Industri konstruksi di Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif, terutama di sektor infrastruktur, properti, energi, dan kawasan industri (industrial estate). Pemerintah bersama sektor swasta terus mendorong pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik, kawasan industri, serta proyek properti yang bernilai triliunan rupiah. Semua ini membuka peluang besar, namun juga diikuti oleh risiko yang semakin kompleks.
Dalam setiap proyek konstruksi, ada satu pertanyaan yang selalu muncul dari pemilik proyek, kontraktor, maupun investor: “Berapa biaya premi asuransi CAR/EAR/TPL untuk proyek ini?”. Pertanyaan tersebut sangat wajar karena asuransi bukan hanya kewajiban kontraktual, tetapi juga kebutuhan strategis untuk melindungi investasi.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai risiko proyek konstruksi, faktor yang menentukan biaya premi, pentingnya insurance underwriting information, peran broker asuransi, serta manfaat nyata yang bisa Anda dapatkan dengan memilih partner terpercaya seperti L&G Insurance Broker.
Hubungi L&G Insurance Broker sekarang di 08118507773 untuk konsultasi gratis sebelum risiko menghantui bisnis Anda.
1. Risiko Proyek Konstruksi yang Harus Dikelola
Proyek konstruksi pada dasarnya adalah aktivitas penuh risiko. Beberapa di antaranya meliputi:
- Risiko teknis – kesalahan desain, kegagalan struktur, kerusakan material, atau kegagalan instalasi.
- Risiko alam – banjir, tanah longsor, gempa bumi, angin topan, hingga tsunami di area rawan.
- Risiko kecelakaan kerja – jatuh dari ketinggian, tertimpa material, ledakan, atau kebakaran.
- Risiko pihak ketiga – kerusakan properti milik masyarakat sekitar, tuntutan hukum, atau cedera pihak ketiga akibat kegiatan proyek.
- Risiko finansial – keterlambatan proyek akibat bencana atau kecelakaan yang menyebabkan cost overrun.
Tanpa asuransi, semua risiko ini akan langsung ditanggung oleh kontraktor atau pemilik proyek. Kerugian yang muncul bisa mencapai miliaran hingga triliunan rupiah. Karena itu, keberadaan asuransi CAR (Contractor’s All Risks), EAR (Erection All Risks), dan TPL (Third Party Liability) menjadi sangat penting.
2. Pentingnya Insurance Underwriting Information
Sebelum perusahaan asuransi memberikan penawaran premi, mereka membutuhkan underwriting information. Data ini berfungsi untuk menilai sejauh mana tingkat risiko suatu proyek. Tanpa informasi lengkap, perusahaan asuransi akan cenderung menetapkan premi lebih tinggi karena risiko dianggap tidak jelas.
Beberapa informasi yang biasanya diperlukan:
- Profil proyek: nama proyek, pemilik proyek, kontraktor utama, sub-kontraktor.
- Nilai kontrak: total nilai proyek dalam USD atau IDR.
- Jenis pekerjaan: civil, mechanical, electrical, erection, atau kombinasi.
- Durasi proyek: jangka waktu pelaksanaan.
- Lokasi proyek: apakah rawan banjir, gempa, atau di wilayah padat penduduk.
- Metode kerja: apakah menggunakan alat berat, teknologi canggih, atau pekerjaan manual.
- Pengalaman kontraktor: apakah pernah mengerjakan proyek serupa.
- Riwayat kecelakaan/kerugian sebelumnya: data klaim proyek sejenis.
Semakin lengkap dan detail informasi yang diberikan, semakin besar peluang untuk mendapatkan premi yang kompetitif dengan syarat dan ketentuan yang lebih fleksibel.
3. Data yang Diperlukan untuk Penentuan Premi
Selain underwriting information, perusahaan asuransi juga memerlukan data kuantitatif yang lebih spesifik, seperti:
- Nilai konstruksi (sum insured) – meliputi nilai material, biaya tenaga kerja, biaya alat, hingga biaya tambahan.
