Liga Asuransi – Indonesia kembali diguncang oleh serangkaian insiden tragis yang mengguncang hati masyarakat. Dari kebakaran hebat yang melanda pabrik garmen di Magelang hingga kecelakaan kerja di kawasan industri, berbagai kejadian ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menyoroti pentingnya keselamatan kerja, manajemen risiko, dan perlindungan asuransi. Dalam artikel ini, kami merangkum beberapa peristiwa mengejutkan yang terjadi belakangan ini, sekaligus menelaah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. Mari kita telusuri lebih lanjut untuk memahami dampak dari insiden-insiden ini dan langkah-langkah mitigasi yang perlu diperkuat.
Tragedi Tambang Tatelu, Tiga Penambang Tewas, Pemilik Tambang Jadi Tersangka
Sebuah tragedi memilukan terjadi di tambang emas Tatelu, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Jumat (6/12). Tiga penambang tewas terjebak di dalam lubang tambang yang tiba-tiba terendam air akibat hujan deras.
Insiden ini bermula ketika Taufiq Popalo (26), Edwin Kawengian (38), dan Ofke Watulingas (44) sedang menggali lubang tambang dengan kedalaman sekitar 40 meter. Cuaca buruk dengan hujan deras membuat kondisi lubang tambang menjadi rawan. Sekitar pukul 16.00 WITA, air mendadak menggenangi lubang tambang, menjebak ketiga penambang di dalamnya.
Upaya Penyelamatan yang Tak Berbuah Hasil
Rekan-rekan korban awalnya mencoba memompa air dari dalam lubang menggunakan alat pompa sederhana. Namun, derasnya air membuat usaha tersebut sia-sia. Situasi semakin genting hingga mereka memutuskan melaporkan kejadian ini ke Polsek Dimembe, yang kemudian diteruskan ke Basarnas Manado.
“Korban pertama ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (8/12),” ungkap Nuriadin Gumelang, Humas Basarnas Manado. Dua korban lainnya baru berhasil ditemukan pada Senin (9/12), namun sayangnya, juga sudah tak bernyawa.
Pemilik Tambang Jadi Tersangka
Tragedi ini memicu penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian. Kasat Reskrim Polres Minahasa Utara, AKP Ferdian Martadinata, mengonfirmasi bahwa pemilik lubang tambang telah ditetapkan sebagai tersangka. “Pemilik tambang diduga lalai karena tidak menyediakan langkah-langkah keamanan yang memadai untuk para pekerja,” ujarnya.
Insiden di tambang Tatelu ini menjadi pengingat betapa pentingnya standar keselamatan kerja, terutama di sektor pertambangan yang memiliki risiko tinggi. Kejadian ini juga menambah panjang daftar tragedi di tambang rakyat yang kerap diwarnai minimnya pengawasan dan regulasi.
Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran penting agar kejadian serupa tak terulang di masa depan. Bagi keluarga korban, duka yang mendalam dirasakan oleh masyarakat Minahasa Utara dan sekitarnya.
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
- Asuransi Kecelakaan Kerja
- Asuransi Employer’s Liability
- Asuransi Environmental Liability
- Asuransi Jiwa
- Asuransi Mining Property
Kecelakaan Maut Relawan GMS Samarinda, Tiga Tewas, Tiga Luka-Luka Dalam Misi Kemanusiaan
Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Jalan Pantura Rembang, tepatnya di Desa Tireman, pada Senin siang (2/12/2024). Insiden ini melibatkan truk pengangkut baja seberat 52 ton, sebuah sepeda motor Honda Vario, dan satu kendaraan lain yang belum teridentifikasi. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, meski seorang pengendara motor harus dilarikan ke rumah sakit.
Kronologi Kecelakaan
Menurut Kasatlantas Polres Rembang, AKP Sugito, kecelakaan bermula saat truk bernomor polisi H 8149 OH yang dikemudikan Budianto (59) melaju dari arah Semarang menuju Surabaya. Truk ini sedang mengangkut gulungan baja berat dalam perjalanan dari Cikande menuju Surabaya.
