Ulas Berita

7 Pilihan Berita Asuransi Indonesia Oktober 2023 – Minggu Ke-2

Liga Asuransi – Perkembangan industri asuransi masih menarik untuk diikuti, dan pada minggu kedua bulan Oktober 2023 ini kami telah merangkum 7 berita pilihan terkait asuransi yang patut Anda ketahui.

Seperti biasanya, jika anda tertarik dengan artikel ini, silahkan untuk bagikan kepada rekan-rekan Anda agar mereka dapat memahaminya sama seperti Anda.

Generasi Sandwich Indonesia: Tantangan Keuangan Masa Depan dan Perlindungan yang Dibutuhkan

Perencana keuangan memproyeksikan peningkatan dramatis dalam jumlah generasi sandwich di Indonesia, mengikuti fakta bahwa 90 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki kesiapan finansial saat memasuki masa pensiun. Untuk mengatasi tantangan ini, generasi sandwich diharapkan untuk memiliki asuransi jiwa sebagai bentuk perlindungan keuangan.

Rista Zwestika, seorang Ahli Perencana Keuangan, menyoroti lonjakan angka generasi sandwich ini sejalan dengan hasil survei dari Prudential yang mengungkapkan bahwa 64 persen masyarakat Indonesia merasa cemas tentang mencukupi kebutuhan masa depan mereka.

Menurut Rista, generasi sandwich adalah istilah yang merujuk pada individu dengan pendapatan terbatas namun memiliki banyak tanggungan atau biaya hidup yang harus dipenuhi. Tidak hanya terbatas pada generasi Z, fenomena ini juga dialami oleh generasi baby boomer.

Selain beban finansial, generasi sandwich juga menghadapi beban psikologis. Oleh karena itu, memiliki asuransi kesehatan dianggap penting. Rista menegaskan bahwa generasi sandwich perlu melindungi diri dengan asuransi jiwa karena risiko krisis keuangan dapat mengancam pendapatan mereka.

Perlu diingat bahwa besaran premi asuransi harus disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing individu. Rista menyarankan bahwa memiliki sedikit kontribusi asuransi lebih baik daripada tidak memiliki sama sekali.

Rista sangat mendorong generasi sandwich untuk melihat asuransi jiwa syariah sebagai mitra penting dalam mengelola risiko finansial. Kehadiran asuransi jiwa juga dianggap sebagai salah satu langkah untuk mengatasi masalah generasi sandwich.

Paul S. Kartono, Chief Financial Officer Prudential Syariah, menjelaskan bahwa perusahaan mereka menawarkan produk asuransi jiwa syariah PRUAnugerah Syariah yang dapat membantu generasi sandwich dalam persiapan dana warisan, dengan kontribusi yang terjangkau mulai dari Rp500.000 per bulan.

Artikel ini membahas tantangan keuangan yang dihadapi generasi sandwich di Indonesia serta pentingnya memiliki perlindungan asuransi jiwa dalam menghadapi risiko masa depan mereka.

Source: https://finansial.bisnis.com/read/20231004/55/1701100/pakar-sebut-asuransi-jiwa-penting-untuk-generasi-sandwich-ini-alasannya 

 

Nasabah PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (WAL) Berjuang di Pengadilan untuk Pemulihan Kerugian Massal

Sidang gugatan perwakilan kelompok (class action) oleh nasabah PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life/WAL) dimulai pada hari Rabu (4/10/2023). Sebanyak 150 dari 504 pemegang polis yang menggugat hadir dengan mengenakan baju merah maroon bertuliskan “Pejoeang Sendal Jepit vs Buronan 15,9 Triliun” dalam sidang perdana ini. Mereka berharap bahwa keputusan pengadilan dapat membantu mereka memulihkan kerugian yang telah dialami.

Dalam gugatan ini, nasabah mengajukan class action kepada beberapa pihak, termasuk Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kejaksaan Agung, Wanaartha Life, dan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Tujuan dari gugatan ini adalah untuk memastikan bahwa korban gagal bayar Wanaartha Life dapat mendapatkan kembali hak-hak mereka.

Ketua Umum Aliansi Korban Wanaartha, Johanes Buntoro Fistanio, menyatakan harapan nasabah bahwa persidangan ini akan membawa keadilan dan memastikan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat. Mereka percaya bahwa pembelian asuransi mereka dilakukan dengan jaminan dari pemerintah, terutama OJK.

Johanes juga mencatat bahwa meskipun telah ada tim likuidasi yang disetujui oleh OJK, nasabah tetap belum mendapatkan kepastian pembayaran. Dengan gugatan class action ini, mereka berharap untuk mengambil peran penting dalam melindungi konsumen di masa depan.