- Nilai equipment – jika proyek membutuhkan peralatan berat yang diasuransikan.
- Durasi pertanggungan – semakin lama periode pertanggungan, semakin tinggi premi.
- Limit TPL (Third Party Liability) – biasanya ditetapkan mulai dari Rp 5 miliar hingga Rp 100 miliar, tergantung skala proyek.
- Deductible – jumlah yang harus ditanggung sendiri oleh tertanggung sebelum klaim dibayarkan.
- Jenis risiko tambahan – misalnya covering extended maintenance, testing & commissioning, strike, riot & civil commotion (SRCC), atau natural perils.
Dengan data ini, asuransi bisa membuat simulasi perhitungan premi sesuai kondisi aktual proyek. Inilah alasan mengapa setiap proyek bisa memiliki tarif premi berbeda-beda, meskipun nilai kontraknya sama.
4. Faktor-Faktor yang Menentukan Biaya Premi
Tarif premi CAR/EAR/TPL tidak bersifat tetap. Ada sejumlah faktor penentu yang sangat mempengaruhi besarnya premi:
Jenis proyek
- Civil works (jalan tol, jembatan, bendungan) → risiko struktur besar, rawan banjir/longsor. Engineering & erection (pabrik, power plant, oil & gas) → risiko tinggi saat pemasangan mesin & peralatan.
- Proyek properti (gedung perkantoran, apartemen, mal) → lebih fokus pada risiko kebakaran & kecelakaan pekerja.
-
- Nilai kontrak proyek
- Semakin tinggi nilai kontrak, semakin besar nilai pertanggungan dan otomatis meningkatkan premi.
- Durasi proyek
- Proyek jangka panjang memiliki eksposur risiko lebih lama → premi lebih tinggi.
- Lokasi proyek
- Proyek di daerah rawan gempa, banjir, atau konflik sosial dikenakan loading premi.
- Pengalaman kontraktor
- Kontraktor berpengalaman dengan track record baik biasanya mendapat premi lebih rendah.
- Claim ratio historis
- Jika perusahaan atau kontraktor sering mengalami klaim, premi bisa lebih tinggi.
- Jenis cover tambahan Semakin banyak perluasan jaminan, semakin besar premi.
- Nilai kontrak proyek
5. Mengapa Premi Setiap Proyek Bisa Berbeda?
Banyak pelaku proyek yang bertanya mengapa premi asuransi proyek konstruksi tidak memiliki tarif baku. Alasannya: setiap proyek memiliki karakteristik unik.
Contoh:
- Proyek A: membangun apartemen di Jakarta dengan kontrak Rp 500 miliar, lokasi datar, risiko banjir rendah, kontraktor berpengalaman.
- Proyek B: membangun jembatan di Papua dengan kontrak Rp 500 miliar, lokasi rawan longsor, durasi lebih panjang, kontraktor baru.
Meskipun nilai kontraknya sama, premi Proyek B bisa 30–50% lebih tinggi dibandingkan Proyek A. Hal ini karena perbedaan lokasi, durasi, metode kerja, dan pengalaman kontraktor.
Dengan kata lain, premi asuransi konstruksi bukan hanya soal angka, tapi juga manajemen risiko yang melekat pada proyek tersebut.
6. Jenis-Jenis Asuransi Proyek Konstruksi
- CAR (Contractor’s All Risks Insurance)
Menjamin risiko fisik pekerjaan konstruksi, material, serta kerusakan akibat kecelakaan.
Contoh: kerusakan struktur jembatan karena banjir.
- EAR (Erection All Risks Insurance)
Lebih fokus pada pemasangan mesin & peralatan.
Contoh: kerusakan turbin saat instalasi di proyek pembangkit listrik.
- TPL (Third Party Liability Insurance)
Menjamin tuntutan hukum dari pihak ketiga akibat aktivitas proyek.
Contoh: rumah warga retak akibat getaran proyek.
- Extended Maintenance Cover
Melindungi pekerjaan setelah proyek selesai dan masuk masa perawatan.
Tambahan lain
- Machinery breakdown during testing, SRCC, natural perils, dll.
