Dalam dunia proyek konstruksi dan energi, kebutuhan akan pasokan listrik sementara dari genset berkapasitas besar menjadi hal vital. Genset bernilai miliaran rupiah sering dikirim dari satu pulau ke pulau lain untuk mendukung kegiatan proyek infrastruktur, pertambangan, dan pabrik industri . Namun, di balik proses pengiriman ini tersembunyi risiko besar yang kerap diremehkan oleh banyak pengusaha yakni risiko kehilangan atau kerusakan barang selama pengangkutan laut.
Salah satu kasus yang baru baru ini mencuat adalah jatuhnya genset proyek senilai Rp12,7 miliar ke laut saat proses pengiriman. Peristiwa ini bukan sekadar cerita tentang kecelakaan logistik, tetapi juga pelajaran penting tentang bagaimana kurangnya perhatian pada asuransi pengangkutan barang (cargo insurance) dapat berujung pada kerugian finansial besar. Tanpa broker asuransi yang berpengalaman, banyak perusahaan gagal memahami detail klausul polis, yang akhirnya membuat klaim mereka ditolak oleh pihak asuransi.
Oleh karena itu, sebelum Anda memulai pengiriman alat berat atau genset proyek bernilai tinggi, pastikan Anda memahami dengan benar risiko yang ada. Karena satu kesalahan kecil dalam pengaturan polis bisa menyebabkan kerugian miliaran rupiah yang tidak tergantikan. Artikel ini membahas secara rinci kerugian finansial akibat insiden genset proyek, dan peran broker asuransi pengangkutan barang dalam mencegah klaim ditolak. Maka dari itu, sebelum risiko datang menghancurkan investasi Anda, pastikan perlindungan kargo Anda sudah sesuai kebutuhan proyek. Hubungi L&G Insurance Broker sekarang di 08118507773 untuk konsultasi gratis dan rekomendasi perlindungan terbaik bagi bisnis Anda.
Kronologi Kasus: Genset Jatuh ke Laut dan Klaim Ditolak
Kasus ini bermula dari sebuah proyek besar di Kalimantan Timur yang membutuhkan genset industri berdaya tinggi untuk kebutuhan kelistrikan sementara. Genset dengan bobot sekitar 15 ton dikirim menggunakan kapal tongkang dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju pelabuhan kecil di Kalimantan.
Namun, saat proses bongkar muat (unloading) di pelabuhan tujuan, terjadi kesalahan teknis pada crane yang digunakan. Cuaca buruk, gelombang tinggi, dan perhitungan beban yang tidak tepat membuat tali pengikat crane putus di tengah proses unloading. Dalam hitungan detik, genset senilai Rp12,7 miliar tersebut jatuh ke laut dan mengalami kerusakan total dan tidak dapat diperbaiki.
Setelah insiden tersebut, pihak pengirim segera mengajukan klaim ke perusahaan asuransi. Namun hasilnya mengecewakan klaim ditolak. Alasannya cukup klasik: tidak adanya klausul tambahan loading & unloading di dalam polis asuransi pengangkutan barang yang digunakan.
Inilah titik krusial yang sering diabaikan oleh banyak pengusaha logistik dan kontraktor. Mereka membeli polis asuransi secara langsung tanpa memahami detail perlindungan yang sebenarnya dibutuhkan dalam aktivitas pengiriman laut yang kompleks. Padahal, jika sejak awal melibatkan broker asuransi pengangkutan barang profesional seperti L&G Insurance Broker, maka risiko ini dapat dicegah. Broker akan memastikan seluruh proses pengiriman termasuk tahap loading, unloading, dan transit terlindungi secara menyeluruh melalui wording polis yang tepat.
Mengapa Klaim Ditolak dan Di Mana Letak Kesalahannya
1. Kegagalan Memahami Pengecualian Polis
Kasus ini memberikan pelajaran penting bahwa tidak semua polis cargo insurance otomatis menanggung semua risiko. Banyak polis standar (seperti Institute Cargo Clauses C) hanya menanggung kerusakan akibat peristiwa besar seperti tenggelamnya kapal, tabrakan, atau kebakaran di laut. Namun, kejadian saat proses loading atau unloading sering kali dikecualikan jika tidak ditambahkan klausul khusus (Loading & Unloading Risk Extension).
