Liga Asuransi – Kembali kita kembali di hari Jumat yang bagi kami ini adalah saatnya untuk Insurtech.
Saat ini, seolah-olah sudah berabad-abad lamanya kita tidak bisa pergi keluar malam dengan leluasa dikarenakan masih dalam masa pandemi Covid-19 yang belum kunjung selesai. Di sebagian negara, bar, restoran, dan kafe mengurangi jam operasionalnya atau lebih parahnya tutup. Banyak bar atau kafe yang masih menyimpan bir dalam jumlah besar. Tapi karena operasional bar/kafe tutup, mengakibatkan kualitas dari bir tersebut menurun. Bagaimana cara mengatasinya? Tentunya bukan lantas diminum sendiri oleh pemilik bar/kafe, bisa timbul masalah baru untuk pemilik bar/kafe itu sendiri.
Royal Swinkels, tempat pembuatan bir bir Bavaria, memiliki solusi yang sangat baik dan berkelanjutan untuk memberikan tujuan lain pada bir tersebut. Bir diprsoses lagi, dihilangkan alkoholnya dan mendaur ulangnya menjadi sabun tangan desinfektan. Berikutnya, sepuluh ribu liter produk pembersih tangan didistribusikan ke ratusan rumah sakit, kantor GP, dan panti jompo – gratis.
Dari contoh diatas, meskipun ada banyak keputusasaan dalam jangka waktu ini, pasti ada inisiatif baru yang muncul, kreatif, dan terutama bisa berguna juga untuk orang lain. Ada lagi contoh di bidang Insurtech meskipun ini terjadi di luar Indonesia. Semakin banyak operator asuransi, insurtech, dan perusahaan teknologi meminjamkan bakat dan teknologi mereka untuk membantu dunia memerangi pandemi.
Masing-masing berusaha memecahkan masalah yang sangat spesifik. Peluang sepertinya tidak ada habisnya.
Ada delapan kategori di mana para pelaku insurtech dan perusahaan asuransi memberikan nilai tambah baru terhadap kemampuan yang mereka miliki. Masing-masing memanfaatkan kebutuhan yang memang sedang terjadi, membuktikan relevansi dan dampak sosial dari komunitas insurtech dan asuransi.
- Memberikan edukasi apa sebenarnya Covid-19 itu dan bagaimana mengetahui apakah Anda tertular atau tidak.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi secara cepat gejala COVID-19 dan memberikan rekomendasi yang dapat diandalkan dan langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Seperti yang dilakukan Infermedica sebuah startup insurtech di Polandia memberikan solusi yang memotong dua arah. Mereka mengembangkan protokol skrining berdasarkan pedoman resmi oleh WHO. Ini gratis, diterjemahkan dalam 20 bahasa dan dapat digunakan dalam beberapa menit. Dengan cara ini, Infermedica berharap dapat membantu sebanyak mungkin orang untuk mengetahui informasi awal apakah seseorang tersebut tertular virus corona atau tidak.
- Mengetahui apa yang harus dilakukan jika Anda berada di luar negeri
Ekspatriat dan pelancong yang berada di luar negeri mengalami kesulitan menemukan informasi COVID-19 terlebih yang berkaitan dengan negaranya. Ini juga bisa menjadi tantangan untuk menjalani tes atau mencari bantuan medis, jika perlu. Setiap negara memiliki persyaratan khusus dan tidak selalu dapat menawarkan bantuan dalam bahasa Inggris.
Air Doctor (Israel) membuat panduan negara-demi-negara yang komprehensif yang mencakup informasi umum serta detail tentang di mana mendapatkan bantuan. Dengan menggunakan panduan ini, ekspatriat dan pelancong dapat mematuhi persyaratan negara tertentu, membatasi keterpaparan pada orang lain, dan membantu mengurangai penambahan orang yang positif terkena virus corona.
- Mencegah infeksi dan penyebaran virus
Kita semua tahu bahwa kita harus menghindari menyentuh wajah kita untuk mencegah virus Corona membuat kita sakit. Tapi ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Slightly Robot (AS) mendesain ulang perangkat yang dapat dikenakan untuk menghentikan jenis sentuhan berbahaya lainnya – trikotilomania, kelainan yang memaksa orang menarik rambut mereka ke rambut yang mencegah Anda menyentuh wajah. Dengan menggunakan gelang Immutouch bisa merasakan gerakan tangan Anda 10 kali per detik dan akan bergetar setelah Anda menyentuh wajah. Dengan cara ini, Slightly Robot akan mendukung Anda dalam perang melawan infeksi COVID-19.
