Liga Asuransi – Dalam minggu terakhir, industri asuransi di Indonesia kembali mengalami gejolak dengan berbagai perubahan dan perkembangan signifikan. Dari peningkatan premi hingga penerapan teknologi AI yang diprediksi akan mengubah peta industri asuransi dalam lima tahun mendatang. Artikel ini merangkum tujuh berita utama seputar asuransi, yang menggambarkan tren, tantangan, dan inovasi terkini. Mulai dari kenaikan premi asuransi kendaraan listrik, penghargaan untuk perusahaan asuransi, hingga langkah digitalisasi oleh Maximus Insurance. Baca selengkapnya untuk tetap up-to-date dengan dinamika terbaru di industri ini.
BRI Life Raih Penghargaan Internasional! Inilah Bukti Nyata Perlindungan Terbaik untuk Masyarakat
Asuransi BRI Life berhasil meraih penghargaan bergengsi dari The Asian Business Review dalam ajang The Asian Experience Awards 2024 untuk kategori “Indonesia – Best Customer Experience of The Year in Life Insurance”. Acara ini diadakan di Marina Bay Sands Expo and Convention, Singapura. Penghargaan ini diberikan kepada sejumlah perusahaan yang program kerjanya berhasil melalui penilaian dari panel ahli dari perusahaan Big 4.
Direktur Utama BRI Life, Aris Hartanto, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bukti komitmen BRI Life dalam memperkenalkan manfaat asuransi serta memberikan perlindungan kepada masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah. Penghargaan tersebut juga menjadi pengakuan atas program literasi asuransi serta layanan kepada nasabah dan masyarakat yang telah diakui secara internasional.
“Ini adalah hasil kerja keras seluruh tim BRI Life dalam meningkatkan kinerja, memperkuat reputasi, dan membawa BRI Life menjadi salah satu perusahaan asuransi jiwa yang tepercaya dan terkemuka di Indonesia,” ujar Aris dalam keterangannya pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Aris juga menambahkan bahwa pencapaian internasional ini membuktikan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan BRI Life sudah berada di jalur yang tepat. Prestasi ini menjadi motivasi tambahan bagi perusahaan untuk mewujudkan aspirasi manajemen, yaitu “mem-BRILife-kan Indonesia”.
Salah satu inisiatif unggulan BRI Life adalah pemberian asuransi kecelakaan diri gratis dalam Program Mudik Bareng BRI saat Hari Raya Idul Fitri. Program ini memperkuat sinergi antara BRI Life dan Bank BRI, yang bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman kepada para peserta mudik, baik nasabah BRI dan BRI Life maupun masyarakat umum. Program Mudik Bareng BRI, yang merupakan bagian dari Mudik Bersama BUMN, sudah dikenal luas, dengan lebih dari 33.000 peserta yang menerima asuransi gratis dari BRI Life.
Industri Asuransi Kendaraan Bermotor Naik Daun! Bagaimana AAUI Mempersiapkan Masa Depan Asuransi di Indonesia?
Asuransi kendaraan bermotor terus menjadi salah satu kontributor terbesar dalam perolehan premi industri asuransi umum, meskipun pertumbuhannya hanya sebesar 2 persen. Pada Semester 1 tahun 2024, total premi mencapai Rp10 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp9,8 triliun.
Menurut Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan, premi asuransi umum secara keseluruhan pada Triwulan II 2024 mencatatkan pertumbuhan sebesar 18,4 persen atau sekitar Rp57,9 triliun, meningkat secara year-on-year. Untuk membahas tren dan perkembangan tersebut, AAUI mengadakan acara tahunan 28th Indonesia Rendezvous di Nusa Dua, Bali, pada 9-12 Oktober 2024.
Acara ini diawali dengan “Reconnecting Dinner” bertema “Beach Party” yang mempertemukan para pelaku bisnis asuransi dari seluruh dunia. Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan bisnis dan membuka peluang kerja sama baru di industri perasuransian. Budi Herawan dalam sambutannya menyampaikan harapan agar forum ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para peserta untuk menciptakan kolaborasi yang sehat dan berkelanjutan dalam industri asuransi.
Pada tahun ini, acara Rendezvous berhasil melibatkan 900 peserta dari 15 negara, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya melibatkan 640 peserta dari 13 negara. Partisipan berasal dari berbagai negara seperti Korea, India, Malaysia, Singapura, hingga Inggris dan Amerika Serikat. Filosofi bunga teratai dan warna emas menjadi simbol acara ini, mencerminkan pertumbuhan, perkembangan, dan pencapaian industri asuransi Indonesia.
Tema utama acara tahun ini, “Securing Stability & Unravelling Risk Impacting the Insurance Landscape”, selaras dengan fokus industri asuransi umum di Indonesia saat ini. Budi juga menyoroti popularitas asuransi mikro, yang dirancang untuk kalangan berpenghasilan rendah dan populasi muda, termasuk asuransi kendaraan bermotor yang terjangkau dan lebih personal melalui kolaborasi teknologi.
