Liga Asuransi – Sidang pembaca yang luar biasa, apa kabar? Ada beberapa berita menarik tentang tanda-tanda akan kebangkitan ekonomi dalam beberapa hari terakhir ini.
Seperti yang mungkin sudah ketahui bahwa mulai hari ini 8 Maret 2022 pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa untuk setiap perjalanan umum darat, laut dan udara tidak diperlukan lagi test antigen dan PCR.
Tampaknya wabah COVID-19 benar-benar sudah berakhir di Indonesia dan juga di seluruh dunia. Ini saatnya kita kembali fokus untuk bekerja menyelesaikan pekerjaan yang tertunda dan memulai pekerjaan baru.
Memang saat ini masih ada ancaman global yaitu perang antara Rusia dan Ukraina yang masih berkecamuk. Semoga perang ini cepat berakhir.
Baiklah seperti biasa, kami akan menurunkan beberapa berita terkini di seputar industri asuransi Indonesia.
Ternyata banyak sekali hal-hal penting yang terjadi. Ada pengunduran diri Mapfre perusahaan asuransi asal Spanyol dari Indonesia.
Kelanjutan dari seleksi Pemilihan Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan yang semakin mengerut beberapa nama. Tinggal menunggu persetujuan Presiden dan DPR.
Semoga yang terpilih khusus di sektor Industri Keuangan dan Bank yang didalamnya termasuk asuransi adalah figure yang dapat membawa industry ini semakin maju.
Kami juga memilihkan berita tentang ranking perusahaan asuransi jiwa berdasarkan kinerjanya pada tahun 2021. Prudential tetap berada di puncak dan Allianz terlempar dari posisi lima besar.
Berita-berita menarik ini kami ambil dari sumber yaitu bisnis.com dan kontan.com dua portal yang selalu fokus dengan perkembangan industri asuransi Indonesia.
Kami berharap berita-berita ini dapat bermanfaat. Jika Anda tertarik dengan tulisan ini silahkan dibagikan kepada rekan-rekan Anda agar mereka juga paham seperti Anda.
Tinggalkan Indonesia, Mapfre Akan Jual Seluruh Saham ABDA Hampir Rp1 Triliun
Bisnis.com, JAKARTA
Perusahaan asuransi asal Spanyol, Mapfre Internacional SA, memutuskan untuk hengkang dari pasar asuransi Indonesia.
Sebagai tindak lanjut atas keputusannya tersebut, Mapfre pun akan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) dan PT Mapfre ABDA Assistance yang masing-masing sebesar 62,33 persen dan 51 persen kepada Aseana Insurance Pte. Ltd. “Konsiderasi untuk transaksi ini mencapai US$62,9 juta dolar, setara dengan sekitar €56,6 juta,” tulis manajemen Mapfre dalam pengumuman resminya, dikutip Selasa (8/3/2022).
Dengan asumsi kurs dolar sebesar Rp 14.411, maka transaksi tersebut mencapai Rp 906,45 miliar. Mapfre mulai masuk menjadi pemegang saham ABDA melalui akuisisi pada 2013 dan 2017 dengan jumlah total €152,59 juta.
Nilai tersebut tercatat turun pada 2019 dan 2020 sebesar €102 juta. Sedangkan ABDA Assistance didirikan oleh Mapfre Asistencia pada 2015 dan memiliki total ekuitas €775.000.
Penutupan definitif dari transaksi ini akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak, yang mencakup persetujuan dari otoritas terkait,” demikian pernyataan Mapfre.
Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (7/3/2022), manajemen ABDA mengumumkan negosiasi antara pemegang saham perseroan, yakni Mapfre Internacional SA dengan Aseana Insurance Pte. Ltd sehubungan dengan rencana pengambilalihan perseroan.
Manajemen ABDA menyampaikan bahwa pada 6 Maret 2022, Aseana dan Mapfre telah menandatangani perjanjian jual beli saham, di mana Aseana berencana untuk membeli 386.924.893 saham di perusahaan milik Mapfre yang merupakan 62,33 persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan. “Apabila rencana pengambilalihan sebagaimana yang dinegosiasikan antara Mapfre dan Aseana diselesaikan, hal tersebut akan mengakibatkan pengendalian perseroan beralih kepada Aseana,” tulis Direktur Utama ABDA Herliniawaty Sutanto.