Di sisi lain, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Persatuan Advokat Indonesia (Peradin), Firman Wijaya, berpendapat bahwa otoritas negara harus bertanggung jawab atas kegagalan pembayaran dalam industri asuransi. Menurutnya, produk asuransi adalah produk yang harus memberikan jaminan dan rasa aman bagi pemegang polis.

Firman juga menjelaskan bahwa Peradin juga menggugat Kejaksaan Agung. Menurutnya, lembaga-lembaga negara seharusnya telah mengontrol situasi asuransi Wanaartha Life dengan lebih baik. Firman berpendapat bahwa mitigasi risiko seharusnya sudah diterapkan sejak awal, sehingga kasus WAL tidak perlu terjadi.

Menurut Firman, negara memiliki kewajiban untuk melindungi pemegang polis asuransi dan dampak serius yang dialami oleh mereka yang telah mempercayakan dan menginvestasikan uang mereka kepada negara.

Source: https://finansial.bisnis.com/read/20231004/215/1700985/sidang-class-action-nasabah-asuransi-wanaartha-life-ke-ojk-kemenkeu-hingga-aaji-dimulai 

 

Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Bisnis Asuransi: Kenyataan dan Strategi PT BNI Life Insurance

Meskipun Dolar Amerika Serikat (AS) telah menguat dalam beberapa hari terakhir, tercatat bahwa pada hari Kamis (5/10/2023), Rupiah mengalami pelemahan dan ditutup pada angka Rp15.618. Pelemahan ini memengaruhi berbagai sektor industri, termasuk industri asuransi. Risiko yang dihadapi mencakup volatilitas investasi dalam dolar, klaim tebus surrender yang harus dibayarkan oleh perusahaan asuransi, serta peningkatan beban klaim untuk produk berbasis dolar.

Meski begitu, Eben Eser Nainggolan, Pelaksana Tugas Direktur Utama PT BNI Life Insurance (BNI Life), menyatakan bahwa dampak pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS tidak signifikan dalam bisnis asuransi. Ini disebabkan oleh portofolio dalam Dolar AS yang semakin kecil dalam industri asuransi. Eben menjelaskan bahwa di BNI Life, mereka tidak memiliki eksposur atau produk dalam Dolar AS yang signifikan, dan aset serta liabilitas mereka sudah cukup seimbang.

Eben menekankan bahwa portofolio dalam Dolar AS sangat kecil sehingga dampaknya tidak begitu serius. Menurutnya, strategi untuk mengatasi situasi ini adalah dengan melakukan investasi dalam bentuk Dolar AS untuk memenuhi kebutuhan liabilitas. Produk-produk berbasis Dolar AS yang ditawarkan oleh BNI Life antara lain adalah produk unit link berbasis Dolar dan asuransi tradisional berbasis Dolar.

Meskipun nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) menguat sedikit, indeks Dolar AS mengalami penurunan kecil. Mata uang di kawasan Asia mayoritas menguat, dengan Won Korea, Yuan China, Yen Jepang, Peso Filipina, dan Dolar Singapura semuanya menguat.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa gaji swasta di AS pada bulan September 2023 ternyata lebih rendah dari perkiraan, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja di negara tersebut mengalami penurunan. Hal ini memunculkan keraguan tentang apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini, sehingga menyebabkan imbal hasil Treasury AS turun dari level tertinggi dalam 16 tahun.

Dari sisi domestik, pemerintah optimistis bahwa perekonomian nasional akan terus tumbuh dan semakin inklusif di masa depan, yang diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.

Source: https://finansial.bisnis.com/read/20231005/215/1701149/rupiah-bertengger-di-level-rp15618-asuransi-bni-life-ungkap-dampaknya 

 

Zurich Life Meningkatkan Penetrasi Asuransi di Indonesia Melalui Edukasi, Inovasi, dan Aksesibilitas

PT Zurich Topas Life (Zurich Life) mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh industri asuransi di Indonesia adalah ketidakmerataan tingkat penetrasi di seluruh negeri. Presiden Direktur Zurich Life, Richard Ferryanto, menyatakan bahwa perbedaan strata ekonomi antara kota besar dan kecil serta tingkat literasi yang rendah mengenai pentingnya asuransi menjadi faktor utama.

Richard menyatakan bahwa perusahaan asuransi jiwa, bersama dengan perusahaan lain di industri, terus melakukan upaya edukasi kepada nasabah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk asuransi.

Untuk mengatasi tantangan ini, Richard mengungkapkan bahwa Zurich Life menerapkan tiga pilar strategi. Pertama, mereka fokus pada pengembangan kanal distribusi, termasuk peningkatan jumlah dan kualitas agen dan mitra untuk memberikan edukasi yang baik tentang produk asuransi kepada masyarakat. Kedua, Zurich Life terus berinovasi dalam produk-produknya agar dapat memenuhi kebutuhan yang berkembang. Mereka melakukan riset dan bekerja sama dengan regulator untuk menjawab kebutuhan pasar.