Jenis-jenis polis ini sering dikombinasikan dalam satu paket sehingga memberikan perlindungan menyeluruh.
7. Estimasi Premi Asuransi Konstruksi
Untuk memberikan gambaran, berikut estimasi premi berdasarkan praktik umum di Indonesia:
- Proyek civil works: tarif premi sekitar 0,10% – 0,25% dari nilai kontrak.
- Proyek mechanical & erection: tarif premi sekitar 0,20% – 0,40%.
- Third Party Liability (TPL): premi dihitung terpisah, biasanya sekitar 0,02% – 0,05% dari nilai kontrak dengan minimum premium tertentu.
Contoh simulasi:
Nilai kontrak proyek pembangunan gedung: Rp 500 miliar.
- CAR premium rate: 0,15% → Rp 750 juta.
- TPL dengan limit Rp 20 miliar → premi Rp 150 juta.
- Total premi: ± Rp 900 juta untuk masa pertanggungan 24 bulan.
- Perlu dicatat, angka di atas hanya simulasi. Premi aktual bisa lebih rendah atau lebih tinggi tergantung detail underwriting dan negosiasi dengan perusahaan asuransi.
8. Peran Penting Broker Asuransi
Mengurus asuransi proyek bukanlah hal sederhana. Banyak kontraktor dan pemilik proyek yang akhirnya membayar premi lebih mahal karena tidak memiliki partner yang tepat.
Di sinilah peran broker asuransi seperti L&G Insurance Broker menjadi sangat penting:
- Analisis risiko menyeluruh – membantu mengidentifikasi risiko unik proyek Anda.
- Menyiapkan underwriting information – menyusun data dan dokumen agar perusahaan asuransi memberi tarif optimal.
- Negosiasi premi & klausul – memastikan jaminan maksimal dengan biaya premi yang efisien.
- Klaim support – mendampingi klien saat terjadi kecelakaan agar klaim dibayar penuh dan tepat waktu.
- Networking luas – akses ke perusahaan asuransi nasional & internasional yang kredibel.
Dengan broker, Anda tidak hanya membeli polis, tetapi mendapatkan solusi perlindungan proyek yang komprehensif.
9. Manfaat Penting Broker Asuransi seperti
Menggunakan jasa broker seperti L&G memberikan sejumlah manfaat nyata:
- Efisiensi biaya – premi lebih kompetitif.
- Kepastian perlindungan – polis disusun sesuai kebutuhan proyek.
- Hemat waktu – proses administrasi dan klaim dikerjakan broker.
- Mitigasi risiko hukum – memastikan kepatuhan kontrak & peraturan.
- Dukungan jangka panjang – bukan hanya saat penutupan polis, tetapi sepanjang umur proyek.
10. Kesimpulan
Setiap proyek konstruksi, baik skala kecil maupun mega proyek, selalu mengandung risiko besar yang dapat mengancam kelancaran dan keberlanjutan investasi. Mengetahui berapa biaya premi asuransi CAR/EAR/TPL hanyalah langkah awal. Yang lebih penting adalah bagaimana memastikan bahwa polis yang Anda miliki benar-benar memberikan perlindungan optimal dengan tarif premi yang wajar.
Inilah alasan mengapa Anda membutuhkan broker asuransi berpengalaman seperti L&G Insurance Broker. Dengan pengalaman panjang, dukungan sistem digital, serta jaringan luas dengan perusahaan asuransi nasional dan internasional, L&G siap membantu Anda mendapatkan jaminan maksimal, premi kompetitif, serta pendampingan penuh dalam proses klaim.
👉 Jangan biarkan risiko menghambat kesuksesan proyek Anda.
Hubungi L&G Insurance Broker hari ini dan pastikan setiap investasi konstruksi Anda terlindungi secara menyeluruh.
JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN AMANKAN FINANCIAL DAN BISNIS ANDA DENGAN ASURANSI YANG TEPAT.
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)
Website: lngrisk.co.id
Email: halo@lngrisk.co.id