Risiko Siber adalah Keniscayaan
Setiap bisnis kini beroperasi di dunia digital — dari komunikasi internal, transaksi keuangan, hingga penyimpanan data pelanggan.
Namun, semakin tinggi ketergantungan terhadap teknologi, semakin besar pula risiko serangan siber yang bisa menghentikan operasional dalam sekejap.
Fakta terbaru dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menunjukkan bahwa pada tahun 2024 terjadi lebih dari 400 juta serangan siber terhadap sistem di Indonesia, termasuk ransomware, kebocoran data, dan social engineering.
Kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai miliaran rupiah, belum termasuk dampak reputasi dan kepercayaan pelanggan.
Di sinilah Cyber Insurance berperan — bukan hanya untuk mengganti kerugian, tapi juga melindungi kelangsungan bisnis digital.
Sebagai broker nasional berpengalaman, PT. Liberty and General Insurance Broker (L&G Insurance Broker) membantu perusahaan menilai kebutuhan, memilih produk yang tepat, serta memastikan klaim berjalan efektif saat risiko benar-benar terjadi.
Mengapa Memilih Cyber Insurance Tidak Bisa Asal
Banyak perusahaan membeli asuransi hanya karena “ikut tren”, tanpa memahami isi polis atau cakupan risikonya.
Padahal, polis cyber insurance sangat teknis dan kompleks — tiap perusahaan memiliki kebutuhan dan profil risiko yang berbeda.
Kesalahan memilih polis bisa menyebabkan klaim ditolak, misalnya karena:
- Kesalahan konfigurasi sistem dianggap negligence.
- Data dicuri vendor pihak ketiga yang tidak tercakup.
- Serangan terjadi di luar wilayah yang dilindungi polis.
Oleh karena itu, memilih Cyber Insurance tidak boleh dilakukan tanpa pendampingan profesional dari broker yang memahami detail risiko, bahasa polis, dan kebutuhan industri Anda.
Langkah-Langkah Memilih Cyber Insurance yang Tepat
🔹 Langkah 1: Pahami Risiko dan Kebutuhan Bisnis Anda
Sebelum membeli asuransi, perusahaan perlu melakukan risk assessment untuk menjawab pertanyaan penting:
- Apa data atau aset digital paling kritikal bagi bisnis?
- Apakah bisnis Anda menyimpan data pelanggan atau keuangan?
- Apakah Anda menggunakan sistem pihak ketiga (vendor, cloud)?
- Seberapa besar potensi kerugian jika sistem lumpuh 1–3 hari?
Broker seperti L&G Insurance Broker dapat membantu menyusun profil risiko digital (cyber risk profile) agar perlindungan yang dibeli benar-benar relevan.
🔹 Langkah 2: Kenali Jenis Perlindungan dalam Cyber Insurance
Polis Cyber Insurance biasanya mencakup dua kelompok utama:
| Jenis Jaminan | Deskripsi | Contoh Kasus |
| First Party Coverage | Melindungi kerugian langsung perusahaan akibat serangan | Pemulihan data, kehilangan pendapatan, pembayaran ransomware |
| Third Party Coverage | Melindungi klaim dari pihak lain akibat kebocoran data | Gugatan pelanggan karena data pribadi bocor |
Rincian manfaat tambahan yang perlu diperhatikan:
- Digital Asset Restoration (pemulihan data/software)
- Cyber Extortion (ransomware)
- Business Interruption (pendapatan hilang karena downtime)
- Regulatory Fines (denda akibat pelanggaran UU PDP)
- Crisis Communication (pemulihan reputasi)
Tidak semua polis menawarkan cakupan penuh.
Tugas broker adalah memastikan semua risiko relevan masuk dalam jaminan.
🔹 Langkah 3: Perhatikan Batasan (Exclusions) dalam Polis
Sebagian besar penolakan klaim terjadi karena pembeli tidak membaca pengecualian polis.
Contoh pengecualian umum:
- Serangan dilakukan oleh karyawan internal.
- Gangguan akibat kegagalan listrik umum.
- Ketidaktertiban dalam penyimpanan password.
- Serangan siber yang dilakukan oleh negara (state-sponsored attacks).
L&G Insurance Broker akan membantu klien menegosiasikan wording polis agar batasan tidak merugikan, terutama bagi sektor dengan risiko tinggi seperti perbankan, fintech, atau manufaktur digital.
🔹 Langkah 4: Tentukan Limit dan Deductible yang Tepat
Setiap polis memiliki:
- Limit of Liability: batas maksimum klaim yang bisa dibayar.
- Deductible/Retention: bagian kerugian yang ditanggung sendiri oleh tertanggung.
Broker membantu menghitung limit ideal berdasarkan:
- Nilai aset digital,
- Frekuensi transaksi digital,
- Potensi biaya pemulihan, dan
- Risiko kehilangan pendapatan akibat downtime.
Sebagai panduan, perusahaan menengah di Indonesia biasanya mengambil limit antara USD 500.000 – 5 juta, tergantung kompleksitas sistem dan eksposur.