Ketiga, Zurich Life menyederhanakan produk asuransinya agar lebih dicintai dan mudah diakses oleh masyarakat. Dengan menerapkan tiga pilar ini, Zurich Life yakin dapat terus mengembangkan pasar dan melayani lebih banyak nasabah.

Chief Agency Officer Zurich Life, Banie Zulvanshah Alman, mengungkapkan bahwa saat ini Zurich Life masih berfokus pada kota tier pertama, seperti DKI Jakarta, Bandung, dan Surabaya, yang merupakan kota metropolitan. Namun, ia juga menyatakan bahwa ada kemungkinan Zurich Life akan mengembangkan bisnisnya ke kota tier kedua atau area rising urbanities melalui kerja sama dengan berbagai kanal distribusi, termasuk agen.

Source: https://finansial.bisnis.com/read/20231005/215/1701145/jawab-tantangan-industri-asuransi-bos-zurich-life-beberkan-3-strategi 

 

Mulai dari Rp.500.000 Masyarakat Indonesia Bisa Mempersiapkan Dana Warisan dan Perencanaan Finansial Jangka Panjang

PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) mengenalkan produk baru dalam bentuk asuransi jiwa syariah tradisional yang ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap warisan. Paul S. Kartono, Chief Financial Officer Prudential Syariah, mengungkapkan bahwa produk bernama PRUAnugerah Syariah ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan manfaat dana usia mapan yang dapat mencapai hingga 100 persen dari total kontribusi yang dibayarkan sekaligus. Produk ini berlaku seumur hidup, hingga usia 120 tahun.

Paul menjelaskan bahwa dengan kontribusi yang dimulai dari Rp500.000 per bulan, PRUAnugerah Syariah diharapkan dapat mencapai lebih banyak keluarga di Indonesia, membantu mereka mempersiapkan warisan yang mencapai miliaran. Kontribusi ini dianggap terjangkau untuk mendapatkan perlindungan yang signifikan bagi keluarga di Indonesia, dan Prudential Syariah berusaha untuk mencapai sebanyak mungkin nasabah.

Produk PRUAnugerah Syariah menawarkan beberapa manfaat yang signifikan. Pertama, manfaat dana usia mapan yang diharapkan mencapai 100 persen dari total kontribusi yang akan dibayarkan sekaligus. Dana ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, persiapan masa pensiun, dan mencapai gaya hidup yang diinginkan.

Kedua, produk ini memberikan perlindungan hingga usia 120 tahun, bahkan setelah manfaat dana usia mapan telah dibayarkan. Ketiga, ada santunan asuransi yang mencapai 150 persen yang berlaku sejak awal kepesertaan dan dapat digunakan sebagai warisan jika pemegang polis meninggal dunia.

Keempat, santunan meninggal akibat kecelakaan dapat mencapai 350 persen, khususnya selama periode mudik Lebaran serta perjalanan ibadah umrah dan haji. Kelima, ada manfaat bebas kontribusi jika peserta terdiagnosis dengan salah satu dari 60 kondisi penyakit kritis yang sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam polis.

Produk ini juga menawarkan fleksibilitas dalam pembayaran dengan pilihan periode pembayaran selama 5, 10, atau 15 tahun, yang dapat membantu persiapan dana warisan dan perencanaan finansial jangka panjang. Selain itu, nasabah juga dapat menghemat kontribusi hingga 50 persen, dan ada layanan Wakaf yang memungkinkan sebagian manfaat santunan asuransi diwakafkan.

PRUAnugerah Syariah adalah solusi asuransi jiwa syariah yang komprehensif dan terjangkau bagi individu yang ingin melindungi warisan mereka dan mencapai keamanan finansial dalam jangka panjang.

Source: https://finansial.bisnis.com/read/20231005/231/1701151/prudential-syariah-tawarkan-asuransi-untuk-warisan-kontribusi-mulai-dari-rp500000 

 

Menguatnya Kurs Dolar Membawa Dampak, Perkiraan Kenaikan Klaim Penebusan di Asuransi Jiwa

Kondisi nilai tukar rupiah yang lesu terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menimbulkan kekhawatiran terhadap kemungkinan peningkatan klaim penebusan (surrender) di perusahaan asuransi jiwa. Direktur Keuangan Great Eastern Life Indonesia, Fauzi Arfan, mengungkapkan bahwa jika rupiah terus melemah hingga mencapai Rp20.000 per dolar, hal ini dapat memicu kenaikan klaim penebusan, di mana pemegang polis mencairkan investasi sebelum jatuh tempo.