“Kecelakaan terjadi karena pengemudi kaget saat kendaraan di depannya tiba-tiba berbelok ke kanan. Pengemudi truk mencoba mengerem mendadak, namun gulungan baja yang diangkut terlepas dan terlempar ke depan,” jelas AKP Sugito.
Sementara itu, pengendara sepeda motor Honda Vario bernomor polisi K 4318 RW terjatuh saat mencoba menghindari tabrakan. Korban langsung dibawa ke RSUD dr. R. Soetrasno untuk mendapatkan perawatan medis. “Korban pemotor tampaknya hanya mengalami luka ringan, tetapi masih dalam penanganan tim medis,” tambahnya.
Dampak Kecelakaan
Kejadian ini sempat menyebabkan kemacetan di jalur sibuk Pantura. Petugas kepolisian yang tiba di lokasi dengan sigap mengamankan area kejadian, mengatur lalu lintas, dan membersihkan puing-puing yang berserakan di jalan.
Peringatan bagi Pengguna Jalan
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi pengguna jalan, khususnya kendaraan berat, untuk selalu memastikan muatan terikat dengan aman. “Kecelakaan seperti ini dapat dihindari dengan mematuhi prosedur keselamatan dan menjaga konsentrasi selama berkendara,” ujar AKP Sugito.
Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi truk dan kelengkapan pengemudi.
Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan di jalur Pantura yang terkenal ramai dan rawan kecelakaan. Semoga kejadian ini mendorong semua pihak untuk meningkatkan perhatian terhadap keselamatan di jalan.
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
- Asuransi Kendaraan
- Asuransi Public Liability
- Asuransi Jiwa
- Asuransi Kesehatan
Kecelakaan Kerja di PT Borneo Alumindo Prima (BAP). Seorang Pekerja Meninggal Dunia dengan Luka Tragis, Kepala Terpisah Dari Tubuh
Sebuah kecelakaan kerja tragis terjadi di Kawasan Proyek Alumina PT BAP/PT KBS, Desa Pagar Mentimun, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, pada Senin (9/12/2024) dini hari. Peristiwa ini merenggut nyawa seorang pekerja muda, Ahmad Asrof Alim (18), dengan kondisi yang mengenaskan.
Kapolsek Matan Hilir Selatan, AKP Helwani, mengungkapkan bahwa korban, warga Desa Sungai Besar, merupakan seorang helper atau asisten pengelasan yang sedang bekerja di dalam bangunan smelter. Insiden ini terjadi sekitar pukul 06.00 WIB di area smelter pabrik yang masih dalam tahap pembangunan.
Kronologi Kecelakaan Tragis
Menurut keterangan saksi yang juga rekan kerja korban, Fadli, korban mulai bekerja sejak pukul 18.00 WIB pada Minggu malam. Keduanya sempat beristirahat bersama sekitar pukul 24.00 WIB sebelum melanjutkan tugas masing-masing.
Namun, ketika jam kerja berakhir pukul 04.00 WIB, Fadli tidak menemukan korban di lokasi kerja. Bersama mandor dan rekan kerja lainnya, ia mulai mencari korban ke berbagai sudut smelter. Pencarian berakhir tragis ketika mereka menemukan korban tergeletak di lantai sekitar pukul 06.00 WIB.
“Korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan, di mana bagian kepala terpisah dari tubuhnya. Lokasi penemuan berada di dekat baling-baling mesin besar yang belum terpasang,” ujar Helwani.
Jenazah korban segera dievakuasi oleh tim kepolisian dan pihak manajemen perusahaan untuk dibawa ke RS Agoes Djam guna menjalani autopsi.
Penyelidikan dan Pesan Keselamatan
Polsek Matan Hilir Selatan langsung melakukan investigasi dengan memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini. Hingga kini, pihak berwenang belum mengungkap detail lebih lanjut terkait insiden tersebut.
Kapolsek AKP Helwani turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas musibah ini. Ia juga menekankan pentingnya penerapan prosedur keselamatan kerja di lingkungan industri berat.
