Liga Asuransi – Pembaca yang budiman, apa kabar? Saya harap bisnis Anda terus berjalan dengan baik.
Manajemen risiko dan asuransi adalah bagian dari semua jenis bisnis; Risiko selalu berada di balik peluang. Oleh karena itu, sebagai pebisnis, Anda perlu mengetahui risiko dan mengelolanya untuk mencapai misi perusahaan.
Kali ini kita akan membahas tentang manajemen risiko dan kebutuhan asuransi untuk Hulu Migas.
Sebagai broker asuransi senior yang berfokus pada industri minyak dan gas, saya akan melihat sifat bisnis hulu minyak dan gas, kegiatan, risiko, dan solusi asuransi.
Jika Anda tertarik dengan artikel ini, silakan bagikan ini dengan teman-teman Anda sehingga mereka dapat mengerti seperti Anda.
Sebagai informasi, masa depan industri minyak dan gas adalah topik yang banyak diperdebatkan dan spekulasi, karena berbagai faktor dapat membentuk lintasannya.
Sementara industri ini diperkirakan akan menghadapi tantangan di tahun-tahun mendatang, juga dimungkinkan untuk terus memainkan peran penting dalam memenuhi permintaan energi global untuk beberapa waktu.
Masa Depan Industri Minyak dan Gas
Di bawah ini adalah faktor-faktor yang membentuk masa depan industri minyak dan gas:
Perubahan iklim dan dekarbonisasi
Ketika dunia semakin berupaya mengurangi emisi karbon dan transisi ke sumber energi terbarukan, permintaan minyak dan gas kemungkinan akan menurun.
Permintaan energi
Sementara permintaan minyak dan gas dapat menurun dari waktu ke waktu, masih mungkin untuk tetap menjadi sumber energi penting selama bertahun-tahun, terutama di negara-negara berkembang.
Faktor geopolitik
Industri minyak dan gas sangat dipengaruhi oleh faktor geopolitik seperti kebijakan perdagangan, sanksi, dan konflik, yang dapat menciptakan volatilitas dan ketidakpastian di pasar.
Inovasi teknologi
Industri minyak dan gas terus berkembang, dengan kemajuan teknologi yang mengarah pada proses eksplorasi, produksi, dan pemurnian yang lebih efisien dan hemat biaya.
Bagaimana masa depan industri migas di Indonesia?
Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir minyak dan gas dunia, yang menyumbang sebagian besar ekonomi negara.
Secara keseluruhan, masa depan industri minyak dan gas di Indonesia kemungkinan akan dibentuk oleh kombinasi faktor-faktor ini dan lainnya, serta tren global yang lebih luas dalam industri ini. Meskipun mungkin ada tantangan di depan, industri ini diperkirakan akan tetap menjadi bagian penting dari ekonomi negara dan bauran energi untuk beberapa waktu.
Berikut adalah beberapa faktor kunci yang kemungkinan akan membentuk masa depan industri minyak dan gas di Indonesia:
Permintaan domestik
Meskipun Indonesia adalah pengekspor minyak dan gas, ada juga permintaan yang kuat untuk sumber daya ini. Permintaan ini kemungkinan akan terus tumbuh seiring dengan berkembangnya populasi dan ekonomi negara itu, dan pemerintah berupaya meningkatkan akses ke energi di daerah pedesaan.
Eksplorasi dan produksi
Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas yang signifikan, tetapi banyak yang berada di lingkungan lepas pantai yang menantang atau ladang tua yang membutuhkan investasi besar untuk mempertahankan produksi.
Oleh karena itu, perlu adanya eksplorasi dan pengembangan kawasan baru yang berkelanjutan untuk mempertahankan tingkat produksi dan mendukung perekonomian.
Investasi dan infrastruktur
Pemerintah Indonesia telah mendorong investasi di industri minyak dan gas, menawarkan persyaratan yang lebih menguntungkan bagi investor asing dan meningkatkan investasi dalam infrastruktur seperti jaringan pipa dan fasilitas penyimpanan. Upaya ini kemungkinan akan mendukung sektor ini di tahun-tahun mendatang.
Energi terbarukan
Seperti negara-negara lain, Indonesia ingin memperluas kapasitas energi terbarukannya sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim. Meskipun ini dapat menciptakan tantangan bagi industri minyak dan gas dalam jangka panjang, ini juga merupakan peluang bagi industri untuk berinvestasi dalam teknologi baru dan mendiversifikasi operasinya.
