Ulas Berita

7 Pilihan Berita Asuransi Indonesia April 2024 – Minggu Ke 4

Liga Asuransi  – Hallo risk takers, di minggu keempat bulan April 2024 ini kembali kita bahas lagi perkembangan dan kejadian dunia asuransi di Indonesia dalam minggu terakhir, karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa objek asuransi bukan hanya di kendaraan, jiwa, kesehatan, maupun properti, tapi masih luas sekali cakupan objek yang bisa diasuransikan, terutama pada sektor bisnis. Hampir dari seluruh proses bisnis dari A to Z bisa dilindungi oleh asuransi. Pada edisi kali, seperti biasa kami kembali mengumpulkan 7 berita pilihan terkait asuransi yang bagus untuk Anda ketahui.

Seperti biasanya, jika anda tertarik dengan artikel ini, silahkan untuk bagikan kepada rekan-rekan Anda agar mereka dapat memahaminya sama seperti Anda.

Allianz Life Indonesia Rilis Premier Legacy Assurance: Asuransi Tradisional dengan Uang Pertanggungan Maksimum Rp 3 Miliar

PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) telah meluncurkan produk terbarunya, Premier Legacy Assurance, yang menawarkan uang pertanggungan maksimum hingga 300%. Hal ini berarti nasabah dapat memperoleh uang pertanggungan sebesar Rp 3 miliar.

Menurut Country Chief Product Officer Allianz Life Indonesia, Himawan Purnama, nasabah akan menerima tambahan uang pertanggungan sebesar 20% setiap 5 tahun masa polis. Dengan demikian, nasabah dapat meraih manfaat lebih dari produk ini.

Premi untuk produk ini dibanderol sebesar Rp 500 juta untuk pembayaran langsung atau Rp 170 juta per tahun dengan pembayaran berkala tiga kali. Premier Legacy Assurance merupakan jenis asuransi tradisional yang tidak memiliki unsur investasi di dalamnya.

Himawan menjelaskan bahwa Allianz mengelola premi para pemegang polisnya dengan mengandalkan instrumen investasi, terutama Surat Berharga Negara (SBN). Perusahaan telah memilih underlying aset yang terukur dan tidak agresif, dengan salah satu pilihan utamanya adalah government bond.

Sementara itu, hasil dari kolaborasi produk ini dilakukan dengan PT Bank HSBC Indonesia. Premier Legacy Assurance menawarkan perlindungan finansial yang kuat dengan uang pertanggungan maksimum yang besar, memberikan keamanan dan ketenangan pikiran bagi nasabahnya.

Source : https://www.cnbcindonesia.com/market/20240418164122-17-531446/kasih-uang-pertanggungan-300-allianz-andalkan-ini-buat-taruh-uang 

 

PT Asuransi Simas Insurtech Catat Pertumbuhan Pendapatan Premi Asuransi Kendaraan selama Ramadan dan Lebaran 2024

PT Asuransi Simas Insurtech melaporkan kinerja positifnya selama periode Ramadan hingga Lebaran 2024, khususnya dalam pendapatan premi asuransi kendaraan. Menurut Direktur Utama Simas Insurtech, Teguh Aria Djana, perusahaan mencatat pendapatan premi asuransi kendaraan sebesar Rp 18 miliar selama periode tersebut, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Teguh menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan premi tersebut disebabkan oleh penambahan kerja sama dengan beberapa agregator. Meskipun demikian, mengenai klaim asuransi kendaraan selama periode Ramadan hingga Lebaran, nilainya masih dalam proses pendataan karena sebagian besar klaim diajukan dalam waktu 1-2 minggu setelah Lebaran.

Perusahaan menargetkan pendapatan premi dari asuransi kendaraan mencapai Rp 250 miliar pada tahun ini. Sementara itu, Teguh optimistis bahwa target premi keseluruhan perusahaan, yang mencapai Rp 2,5 triliun atau naik sebesar 13,64% Year on Year (YoY), dapat tercapai. Untuk mencapai target tersebut, Simas Insurtech akan menerapkan strategi yang efektif, termasuk penambahan partnership dengan e-Commerce dan fintech.