- Menawarkan bantuan kepada kantor GP yang kelebihan beban
Banyak orang ragu-ragu terhadap kondisinya sendiri apakah terpapar corona atau tidak, terlebih setelah orang tersebut pulang dari kantor, terbebas dari kerumunan orang, setelah bertemu dengan kerabat yang ternyata terpapar corona. Janji dengan dokter untuk konsultasi juga menyebabkan pergerakan yang tidak perlu dan kontak fisik yang meningkatkan risiko penyebaran lebih lanjut. Selain itu, janji temu fisik sangat memakan waktu.
Untuk membantu masyarakat serta sistem medis, AXA Belgium mengembangkan konsultasi medis digital. Pasien menghubungi, menjawab beberapa pertanyaan dan menerima janji temu dengan dokter. Seorang dokter menenangkan, menasihati atau merujuk pasien. Dengan telekonsultasi risiko penyebaran virus berkurang, sedangkan jalur pertolongan pertama tetap tersedia bagi yang membutuhkan.
- Meringankan beban kerja di rumah sakit
Setiap hari kita ketahui penambahan pasien COVID-19 yang kian mengkhawatirkan, yang menyebabkan meningkatnya kelangkaan kapasitas ICU.
Philips memberi institusi perawatan kesehatan solusi telehealth untuk memproses permintaan perawatan kesehatan melalui skrining online. Pasien yang terinfeksi virus dapat dipantau dari jarak jauh melalui kuesioner otomatis tentang situasi rumah dan kondisi kesehatan mereka. Solusi telehealth bertujuan untuk mencegah kunjungan yang tidak perlu ke rumah sakit dan memungkinkan pemantauan jarak jauh dari sebagian besar pasien COVID-19 yang berada di karantina di rumah sebagai titik perawatan alternatif.
- Mengamankan sumber daya yang cukup untuk bantuan medis
Di banyak negara, ada ketakutan yang nyata bahwa jumlah ventilator darurat dan peralatan lain untuk merawat pasien COVID-19 tidak cukup, bahkan menyebabkan peralatannya habis. Namun ada juga inisiatif baru untuk berproduksi lebih cepat dan efisien.
Untuk dapat menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa, Munich Re dan Frauenhofer Research Institute the Give A Breath Challenge untuk menemukan desain cetak 3D terbaik untuk memungkinkan produksi langsung dan terdesentralisasi.
- Memahami COVID-19 lebih baik dalam memprediksi dan menahan virus
Pandemi saat ini meminta kecepatan dalam memproses hasil tes untuk COVID-19. Tapi bagaimana Anda bisa mempercepat ketika hasil tes perlu dimasukkan ke dalam spreadsheet secara manual, membutuhkan waktu beberapa jam atau lebih untuk menyelesaikannya?
UiPath (Rumania / AS) meluncurkan proyek percontohan dengan robot perangkat lunak yang dapat menyortir dan mendistribusikan hasil tes dari laboratorium di lokasi rumah sakit dalam hitungan menit, memungkinkan staf untuk segera menerapkan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi di tempat yang diperlukan. Dengan mengotomatiskan proses tersebut, perawat dan spesialis lain di departemen pengendalian infeksi rumah sakit dibebaskan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasien.
- Menjaga imunitas di masa pandemi
Mempertahankan kebiasaan sehat dan imunitas selama pandemi bisa jadi sulit.
Virgin Pulse (Inggris Raya) menawarkan kepada anggotanya perangkat khusus dan program terintegrasi untuk melacak kebiasaan sehat Covid-19. Untuk memastikan orang tetap bugar secara mental, fisik, dan finansial. Ini bisa dilakukan sendiri, tersedia dalam 100+ bahasa, berfungsi sebagai ‘COVID-19 Homebase’. Mereka bekerja sama dengan Aaptiv, Enrich, meQuilibrium, Monj, Whil dan Zipongo untuk memberikan akses gratis ke program dan sumber daya kesehatan dan kesejahteraan bagi orang-orang untuk menavigasi pandemi ini dengan cara yang positif dan sehat. Contohnya termasuk kelas kardio, demo memasak yang dipimpin chef, dan audio mindfulness yang dimasukkan ke dalam aplikasi game yang menawarkan tantangan dan hadiah untuk melacak kebiasaan sehat Anda.
Pandemi Covid-19 khususya di Indonesia ini yang belum diketahui secara pasti kapan akan berakhir tentunya bukan hanya cerita kelam saja yang dialami seluruh aspek bisnis terutama asuransi dan insurtech, pasti ada peluang inovasi baru yang berguna untuk saat ini.
Artikel ini dipersembahkan oleh L&G Risk Broker Asuransi – Smart Broker Insurance