🔹 Langkah 5: Evaluasi Reputasi dan Kapasitas Penanggung (Insurer)
Tidak semua perusahaan asuransi memiliki kapasitas dan keahlian menangani klaim siber.
L&G Insurance Broker bekerja sama dengan berbagai insurer lokal dan internasional yang memiliki track record baik, seperti:
Chubb, AIG, Tokio Marine, Zurich, QBE, Lloyd’s Syndicates, dll.
Broker memastikan perusahaan mendapatkan:
- Penanggung yang memiliki pengalaman nyata menangani klaim cyber.
- Kapasitas finansial kuat untuk membayar klaim besar.
- Dukungan forensik dan IT response team dalam polisnya.
🔹 Langkah 6: Pastikan Ada Dukungan Layanan Klaim dan Respon Insiden
Polis cyber yang baik harus menyertakan:
- Hotline darurat 24 jam,
- Tim forensik digital,
- Tim hukum dan PR krisis,
- Panduan langkah cepat penanganan insiden.
L&G Insurance Broker membantu klien dalam:
- Menyusun Incident Response Plan (IRP),
- Melaporkan klaim secara cepat dan lengkap,
- Menegosiasikan penyelesaian dengan pihak insurer.
🔹 Langkah 7: Review Secara Berkala
Lingkungan digital berubah cepat — ancaman hari ini bisa berbeda total tahun depan.
Oleh sebab itu, polis cyber harus ditinjau setiap 12 bulan bersama broker untuk memastikan:
- Limit masih relevan,
- Risiko baru sudah tercakup,
- Wording polis tetap sesuai regulasi terbaru seperti UU PDP.
Kesalahan Umum dalam Membeli Cyber Insurance
Beberapa kesalahan yang sering dilakukan perusahaan di Indonesia:
- Membeli tanpa analisis risiko.
→ Akibatnya, cakupan tidak sesuai kebutuhan.
- Menganggap semua polis sama.
→ Padahal setiap insurer punya wording berbeda.
- Tidak melibatkan broker.
→ Menyebabkan klaim sulit saat terjadi insiden.
- Mengabaikan risiko pihak ketiga (vendor).
→ Banyak serangan masuk melalui supplier cloud atau IT service.
- Tidak memperbarui polis sesuai perkembangan bisnis.
L&G Insurance Broker membantu menghindari kesalahan tersebut dengan proses due diligence menyeluruh sebelum penutupan polis.
Studi Kasus: Perusahaan Fintech dan Serangan Phishing
Sebuah perusahaan fintech di Jakarta mengalami serangan phishing yang menyebabkan 3.000 data nasabah bocor.
Akibatnya:
- Reputasi anjlok,
- Denda regulator Rp 1,2 miliar,
- Biaya forensik dan PR Rp 800 juta.
Namun karena perusahaan memiliki Cyber Insurance yang difasilitasi L&G Insurance Broker, seluruh biaya investigasi, hukum, dan komunikasi krisis ditanggung oleh insurer.
Operasional pulih dalam 10 hari — dan reputasi berhasil dipulihkan.
Fungsi Vital PT. Liberty and General Insurance Broker (L&G)
Sebagai broker berlisensi OJK dengan pengalaman luas di berbagai sektor industri, L&G berperan strategis dalam:
🔸 1. Risk Assessment & Profiling
Mengidentifikasi jenis dan tingkat risiko digital perusahaan.
🔸 2. Policy Design & Negotiation
Merancang wording polis dan menegosiasikan premi terbaik dari berbagai insurer.
🔸 3. Placement & Administration
Menangani proses penutupan polis secara efisien dan transparan.
🔸 4. Claims Advocacy
Mendampingi klien selama proses klaim hingga penyelesaian pembayaran.
🔸 5. Training & Awareness
Memberikan pelatihan bagi karyawan tentang manajemen risiko siber.
Dengan pendekatan ini, L&G menjadi mitra strategis yang tidak hanya menjual polis, tetapi membantu perusahaan membangun ketahanan digital jangka panjang.
Kesimpulan: Investasi untuk Masa Depan Digita
Cyber Insurance bukan sekadar perlindungan finansial — ini adalah komponen penting strategi manajemen risiko digital.
Memilih polis yang tepat memerlukan analisis mendalam, pemahaman hukum, serta pengalaman teknis, yang hanya bisa didapat melalui broker profesional seperti PT. Liberty and General Insurance Broker.
Dengan Cyber Insurance yang tepat, perusahaan dapat:
- Menghadapi serangan siber dengan tenang,
- Meminimalkan kerugian finansial dan reputasi,
- Memastikan keberlanjutan bisnis di dunia digital yang semakin berisiko.
Di era digital, pertanyaan bukan lagi “apakah” serangan siber akan terjadi — tetapi “kapan.”
Pastikan Anda siap dengan perlindungan yang tepat.
🔐 Lindungi aset digital dan reputasi bisnis Anda hari ini.
Konsultasikan kebutuhan Cyber Insurance dengan:
- Liberty and General Insurance Broker (L&G Insurance Broker)
HOTLINE L&G 24 JAM: 0811-8507-773 (PHONE – WHATSAPP – SMS)
Website: lngrisk.co.id
Email: halo@lngrisk.co.id