“Insiden ini harus menjadi pengingat bagi seluruh perusahaan untuk selalu mengutamakan keselamatan kerja. Pengawasan yang ketat terhadap penggunaan mesin-mesin berat dapat meminimalisir potensi fatalitas kecelakaan seperti ini,” kata Helwani.
Duka Mendalam untuk Ahmad Asrof Alim
Kematian tragis Ahmad Asrof Alim menjadi duka mendalam bagi keluarga, teman, dan rekan kerjanya. Sebagai pekerja muda, ia telah menunjukkan dedikasi tinggi di tengah risiko pekerjaan yang berat.
Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya memprioritaskan keselamatan kerja, terutama di sektor industri yang melibatkan alat berat dan pekerjaan berisiko tinggi.
Semoga tragedi ini menjadi pembelajaran berharga untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Source : https://kalbaronline.com/2024/12/09/kecelakaan-kerja-buruh-di-pt-kbs-ketapang-tewas-mengenaskan/
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
- Asuransi Kecelakaan Kerja
- Asuransi Jiwa
- Asuransi Machinery Breakdown
- Asuransi General Liability
Kecelakaan Kerja TKA di Kawasan Industri Kendal, Tewas Tragis Tertimpa Plat Besi 2 Ton Akibat Tali Crane yang Terlepas
Kendal kembali diguncang kabar duka. Seorang tenaga kerja asing (TKA) asal China, Wu Yang (29), meninggal dunia dalam insiden kecelakaan kerja di Kawasan Industri Kendal (KIK), Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu. Tragedi ini terjadi pada Minggu (8/12/2024) saat Wu Yang tertimpa pelat besi bordes seberat dua ton akibat tali crane yang terlepas.
Kronologi Insiden Maut
Menurut keterangan dari Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Rizky Ari Budianto, Wu Yang sedang bertugas mengarahkan pemindahan pelat besi bordes menggunakan crane. Pelat tersebut dipindahkan dari tumpukan material ke truk pengangkut di lokasi PT BTR.
“Korban berdiri di atas truk sambil mengarahkan posisi pelat besi bordes yang beratnya sekitar 2 ton. Ketika crane mulai mengangkat pelat, tiba-tiba lubang kait crane patah dan tali pengaitnya terlepas,” ungkap Rizky pada Senin (9/12).
Pelat besi yang jatuh langsung menghantam kepala dan tubuh Wu Yang, menyebabkan ia meninggal di tempat. Dalam video yang beredar di media sosial, momen tragis itu terlihat nyata, di mana Wu Yang tampak fokus mengarahkan crane sebelum insiden terjadi.
Langkah Kepolisian
Polres Kendal segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan insiden. Sejumlah saksi, termasuk operator crane, asisten, sopir, dan kernet truk, telah dimintai keterangan.
“Jenazah korban telah dibawa ke kamar jenazah RSUD Suwondo Kendal untuk proses lebih lanjut,” tambah Rizky.
Peringatan Akan Pentingnya Keselamatan Kerja
Kecelakaan ini menjadi pengingat pahit tentang pentingnya penerapan prosedur keselamatan kerja, terutama di lingkungan proyek industri berat. Risiko kerja yang melibatkan alat berat seperti crane memerlukan pengawasan ketat dan inspeksi peralatan secara berkala untuk mencegah tragedi serupa.
Wu Yang, yang dikenal sebagai pekerja ulet di proyek tersebut, kini telah tiada. Insiden ini menimbulkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban di China, tetapi juga bagi rekan kerja di Kawasan Industri Kendal.
