By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
LigaAsuransi
Kamis, Mei 29, 2025
  • What's Hot:
  • Ulas Berita
  • Risk Recommendation
  • Berita Kecelakaan
  • Financial Liability
  • Breaking News
  • Asuransi Marine Cargo
  • Marine
    • Asuransi Marine Cargo
    • Asuransi Marine Hull
  • Business
    • Engineering
      • Asuransi Konstruksi
    • Financial Liability
      • Financial Risk
      • Airport Liability Insurance
      • Asuransi Liability
      • Financial Liability
      • General Liability Insurance
      • Liability Insurance
      • Product Liability Insurance
      • Professional Liability Insurance
      • Public Liability Insurance
  • Property
    • Asuransi Properti
    • Asuransi Banjir
    • Property All Risk
  • Retail
    • Motor Vehicle
    • Life & Health
      • Asuransi Kesehatan
      • Asuransi Jiwa
  • Agrobisnis
  • Breaking News
  • Proteksi UMKM
  • English
    • 中文
Reading: Peningkatan Ekuitas Asuransi: Apakah Perlu Atau Hanya Sekedar Pilihan?
Subscribe
Font ResizerAa
LigaAsuransiLigaAsuransi
  • English
  • Home
  • Asuransi Kendaraan Bermotor
  • Asuransi Pengiriman Barang
  • Bedah Klausul
  • Asuransi Cyber
  • Asuransi Umum
  • Golf
  • Risk Recommendation
Search
  • Marine
    • Marine Cargo Insurance
    • Asuransi Marine Hull
    • P&I
    • Shipbuilders
  • Oil and Gas
  • Mining
    • Batubara
    • Mining Industry
    • Asuransi Pertambangan
    • Industri Pertambangan
  • Power
    • Asuransi Pembangkit Listrik
  • Infrastructure
  • Commercial
  • Construction
    • Heavy Equipment Insurance
    • Machinery Breakdown Insurance
    • Asuransi Konstruksi
  • InsurTech
  • Insurance Update
    • Bedah Polis
    • Bedah Klausul
    • Ulas Berita
    • Tips & Tricks
  • Legal Liability
    • Asuransi Liability
  • Life & Health
  • English
    • 中文

Trending →

Jenis Risiko yang Mengancam Proyek Perikanan Pemerintah dan Solusinya lewat Asuransi

By Mhd. Taufik Arifin ANZIIF (Snr. Assoc) CIIB
May 28, 2025

Menghadapi Risiko Bencana di Sektor Pertanian: Urgensi Asuransi bagi Program Ketahanan Pangan Nasional

By Mhd. Taufik Arifin ANZIIF (Snr. Assoc) CIIB
May 27, 2025

Bagaimana Cara Mengendalikan Keamanan Siber dan Asuransi di Indonesia?

By Mhd. Taufik Arifin ANZIIF (Snr. Assoc) CIIB
May 26, 2025

Asuransi Syariah Merugi Ratusan Miliar di Awal 2025. Ini Biang Keroknya Menurut Pakar! : Dan 7 Berita Asuransi Terupdate dan Terlengkap

By Intan Aulia
May 26, 2025

Asuransi dan Risiko dalam Pengolahan TBS Sawit: Perlindungan Optimal untuk Pabrik Mini hingga PKS Skala Besar

By Mhd. Taufik Arifin ANZIIF (Snr. Assoc) CIIB
May 26, 2025
Follow US
©Copyright by Liga Asuransi - PT. L&G Insurance Broker
LigaAsuransi > Blog > Industri Asuransi > Peningkatan Ekuitas Asuransi: Apakah Perlu Atau Hanya Sekedar Pilihan?
Industri Asuransi

Peningkatan Ekuitas Asuransi: Apakah Perlu Atau Hanya Sekedar Pilihan?