Memahami Kegiatan Hulu Migas
Dalam industri minyak dan gas, istilah “hilir” umumnya mengacu pada penyulingan, pemrosesan, transportasi, dan distribusi produk minyak bumi setelah diekstraksi dari tanah oleh perusahaan hulu.
Contoh perusahaan hilir dalam industri minyak dan gas termasuk perusahaan minyak terintegrasi seperti PERTAMINA HULU, BP, ExxonMobil, dan Royal Dutch Shell, serta perusahaan penyulingan dan pemasaran independen seperti Valero Energy, Marathon Petroleum, dan Phillips 66.
Apa saja kegiatan hulu migas?
Dalam industri migas, istilah “hulu” umumnya mengacu pada kegiatan eksplorasi dan produksi (E&P) yang terlibat dalam pencarian dan penggalian sumber daya minyak dan gas bumi dari bumi. Perusahaan hulu dalam industri minyak dan gas terutama terlibat dalam kegiatan seperti:
Eksplorasi
Kegiatan ini meliputi pencarian cadangan migas dengan menggunakan survei geofisika dan pengeboran sumur uji.
Pengeboran
Setelah cadangan potensial diidentifikasi, pengeboran dilakukan untuk mengakses deposit minyak atau gas. Kegiatan ini dapat melibatkan pengeboran sumur vertikal atau horizontal, tergantung pada lokasi dan karakteristik reservoir.
Produksi
Setelah pengeboran, minyak atau gas diekstraksi dari reservoir, biasanya menggunakan pompa atau mekanisme lain untuk membawanya ke permukaan.
Pengembangan Lapangan
Kegiatan ini melibatkan perencanaan dan penerapan infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan ladang minyak atau gas, seperti memasang pipa, fasilitas produksi, dan tangki penyimpanan.
Apa saja risiko dan potensi kecelakaan industri hulu migas?
Industri hulu migas melibatkan beberapa risiko dan potensi kecelakaan, yang secara signifikan dapat berdampak pada lingkungan, kesehatan manusia, dan ekonomi. Berikut adalah beberapa risiko utama dan potensi kecelakaan yang terkait dengan kegiatan hulu migas:
Tumpahan minyak
Tumpahan minyak dapat terjadi selama pengeboran, transportasi, atau penyimpanan minyak mentah dan produk lainnya. Tumpahan dapat menghancurkan ekosistem laut dan pesisir, satwa liar, dan mata pencaharian masyarakat setempat. Mereka juga bisa mahal untuk membersihkan dan merusak reputasi perusahaan yang terlibat.
Ledakan
Ledakan adalah pelepasan minyak atau gas yang tiba-tiba dan tidak terkendali dari sumur. Ledakan dapat menyebabkan ledakan, kebakaran, dan kecelakaan serius lainnya dan juga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan ekonomi yang signifikan.
Bahaya kesehatan dan keselamatan
Kegiatan hulu migas dapat mengekspos pekerja terhadap berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, termasuk bahan kimia beracun, kebakaran, ledakan, dan jatuh. Bahaya ini dapat menyebabkan cedera, kematian, dan masalah kesehatan jangka panjang.
Polusi udara dan air
Ekstraksi dan pengolahan minyak dan gas dapat mengakibatkan polusi udara dan air, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan. Polutan seperti metana, senyawa organik yang mudah menguap, dan materi partikulat dapat berkontribusi terhadap polusi udara. Pada saat yang sama, air limbah dari pengeboran dapat mencemari sumber air.
Penggunaan lahan dan perusakan habitat
Kegiatan hulu migas dapat memerlukan penggunaan lahan yang signifikan, yang mengakibatkan kerusakan dan fragmentasi habitat, terutama di daerah yang kaya akan keanekaragaman hayati. Kegiatan ini dapat secara signifikan berdampak pada populasi satwa liar dan kesehatan ekosistem secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, risiko dan potensi kecelakaan ini menggarisbawahi pentingnya peraturan, pemantauan, dan penegakan hukum yang kuat di industri hulu minyak dan gas untuk mencegah dan mengurangi dampak ini.
Kecelakaan Minyak dan Gas Hulu Dunia
Di masa lalu, ada beberapa kecelakaan dan insiden profil tinggi di industri hulu minyak dan gas. Berikut adalah beberapa contohnya:
Tumpahan minyak Deepwater Horizon
Pada tahun 2010, anjungan minyak Deepwater Horizon, yang mengebor di Teluk Meksiko, mengalami ledakan, yang mengakibatkan tumpahan minyak besar-besaran. Tumpahan itu melepaskan jutaan barel minyak ke laut dan menyebabkan kerusakan lingkungan dan ekonomi yang signifikan. Insiden itu juga mengakibatkan hilangnya 11 nyawa.
