Liga Asuransi – Sidang pembaca yang luar biasa, di hari yang berbahagia ini kembali kami bagikan kepada Anda ulasan berita seputar asuransi terkini. Pada momentum Ramadan, perusahaan asuransi syariah bakal menikmati berkah. Kontribusi bruto atau ujroh produk asuransi syariah diperkirakan tumbuh merekah pada bulan istimewa tersebut.
Dilansir dari Kontan.co.id, Selasa 13 April 2021, Direktur Eksekutif AASI Erwin Noekman menyebut potensi kenaikan bisnis asuransi syariah karena mulai banyak umat muslim menggunakan produk – produk berbasis syariah seperti asuransi. “Di masa ramadan, kedekatan umat muslim kepada produk barang dan jasa yang lebih religi akan semakin meningkat,” kata Erwin, Selasa (13/4).
Selain itu, perusahaan asuransi syariah juga semakin gencar mengeluarkan produk baru yang dikemas melalui inovasi teknologi. Hal ini untuk memudahkan masyarakat mengakses produk – produk asuransi selama pandemi.
Melalui momentum ramadan, bisnis asuransi syariah diproyeksi terus tumbuh sampai akhir tahun. Hal ini akan didukung tren kenaikan bisnis asuransi jiwa syariah yang berkontribusi besar secara industri.
Kemudian mendapat dukungan pemerintah terkait arah pengembangan ekonomi syariah serta kebijakan cipta kerja karena spin off asuransi syariah akan membuka lowongan kerja di perusahaan – perusahaan asuransi baru.
Sejak awal tahun, ujroh asuransi jiwa syariah telah mencatatkan pertumbuhan walau hadapi pandemi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, asuransi jiwa syariah tumbuh 45,53% yoy menjadi Rp 1,63 triliun pada Januari 2021. Sementara asuransi umum syariah minus 2,94%.
Tak mau membuang kesempatan itu, perusahaan asuransi telah menyiapkan strategi untuk mendulang lebih banyak berkah. Asuransi Syariah Keluarga Indonesia (ASYKI) misalnya saja, akan memaksimalkan captive market.
“Perusahaan berupaya mengoptimalkan bisnis captive karena potensi bisnisnya masih besar. Kami optimalisasi portofolio captive berasal dari anak usaha, vendor, jaringan lembaga afiliasi dan rekanan,” terang Direktur Marketing ASYKI Ilham Wahyudi.
Selain itu, perusahaan akan memperbesar bisnis baru untuk memenuhi target kontribusi bruto sebesar Rp 31 miliar pada tahun ini. Saat ini produk pembiayaan masih mendominasi, namun sejak tahun lalu perusahaan telah mengeluarkan produk ikhtiar umroh dan asuransi mikro.
Dengan inovasi yang diluncurkan asuransi Syariah ini tentunya membawa harapan bagi industri ini untuk melebarkan sayapnya. Spin off, diharapkan dapat mendorong kinerja industri asuransi syariah yang masih tergolong ‘muda’ dalam hal pengembangannya. bahwa perusahaan-perusahaan akan lebih gesit mengembangkan bisnis proteksi berbasis syariah.
Kebijakan spin off diyakini akan mendorong industri yang tetap mencatatkan kinerja positif meskipun di tengah pandemi Covid-19. Pada 2021, ketika kondisi perekonomian diperkirakan lebih kondusif, kinerja industri asuransi syariah pun diperkirakan lebih cemerlang.
Artikel ini dipersembahkan oleh L&G, a Smart Insurance Broker.
—
HOTLINE L&G 24JAM: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP CHAT – SMS)
website: lngrisk.co.id
E-mail: customer.support@lngrisk.co.id
—