Kesalahan paling fatal dari pihak pengirim adalah tidak melibatkan broker asuransi dalam penyusunan dan review polis. Tanpa broker, perusahaan kerap tidak tahu bahwa polis yang mereka beli tidak mencakup proses penting seperti pemuatan dan pembongkaran barang di pelabuhan. Selain itu, dokumen pendukung klaim juga tidak lengkap—tidak ada laporan kronologi dari operator crane, serta foto foto kerusakan yang dibutuhkan untuk penilaian klaim. Hal ini memperparah situasi dan menjadi dasar bagi perusahaan asuransi untuk menolak permintaan ganti rugi.
2. Fungsi Krusial Broker Asuransi Logistik
Di sinilah fungsi broker asuransi logistik menjadi krusial. Broker tidak hanya membantu memilih polis yang tepat, tetapi juga mendampingi setiap tahap mulai dari analisis risiko, pengajuan klaim, hingga negosiasi dengan perusahaan asuransi agar klien mendapatkan haknya sesuai kontrak.
Dampak Finansial dan Operasional yang Fatal
Kerugian dari insiden ini tidak berhenti pada nilai genset yang jatuh ke laut saja. Secara keseluruhan, kerugian finansial proyek diperkirakan mencapai Rp20 miliar, karena selain kehilangan barang, proyek juga mengalami keterlambatan berbulan bulan . Keterlambatan ini memicu penalti kontraktual dari pihak pemberi kerja dan tambahan biaya operasional akibat downtime. Dalam dunia proyek, setiap hari keterlambatan berarti potensi kehilangan keuntungan besar.
Bayangkan, hanya karena polis tidak lengkap dan klaim ditolak, seluruh jadwal proyek bergeser dan reputasi perusahaan ikut tercoreng. Hal ini sering terjadi pada perusahaan logistik atau kontraktor yang tidak memiliki perlindungan asuransi yang dirancang secara profesional. Sebaliknya, proyek lain yang menggunakan marine cargo insurance dengan dukungan broker mampu memproses klaim dengan cepat dan mendapatkan penggantian penuh. Broker membantu mengomunikasikan bukti klaim, menyiapkan dokumentasi, serta memastikan proses klaim berjalan efisien tanpa sengketa.
Peran Vital Broker Asuransi dalam Pengiriman Barang Bernilai Tinggi
Banyak pelaku industri belum memahami perbedaan antara broker asuransi dan agen asuransi. Agen bekerja untuk perusahaan asuransi, sedangkan broker bekerja untuk nasabah. Itu berarti broker berpihak kepada kepentingan Anda sebagai pemilik barang atau genset proyek.
Dalam konteks asuransi pengangkutan barang atau marine cargo insurance, broker berperan sangat penting untuk:
- Menganalisis risiko – Menilai jenis barang, jalur pengiriman, hingga potensi kerusakan di pelabuhan.
- Menyesuaikan wording polis – Broker memastikan polis mencakup seluruh risiko, termasuk proses loading dan unloading (klausul yang absen dalam kasus genset ini).
- Negosiasi premi – Broker menegosiasikan harga terbaik dengan cakupan perlindungan paling luas.
- Pendampingan klaim – Broker menjadi pihak yang mendampingi Anda agar klaim berjalan cepat dan sesuai kontrak.
L&G Insurance Broker, misalnya, telah berpengalaman lebih dari 30 tahun menangani berbagai risiko logistik, termasuk pengiriman alat berat, genset, dan peralatan proyek bernilai tinggi. Dengan keahlian dalam desain polis marine cargo insurance, L&G mampu memberikan perlindungan menyeluruh sesuai kebutuhan spesifik industri Anda.
Maka dari itu, sebelum Anda menandatangani kontrak pengiriman berikutnya, pastikan ada ahli risiko yang memeriksa polis Anda terlebih dahulu. Hubungi L&G Insurance Broker sekarang di 08118507773 untuk konsultasi gratis dan rekomendasi perlindungan terbaik bagi bisnis Anda.
Jenis Asuransi yang Tepat untuk Pengiriman Genset
Dalam pengiriman genset atau alat berat bernilai tinggi, ada beberapa jenis asuransi pengangkutan barang yang direkomendasikan, antara lain:
- Marine Cargo Insurance – All Risk: Memberikan perlindungan paling luas terhadap semua jenis kerusakan dan kehilangan selama proses pengangkutan.
- Institute Cargo Clause (A): Klausul internasional yang mencakup risiko tenggelam, jatuh ke laut, badai, hingga kesalahan manusia (termasuk kegagalan bongkar muat).
- Third Party Liability (TPL): Melindungi pemilik barang dari klaim pihak ketiga akibat kerusakan di pelabuhan atau kapal (misalnya, genset jatuh menimpa kendaraan lain).