Bencana Piper Alpha
Pada tahun 1988, sebuah ledakan dan kebakaran terjadi di anjungan minyak Piper Alpha di Laut Utara, yang mengakibatkan hilangnya 167 nyawa. Insiden itu dianggap sebagai salah satu bencana minyak dan gas lepas pantai paling mematikan dalam sejarah.
Bencana San Juanico
Pada tahun 1984, ledakan gas terjadi di pabrik liquid petroleum gas (LPG) Pemex di San Juanico, Meksiko. Ledakan itu mengakibatkan kebakaran besar yang menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai ribuan orang.
Tumpahan minyak Exxon Valdez
Pada tahun 1989, kapal tanker minyak Exxon Valdez menabrak karang di lepas pantai Alaska, mengakibatkan tumpahan minyak besar-besaran. Tumpahan itu melepaskan jutaan galon minyak ke laut, menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan dan berdampak pada satwa liar lokal dan industri perikanan.
Ledakan depot minyak Buncefield
Pada tahun 2005, ledakan besar terjadi di depot penyimpanan minyak Buncefield di Inggris. Ledakan itu mengakibatkan kerusakan properti yang signifikan dan cedera, tetapi untungnya, tidak ada korban jiwa.
Daftar kecelakaan yang terjadi di hulu migas di Indonesia.
Tidak hanya terjadi di belahan dunia lain, tetapi juga terjadi beberapa kecelakaan di industri migas dan hulu Indonesia. Beberapa kecelakaan penting termasuk:
Bencana semburan lumpur Lapindo
Pada tahun 2006, sebuah sumur gas yang dioperasikan oleh Lapindo Brantas di Jawa Timur mengalami ledakan, yang menyebabkan pelepasan lumpur panas yang menenggelamkan seluruh desa dan membuat ribuan orang mengungsi.
Ledakan ladang gas Abadi
Pada 2018, sebuah ledakan terjadi di ladang gas Abadi di Laut Arafura, yang menewaskan lima pekerja dan melukai beberapa lainnya.
Ledakan sumur gas Paser
Pada 2017, sebuah sumur gas yang dioperasikan oleh PT Chevron Pacific Indonesia di Kalimantan Timur mengalami ledakan, yang menyebabkan ledakan yang melukai beberapa pekerja.
Ledakan Kilang LNG Tangguh (2007)
Ledakan gas terjadi di kilang LNG Tangguh di Papua, Indonesia, yang mengakibatkan kematian 6 pekerja dan melukai 33 lainnya.
Kebocoran Gas ConocoPhillips (2012)
Kebocoran gas terjadi di blok Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia, menyebabkan satu pekerja tewas dan melukai beberapa lainnya.
Tumpahan Minyak Chevron (2018)
Tumpahan minyak terjadi di blok Rokan di provinsi Sumatra, Indonesia, Riau. Jatuhnya mempengaruhi komunitas nelayan setempat dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan.
Insiden ini menyoroti risiko yang terkait dengan sektor hulu minyak dan gas dan pentingnya menjaga standar keselamatan dan lingkungan untuk mencegah kecelakaan.
Apa Saja Jenis Asuransi yang dibutuhkan untuk Bisnis Hulu Migas?
Kegiatan hulu migas melibatkan berbagai risiko dan bahaya dan, sebagai akibatnya, memerlukan berbagai produk asuransi khusus untuk membantu mengelola dan memitigasi risiko tersebut. Berikut adalah beberapa jenis asuransi penting yang mungkin diperlukan untuk kegiatan hulu migas:
Property insurance
Asuransi ini mencakup kerusakan aset fisik, seperti rig minyak, jaringan pipa, dan infrastruktur lainnya. Ini juga dapat melindungi terhadap hilangnya pendapatan dari kerusakan properti, seperti hilangnya produksi dari sumur yang rusak.
Well Control Insurance
Kontrol asuransi sumur, juga disebut asuransi pengendalian sumur, mencakup sebagian atau semua biaya yang terkait dengan ledakan sumur, termasuk mendapatkan kembali kendali, membersihkan polusi, dan memulihkan atau memulihkan sumur untuk beroperasi. Ledakan adalah ketika minyak mentah dan gas alam dilepaskan secara tidak sengaja dan tidak terkendali dari sumur karena kegagalan sistem kontrol tekanan.
Liability insurance
Kegiatan hulu minyak dan gas dapat mengekspos perusahaan pada risiko tanggung jawab, termasuk cedera tubuh pihak ketiga, kerusakan properti, dan kerusakan lingkungan. Asuransi kewajiban dapat membantu melindungi perusahaan dari risiko ini.