Selain itu, perusahaan juga melakukan beberapa perubahan pada aplikasi mobile dan menghadirkan beberapa produk baru pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan komitmen Simas Insurtech untuk terus berinovasi dan memperluas layanan demi memenuhi kebutuhan pelanggan serta mengoptimalkan kinerja bisnisnya.

Source : https://keuangan.kontan.co.id/news/pendapatan-premi-asuransi-kendaraan-simas-insurtech-tumbuh-5-di-periode-ramadan-2024#google_vignette 

 

Mega Insurance Catat Pertumbuhan Pendapatan Premi Asuransi Umum Hingga 40% di Kuartal I-2024

Kuartal pertama tahun 2024 membawa kabar baik bagi PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance), dengan pertumbuhan pendapatan premi asuransi umum yang mencapai hingga 40% secara tahunan (year on year/YoY). Presiden Direktur Mega Insurance, Tomy Ferdiansah, mengungkapkan bahwa pencapaian ini berkat kerjasama yang solid dengan beberapa pihak multifinance, yang menyebabkan segmen multifinance mengalami pertumbuhan pesat dan memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan premi asuransi umum.

“Kami mengalami peningkatan paling signifikan di segmen multifinance, yang disebabkan oleh peningkatan market share Mega Insurance di partner-partner multifinance kami,” ungkap Tomy kepada KONTAN pada Minggu (14/3).

Selain fokus pada peningkatan pendapatan, Mega Insurance juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mitra bisnis dan pelanggan dalam setiap kerjasama yang dilakukan.

Dengan berbagai potensi dan momentum baik yang ada, Mega Insurance optimistis bahwa pendapatan premi asuransi umum akan terus meningkat hingga akhir tahun 2024. Untuk mencapai optimisme tersebut, perusahaan akan memfokuskan diri pada sektor retail, khususnya dalam produk asuransi kendaraan, travel, dan properti.

Tomy juga menekankan bahwa Mega Insurance tetap berusaha untuk terus berinovasi dan memberikan penawaran terbaik sesuai dengan kebutuhan pasar, namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik.

Dengan target pendapatan premi sebesar Rp 1,7 triliun pada tahun ini, Mega Insurance telah menunjukkan performa yang baik dengan mencatat pendapatan premi sebesar Rp 170 miliar hingga Februari 2024. Dengan dukungan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, perusahaan optimis dapat meraih kesuksesan yang lebih besar dalam sisa tahun ini.

source : https://keuangan.kontan.co.id/news/pendapatan-premi-mega-insurance-tumbuh-positif-pada-kuartal-i-2024 

 

OJK Terus Perkuat Industri Asuransi, Target Pertumbuhan Produk PAYDI 5% di Tahun Ini

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan komitmennya dalam melakukan penguatan industri asuransi, khususnya terkait dengan peningkatan kapasitas dan kepercayaan masyarakat, dengan fokus pada pertumbuhan Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unitlink di sepanjang tahun 2024.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menekankan bahwa langkah-langkah penguatan tersebut bertujuan untuk mendukung pertumbuhan premi atas produk PAYDI, yang diharapkan dapat mencapai angka 5% di tahun ini.

“Penguatan kapasitas, perlindungan konsumen, transformasi tata kelola, dan manajemen risiko menjadi fokus utama dalam upaya OJK untuk mengembalikan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi,” ungkap Ogi dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (DK) OJK Maret 2024, Selasa (2/4).

Pada tahun 2023, terjadi penurunan premi atas produk PAYDI atau unitlink, sementara premi atas produk tradisional mengalami pertumbuhan sebesar 9,5% Year on Year (YoY) pada periode yang sama.

Meskipun demikian, Ogi mengungkapkan optimisme bahwa melalui upaya penguatan yang dilakukan, pertumbuhan premi atas produk PAYDI dapat dipercepat dan ditingkatkan pada tahun 2024.

Data terbaru menunjukkan bahwa premi asuransi jiwa per Desember 2023 mengalami kontraksi sebesar 7,99% secara YoY, namun pada Januari 2024 tercatat pertumbuhan sebesar 8,24% YoY, dengan nilai premi mencapai Rp 17,34 triliun.

Dengan upaya penguatan yang terus dilakukan oleh OJK, industri asuransi diharapkan dapat menghadapi tantangan dan memperkuat posisinya dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat serta meningkatkan kepercayaan publik.

