Liga Asuransi – Sidang pembaca yang luar biasa, apa kabar? Kali ini kita membahas risiko dan asuransi di seputar industri perhotelan dan pariwisata, semoga tulisan ini bermanfaat.
Salah satu industri yang mengalami pukulan berat selama pandemi COVID-19 adalah industri pariwisata seperti perhotelan dan perjalanan karena adanya pembatasan jarak dan penutupan tempat-tempat wisata. Agar industri ini cepat pulih perlu dilakukan banyak perubahan dan kebijakan serta strategi untuk memastikan bahwa persiapan hotel menuju kondisi baru benar-benar bisa terwujud.
Sebagai broker asuransi dan konsultan asuransi kami tertarik untuk membahas manajemen risiko dan asuransi di sektor perhotelan agar bisa menjadi bahan masukan bagi industri perhotelan agar dapat terhindar dari beban resiko berat yang diluar kemampuan mereka untuk menanganinya.
Tulisan ini kami susun berdasarkan pengalaman pribadi dan dari sumber-sumber lain termasuk dari internet. Jika Anda tertarik dengan tulisan ini segera bagikan kepada rekan-rekan Anda agar mereka juga paham seperti Anda.
Seperti yang sudah diketahui bahwa industri perhotelan selalu menghadapi berbagai risiko sebagai konsekuensi dari bisnis intinya sebagai penyedia layanan dan fasilitas yang dibutuhkan oleh para tamu.
Biasanya risiko-resiko industri perhotelah disebabkan karena tingkat pergantian karyawan(turnover) yang relatif tinggi dan terutama pada karyawan kontrak atau pekerja paruh waktu.
Selain itu, ada jenis risiko baru yang muncul dengan adanya peraturan dan perubahan trend bisnis, menghadirkan tantangan baru. Oleh karena itu, penting bagi pemilik dan manajer perhotelan untuk senantiasa mengikuti perkembangan risiko saat ini sehingga mereka dapat menerapkan strategi manajemen yang tepat untuk mengatasinya.
Berikut ini daftar potensi risiko yang terjadi di sektor perhotelan saat ini, namun perlu dicatat bahwa resiko ini bervariasi tergantung pada keadaan dari masing-masing hotel.
Biasanya setelah melewati resesi ekonomi industri perhotelan akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat karena semakin banyak wisatawan yang datang dan tinggal lebih lama di tempat favorit mereka setelah setahun lebih mereka menahan diri.
Berikut ini beberapa jenis resiko perhotelan
- Food-Borne Illness/ Penyakit Akibat Makanan
Keamanan makanan adalah salah satu risiko terbesar bagi setiap bisnis yang beroperasi di industri perhotelan. Infeksi umum termasuk salmonella, campylobacter dari ayam yang terkontaminasi, vibrio dari kerang mentah dan E. coli. Jika kondisinya sudah terlalu parah mungkin tempat usaha harus ditutup untuk pembersihan ekstensif yang akan menimbulkan biaya Gangguan Usaha (business interruption) yang signifikan, serta klaim cedera tubuh dari pelanggan dan klaim kompensasi pekerja dari karyawan.
Untuk mengurangi risiko ini, personel dan karyawan restoran harus dilatih secara menyeluruh dalam pengolahan makanan, sanitasi dan prosedur keselamatan kesehatan, dan kontrol kualitas penjual makanan harus dilakukan untuk memastikan bahwa makanan yang mereka sediakan seaman mungkin.
- Minuman Beralkohol
Hotel dan restoran yang menyajikan alkohol menjadi penyebab dari berbagai potensi risiko yang serius. Konsekuensinya bisa sangat signifikan dapat terjadi jika bisnis Anda menyajikan alkohol kepada anak di bawah umur atau pelanggan yang mabuk. Lebih jauh lagi, pelanggan yang mabuk karena alkohol sangat sulit untuk ditangani, penyebab dari banyak kekacauan seperti tumpahan dan kerusakan sarana hotel yang menyebabkan staf dan karyawan pada risiko bahaya yang lebih besar.
- Penyediaan jasa Transportasi
Penyediaan jasa transportasi kini telah menjadi kebutuhan bagi banyak pengusaha hotel terutama yang beroperasi di dekat bandara, kendaraan dan pengemudinya bisa mendatangkan berbagai risiko baru. Jika seseorang terluka di dalam salah satu kendaraan hotel dapat dianggap bertanggung jawab atas cedera yang terjadi.
Risiko ini harus dikelola dengan baik. Pertimbangan manajemen risikonya tergantung apakah karyawan hotel melaksanakan layanan transportasi tersebut atau hotel mengontrakkannya ke pihak ketiga lainnya. Jika layanan dialihkan, penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa semua driver telah disaring dengan tepat serta apa jaminan asuransi vendor.
- Keamanan Di Hotel
Menjaga keamanan tamu adalah prioritas utama bagi industri perhotelan. Namun karena kondisi ekonomi yang sulit, banyak pengusaha hotel mengurangi tingkat keamanan, hal ini dapat mengakibatkan peningkatan bahaya dan tanggung jawab jika hal itu menyebabkan lingkungan yang tidak aman.
Manajer pengelola dan properti hotel harus senantiasa meninjau tingkat keamanan staf dan peralatan mereka untuk memastikan mereka dapat memberikan perlindungan yang memadai bagi tamu. Semua team keamanan baik staf keamanan internal maupun staf yang dikontrak harus diberikan pelatihan yang memadai, dan sistem keamanan, seperti kamera, juga harus dipelihara dengan baik.