Directors’ and officers’ insurance (D&0)
Jenis asuransi ini memberikan perlindungan untuk tuntutan hukum yang diajukan terhadap direktur dan pejabat perusahaan, termasuk klaim yang terkait dengan pelanggaran kewajiban fidusia, pelanggaran sekuritas, dan masalah hukum lainnya.
Environmental liability insurance
Asuransi ini menjamin kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan hulu migas, termasuk tumpahan minyak dan insiden pencemaran lainnya.
Workers’ compensation insurance
Jenis asuransi ini memberikan pertanggungan untuk cedera dan penyakit di tempat kerja dari pekerja di industri minyak dan gas.
Secara keseluruhan, ini dan produk asuransi lainnya dapat membantu melindungi perusahaan di industri hulu minyak dan gas dari berbagai risiko dan bahaya dan memastikan bahwa mereka dapat beroperasi dengan aman dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Bagaimana cara mengatur asuransi untuk bisnis hulu migas?
Mengatur asuransi untuk bisnis hulu minyak dan gas dapat menjadi proses yang kompleks, dan penting untuk bekerja dengan pialang dan penasihat asuransi berpengalaman yang memahami risiko dan tantangan unik yang terkait dengan industri ini.
Berikut adalah beberapa langkah yang perlu dipertimbangkan ketika mengatur asuransi untuk bisnis hulu migas:
Lakukan penilaian risiko.
Langkah pertama dalam mengatur asuransi untuk bisnis hulu minyak dan gas adalah mengidentifikasi risiko yang terkait dengan operasi Anda. Ini dapat mencakup risiko yang terkait dengan eksplorasi, pengeboran, produksi, transportasi, dan penyimpanan minyak dan gas. Penilaian risiko dapat membantu Anda menentukan jenis pertanggungan asuransi yang Anda butuhkan.
Tentukan persyaratan asuransi.
Setelah Anda mengidentifikasi risiko yang terkait dengan operasi Anda, Anda perlu menentukan jenis pertanggungan asuransi apa yang diwajibkan oleh hukum, oleh pemberi pinjaman Anda, dan oleh mitra bisnis Anda. Ini mungkin termasuk asuransi kewajiban, asuransi properti, asuransi kompensasi pekerja, dan asuransi tanggung jawab lingkungan.
Identifikasi penyedia asuransi.
Banyak penyedia asuransi yang mengkhususkan diri dalam memberikan perlindungan untuk industri hulu minyak dan gas. Bekerja dengan broker atau penasihat asuransi berpengalaman untuk mengidentifikasi penyedia potensial dan mengevaluasi penawaran mereka.
Evaluasi opsi cakupan.
Setelah Anda mengidentifikasi penyedia asuransi potensial, evaluasi opsi pertanggungan mereka untuk menentukan polis mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Pertimbangkan faktor-faktor seperti ruang lingkup pertanggungan, pengecualian, pengurangan, dan premi.
Beli asuransi.
Setelah memilih polis asuransi yang memenuhi kebutuhan Anda, bekerja samalah dengan broker atau penasihat asuransi Anda untuk membeli polis dan memastikan bahwa Anda memiliki pertanggungan yang memadai.
Tinjau dan perbarui cakupan secara teratur.
Penting untuk meninjau pertanggungan asuransi Anda secara teratur untuk memastikan bahwa asuransi tersebut terus memenuhi kebutuhan Anda yang terus berubah. Saat operasi Anda berkembang dan risiko baru muncul, Anda mungkin perlu menyesuaikan pertanggungan Anda.
Singkatnya, mengatur asuransi untuk bisnis hulu minyak dan gas membutuhkan penilaian risiko yang komprehensif, identifikasi persyaratan asuransi, identifikasi penyedia asuransi, evaluasi opsi pertanggungan, dan peninjauan dan pembaruan pertanggungan secara teratur.
Bekerja dengan broker dan penasihat asuransi berpengalaman dapat membantu memastikan bahwa Anda memiliki pertanggungan yang sesuai untuk melindungi bisnis Anda.
Di Indonesia, salah satu broker asuransi yang fokus pada risiko migas adalah L&G Insurance Broker.
Hubungi L&G untuk kebutuhan asuransi Anda.
—
MENCARI PRODUK ASURANSI? JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN HUBUNGI KAMI SEKARANG JUGA
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP – SMS)
website: lngrisk.co.id
E-mail: customer.support@lngrisk.co.id
—