Pasar Alat Berat China yang Meledak di Indonesia
Dalam lima tahun terakhir, pasar alat berat di Indonesia didominasi oleh produk-produk asal China.
Merek seperti SANY, XCMG, Zoomlion, SDLG, Liugong, Shantui, Lonking, Lovol, Foton, XGMA, dan Yutong telah menguasai berbagai sektor: pertambangan, infrastruktur, perkebunan, hingga konstruksi jalan.
Kualitas alat berat China kini jauh lebih baik dibanding satu dekade lalu. Harga kompetitif, spare part melimpah, serta dukungan pembiayaan langsung dari pabrikan China membuat penjualan alat berat meningkat pesat.
Namun, di balik kisah sukses tersebut, banyak distributor dan pembeli menghadapi masalah besar dalam hal klaim asuransi.
Bukan hanya ditolak, tapi banyak klaim bernilai miliaran rupiah yang menggantung bertahun-tahun tanpa kepastian.
Fakta pahitnya: sebagian besar masalah ini terjadi bukan karena perusahaan asuransi tidak mau membayar, tetapi karena penempatan asuransi dilakukan dengan cara yang salah.
Gelombang Klaim yang Gagal: Data dan Fakta Lapangan
Berdasarkan pengalaman L&G Insurance Broker, dari ratusan polis alat berat China yang pernah ditangani, lebih dari separuh klaim awalnya bermasalah.
Beberapa contoh nyata:
- Satu unit crane Zoomlion senilai Rp 7 miliar roboh saat pekerjaan proyek EPC di Kalimantan – klaim awal ditolak.
- Excavator XCMG tenggelam di tambang batubara – asuransi menolak karena polis tidak mencakup risiko operasional.
- Bulldozer SANY terbakar saat digunakan – klaim hanya dibayar sebagian karena wording-nya tidak jelas.
- Loader SDLG rusak berat – klaim ditolak karena dianggap “mechanical breakdown”.
Kebanyakan distributor baru sadar setelah kerugian terjadi bahwa polis mereka ternyata tidak melindungi sebagaimana yang mereka harapkan.
Kenapa Klaim Bisa Ditolak? Kesalahan Dimulai Sejak Awal
Mari kita uraikan secara mendalam penyebab utama kenapa banyak klaim alat berat buatan China ditolak di Indonesia.
1. Penempatan Asuransi Langsung Tanpa Broker
Banyak distributor alat berat China di Indonesia melakukan penutupan asuransi langsung ke perusahaan asuransi tanpa pendampingan profesional.
Mereka mengira prosesnya sederhana — cukup isi formulir, bayar premi, lalu polis terbit.
Namun dalam praktiknya, setiap kata dalam polis menentukan nasib klaim di masa depan.
Tanpa broker yang memahami teknik underwriting dan hukum asuransi Indonesia, polis yang diterbitkan biasanya sangat standar, bahkan sering tidak sesuai dengan risiko alat berat di lapangan.
Akibatnya, saat terjadi klaim besar, perusahaan asuransi menemukan celah untuk menolak dengan alasan “tidak dijamin dalam polis”.
2. Mengandalkan Agen “Teman” yang Tidak Paham Risiko
Fenomena ini umum di lapangan. Banyak distributor China memilih agen pribadi — sering kali teman, kenalan, atau staf lokal — yang menawarkan premi murah.
Tapi, agen pribadi tidak memiliki:
- Keahlian teknis menyusun terms & conditions (T&C) yang kuat.
- Akses langsung ke manajemen klaim dan reasuransi.
- Kekuatan negosiasi dengan perusahaan asuransi besar.
Saat klaim kecil (misalnya kaca pecah, atau kerusakan ringan), agen mungkin bisa membantu.
Namun jika nilai klaim besar dan harus melibatkan direktur asuransi atau reasuransi luar negeri, mereka tidak punya posisi tawar sama sekali.
3. Salah Pilih Jenis Polis
Kesalahan berikutnya yang paling umum adalah pemilihan jenis polis yang tidak sesuai.