Source : https://keuangan.kontan.co.id/news/ojk-terus-lakukan-penguatan-kapasitas-industri-asuransi 

 

Pasar Asuransi Energi: Tantangan dan Kesempatan di Tengah Ketidakstabilan Geopolitik dan Ekonomi

Laporan terbaru dari WTW dalam Laporan Pasar Energi menyoroti perbedaan signifikan dalam preferensi klien di pasar asuransi energi, terutama dalam konteks ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi yang sedang berlangsung.

Meskipun sektor ini masih menawarkan stabilitas, terutama bagi klien kelas atas, tetapi juga menimbulkan tantangan bagi mereka yang memiliki penempatan yang lebih kecil dan kurang diinginkan.

Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa perusahaan asuransi lebih memusatkan ambisi pertumbuhan mereka pada bisnis kelas atas yang sangat diinginkan, sebagai respons terhadap tekanan persaingan di pasar. Namun, hal ini telah menciptakan pemisahan yang semakin jelas, meningkatkan kesulitan bagi klien yang kurang diinginkan untuk mendapatkan kondisi optimal.

Kepala Global Sumber Daya Alam WTW, Graham Knight, menyoroti kesenjangan yang semakin melebar akibat fenomena ini. Menurutnya, ini dapat menghasilkan penurunan tarif yang lebih lunak selama tahun 2024 bagi klien kelas atas, namun menyulitkan akses terhadap kondisi optimal bagi yang lain.

Meskipun demikian, WTW menyimpulkan bahwa sektor energi tetap stabil tanpa indikasi bahwa perusahaan asuransi berencana untuk keluar dari pasar ini. Ketersediaan data risiko dan kinerja juga telah mengarahkan perusahaan asuransi pada segmen portofolio yang lebih menguntungkan, meskipun kekurangan bisnis kelas atas relatif terhadap permintaan dapat memaksa klien untuk membuat pilihan yang sulit tentang strategi pasar mereka.

Source : https://mediaasuransinews.co.id/asuransi/wtw-ada-perbedaan-besar-dalam-pilihan-klien-di-pasar-asuransi-energi/ 

 

OJK Mencatat Keterbatasan Eksposur Lembaga Jasa Keuangan Terhadap Kawasan Timur Tengah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa eksposur Lembaga Jasa Keuangan (LJK) terhadap Kawasan Timur Tengah masih terbatas hingga Februari 2024, terutama dalam industri asuransi dan pembiayaan yang memiliki surat berharga dari penerbit Timur Tengah.

Menurut keterangan resmi yang dirilis oleh Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, Aman Santosa, eksposur ini juga terlihat dalam sektor perbankan domestik yang hanya mencapai Rp1,3 triliun atau 0,06% dari total surat berharga yang dimiliki perbankan.

Sementara dalam pasar saham, nilai kepemilikan saham investor dari Timur Tengah mencapai sekitar Rp65,73 triliun atau sekitar 2% dari total nilai kepemilikan saham investor non-residen. Namun, kepemilikan LJK oleh investor di Timur Tengah hanya tercatat di perbankan dengan asset share sebesar 0,1% dari total aset perbankan.

OJK memastikan bahwa buffer untuk mempertahankan stabilitas sistem keuangan di tengah potensi eskalasi konflik di Timur Tengah masih cukup memadai, mengingat kondisi tingkat permodalan yang tinggi di kawasan tersebut.

Selain itu, OJK menilai bahwa risiko nilai tukar terkendali dengan baik, terlihat dari Posisi Devisa Netto (PDN) perbankan harian yang masih jauh di bawah threshold yang ditetapkan. Likuiditas dalam mata uang rupiah dan valas juga masih dinilai mencukupi.

Meskipun demikian, OJK tetap memperhatikan potensi risiko pasar LJK dan memantau pembiayaan ke sektor-sektor yang memiliki eksposur tinggi terkait konflik di Timur Tengah. OJK juga mendorong LJK untuk melakukan evaluasi terkait potensi dampak dari perkembangan ekonomi global dan domestik serta mengambil langkah mitigasi yang diperlukan.

OJK berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan mengeluarkan kebijakan yang dibutuhkan secara tepat waktu untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan nasional.