Namun, Fauzi menjelaskan bahwa pelemahan rupiah tidak berdampak signifikan pada perusahaan itu sendiri. Dampaknya hanya terlihat pada peningkatan klaim penebusan jika kurs dolar AS mengalami kenaikan yang signifikan. Dia menekankan bahwa saat ini kondisi rupiah belum bisa dikategorikan sebagai signifikan, terutama jika dibandingkan dengan data dari Desember 2022.

Fauzi menjelaskan bahwa perusahaan asuransi jiwa menggunakan referensi penutupan akhir tahun, termasuk harga saham dan nilai tukar mata uang, untuk mengevaluasi dampak pelemahan rupiah. Dia juga mengungkapkan bahwa Great Eastern Life telah memastikan bahwa aset dan kewajiban mereka sesuai (asset liability matching), sehingga fluktuasi mata uang tidak berdampak pada perusahaan.

Lebih lanjut, Fauzi menjelaskan bahwa perusahaan telah memastikan bahwa produk asuransi berbasis dolar yang mereka jual memiliki korelasi dengan aset yang mereka miliki untuk melindungi pemegang polis. Oleh karena itu, pelemahan rupiah tidak mengubah strategi perusahaan.

Dalam beberapa hari terakhir, nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi dan kecenderungan melemah. Meskipun ada pergerakan yang fluktuatif, dalam riset yang dipublikasikan, Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan bahwa rupiah kemungkinan akan ditutup dengan pelemahan dalam kisaran Rp15.600 hingga Rp15.650 pada hari perdagangan berikutnya.

Source: https://finansial.bisnis.com/read/20231006/215/1701538/kurs-dolar-menguat-klaim-penebusan-di-asuransi-jiwa-diramal-menanjak 

 

Rahasia Di Balik Kenaikan Produk Asuransi Tradisional dan Penurunan Unit Link, Menurut Pakar

Para pakar meramalkan bahwa tren peningkatan produk asuransi tradisional dan penurunan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit link mungkin akan berlanjut hingga akhir tahun. Menurut Wahyudin Rahman, seorang Dosen dan Praktisi Manajemen Risiko serta Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi), penurunan dalam pembelian produk unit link dapat disebabkan oleh pemahaman masyarakat, terutama generasi milenial, tentang esensi asuransi sebagai alat perlindungan.

Wahyudin mengungkapkan bahwa masyarakat saat ini lebih suka melakukan investasi secara terpisah karena akses yang mudah. Mereka juga ingin memiliki kendali atas batas nominal dan instrumen investasi seperti reksadana pasar uang dan pasar modal, serta menyimpan uang di bank.

Selain itu, Wahyudin menyoroti efek domino dari meningkatnya kasus gagal bayar asuransi jiwa beberapa tahun terakhir yang juga mendorong pertumbuhan produk tradisional. Produk asuransi tradisional memiliki manfaat pasti yang dijamin, sehingga tidak memiliki risiko investasi seperti produk unit link.

Abitani Taim, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA), menambahkan bahwa produk asuransi tradisional lebih mudah dipahami oleh masyarakat dan pembayaran premi asuransi memiliki batas waktu tertentu. Selain itu, nilai tebus produk asuransi tradisional lebih dapat diprediksi. Kasus gagal bayar asuransi yang terkait dengan produk asuransi unit link dan peraturan OJK yang mempengaruhi penjualan produk ini juga berkontribusi pada tren ini.

Menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), produk tradisional telah mengambil alih pendapatan premi yang sebelumnya didominasi oleh produk unit link. AAJI mencatat bahwa premi industri asuransi dari produk tradisional meningkat 12 persen pada semester I/2023 menjadi Rp43,67 triliun dari Rp38,97 triliun sebelumnya.

Beberapa perusahaan asuransi, seperti PT Asuransi Allianz Life Indonesia dan PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk., mencatat penurunan premi tunggal sebagai bagian dari strategi peningkatan premi reguler. Meskipun penurunan ini mungkin berdampak pada laba bersih perusahaan, perusahaan ini fokus pada peningkatan kualitas bisnis jangka panjang dengan lebih memprioritaskan produk premi reguler daripada premi tunggal.

Source: https://finansial.bisnis.com/read/20231006/215/1701614/pakar-ungkap-alasan-produk-asuransi-tradisional-naik-dan-unit-link-turun 

Artikel ini dipersembahkan oleh L&G Insurance Broker.

MENCARI PRODUK ASURANSI? JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN HUBUNGI KAMI SEKARANG

24 JAM L&G HOTLINE: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP – SMS)

website: lngrisk.co.id

Email: customer.support@lngrisk.co.id

To Top
L&G Risk Registered by Otoritas Jasa Keuangan KEP-667/KM.10/2012
Butuh perlindungan segera?
Chat kami di WhatsApp untuk solusi asuransi yang cepat dan mudah!
Butuh perlindungan segera?
Chat kami di WhatsApp untuk solusi asuransi yang cepat dan mudah!
OJK Registered KEP-667/KM.10/2012