OJK Buka Akses SLIK untuk Asuransi Kredit! Terobosan Besar Ini Bakal Ubah Cara Perusahaan Mengelola Risiko
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan akses bagi perusahaan asuransi kredit ke Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dalam upaya meningkatkan transparansi dan pengelolaan risiko di industri ini. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyatakan bahwa akses tersebut merupakan bagian dari revisi aturan terkait asuransi kredit yang bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan yang lebih sehat dan stabil. Melalui akses ini, perusahaan asuransi dapat mengecek data debitur yang diasuransikan, memberikan jaminan yang lebih tepat sasaran, dan meminimalisasi risiko.
Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Iwan Pasila, menambahkan bahwa dengan akses ke SLIK, perusahaan asuransi dapat memantau nasabah mereka secara berkala. Setiap akhir bulan, perusahaan asuransi wajib memeriksa data nasabah di SLIK dan menyesuaikan cadangan premi jika terjadi peningkatan risiko. Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki kesehatan industri asuransi kredit, terutama dalam hal kecukupan premi dan pengelolaan kewajiban jangka panjang.
Iwan menekankan bahwa akses ini memberi perusahaan asuransi visibilitas lebih baik terhadap risiko yang mereka hadapi, sehingga mereka dapat mengelola kewajiban mereka dengan lebih efektif. Dengan demikian, OJK berharap perusahaan asuransi dapat meningkatkan kesehatan keuangan mereka dan lebih siap menghadapi pola klaim yang biasanya muncul di tahun ketiga atau keempat asuransi kredit.
Pengawasan Khusus OJK! Ini 3 Indikator yang Bisa Selamatkan Perusahaan Asuransi dari Jurang Kebangkrutan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang melakukan pengawasan intensif terhadap delapan perusahaan asuransi yang saat ini berada dalam pengawasan khusus. Tujuannya adalah memastikan perusahaan-perusahaan tersebut dapat memperbaiki kondisi finansial melalui penerapan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) dan kembali beroperasi secara sehat. Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Iwan Pasila, menjelaskan bahwa ada tiga indikator utama yang harus dipenuhi oleh perusahaan asuransi tersebut, yakni pemenuhan Risk-Based Capital (RBC), likuiditas, dan ekuitas.
OJK menyederhanakan fokus pengawasan hanya pada ketiga indikator tersebut agar manajemen perusahaan lebih mudah dalam melakukan perbaikan. Setiap perusahaan diharapkan mengajukan inisiatif perbaikan dengan langkah-langkah strategis yang dapat meningkatkan indikator-indikator ini. Iwan berharap perusahaan dapat kembali sehat dan beroperasi tanpa harus menghadapi pencabutan izin.
Di samping itu, OJK tetap mengutamakan perlindungan bagi para pemegang polis selama proses restrukturisasi ini berlangsung. OJK berkomitmen untuk menjaga agar kepentingan pemegang polis tetap terlindungi, meskipun perusahaan sedang dalam tahap perbaikan.
Asuransi Syariah Meroket! Produk SalingJaga Keluarga dengan Santunan 2 Miliar Jadi Andalan Baru!
Asuransi syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat menjanjikan, mengingat negara ini merupakan rumah bagi populasi muslim terbesar di dunia, yaitu sekitar 13 persen. Faktor ini mendorong pertumbuhan produk asuransi syariah sejak diluncurkan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa pada tahun 2022, aset asuransi jiwa syariah menyumbang 5,6 persen dari total aset asuransi jiwa secara keseluruhan, sementara pangsa pasar asuransi umum syariah mencapai 3,7 persen. Kontribusi penjualan asuransi jiwa syariah juga meningkat signifikan, mencapai 11,8 persen, naik dari 5,8 persen dalam lima tahun terakhir.
Bryan Silfanus, CEO Asuransi Kitabisa, mengungkapkan bahwa potensi besar keuangan syariah di Indonesia mendorong perusahaannya untuk ikut berinovasi dan menyediakan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Asuransi Kitabisa tidak hanya berfokus pada pertumbuhan, tetapi juga memastikan tata kelola yang baik, transparansi, serta berlandaskan nilai-nilai syariah.
Bryan menjelaskan bahwa Asuransi Kitabisa memanfaatkan teknologi digital untuk memastikan pengelolaan dana secara amanah, memberikan akses cepat dan mudah, serta transparansi dalam setiap proses. Dengan misi mengembalikan semangat “saling jaga” dalam asuransi, Asuransi Kitabisa menawarkan produk yang sesuai dengan prinsip BASIC: Baik, Simpel, dan Canggih. Produk seperti “SalingJaga Keluarga” menawarkan perlindungan jiwa dengan santunan hingga 2 miliar rupiah, didasarkan pada akad tolong-menolong (tabarru’) dan konsep yang mudah dipahami.
