Serangan Siber Naik Drastis, Tapi Masih Banyak Perusahaan Belum Siap
Dalam 5 tahun terakhir, jumlah serangan siber terhadap perusahaan di Indonesia meningkat tajam.
Mulai dari peretasan website pemerintah, ransomware yang melumpuhkan layanan publik, hingga kebocoran data pelanggan dari berbagai sektor — semuanya menunjukkan bahwa ancaman digital kini adalah risiko nyata, bukan potensi semata.
Sayangnya, sebagian besar perusahaan masih belum memahami bahwa asuransi siber (Cyber Insurance) bukan hanya soal ganti rugi, tetapi juga soal ketahanan bisnis (business resilience).
Namun, sebelum polis asuransi diterbitkan, perusahaan harus melalui tahap penting yang sering diabaikan, yaitu proses underwriting dan pengumpulan informasi.
Inilah bagian di mana PT. Liberty and General Insurance Broker (L&G Insurance Broker) berperan sangat penting — membantu klien menyiapkan data dan dokumen yang benar, agar proses penerbitan polis berjalan lancar, cepat, dan menghasilkan perlindungan yang optimal.
Mengapa Proses Underwriting Cyber Insurance Sangat Penting
Berbeda dengan asuransi konvensional seperti kebakaran atau kendaraan, risiko dalam cyber insurance sangat dinamis dan kompleks.
Perusahaan asuransi tidak hanya menilai aset fisik, tetapi juga:
- Infrastruktur digital,
- Proses keamanan data,
- Kepatuhan hukum,
- Dan kesiapan menghadapi insiden.
Proses inilah yang disebut underwriting assessment — yaitu tahap penilaian risiko untuk menentukan apakah perusahaan memenuhi syarat untuk diasuransikan, serta berapa besar premi dan limit pertanggungan yang layak.
Tanpa informasi yang akurat, perusahaan bisa saja:
- Dikenakan premi terlalu tinggi,
- Mendapat polis dengan cakupan yang terbatas,
- Atau bahkan ditolak oleh insurer karena dianggap terlalu berisiko.
Peran Strategis Broker dalam Tahap Underwriting
Broker seperti L&G Insurance Broker berfungsi sebagai penjembatan profesional antara klien dan perusahaan asuransi.
Dalam tahap underwriting, L&G membantu:
- Mengidentifikasi kebutuhan dan eksposur risiko digital klien.
- Menyiapkan informasi dan dokumen pendukung secara sistematis.
- Menjelaskan kepada underwriter mengenai karakter bisnis klien dan langkah-langkah mitigasi risiko yang telah diterapkan.
- Menegosiasikan syarat dan premi terbaik berdasarkan profil risiko.
- Menjamin kerahasiaan data selama proses penilaian.
Dengan pendampingan broker, perusahaan tidak hanya terlihat “siap”, tetapi juga lebih dipercaya oleh insurer karena dokumentasi yang lengkap dan profesional.
Jenis Informasi yang Diperlukan oleh Underwriter
Setiap perusahaan asuransi memiliki format yang sedikit berbeda, tetapi secara umum, ada lima kelompok besar informasi yang wajib disiapkan sebelum polis cyber diterbitkan.
- Informasi Umum Perusahaan
Informasi dasar ini digunakan untuk memahami konteks bisnis dan skala operasi perusahaan.
Data yang Diminta | Keterangan |
Nama, alamat, dan bidang usaha | Termasuk lokasi kantor utama dan cabang. |
Jumlah karyawan | Total dan jumlah pengguna sistem IT. |
Negara atau wilayah operasi | Apakah bisnis hanya di Indonesia atau internasional. |
Omzet tahunan dan laba bersih | Untuk menentukan eksposur finansial. |
Penggunaan data pelanggan | Apakah mengelola data pribadi (B2C) atau data internal (B2B). |
📌 Catatan L&G: Perusahaan yang mengelola data pribadi dalam jumlah besar seperti e-commerce, fintech, rumah sakit, atau universitas memerlukan batas pertanggungan lebih tinggi.
- Infrastruktur dan Sistem Keamanan IT
Bagian ini adalah inti dari penilaian risiko cyber.
Underwriter ingin mengetahui seberapa kuat pertahanan digital perusahaan.
