman,” ujar Ms. Mei, translator proyek yang bertugas di pelabuhan Makassar.
“Banyak istilah hukum dan teknis yang sulit diterjemahkan ke bahasa Mandarin. Akibatnya, tim China kadang menandatangani polis tanpa benar-benar mengerti isi klausulnya.”
3. Mengapa OJK Menetapkan Aturan Broker Resmi
Untuk mencegah kerugian seperti ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengatur secara tegas melalui POJK No. 24 Tahun 2023 bahwa broker asuransi memiliki fungsi utama untuk:
- Menganalisis risiko dan kebutuhan tertanggung,
- Menegosiasikan premi dan wording polis terbaik,
- Mendampingi proses klaim hingga tuntas, dan
- Melindungi kepentingan tertanggung (pengusaha).
Artinya, dalam sistem hukum Indonesia, broker resmi OJK bukan sekadar perantara, melainkan penasihat profesional yang bekerja untuk pihak tertanggung.
Bagi pengusaha asing, termasuk dari China, bekerja sama dengan broker resmi akan memastikan kepatuhan terhadap hukum Indonesia dan perlindungan maksimal terhadap risiko bisnis.
4. Peran Nyata Broker Resmi: Studi Kasus L&G Insurance Broker
Salah satu contoh keberhasilan datang dari proyek pengiriman komponen turbin raksasa dari Shanghai ke Kalimantan Timur. Nilai barang mencapai USD 15 juta, dan pengiriman dilakukan melalui kapal khusus dengan beberapa risiko berat seperti heavy lift, cuaca ekstrem, dan risiko trans-shipment.
Proyek ini menggunakan jasa Insurance Broker, broker resmi yang terdaftar di OJK. Sejak awal, tim broker melakukan:
- Analisis rute pengiriman untuk memetakan risiko cuaca dan pelabuhan,
- Negosiasi wording polis marine cargo all risk, dengan tambahan war risk dan strike clause,
- Koordinasi teknis dengan perusahaan logistik agar dokumentasi pengiriman sesuai standar klaim, dan
- Simulasi penanganan klaim agar semua pihak tahu prosedur sejak awal.
Beberapa minggu kemudian, salah satu kontainer mengalami kerusakan saat unloading di pelabuhan tujuan. Karena dokumen lengkap dan wording polis jelas, klaim disetujui dalam waktu kurang dari 30 hari.
“Kami tidak perlu bolak-balik negosiasi, semua berjalan cepat dan profesional,” kata Mr. Zhang yang juga terlibat dalam proyek tersebut.
“Broker seperti L&G sangat memahami cara kerja asuransi di Indonesia. Kami merasa jauh lebih aman.”
5. Era Digital: Pengurusan Klaim Kini Lebih Cepat dan Transparan
Salah satu keunggulan penting dari broker resmi modern seperti L&G Insurance Broker adalah kemampuan digitalisasi proses asuransi.
Semua tahapan — mulai dari pengajuan polis, perbandingan premi, monitoring pengiriman, hingga pelaporan klaim — kini dapat dilakukan secara online melalui dashboard digital yang aman.
Manfaatnya:
- Tidak ada lagi miskomunikasi antara pihak China dan Indonesia,
- Semua dokumen dapat diterjemahkan dan diunggah langsung,
- Status klaim dapat dipantau secara real-time, dan
- Transparansi penuh untuk setiap tahapan administrasi.
Dengan sistem ini, pengusaha tidak lagi harus menunggu lama untuk mengetahui perkembangan klaim atau status polis mereka.
6. Risiko Finansial Akibat Klaim yang Gagal
Kerugian akibat kegagalan klaim asuransi cargo bisa sangat besar, terutama dalam proyek lintas negara. Dampaknya meliputi:
- Kerugian langsung atas barang yang hilang atau rusak,
- Biaya penggantian dan logistik tambahan,
- Denda keterlambatan proyek, dan
- Gangguan hubungan bisnis dengan pemilik proyek atau kontraktor utama.
Di dunia bisnis global yang bergerak cepat, satu kegagalan klaim bisa berarti rugi reputasi dan kehilangan kepercayaan investor.
7. Solusi: Gunakan Broker Asuransi Resmi Terdaftar di OJK
Untuk menghindari kerugian seperti itu, pengusaha asal China di Indonesia perlu memastikan bahwa setiap pengaturan asuransi — terutama untuk marine cargo, logistic, dan transport risk — dilakukan melalui broker resmi terdaftar di OJK.
L&G Insurance Broker adalah salah satu broker terkemuka di Indonesia dengan pengalaman panjang di bidang marine insurance, heavy equipment, dan energy project insurance.
L&G membantu klien dari tahap awal hingga penyelesaian klaim, dengan pendekatan profesional, transparan, dan sesuai regulasi OJK.
Layanan unggulan L&G mencakup:
- Analisis risiko mendalam untuk setiap jenis kargo dan rute,
- Negosiasi premi dan klausul polis terbaik,
- Pendampingan klaim secara profesional dan cepat, dan
- Sistem digital untuk efisiensi komunikasi lintas negara.
8. Penutup: Jangan Tunggu Kerugian Terjadi
Dalam dunia logistik dan perdagangan internasional, setiap pengiriman adalah taruhan besar.
Bagi pengusaha asal China yang beroperasi di Indonesia, memahami peraturan lokal dan menggunakan broker asuransi resmi bukan hanya keputusan cerdas — tapi juga perlindungan strategis terhadap investasi bernilai jutaan dolar.
“Laut bisa membawa rezeki, tapi juga bisa menelan investasi Anda,” ujar Mr. Zhang.
“Dengan broker resmi seperti L&G Insurance Broker, kami tahu bahwa perlindungan kami nyata, bukan sekadar janji di atas kertas.”
L&G Insurance Broker — broker resmi terdaftar di OJK, mitra terpercaya untuk melindungi setiap pengusaha asal China di Indonesia dari risiko pengiriman, kerugian, dan kegagalan klaim.
—
JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN AMANKAN FINANCIAL DAN BISNIS ANDA DENGAN ASURANSI YANG TEPAT.
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)
Website: lngrisk.co.id
Email: halo@lngrisk.co.id
—