Irvan Rahardjo
By Irvan Rahardjo
Published Januari 30, 2024
583 Views
0 Min Read
Share
SHARE

Artikel ini sudah pernah ditulis di Kupasi.id dengan judul “Ngopi Kupasi Periode Turbulensi Industri Asuransi Peningkatan Ekuitas Urgenkah (https://kupasi.org/2023/07/20/ngopi-kupasi-periode-turbulensi-industri-asuransi-peningkatan-ekuitas-urgenkah/)

 

Liga Asuransi – Dalam atmosfer yang penuh dengan perubahan dan tantangan, dunia industri asuransi di Indonesia mengalami transformasi signifikan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berperan sebagai pionir dalam merancang rencana penataan bisnis asuransi, dan kebijakan-kebijakan baru ini diharapkan membawa perubahan mendalam. 

Diskusi “Ngobrolin Opini (NGOPI) Saling Silang Permodalan Asuransi” yang diadakan oleh Komunitas Penulis Asuransi Indonesia menjadi wadah penting bagi para pemangku kepentingan untuk membahas dampak dan implikasi dari langkah-langkah yang diambil oleh OJK.

Dalam artikel ini, kami merangkum esensi diskusi tersebut, membawa Anda ke dalam inti perdebatan tentang peningkatan ekuitas, rencana restrukturisasi, dan tantangan yang dihadapi oleh industri asuransi Tanah Air. Temui pandangan para ahli, analisis mendalam, dan pandangan yang mencerminkan dinamika industri ini, diharapkan dapat memberikan wawasan menyeluruh tentang arah perjalanan industri asuransi di Indonesia. Selamat membaca dan mari kita jelajahi masa depan yang menjanjikan ini bersama-sama!

Rencana restrukturisasi bisnis asuransi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam waktu yang singkat diprediksi akan menimbulkan turbulensi dalam industri ini, setidaknya dalam empat tahun ke depan. Hal ini terungkap dalam diskusi “Ngobrolin Opini (NGOPI) Saling Silang Permodalan Asuransi” yang diadakan oleh Komunitas Penulis Asuransi Indonesia pada Jumat, 14 Juli 2023.

Acara berlangsung selama 2 jam 45 menit dan dipandu oleh wakil ketua umum Kupasi, Azuarini Diah P. Diskusi melibatkan pembicara utama, Budi Herawan – Ketua Umum AAUI, dan keynote speaker Djonieri, Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan IKNB OJK. Panelis dalam diskusi ini antara lain Irfan Rahardjo – Ketua Dewan Pengawas Kupasi, Kapler Marpaung – Dosen Program MM-FEB UGM, Yasril Rasyid – Pengamat Perasuransian, Tri Joko Santoso – Pengamat Keuangan, dan Mucharor Djalil – Jurnalis Senior.

Diskusi membahas rencana OJK yang telah diumumkan ke publik dan diharapkan akan mengubah secara fundamental industri asuransi. Terdapat lima transformasi besar yang akan merubah secara signifikan lanskap industri, mulai dari penerapan IFRS 17 serentak pada 1 Januari 2025, kewajiban memiliki aktuaris internal, pemisahan unit usaha syariah yang ditekankan, klasterisasi asuransi berdasarkan ekuitas, hingga rencana OJK untuk menaikkan modal secara bertahap.

Dalam tahap awal diskusi, diungkapkan bahwa modal perusahaan asuransi diharapkan mencapai Rp1 triliun pada tahun 2028, dalam rentang waktu 5 tahun mendatang. Firdaus Djaelani, Ketua Dewan Pengarah Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi), menyampaikan bahwa dengan rangkaian rencana regulator ini, industri asuransi diperkirakan akan mengalami turbulensi dalam 3 hingga 4 tahun mendatang.

“Ini [transformasi bisnis beruntun] sangat berat, terutama bagi pemegang saham,” ujar Firdaus dalam acara “Ngobrolin Opini (Ngopi) Saling Silang Permodalan Asuransi” yang diadakan oleh Kupasi pada Jumat, 14 Juli 2023. Firdaus, yang pernah menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK dari 2012 hingga 2017, menegaskan bahwa pelaku industri harus bersiap menghadapi kondisi bisnis yang tak lagi sama.

Dampaknya, terutama terkait dengan permodalan, menjadi sorotan utama. Menurutnya, salah satu opsi logis yang dapat diambil oleh pemegang saham adalah melalui merger, sebagaimana yang dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia (BRIS).