Source : https://koran-jakarta.com/bisnis-asuransi-syariah-di-indonesia-kian-prospektif?page=1
Waspada! Konflik Timur Tengah Hantam Industri Asuransi Marine Cargo, Bagaimana Dampaknya untuk Indonesia?
Konflik yang memanas di Timur Tengah terus menjadi perhatian, dan sejumlah perusahaan asuransi umum mulai menyampaikan pandangannya mengenai dampak situasi ini terhadap industri asuransi marine cargo. PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) menilai bahwa konflik tersebut menimbulkan tantangan yang dapat mempengaruhi performa bisnis asuransi marine cargo. Hal ini disebabkan oleh gangguan arus barang dari dan menuju wilayah tersebut.
Wakil Presiden Direktur ACPI, Nico Prawiro, menjelaskan bahwa selain faktor konflik, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga mempengaruhi biaya impor, sehingga memengaruhi permintaan barang dari luar negeri. Dengan adanya hambatan dalam kegiatan ekspor, industri asuransi marine cargo pun terdampak. Namun, Nico melihat peluang untuk memperkuat perdagangan domestik, seiring dengan potensi peningkatan kebutuhan rumah tangga dan pengembangan kawasan industri baru.
Di sisi lain, PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) melihat bahwa ketegangan yang terjadi, khususnya di Timur Tengah, menimbulkan tantangan serius bagi asuransi marine cargo. Marketing Director GEGI, Linggawati Tok, menjelaskan bahwa pengiriman barang ke wilayah konflik, seperti minyak kelapa sawit, karet, otomotif, dan kopi, praktis terhenti sejak konflik meletus. Hal ini memperburuk performa bisnis asuransi marine cargo. Sebagai langkah antisipatif, perusahaan kini mengarahkan fokusnya pada pengiriman barang domestik, serta memperluas pasar untuk ekspor-impor ke wilayah Asia, Pasifik, Amerika, dan Eropa.
Sebaliknya, PT Asuransi Central Asia (ACA) mengklaim bahwa konflik di Timur Tengah tidak mempengaruhi performa bisnis marine cargo mereka. ACA telah lebih dulu menghindari jalur pengiriman ke Timur Tengah, mengingat banyak negara di kawasan tersebut berada di bawah sanksi internasional. ACA kini memprioritaskan pasar domestik dan melihat potensi pertumbuhan yang baik di masa mendatang.
Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan bahwa pada semester I-2024, pendapatan premi asuransi marine cargo mencapai Rp 2,78 triliun, meningkat 10,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Bersiaplah! OJK Luncurkan Reformasi Besar di Sektor Asuransi, Ini Dampaknya bagi Konsumen dan Industri
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong transformasi di sektor perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun (PPDP), baik dari aspek pengaturan, pengembangan, perizinan, maupun pengawasan. Menurut Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, transformasi di sektor ini sangat penting untuk meningkatkan kontribusi sektor PPDP terhadap perekonomian dan juga kepercayaan masyarakat.
OJK mengakui masih ada tantangan struktural dalam menyelesaikan masalah di sektor ini, seperti literasi dan inklusi keuangan yang rendah serta kompleksitas produk yang membingungkan masyarakat. Selain itu, ada pengaduan, gugatan, dan kasus hukum yang mengurangi kepercayaan publik terhadap sektor ini.
Dari sisi industri, kebutuhan tenaga ahli, seperti aktuaria dan ahli investasi, serta penguatan ekosistem melalui penjaminan ulang dan Program Penjaminan Polis menjadi prioritas transformasi. OJK juga berkomitmen untuk menyelesaikan masalah perusahaan dengan langkah-langkah objektif dan memberikan kepastian hukum.
Untuk mendukung transformasi ini, OJK mengeluarkan 10 Peraturan OJK (POJK) pada 2023 dan merencanakan 10 lagi pada 2024, termasuk sejumlah SEOJK untuk memperjelas ketentuan teknis. Selain itu, OJK juga memperkuat pengawasan berbasis teknologi dengan membangun Portal Informasi dan Monitoring Efek IKNB (PRIME), untuk pengawasan terintegrasi di sektor PPDP.
Salah satu fokus utama adalah memperkuat permodalan di sektor asuransi, seperti yang diatur dalam POJK 23/2023 yang mengatur tentang permodalan bertahap hingga 2028. OJK juga menyederhanakan proses perizinan produk asuransi dan memperkuat pengawasan melalui koordinasi pengawasan secara menyeluruh serta persiapan implementasi PSAK 117.
Berita ini dipersembahkan oleh L&G Insurance Broker, broker asuransi berpengalaman di Indonesia.
—
URUSAN ASURANSI UNTUK BISNIS ANDA? JANGAN BUANG WAKTU DAN HUBUNGI KAMI SEKARANG
24 JAM L&G HOTLINE: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP – SMS)
website: lngrisk.co.id
—