Pesan Duka dan Harapan
Tragedi ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama di semua sektor, terutama yang melibatkan alat berat dan bahan berbahaya.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk memastikan penyebab pasti insiden dan menilai adanya potensi kelalaian. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
- Asuransi Kecelakaan Kerja
- Asuransi Liability
- Asuransi Alat Berat (Heavy Equipment)
- Asuransi Jiwa
- Asuransi Contractor’s All Risk
Pabrik Garmen PT Anugerah Abadi Magelang Dilalap Api, Produksi Pakaian Siap Kirim Hangus Terbakar
Sebuah peristiwa kebakaran besar melanda pabrik garmen PT Anugerah Abadi Magelang (AAM) pada Minggu (8/12/2024). Insiden yang terjadi di kawasan industri tersebut menghanguskan pakaian hasil produksi yang seharusnya dikirim keesokan harinya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Magelang, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, mengonfirmasi bahwa kebakaran dilaporkan sekitar pukul 12.15 WIB. Hingga Minggu sore, pihak manajemen belum dapat memastikan jumlah pakaian yang hilang dalam kebakaran ini.
“Hasil produksi siap dikirim besok. Namun, jumlahnya belum dapat kami pastikan,” ujar Rozi saat memberikan keterangan di lokasi kejadian.
Meski insiden ini menyebabkan kerugian materi yang cukup besar, Rozi menegaskan tidak ada korban luka maupun jiwa karena pabrik sedang libur operasional selama akhir pekan.
Pemadaman Api Berlangsung Lima Jam
Kepala Unit Pelaksana Teknis Penanggulangan Kebakaran Kabupaten Magelang, Edy Priyanta, menyatakan bahwa pemadaman berlangsung hingga pukul 17.00 WIB, hampir lima jam setelah kebakaran dilaporkan.
“Kesulitan utama adalah jarak sumber air yang jauh. Meski hujan deras turun, hal itu tidak terlalu membantu proses pemadaman,” ungkap Edy.
Sebanyak 13 mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Magelang dan tiga unit tambahan dari Kota Magelang dikerahkan untuk memadamkan api. Namun, hingga sore hari, kepulan asap masih terlihat di area pabrik meskipun intensitasnya telah berkurang.
Olah TKP Tunggu Proses Pendinginan
Polisi belum dapat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga api benar-benar padam dan proses pendinginan selesai dilakukan.
“Saat ini kami belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Olah TKP baru akan dilaksanakan setelah situasi memungkinkan,” tambah Rozi.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya langkah pencegahan dan mitigasi risiko kebakaran, terutama di area industri yang memproduksi barang dalam skala besar.
Meski kerugian materiil diperkirakan sangat signifikan, pihak manajemen PT AAM belum memberikan keterangan resmi terkait nilai kerugian dan dampak terhadap operasional perusahaan ke depan.
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
- Asuransi Properti
- Asuransi Machinery Breakdown
- Asuransi Kebakaran
- Asuransi Stok Barang
- Asuransi Public Liability
- Asuransi Business Interruption
Tongkang Anugerah Indah IX Bermuatan Pasir Hanyut di Perairan Tanjung Pakis
Pada Minggu sore, 9 Desember 2024, insiden tongkang hanyut terjadi di wilayah perairan Tanjung Pakis, yang memicu upaya evakuasi besar-besaran oleh berbagai pihak terkait. Tongkang bernama Anugerah Indah IX, yang tengah bermuatan pasir, dilaporkan hanyut sekitar pukul 15.30 WIB oleh Kapal Tanker MT. SC Enterprise kepada Jetty Officer Tersus Pertamina Patra Niaga Tuban. Tongkang tersebut ditemukan sekitar 3 mil laut (NM) dari lokasi labuh kapal.
Melalui laporan tersebut, Jetty Officer segera menghubungi Maritime Coordination Center (MCC) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Pakis. Menyadari bahaya yang ditimbulkan, KSOP Tanjung Pakis segera mengerahkan Quick Response Team untuk melakukan evakuasi dan mencegah gangguan pada alur pelayaran di wilayah tersebut yang ramai dengan kapal dan fasilitas bongkar muat bahan bakar minyak (BBM).