Perseroan tidak memperkirakan informasi dan fakta material tersebut di atas akan mengurangi hak-hak pemegang polis,tertanggung atau peserta. Lebih lanjut, ABDA menyatakan, dalam melaksanakan rencana pengambilalihan, Aseana akan memperhatikan dan mematuhi ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku, termasuk POJK 9/2018 dan peraturan-peraturan mengenai perusahaan asuransi.
Apabila rencana pengambilalihan telah selesai dilaksanakan, Aseana akan melaksanakan tender wajib sesuai dengan ketentuan POJK 9/2018,” kata Herliniawaty. Dalam pengumuman negosiasi yang diterbitkan Aseana, Senin (7/3/2022), disebutkan bahwa tujuan rencana pengambilalihan adalah untuk membangun bisnis asuransi calon pengendali baru atau Aseana di Indonesia.
Pada tanggal pengumuman tersebut, Aseana memiliki 24,85 persen saham dalam ABDA. Apabila rencana pengambilalihan diselesaikan, calon pengendali baru akan menjadi pengendali baru ABDA dengan kepemilikan saham sekitar 87,18 persen.
Adapun, Aseana Insurance merupakan perusahaan berbasis di Singapura yang dimiliki dan didukung oleh funds yang dikelola Warburg Pincus LLC atau afiliasinya. Aseana melakukan kegiatan usaha berupa investasi di bidang asuransi.
Ini Harapan IKNB kepada Calon Ketua Dewan Komisioner OJK ke Depan
KONTAN.CO.ID – JAKARTA.
Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (Pansel DK OJK) telah mengumumkan tiga calon ketua DK OJK. Ketiga calon tersebut adalah, Mahendra Siregar, Darwin Cyril Noerhadi, dan Iskandar Simorangkir.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menilai, ketiga calon tersebut sudah cukup mumpuni, juga mempunyai pengalaman yang panjang dan kepemimpinan yang kuat.
“Semoga yang terpilih bisa menyelesaikan masalah-masalah di industri keuangan. Untuk itu, semoga bisa bersinergi dan berkolaborasi secara profesional dengan para pemangku kepentingan di industri keuangan. Pada saat sekarang ini, tidak bisa lagi kerja sendiri, perlu kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Togar kepada kontan.co.id, Senin (7/3).
Togar menyebut, yang harus menjadi fokus para calon, bukan hanya pada perlindungan konsumen, tetapi juga perlindungan pada bisnis dan insan industri keuangan dengan menjadikan peraturan/UU/hukum sebagai acuan bersama.
Sementara itu, menurutnya, tantangan yang akan di hadapi ketua DK OJK terpilih akan banyak, tapi kalau dikerjakan bersama dengan berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan pasti bisa diatasi. Transformasi digital di industri keuangan, baik untuk pengawasan, pemeriksaan, juga kata Togar akan sangat membantu OJK dalam melakukan tupoksinya. “Harapan saya pada Ketua DK OJK terpilih, semoga bisa mengayomi seluruh pemangku kepentingan di industri keuangan,” kata Togar.
Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bidang Information and Applied Technology Dody Dalimunthe juga menilai, semua calon yang sudah lolos dari Pansel adalah sosok yang berkualitas dan terbaik di bidangnya masing-masing.
“Hal ini diyakini karena Pansel diisi oleh orang-orang yang memiliki kredibilitas tinggi dalam menjaring dan menyeleksi para calon. Dengan demikian satu sosok dari ketiga pilihan di masing-masing bidang juga akan menjadi komisioner yang ideal memimpin OJK ke depan,” ungkap Dody.
Dody mengatakan, fokus komisioner ke depan tentunya menjaga marwah OJK dan membawa lembaga ini menjadi pengawas sektor jasa keuangan yang independen dan kredibel dalam mewujudkan industri jasa keuangan yang tangguh, tumbuh, berkelanjutan serta mampu melindungi konsumen dan masyarakat dengan memfasilitasi kebijakan sektor jasa keuangan yang berkeadilan dan mensejahterakan.