- Delay in Start Up (DSU): Menjamin potensi kerugian akibat keterlambatan proyek karena pengiriman barang yang gagal atau rusak.
- Loading & Unloading Risk Extension: Ini adalah klausul krusial yang menjamin perlindungan tetap berlaku selama barang dinaikkan dan diturunkan dari kapal, yang mana klausul inilah yang absen dalam kasus genset ini.
Untuk pengiriman alat berat menggunakan crane, broker asuransi berpengalaman seperti L&G Insurance Broker akan merekomendasikan penambahan klausul Loading & Unloading Risk Extension. Ini penting agar perlindungan tetap berlaku selama barang dinaikkan dan diturunkan dari kapal.
Strategi Mitigasi Risiko dalam Pengiriman Laut
Agar peristiwa serupa genset jatuh ke laut tidak terjadi, perusahaan dapat menerapkan beberapa langkah mitigasi risiko berikut:
- Lakukan audit prosedur pengiriman secara berkala (Pre Shipment Survey) oleh surveyor independen.
- Pastikan tanggung jawab kontraktual jelas antara pengirim, pengangkut, dan penerima (sinkronisasi Incoterms dengan polis).
- Gunakan sistem pelacakan digital (GPS tracking) untuk memantau status barang real time dan mempercepat laporan jika terjadi insiden.
- Libatkan broker asuransi sejak awal perencanaan agar semua risiko tercakup dengan baik.
- Melakukan pengawasan ketat saat loading/unloading dan memastikan sertifikasi crane yang digunakan masih valid.
Dengan kombinasi manajemen risiko yang matang dan polis asuransi yang tepat, potensi kerugian besar bisa diminimalkan secara signifikan. Ingat, satu keputusan yang salah bisa menghancurkan investasi miliaran rupiah.
Kesimpulan
Kasus jatuhnya genset proyek senilai Rp 12,7 miliar ke laut merupakan peringatan kritis bagi seluruh pelaku industri konstruksi, energi, dan logistik di Indonesia. Insiden ini membuktikan bahwa risiko pengangkutan barang bernilai tinggi tidak hanya terkait dengan kecelakaan kapal di tengah laut, tetapi justru pada titik transisi paling rentan, yaitu saat bongkar muat di pelabuhan. Klaim asuransi yang ditolak dalam kasus ini bukan karena musibah tidak terduga, melainkan karena kelalaian fatal dalam desain polis, khususnya absennya klausul Loading & Unloading Risk Extension. Kerugian finansial total yang mencapai Rp 20 miliar menjadi beban langsung perusahaan, yang secara telak menunjukkan bahwa asuransi pengangkutan barang tanpa pendampingan ahli adalah pertaruhan besar yang tidak layak diambil.
Dalam menghadapi kompleksitas marine cargo insurance, terutama untuk pengiriman alat berat dan genset proyek, peran broker asuransi profesional adalah absolut. Broker berfungsi sebagai advokat risiko yang menjembatani kesenjangan antara pemilik barang dan perusahaan asuransi. L&G Insurance Broker memastikan polis yang Anda miliki tidak hanya sekadar kontrak di atas kertas, tetapi sebuah perisai finansial yang efektif dan komprehensif. Kami membantu menganalisis risiko, menyesuaikan wording polis (termasuk klausul krusial seperti Loading & Unloading dan DSU), dan mendampingi proses klaim secara transparan dan cepat. Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, L&G menjamin bahwa hak ganti rugi Anda terpenuhi secara adil dan tepat waktu, menyelamatkan arus kas proyek dari gangguan finansial besar.
Pengiriman alat berat dan kargo bernilai tinggi ke lokasi proyek berikutnya seharusnya bukanlah sebuah undian. Ini harus menjadi aktivitas bisnis yang didukung oleh manajemen risiko yang kuat dan perlindungan asuransi yang teruji. L&G Insurance Broker, sebagai broker asuransi pengangkutan barang terpercaya di Tangerang Selatan dan seluruh Indonesia, siap menjadi mitra strategis Anda. Jangan tunda lagi. Ambil langkah proaktif untuk mengamankan investasi miliaran rupiah Anda sekarang.
—
JANGAN BUANG WAKTU ANDA DAN AMANKAN FINANCIAL DAN BISNIS ANDA DENGAN ASURANSI YANG TEPAT.
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PANGGILAN – WHATSAPP – SMS)
Website: lngrisk.co.id
Email: halo@lngrisk.co.id
—