Banyak alat berat China ditutup dengan Fire & Allied Perils atau PAR (Property All Risks), padahal seharusnya memakai Contractor’s Plant & Machinery (CPM) atau Machinery Breakdown (MB).
Akibatnya, risiko-risiko penting seperti:
- Alat terguling di lokasi proyek,
- Terendam banjir saat bekerja,
- Rusak karena kelalaian operator
tidak dijamin oleh polis.
Distributor baru sadar ketika klaim diajukan — dan semuanya sudah terlambat.
4. Tidak Ada Pendampingan Saat Klaim
Klaim asuransi bukan sekadar mengirimkan surat dan menunggu hasil.
Dibutuhkan proses yang disiplin: pelaporan cepat, dokumentasi lengkap, komunikasi intens dengan loss adjuster, hingga negosiasi akhir.
Tanpa broker, proses ini sering berantakan:
- Laporan terlambat (lebih dari 7 hari).
- Alat diperbaiki sebelum surveyor datang.
- Bukti kerugian tidak cukup.
Hasilnya, perusahaan asuransi dengan mudah menolak klaim karena “prosedur tidak sesuai”.
5. Lemahnya Wording dan Tidak Ada Klausul Perlindungan Tambahan
Wording adalah “senjata utama” dalam polis asuransi.
Banyak polis alat berat China yang disusun dengan wording standar, tanpa tambahan klausul seperti:
- Operational Risk Extension
- Waiver of Subrogation
- Removal of Debris Clause
- Overturning, Collision, or Impact Coverage
Padahal, klausul-klausul inilah yang menentukan apakah klaim besar bisa dibayar atau tidak.
Dampak Langsung Bagi Distributor dan Leasing Alat Berat China
Kegagalan klaim bukan hanya persoalan kehilangan satu unit alat berat.
Dampaknya sangat besar bagi seluruh ekosistem bisnis alat berat China di Indonesia:
- Kerugian Finansial Besar
Distributor harus menanggung kerugian alat yang hilang atau rusak total, yang bisa mencapai miliaran rupiah.
- Kredit Macet
Karena penjualan alat berat umumnya melalui sistem kredit, kehilangan alat berarti kehilangan aset jaminan — sementara cicilan tetap harus dibayar.
- Reputasi Rusak
Pelanggan lokal kehilangan kepercayaan terhadap merek China karena merasa “tidak dibantu saat klaim”.
Ini berbahaya, karena reputasi merek sulit dipulihkan.
- Gangguan Hubungan dengan Pabrikan
Pabrikan di China mungkin tidak memahami detail sistem asuransi Indonesia. Distributor bisa dianggap lalai, padahal akar masalahnya ada di proses penutupan polis yang salah.
Contoh Nyata: Ketika Broker Menjadi Penyelamat
Salah satu distributor alat berat SANY di Kalimantan pernah mengalami insiden besar:
Dua unit excavator yang dikirim melalui tongkang tenggelam di tengah badai.
Awalnya, klaim ditolak karena polis tidak mencakup risiko “transit over water”.
Distributor panik — nilainya hampir Rp 5 miliar.
Setelah Insurance Broker turun tangan, tim kami:
- Menganalisis wording polis secara mendalam,
- Menemukan klausul yang memungkinkan klaim tetap masuk kategori “accidental loss”,
- Mengajukan argumentasi teknis dan hukum ke perusahaan asuransi dan reasuransi,
Hasilnya, klaim disetujui dan dibayar penuh.
Distributor selamat dari kerugian besar — dan hubungan dengan pelanggan tetap terjaga.
Mengapa Broker Asuransi Adalah Solusi Wajib Bagi Distributor Alat Berat China
- Broker Adalah Perwakilan Klien, Bukan Asuransi
Berbeda dengan agen, broker tidak mewakili perusahaan asuransi.
Broker bekerja 100% untuk kepentingan klien — memastikan semua risiko benar-benar dijamin dalam polis.