Source : https://finansial.bisnis.com/read/20240417/215/1758229/ojk-tak-ada-pelaku-asuransi-pembiayaan-simpan-surat-berharga-di-timur-tengah?utm_source=desktop&utm_medium=search 

 

Asuransi Parametrik: Solusi Inovatif Melindungi Petani dan Sektor Pertanian Indonesia

Asuransi parametrik, berbeda dengan asuransi konvensional, merupakan solusi inovatif yang menawarkan pembayaran klaim tanpa melihat seberapa besar dampak kerugian yang timbul, melainkan berdasarkan pada parameter-parameter tertentu yang terjadi. Misalnya, pembayaran klaim terkait gempa bumi akan dilakukan jika magnitudo gempa mencapai 8,0 skala Richter, atau terjadi curah hujan ekstrem mencapai 400 milimeter yang mengakibatkan banjir. Di Indonesia, negara yang rawan terhadap gempa dan banjir, asuransi parametrik menjadi solusi yang potensial untuk melindungi masyarakat dari potensi kerugian akibat bencana.

Sektor pertanian menjadi fokus utama dalam penggunaan asuransi parametrik di Indonesia. Dengan sekitar 58 juta hektare lahan pertanian yang dimiliki oleh perorangan, perlindungan terhadap risiko gagal panen dan bencana alam menjadi sangat penting. Meskipun pemerintah telah meluncurkan program asuransi bersubsidi untuk petani padi melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), namun jangkauan program ini masih terbatas. Hanya sekitar 0,52% dari seluruh lahan pertanian yang tercakup oleh AUTP pada akhir 2023. Oleh karena itu, inovasi dalam bentuk asuransi parametrik dapat membantu memperluas jangkauan perlindungan asuransi bagi para petani.

Berbagai negara telah berhasil menerapkan asuransi parametrik dalam sektor pertaniannya. Di India, misalnya, pemerintah memberikan subsidi premi sebesar 50% untuk asuransi parametrik yang melindungi petani dari risiko gagal panen. Di Meksiko, pemerintah bahkan memberikan subsidi penuh untuk asuransi parametrik kepada petani dengan pendapatan kurang dari US$4 per hari. Sedangkan di Jepang, asuransi parametrik tersedia tanpa subsidi dari pemerintah.

Untuk meningkatkan penetrasi asuransi parametrik di Indonesia, beberapa langkah dapat dilakukan. Pertama, edukasi masyarakat tentang manfaat asuransi parametrik perlu ditingkatkan agar masyarakat memahami pentingnya perlindungan asuransi. Kedua, pemerintah perlu memberikan subsidi premi untuk mengurangi beban petani dalam melindungi aset mereka. Ketiga, kerja sama antara perusahaan asuransi dan perusahaan agrobisnis dapat membantu dalam memperluas distribusi produk asuransi parametrik. Keempat, digitalisasi asuransi dapat memudahkan akses bagi masyarakat, terutama dengan tingginya penggunaan smartphone di Indonesia. Kelima, sinergi dengan penyedia data seperti BNPB atau BMKG dapat meningkatkan akurasi perhitungan risiko.

Asuransi parametrik memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada peningkatan penetrasi asuransi di Indonesia, terutama dalam melindungi sektor pertanian dari risiko bencana alam. Dengan dukungan dari pemerintah, perusahaan asuransi, dan masyarakat, asuransi parametrik dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan ketahanan pangan di Indonesia.

Source : https://finansial.bisnis.com/read/20240417/215/1757975/opini-peluang-asuransi-parametrik?utm_source=desktop&utm_medium=search 

Artikel ini dipersembahkan oleh L&G Insurance Broker, broker asuransi Indonesia..

MENCARI PRODUK ASURANSI? JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN HUBUNGI KAMI SEKARANG

24 JAM L&G HOTLINE: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP – SMS)

website: lngrisk.co.id

Email: customer.support@lngrisk.co.id

To Top
L&G Risk Registered by Otoritas Jasa Keuangan KEP-667/KM.10/2012
Butuh perlindungan segera?
Chat kami di WhatsApp untuk solusi asuransi yang cepat dan mudah!
Butuh perlindungan segera?
Chat kami di WhatsApp untuk solusi asuransi yang cepat dan mudah!
OJK Registered KEP-667/KM.10/2012