Dody menjelaskan, beberapa tantangan yang akan dihadapi dan bahkan sudah di depan mata diantaranya adalah bagaimana kebijakan OJK secara cepat untuk memitigasi pandemi covid-19 terhadap pemulihan ekonomi.
Selain itu juga bagaimana meningkatkan kembali kepercayaan publik terhadap industri jasa keuangan sebagai dampak dari munculnya permasalahan-permasalahan industri ini yang mempengaruhi persepsi dan tingkat kepercayaan masyarakat.
“Pelaku jasa keuangan sangat berharap besar kepada komisioner OJK ke depan, agar pengaturan dan pengawasan OJK dapat dilakukan efektif agar industri menjadi sehat serta memberikan kontribusi bagi perekonomian negara,” ujar Dody.
Ini Perusahaan Asuransi Jiwa Konvensional Terbesar dari Sisi Aset di Kuartal IV-2021
KONTAN.CO.ID – JAKARTA.
Beberapa perusahaan asuransi jiwa konvensional yang memiliki aset terbesar di Indonesia telah mengeluarkan kinerja keuangannya pada kuartal yang berakhir pada 31 Desember 2021. Secara mayoritas, pertumbuhan aset masih dicatatkan di tengah bayang-bayang pandemi Covid-19 yang masih ada.
Adapun, posisi perusahaan asuransi dengan aset terbesar masih ditempati oleh Prudential Indonesia dengan total aset mencapai Rp 64,46 triliun. Meskipun, ada koreksi yang terjadi pada total aset sebesar 4,35%.
Penurunan total aset tersebut dipengaruhi oleh aset investasi yang juga mengalami penurunan dari Rp 63,45 triliun menjadi Rp 60,62 triliun. Penempatan pada emas pun mendominasi dengan nilai mencapai Rp 32,64 triliun.
Di posisi kedua, ada Manulife Indonesia yang mencatatkan total asetnya mencapai Rp 59,77 triliun. Capaian tersebut meningkat hingga 4,35% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Selanjutnya, posisi ketiga dan keempat ditempati oleh AIA Financial dan Indolife Pensiontama. Masing-masing mencatatkan total aset sebesar Rp 52,73 triliun dan Rp 39,1 triliun. Terakhir, AXA Mandiri Financial mengisi posisi kelima dengan total aset sebesar Rp 39,08 triliun. Perusahaan pun membukukan pertumbuhan hingga 9,74% yoy.
Menariknya, Allianz Life justru tidak lagi menempati posisi lima besar dengan total aset konvensional sebesar Rp 39,02 triliun atau naik 1,40% yoy. Padahal, di kuartal sebelumnya, Allianz Life menempati posisi ke empat dengan pertumbuhan aset bisa mencapai 14,28%.
Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen pun bilang bahwa total aset perusahaan masih bisa tumbuh karena ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang tercermin dari pendapatan premi perusahaan. Tercatat, pendapatan premi Allianz Life mencapai Rp 18,23 triliun atau naik 11,8% yoy.
Selain itu, aset investasi juga menopang pertumbuhan total aset perusahaan di saat pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan terbesar. Adapu, aset investasi Allianz Life tercatat sebesar Rp 33,97 triliun dari sebelumnya Rp 32,94 triliun.
“Pertumbuhan positif ini didukung juga dengan kondisi pasar yang semakin membaik, sehingga asset investasi dari Allianz Life Indonesia juga ikut bertumbuh,” ungkap Karin.
Sementara itu, Chief Marketing and Communications Officer Prudential Indonesia Luskito Hambali pun mengungkapkan bahwa perlambatan yang terjadi pada total aset perusahaan disebabkan karena meningkatnya pembayaran klaim dan manfaat, sebagai perwujudan komitmen perusahaan dalam memberikan perlindungan jiwa, kesehatan, dan finansial bagi nasabah.