Dalam forum yang sama, Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Industri IKNB OJK, Djonieri, menyatakan bahwa isu permodalan dan klasifikasi asuransi yang terkait dengan modal merupakan upaya untuk memberikan peran lebih besar kepada industri asuransi di kawasan. Djonieri menyamakan perusahaan asuransi bermodal kecil dengan kapal pompong, sementara perusahaan asuransi dengan ekuitas besar seperti kapal pesiar. Dengan perbedaan kapasitas ini, menurutnya, jarak atau bisnis yang dapat diserap antara keduanya sangat signifikan.

Diskusi mengenai rencana restrukturisasi bisnis asuransi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam waktu singkat diperkirakan akan menimbulkan turbulensi dalam industri ini, setidaknya dalam empat tahun mendatang. Hal ini terungkap dalam acara “Ngobrolin Opini (NGOPI) Saling Silang Permodalan Asuransi” yang diselenggarakan oleh Komunitas Penulis Asuransi Indonesia pada Jumat, 14 Juli 2023.

Acara selama 2 jam 45 menit tersebut dipandu oleh wakil ketua umum Kupasi, Azuarini Diah P., dan melibatkan pembicara utama Budi Herawan – Ketua Umum AAUI, serta keynote speaker Djonieri, Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan IKNB OJK. Panelis dalam diskusi ini antara lain Irfan Rahardjo – Ketua Dewan Pengawas Kupasi, Kapler Marpaung – Dosen Program MM-FEB UGM, Yasril Rasyid – Pengamat Perasuransian, Tri Joko Santoso – Pengamat Keuangan, dan Mucharor Djalil – Jurnalis Senior.

Diskusi mencakup rencana OJK yang telah diumumkan ke publik dan diharapkan akan mengubah secara mendasar industri asuransi. Ada lima transformasi besar yang akan signifikan merubah lanskap industri, mulai dari penerapan IFRS 17 serentak pada 1 Januari 2025, kewajiban memiliki aktuaris internal, pemisahan unit usaha syariah yang ditekankan, klasterisasi asuransi berdasarkan ekuitas, hingga rencana OJK untuk menaikkan modal secara bertahap.

Dalam tahap awal diskusi, diungkapkan bahwa modal perusahaan asuransi diharapkan mencapai Rp1 triliun pada tahun 2028, dalam rentang waktu 5 tahun mendatang. Firdaus Djaelani, Ketua Dewan Pengarah Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi), menyampaikan bahwa dengan rangkaian rencana regulator ini, industri asuransi diperkirakan akan mengalami turbulensi dalam 3 hingga 4 tahun mendatang.

“Ini [transformasi bisnis beruntun] sangat berat, terutama bagi pemegang saham,” ujar Firdaus dalam acara “Ngobrolin Opini (Ngopi) Saling Silang Permodalan Asuransi” yang diadakan oleh Kupasi pada Jumat, 14 Juli 2023. Firdaus, yang pernah menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK dari 2012 hingga 2017, menegaskan bahwa pelaku industri harus bersiap menghadapi kondisi bisnis yang tak lagi sama.

Dampaknya, terutama terkait dengan permodalan, menjadi sorotan utama. Menurutnya, salah satu opsi logis yang dapat diambil oleh pemegang saham adalah melalui merger, sebagaimana yang dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia (BRIS).

Dalam forum yang sama, Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Industri IKNB OJK, Djonieri, menyatakan bahwa isu permodalan dan klasifikasi asuransi yang terkait dengan modal merupakan upaya untuk memberikan peran lebih besar kepada industri asuransi di kawasan. Djonieri menyamakan perusahaan asuransi bermodal kecil dengan kapal pompong, sementara perusahaan asuransi dengan ekuitas besar seperti kapal pesiar. Dengan perbedaan kapasitas ini, menurutnya, jarak atau bisnis yang dapat diserap antara keduanya sangat signifikan.

Dalam konteks ini, Djoneri menyoroti model bisnis perusahaan asuransi dengan modal relatif terbatas yang mengandalkan pendapatan investasi daripada hasil premi. Padahal, asuransi adalah bisnis pengelolaan risiko dengan penjualan polis sebagai produk utama untuk menghasilkan premi.