- Broker Memiliki Keahlian Teknis dan Legal
Broker seperti L&G Insurance Broker memiliki underwriter, risk engineer, dan legal expert yang memahami kontrak asuransi hingga detail terkecil.
- Broker Memiliki Bargaining Power
Dengan volume bisnis besar dan reputasi baik, L&G memiliki kekuatan negosiasi tinggi terhadap perusahaan asuransi dan reasuransi.
Itu berarti peluang klaim dibayar lebih tinggi dan proses lebih cepat.
- Broker Mendampingi Klaim dari Awal Hingga Cair
L&G memiliki tim klaim profesional yang membantu sejak:
- Pelaporan awal,
- Koordinasi dengan loss adjuster,
- Review laporan teknis,
- Negosiasi akhir dengan asuransi dan reasuransi.
Semua proses dilakukan transparan, cepat, dan terdokumentasi.
- Broker Menjamin Transparansi Digital
Melalui sistem LIGASYS, klien bisa memantau status polis dan klaim secara online.
Tidak ada lagi kebingungan atau komunikasi tersendat — semua real-time dan bisa diverifikasi.
L&G Insurance Broker: Pengalaman Nyata di Industri Alat Berat China
L&G bukan pemain baru.
Kami telah mengasuransikan ribuan alat berat China dari merek SANY, XCMG, Zoomlion, SDLG, Liugong, Shantui, Lovol, Lonking, dan lainnya.
Kami juga telah menyelesaikan puluhan klaim besar dengan nilai mencapai miliaran rupiah — dari kasus kebakaran, tenggelam, hingga kerusakan total di proyek pertambangan dan konstruksi.
Beberapa keunggulan kami:
- 20+ tahun pengalaman di industri alat berat.
- Tim klaim dan legal internal yang kuat.
- Hubungan luas dengan perusahaan asuransi dan reasuransi global.
- Pendekatan proaktif, bukan reaktif, dalam manajemen risiko.
Langkah Preventif: Apa yang Harus Dilakukan Distributor China Sekarang
Jika Anda adalah distributor alat berat China di Indonesia, berikut langkah-langkah praktis agar tidak menjadi korban klaim yang gagal:
- Lakukan audit polis asuransi Anda sekarang. Pastikan wording-nya sesuai risiko alat berat.
- Gunakan broker berlisensi dan berpengalaman, bukan agen pribadi atau penempatan langsung.
- Pastikan semua alat berat diasuransikan dengan polis CPM atau MB, bukan hanya PAR.
- Sertakan semua klausul penting, terutama Operational Risk Extension, Waiver of Subrogation, dan Impact Coverage.
- Koordinasikan semua klaim melalui broker agar prosedurnya benar sejak awal.
Kesimpulan: Lindungi Bisnis, Lindungi Reputasi
Distributor alat berat China di Indonesia harus memahami bahwa asuransi bukan sekadar formalitas, tapi investasi perlindungan bisnis.
Klaim yang gagal bukan karena nasib buruk, melainkan karena kesalahan strategi sejak awal.
Jangan biarkan satu kesalahan kecil menghancurkan bisnis besar Anda.
Percayakan urusan asuransi alat berat Anda kepada L&G Insurance Broker, yang sudah:
- Mengasuransikan ribuan alat berat buatan China,
- Menangani puluhan klaim besar dengan sukses,
- Dan memiliki reputasi kuat di industri alat berat dan energi.
Stop mengurus langsung atau lewat agen pribadi.
Gunakan L&G Insurance Broker – mitra profesional Anda dalam melindungi bisnis alat berat China di Indonesia.
—
Hubungi L&G Insurance Broker hari ini!
Untuk konsultasi GRATIS mengenai perlindungan alat berat dan proyek Anda:
HOTLINE L&G 24 JAM: 08118507773 (PHONE – WHATSAPP – SMS)
Website: lngrisk.co.id
Email: halo@lngrisk.co.id