Aspek | Contoh Pertanyaan |
|
Apakah sistem dilindungi dengan autentikasi multi-faktor (MFA)? |
|
Jenis software yang digunakan, serta update terakhir. |
|
Apakah data di-backup secara rutin dan diuji pemulihannya? |
|
Apakah data sensitif dienkripsi saat dikirim dan disimpan? |
|
Apakah vendor memiliki standar keamanan yang sama? |
|
Kapan terakhir kali dilakukan audit atau penetration test? |
📌 Catatan L&G: Jika perusahaan belum memiliki kebijakan keamanan formal, L&G dapat membantu menyusun ringkasan IT Risk Statement agar tetap bisa memenuhi persyaratan underwriting.
- Riwayat Insiden Siber dan Tindakan Pencegahan
Underwriter akan menilai bagaimana perusahaan belajar dari pengalaman masa lalu.
Data yang Diminta | Penjelasan |
Riwayat insiden | Apakah pernah terjadi kebocoran data, malware, atau phishing? |
Nilai kerugian | Berapa kerugian finansial yang timbul dari insiden tersebut. |
Langkah korektif | Apa saja tindakan yang sudah dilakukan pasca-insiden. |
📌 Catatan L&G: Jika ada insiden sebelumnya, L&G membantu klien menyiapkan laporan tindak lanjut (remediation report) untuk menunjukkan peningkatan keamanan.
- Kepatuhan dan Regulasi
Kepatuhan terhadap regulasi menjadi indikator penting bagi underwriter, terutama sejak diberlakukannya UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
Aspek Pertanyaan
Kebijakan Data Pribadi | Apakah perusahaan sudah memiliki kebijakan perlindungan data pribadi (Privacy Policy)? |
Penunjukan Data Protection Officer (DPO) | Siapa yang bertanggung jawab terhadap keamanan data di perusahaan? |
Kepatuhan ISO/IEC 27001 | Apakah sistem keamanan mengikuti standar internasional? |
Laporan ke regulator | Apakah perusahaan wajib melapor jika terjadi kebocoran data? |
📌 Catatan L&G: Kepatuhan yang baik dapat menurunkan premi karena dianggap sebagai mitigasi risiko efektif.
- Kebutuhan Asuransi (Insurance Specification)
Informasi terakhir berkaitan dengan kebutuhan finansial dan batasan polis yang diinginkan.
Komponen | Penjelasan |
Limit Pertanggungan (Sum Insured) | Total maksimum klaim yang diharapkan ditanggung. |
Deductible / Retention | Nilai risiko yang akan ditanggung sendiri oleh perusahaan. |
Jenis Cakupan | Apakah hanya first-party cover atau termasuk third-party liability. |
Negara Cakupan | Wilayah yurisdiksi yang diinginkan (mis. Asia, global, dsb). |
Optional Extensions | Tambahan jaminan seperti Social Engineering, Business Interruption, dsb. |
📌 Catatan L&G: L&G akan membantu menyesuaikan limit dengan risiko yang realistis agar premi tetap efisien.
Dokumen Pendukung yang Harus Disiapkan
Selain data di atas, beberapa dokumen formal sering kali diminta oleh perusahaan asuransi, terutama untuk klien korporasi menengah dan besar.
Jenis Dokumen | Keterangan |
📘 Profil Perusahaan / Company Profile | Ringkasan bisnis dan kegiatan utama perusahaan. |
🖥️ Struktur Jaringan IT (Network Diagram) | Untuk memahami infrastruktur sistem dan titik kritis. |
🧩 Kebijakan Keamanan Informasi (Information Security Policy) | Dokumen resmi kebijakan internal terkait keamanan data. |
📄 Laporan Audit IT / Penetration Test Report | Bukti bahwa sistem diuji secara berkala. |
🧾 Laporan Keuangan Terbaru | Menunjukkan kemampuan finansial perusahaan. |
🧠 Business Continuity Plan (BCP) | Strategi menghadapi gangguan dan pemulihan operasi. |
📌 Catatan L&G: Bila beberapa dokumen belum tersedia, broker dapat membantu menyiapkan versi ringkas atau executive summary agar tidak menghambat proses underwriting.