Menurut perhitungan regulator, persoalan ini dapat diatasi dengan meningkatkan kapasitas bisnis perusahaan asuransi, yang pada akhirnya memerlukan peningkatan ekuitas perusahaan. Djoneri menyatakan bahwa “Peta jalan industri asuransi akan diluncurkan pada Agustus ini setelah dipaparkan di board OJK,” dan peta jalan ini berisi berbagai solusi untuk memperkuat industri asuransi di Indonesia.

Peta jalan ini juga melibatkan masukan dari perusahaan asuransi global yang beroperasi di Indonesia dan para konsultan keuangan yang tergabung dalam big four. OJK bahkan meminta dukungan Bank Dunia untuk menguji industri asuransi di Tanah Air.

Masih dalam konteks peta jalan, OJK akan mengatur ekuitas untuk melakukan klasterisasi pemasaran produk, selain memperhatikan modal minimum. Djonieri menyatakan bahwa OJK tetap mendukung perusahaan asuransi kecil yang sehat, dan “Ekuitas ini akan membagi perusahaan asuransi menjadi 2 grup, Tier 1 dan Tier 2. Tier 1, misalnya pada 2026, memiliki ekuitas minimal Rp500 miliar, dan pada 2028, menjadi Rp1 triliun.”

Budi Herawan, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), dalam diskusi yang sama menyebutkan bahwa draf peta jalan yang tengah disusun oleh regulator akan industri asuransi di Tanah Air terlihat cukup baik. Menurutnya, langkah penguatan yang harus dilakukan telah tercakup dalam roadmap yang segera ditetapkan.

“Kami [di AAUI] sejalan [dengan rencana OJK] dalam merumuskan mekanisme dan kebijakan untuk kepentingan pemegang polis ke depan,” katanya.

Meski demikian, Budi juga berharap bahwa regulator membuka ruang diskusi dengan industri untuk kebaikan industri ke depan.

Irvan Rahardjo, salah satu pendiri Kupasi, menyebutkan bahwa meski industri belum sepenuhnya sehat, permodalan bukan satu-satunya solusi. Dia mengingatkan bahwa ada perusahaan asuransi di Tanah Air yang tanpa modal disetor namun telah beroperasi ratusan tahun,

Kesimpulan:

Dalam meresapi diskusi intens “Ngobrolin Opini (NGOPI) Saling Silang Permodalan Asuransi,” kita menyaksikan pemandangan industri asuransi Indonesia yang menghadapi tantangan luar biasa dan menghadapi perubahan dramatis. Langkah-langkah perencanaan bisnis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merestrukturisasi dan meningkatkan ekuitas perusahaan asuransi menjadi fokus perbincangan utama. Dalam konteks ini, peningkatan modal menjadi jalan utama yang ditempuh, dengan proyeksi mencapai Rp1 triliun pada tahun 2028.

Pentingnya peningkatan ekuitas ditekankan oleh para pemangku kepentingan, sementara kekhawatiran terkait dampaknya terhadap industri, terutama bagi perusahaan asuransi kecil, menjadi perdebatan hangat. Meskipun diakui bahwa peningkatan modal dapat membawa stabilitas, pertanyaan seputar cara pelaksanaannya dan dampaknya pada pemegang saham menjadi sorotan. Diskusi juga merinci lima transformasi besar yang mencakup penerapan IFRS 17, kepemilikan aktuaris internal, pemisahan unit usaha syariah, klasterisasi berdasarkan ekuitas, dan rencana peningkatan modal.

Sementara sejarah menunjukkan bahwa peningkatan modal bukanlah perjalanan singkat, pelaku industri, regulator, dan pemangku kepentingan harus bersatu untuk mencari solusi terbaik. Dalam melihat rencana peta jalan industri asuransi yang akan segera diluncurkan, diharapkan adanya solusi holistik yang mencakup penguatan modal, tata kelola yang baik, dan pembelajaran dari pengalaman masa lalu. Melalui kolaborasi ini, industri asuransi Indonesia diharapkan dapat memasuki era baru yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing tinggi.