Meskipun demikian, perusahaan mampu mencatatkan pertumbuhan hasil investasi menjadi Rp 2,53 triliun. Padahal, pada periode sama di tahun sebelumnya, hasil investasi berada di posisi negatif Rp 519 miliar,
“Dalam jangka pendek, investasi dalam saham memiliki risiko fluktuasi, tetapi dalam jangka panjang saham diharapkan memberikan imbal hasil yang lebih optimal,” jelas Luskito kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Luskito pun menambahkan bahwa pihaknya selalu fokus ke investasi di berbagai sektor yang cenderung resilien ketika pertumbuhan ekonomi melambat, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang seperti konsumsi, kesehatan, dan komunikasi yang diharapkan dapat mengurangi volatilitas.
“Terkait aset investasi obligasi, kami berkonsentrasi pada obligasi pemerintah yang dianggap lebih likuid untuk meminimalkan risiko namun disaat yang sama bisa tetap efektif dalam meningkatkan kinerja ketika pasar pulih,” pungkasnya.
FWD Tambah Porsi Saham di BRI Life, Saham BRI (BBRI)
Bisnis.com, JAKARTA
FWD Management Holding Limited melakukan penambahan modal pada PT Asuransi BRI Life sehingga porsi kepemilikan sahamnya meningkat menjadi 35,14 persen.
Transaksi ini dilakukan untuk memperkuat pengembangan bisnis BRI Life. Penambahan modal FWD disampaikan melalui keterbukaan informasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI di Bursa Efek Indonesia Jumat (4/3/2022).
FWD tercatat telah melakukan penambahan modal pada BRI Life sebanyak 255.549 lembar saham melalui penerbitan saham baru pada 2 Maret 2022. Transaksi ini mengakibatkan adanya perubahan struktur kepemilikan saham BRI Life.
Pasca Transaksi perusahaan asal Hong Kong tersebut kini menggenggam 35,14 persen kepemilikan saham BRI Life atau sebanyak 1.192.007 lembar saham dari total 3.392.007 lembar saham.
Sementara itu, porsi kepemilikan saham BRI berkurang dari 63,83 persen menjadi 59,02 persen atau 2.002.022 lembar saham.
Sisanya, dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI sebesar 5,84 persen. Meski demikian, BRI tetap menjadi pemegang saham pengendali di BRI Life. “Sehubungan penambahan modal, perseroan tetap sebagai pemegang saham pengendali dan pengkonsolidasi,” ujar Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto.
Aestika mengatakan, transaksi dilakukan dalam rangka mendukung pengembangan bisnis BRI Life guna mencapai aspirasi perseroan untuk menyediakan layanan keuangan terintegrasi bagi masyarakat. Sebelumnya, Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengatakan, perseroan masih akan menerbitkan saham baru untuk diserap FWD hingga 2024 mendatang.
Hal ini sebagai bagian kerjasama strategis antara induk usaha dengan FWD. “Masih ada tambahan saham yang akan kami keluarkan dalam 3 tahun mendatang. Pada 2 maret 2022, 2 Maret 2023, dan 2 Maret 2024, kami masih akan keluarkan saham yang pada akhirnya di 2024 FWD akan jadi pemegang saham sekitar 44 persen,” ujar Iwan beberapa waktu lalu.
FWD resmi masuk sebagai pemegang saham BRI Life pada Maret 2021. Tahun lalu, FWD tercatat melakukan penambahan modal 936.458 saham terhadap BRI Life melalui penerbitan saham baru sehingga memiliki 29,86 persen saham BRI Life.
Dengan penambahan porsi kepemilikan saham oleh FWD hingga 2024 tersebut, porsi kepemilikan BRI masih akan tetap mayoritas di posisi 51 persen dan sisanya hampir 6 persen akan dimiliki YKP BRI. Iwan menjelaskan bahwa transaksi ini dilakukan dalam rangka mendukung pengembangan bisnis BRI Life.
Bergabungnya FWD diharapkan akan membawa expertise digital dan asuransi yang dimilikinya untuk memperkuat bisnis BRI Life.
Informasi ini dipersembahkan oleh L&G Insurance Broker.
—
Mencari Produk Asuransi? Jangan Buang Waktu Anda dan Hubungi Kami Sekarang Juga
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (Call – Whatsapp – SMS)
website: lngrisk.co.id
E-mail: customer.support@lngrisk.co.id
—