Proses Pengajuan Cyber Insurance dengan Pendampingan L&G Insurance Broker
Berikut tahapan umum yang diterapkan oleh PT. Liberty and General Insurance Broker:
Tahap | Deskripsi |
1. Kick-off Meeting | Diskusi awal dengan klien untuk memahami model bisnis dan risiko digital. |
2. Risk Profiling & Data Collection | L&G membantu mengisi Cyber Risk Questionnaire dari insurer. |
3. Gap Analysis | Mengidentifikasi area kelemahan dalam keamanan IT. |
4. Market Placement | L&G mengajukan proposal ke beberapa insurer (market comparison). |
5. Negotiation & Binding | Negosiasi limit, deductible, premi, dan wording polis terbaik. |
6. Policy Delivery | Polis diterbitkan dan diserahkan kepada klien, lengkap dengan panduan klaim. |
Dengan pendekatan profesional dan dokumentasi yang rapi, L&G memastikan klien mendapatkan penawaran terbaik dari pasar asuransi, baik lokal maupun internasional.
Tantangan yang Sering Dihadapi Perusahaan
Berdasarkan pengalaman L&G, ada beberapa kesalahan umum yang sering menyebabkan pengajuan polis cyber tertunda atau ditolak:
❌ Data tidak lengkap atau tidak konsisten antara jawaban di questionnaire dan laporan IT.
❌ Tidak memiliki bukti sistem keamanan seperti firewall, MFA, atau log aktivitas.
❌ Tidak ada rencana pemulihan (disaster recovery plan) yang terdokumentasi.
❌ Underestimation terhadap nilai risiko, misalnya hanya minta limit kecil padahal data pelanggan jutaan.
❌ Tidak menggunakan broker, sehingga komunikasi dengan insurer tidak efisien.
📌 Solusi: Dengan pendampingan L&G, semua hal di atas bisa diantisipasi melalui pre-assessment meeting sebelum dokumen diajukan ke insurer.
Studi Kasus: Pengajuan yang Sukses Karena Dokumentasi Lengkap
🏢 Kasus 1 – Perusahaan Fintech Nasional
L&G membantu perusahaan fintech menyiapkan dokumen underwriting lengkap, termasuk penetration test report dan incident response plan.
Hasilnya, premi bisa ditekan 20% lebih rendah dibandingkan penawaran awal insurer lain.
🏭 Kasus 2 – Pabrik Otomotif Multinasional
Awalnya ditolak karena sistem belum punya MFA. Setelah L&G membantu menyusun policy improvement plan, insurer menyetujui polis dengan syarat implementation timeline 3 bulan.
🏥 Kasus 3 – Rumah Sakit Swasta
Karena menyimpan data pasien, underwriter meminta data encryption proof. L&G membantu klien membuat dokumentasi enkripsi database. Polis akhirnya disetujui dengan limit Rp 50 miliar.
Tips dari L&G Insurance Broker: Siapkan dari Sekarang
✅ Lakukan audit keamanan IT minimal 1 kali setahun.
✅ Tetapkan kebijakan keamanan data yang terdokumentasi.
✅ Gunakan autentikasi multi-faktor di seluruh sistem penting.
✅ Backup data secara rutin dan uji pemulihannya.
✅ Libatkan broker sejak awal agar dokumen disiapkan sesuai kebutuhan insurer.
Kesimpulan: Dokumentasi yang Baik = Premi yang Lebih Efisien
Semakin baik dokumentasi dan kesiapan keamanan digital Anda, semakin kecil risiko menurut pandangan underwriter — dan otomatis premi akan lebih kompetitif.
Cyber Insurance bukan hanya produk finansial, tapi bagian dari strategi manajemen risiko digital perusahaan.
Dengan pendampingan PT. Liberty and General Insurance Broker (L&G Insurance Broker), setiap perusahaan dapat menavigasi proses underwriting dengan mudah, cepat, dan profesional — tanpa harus kehilangan waktu karena kesalahan teknis atau administrasi.
Ingin tahu dokumen apa saja yang perlu disiapkan agar pengajuan Cyber Insurance Anda disetujui cepat dan efisien?
Konsultasikan langsung dengan PT. Liberty and General Insurance Broker (L&G Insurance Broker) — broker independen terpercaya untuk perlindungan risiko digital bisnis Anda.
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PHONE – WHATSAPP – SMS)
Website: lngrisk.co.id
Email: halo@lngrisk.co.id