—

Artikel ini akan terbit dalam bentuk buku Bangkitnya Asuransi Kami Sambutan Prof Muhammad Edhi Purnawan  Anggota Badan Supervisi OJK.Februari  2024 296 halaman  + xiv  ISBN Penerbit  IPB Press 

Dapat dipesan melalui ligaasuransi.com

Harga Rp 155.000 + ONGKIR

0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP – SMS)

Bangkitnya Asuransi Kami by Irvan Rahardjo

 

TAGGED:asuransi indonesiaindustri asuransiIrvan Rahardjopermodalan asuransi
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Threads Copy Link Print
ByIrvan Rahardjo
Follow:
Lebih dari 40 tahun berkecimpung di dunia asuransi dimulai dari asuransi joint venture hingga pernah menjadi Direksi Asuransi BUMN ; Komisaris Independen AJB Bumiputera 1912 dan Asuransi SOMPO Indonesia. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama di L&G Risk Insurance Broker.
Previous Article 7 Pilihan Berita Asuransi Indonesia Januari 2024 – Minggu Ke 5
Next Article 7 Pilihan Berita Kecelakaan Fatal 2024 di Indonesia – Minggu Ke-5 Januari

Latest News

Jenis Risiko yang Mengancam Proyek Perikanan Pemerintah dan Solusinya lewat Asuransi
Agrobisnis Industri Perikanan Risk Recommendation
Mei 28, 2025
55 Views
Menghadapi Risiko Bencana di Sektor Pertanian: Urgensi Asuransi bagi Program Ketahanan Pangan Nasional
Agrobisnis Industri Pertanian Risk Recommendation
Mei 27, 2025
186 Views
Bagaimana Cara Mengendalikan Keamanan Siber dan Asuransi di Indonesia?
Asuransi Cyber InsurTech
Mei 26, 2025
145 Views
Asuransi Syariah Merugi Ratusan Miliar di Awal 2025. Ini Biang Keroknya Menurut Pakar! : Dan 7 Berita Asuransi Terupdate dan Terlengkap
Ulas Berita
Mei 26, 2025
298 Views
Asuransi dan Risiko dalam Pengolahan TBS Sawit: Perlindungan Optimal untuk Pabrik Mini hingga PKS Skala Besar
Agrobisnis Risk Recommendation
Mei 26, 2025
234 Views
Palang Pintu Dibuka, 7 Motor Dihantam Kereta Api Malioboro Ekspres dan 4 Orang Tewas: Dan 7 Insiden Kecelakaan Terupdate yang Menggemparkan
Berita Kecelakaan
Mei 23, 2025
351 Views
Marine Hull Insurance & Pembiayaan Kapal: Mitra Ideal Lender dan Lessee
Asuransi Marine Hull
Mei 23, 2025
346 Views
Menghadapi Risiko Bencana di Sektor Pertanian: Urgensi Asuransi bagi Program Ketahanan Pangan Nasional
Agrobisnis Industri Pertanian Risk Recommendation
Mei 22, 2025
270 Views
Mengapa Proyek Perikanan Pemerintahan Prabowo Butuh Perlindungan Asuransi Sejak Dini?
Agrobisnis Industri Perikanan Risk Recommendation
Mei 21, 2025
325 Views
10 Kesalahan Asuransi Teratas yang Harus Dihindari Perusahaan Singapura di Indonesia
Risk Recommendation
Mei 20, 2025
121 Views

Related ↷

7 Pilihan Berita Asuransi Indonesia Agustus 2023 – Minggu Ke 2

August 8, 2023

7 Pilihan Berita Kecelakaan Fatal 2023 di Indonesia – Minggu Ke-3 November

November 16, 2023
top Accident

7 Berita Kecelakaan Fatal Pilihan Minggu ke-4 Oktober 2020

October 28, 2020

10 Tips untuk Video Meeting / Conference Yang Sukses

June 26, 2020
  • Advertise with us
  • Newsletters
  • Complaint
  • Deal
Stay tuned for a blend of captivating content that not only informs but also inspires you to navigate the ever-evolving landscape of technology, marketing, and market trends!
LigaAsuransi
  • Asuransi Marine Cargo
  • Asuransi Konstruksi
  • Broker Asuransi
  • InsurTech
  • Property

©Copyright 2025 by Liga Asuransi – PT. L&G Insurance Broker