Sekitar pukul 16.30 WIB, tim gabungan dari KSOP dan Pertamina Port and Logistic dengan Tug Boat (TB) Ratu Harbour tiba di lokasi dan mulai mengikat tongkang yang hanyut. Proses penarikan berlangsung selama satu jam, dan pada pukul 17.30 WIB, tongkang Anugerah Indah IX berhasil ditarik ke lokasi aman.
Namun, tugas belum selesai. Untuk memastikan proses evakuasi lancar, MCC meminta bantuan dari BUP Varia Usaha Bahari yang mengerahkan dua tug boat tambahan, yaitu TB Mitra Anugerah 23 dan TB Faatih. Setelah kerja sama yang solid, akhirnya pada pukul 00.00 WIB tongkang berhasil disandarkan di Pelabuhan Solusi Bangun Indonesia.
Insiden ini melibatkan berbagai pihak seperti KSOP Kelas III Tanjung Pakis, Tersus PT Pertamina Patra Niaga, Tersus PT Solusi Bangun Indonesia, BUP Pertamina Port and Logistic, dan BUP Varia Usaha Bahari yang menunjukkan koordinasi efektif dalam penanganan musibah ini.
Kepala KSOP Tanjung Pakis, Capt. Subuh Fakkurochman, menyampaikan pesan penting terkait keselamatan pelayaran. “Koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat penting dalam menghadapi musibah laut. Pemilik kapal, nakhoda, dan operator harus memastikan kapal dalam kondisi laik laut dan selalu waspada terhadap cuaca,” tegasnya.
Insiden tongkang hanyut ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi prosedur keselamatan dalam dunia pelayaran.
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
Kapal Sahabat Baru Tenggelam di Perairan Ketapang, Lima Korban Masih Hilang Usai Tiga Hari Pencarian
Tragedi tenggelamnya kapal Sahabat Baru terjadi di Perairan Gosong Aling, Kabupaten Ketapang, pada Selasa, 3 Desember 2024. Kapal kayu warga hijau sepanjang 23 meter tersebut tenggelam saat mengangkut muatan pupuk. Namun, kabar mengenai insiden ini baru dilaporkan kepada Tim SAR pada Jumat, 6 Desember 2024, setelah terjadi cuaca ekstrem yang diduga menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut.
Koordinator Pos SAR Ketapang, Ayub, mengungkapkan bahwa meskipun tim SAR gabungan telah melakukan pencarian intensif selama dua hari penuh, lima orang masih belum ditemukan. “Saat ini, kami masih mencari lima orang yang hilang, sementara dua orang lainnya, Ardi dan Ali, berhasil selamat,” ujar Ayub pada Sabtu malam.
Kapal Sahabat Baru dilaporkan berangkat dari Gresik dengan tujuan Pangkal Balam, Pangkal Pinang. Namun, saat melintasi perairan Ketapang, kapal tersebut tenggelam, menyebabkan lima awak kapal terhanyut. Kelima korban yang masih dalam pencarian adalah Hawi, H. Par, Dulla, Zali, dan Rahman.
Pencarian terus dilakukan meskipun arah arus laut yang cukup kuat membuat kemungkinan para korban terbawa menuju Kalimantan Tengah. “Pihak SAR di Kalimantan Tengah pun telah dikerahkan untuk membantu pencarian,” tambah Ayub. Tim SAR berharap korban dapat segera ditemukan meskipun medan yang dihadapi cukup menantang.
Kejadian ini menggambarkan betapa pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem di perairan yang dapat berbahaya bagi pelayaran. Pencarian yang masih berlangsung diharapkan dapat memberikan harapan bagi keluarga para korban yang masih menunggu kabar.
Tinjauan Asuransi dan Manajemen Risiko :
- Asuransi Marine Hull
- Asuransi Marine Cargo
- Asuransi Protection and Indemnity
- Asuransi Personal Accident
Artikel ini dipersembahkan oleh Broker Asuransi L&G Insurance Broker.
—
MENCARI PRODUK ASURANSI? JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN HUBUNGI KAMI SEKARANG
24 JAM L&G HOTLINE: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP – SMS)
Website: lngrisk.co.id
Email: customer.service@lngrisk.co.id