- Keamanan Cyber
Perlu diketahui bahwa kejahatan dunia maya (cyber crime) saat ini sedang meningkat tajam, dan bisnis perhotelan sering menjadi sasaran, karena mereka sering menerima kartu kredit sebagai pembayaran. Resiko yang berhubungan dengan keamanan informasi keuangan pribadi dapat mendatangkan biaya yang signifikan akibat dari data pelanggan yang telah secara tidak sengajak diekspos ke umum.
Untuk melindungi bisnisnya, semua perusahaan perhotelan seharusnya memiliki pengamanan data dan prosedur untuk mengurangi resiko akibat dari cyber crime. Prosedur tentang bagaimana data dikumpulkan dan disimpan harus dipikirkan dengan baik, atau jika pihak ketiga yang menyimpan informasi, penting bagi mereka untuk memiliki prosedur keamanan yang kuat.
Untuk memastikan pelanggan, karyawan, dan bisnis Anda aman, bisnis perhotelan harus berhati-hati mempelajari tingkat biaya mereka saat ini dan dimasa depan kebijakan dan prosedur yang mereka miliki.
Untuk mengatasi resiko-tersebut selain adanya usaha maksimal oleh pemilik dan pengelola hotel, perlu pula usaha untuk mengalihkan resiko tersebut ke perusahaan asuransi atau dengan istilah yang lazim adalah mengasuransikan resiko tersebut.
Berikut ini jenis-jenis asuransi yang dibutuhkan oleh usaha perhotelan:
- Public Liability Insurance atau Asuransi Tanggung Jawab Hukum
Penting untuk setiap bisnis khususnya industri perhotelan, polis asuransi tanggung jawab hukum penting untuk melindungi bisnis dari tuntutan yang diajukan akibat cedera badan dan kerusakan barang yang terjadi di hotel mereka. Termasuk juga jaminan dan perlindungan terhadap tuntutan atas cedera pribadi, kerusakan properti milik tamu, pelanggan, klaim cedera hilangnya reputasi biaya lain yang terkait dengan kasus ini.
- Property All Risks atau Asuransi Properti (bangunan hotel, isi dan perlengkapan)
Asuransi properti menjamin kerusakan atas bangunan dan ini hotel, termasuk peralatan seperti furnitur, komputer, lanskap luar ruangan, dan inventaris serta properti lainnya yang disimpan di bisnis Anda.
- Workmen’s Compensation (WCA) atau Kompensasi Pekerja
Jaminan asuransi kompensasi pekerja menyediakan jaminan bagi pekerja yang cidera, cacat atau meninggal dunia yang disebabkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. terluka dalam pekerjaan dan juga melindungi majikan dari tuntutan hukum karyawan. Jaminan ini sama seperti jaminan BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia yang diwajibkan bagi seluruh pengusaha.
- Umbrella Liability – Asuransi Kewajiban Payung Bisnis
Jika jaminan asuransi tanggung jawab hukum yang ada seperti Public Liability Insurance, Employer’s Liability Insurance, Automobile Liability lainnya tidak dapat menutupi biaya klaim asuransi tanggung jawab hukum yang timbul, maka polis asuransi Umbrella Liability Insurance bisa memberikan jaminan.
Jaminan Umbrella Liability ini biasanya diberikan oleh hotel yang berada di dalam jaringan hotel international dimana mereka telah membuat polis induk yang menjamin seluruh hotel yang mereka kelola di seluruh dunia akan tetapi jaminan yang diberikan jika polis asuransi dari masing-masing hotel sudah melebihi jaminan maksimal.
- Business Interruption Insurance – Asuransi Gangguan Usaha
Jenis asuransi ini penting untuk hotel sebagai akibat dari wabah pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini.
Asuransi gangguan usaha dapat membantu mengurangi kerugian ketika resiko dan kondisi ekstrim yang terjadi membuat hotel atau bisnis lain tidak bisa berfungsi. Misalnya, dapat melindungi hotel dari penurunan pendapatan pada saat terjadi gempa bumi atau kebakaran.
Untuk mendapatkan gambaran resiko yang lebih tepat untuk hotel Anda adalah dengan meminta saran dan masukan dari perusahaan konsultan asuransi atau perusahaan broker asuransi yang berpengalaman.
Berdasarkan informasi yang tepat broker asuransi akan memberikan masukan dan proposal jenis-jenis asuransi yang tepat. Menempatkankan ke perusahaan asuransi yang paling tepat dengan biaya premi asuransi yang paling kompetitif.
Tugas utama dari broker asuransi adalah sebagai Advocate atau pengacara jika terjadi klaim. Broker asuransi yang membantu Anda untuk mengurus klaim sejak terjadinya kecelakaan hingga pembayaran.
Salah satu perusahaan broker asuransi yang terkemuka di Indonesia adalah L&G Insurance Broker.
Untuk semua keperluan asuransi Anda hubungi L&G sekarang juga!
—
HOTLINE L&G 24JAM: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP CHAT – SMS)
website: lngrisk.co.id
E-mail: customer.support@lngrisk.co.id
—
Kenapa Broker Asuransi sering juga disebut sebagai Advocate asuransi?