Liga Asuransi – Sidang pembaca yang luar biasa, apa kabar? Semakin banyak informasi yang kita ketahui akan semakin baik rencana bisnis yang akan disusun. Anda setuju?
Kami yakin sebagian besar dari para pebisnis saat ini masih dalam tahap penyusunan rencana bisnis tahun 2022. Mungkin sebagian sudah selesai dengan program business plannya, akan tetapi mumpung tahun 2022 masih ada beberapa hari lagi ada baiknya jika informasi terus ditambah sehingga mendapatkan gambaran yang lebih detail mengenai peluang di tahun 2022.
Nah kali ini kami ingin membahas tentang peluang usaha di bidang batu bara di tahun 2022. Dari informasi yang berhasil kami kumpulkan dari media online terlihat bahwa bisnis batu bara masih sangat menjanjikan. Industri ini terus bertumbuh sejalan dengan meningkatnya kebutuhan energi dunia.
Kita patut bersyukur bahwa bumi Indonesia yang kaya dengan sumber daya mineral termasuk batu bara yang menjadi salah satu penyelamat pendapat devisa negara ketika sumber lain mengalami penurunan.
Berikut ini kami turunkan 3 tulisan dari berita online yang kredibel yang layak menjadi sumber informasi yang dapat diandalkan. Jika Anda tertarik dengan tulisan ini, silakan dibagikan kepada rekan-rekan Anda agar mereka juga paham seperti Anda.
- Bisnis.com – 22 Desember 2021 “Proyeksi Produksi Batubara 2022 Naik, Pengusaha Jangan Lupa Kewajiban DMO”,
Head of Indonesian Mining & Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo mengingatkan agar kenaikan produksi batu bara tahun depan tidak mengganggu komitmen perusahaan tambang dalam memenuhi ketentuan domestic market obligation (DMO).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan kenaikan produksi batu bara berkisar antara 637-664 juta ton pada 2022. Dari jumlah tersebut diperkirakan kebutuhan untuk industri dalam negeri 190 juta ton.
Singgih menyebutkan bahwa rencana kementerian menaikan rencana produksi batu bara nasional masih pada angka rasional dalam peta prospek impor negara importir. Meski begitu, badan usaha diminta tidak melupakan kewajiban DMO.
Pemerintah Kaji Ulang Harga Batu Bara DMO untuk Pembangkit Listrik PLN “Namun terpenting, kenaikkan produksi harus diperkuat dengan komitmen perusahaan untuk memenuhi DMO agar kepentingan pengelolaan energi nasional tidak terganggu,” katanya kepada Bisnis, Selasa (21/12/2021).
Lebih lanjut, dia menilai bahwa pengawasan produksi secara paralel harus dilengkapi dengan ketegasan. Kebijakan ini perlu untuk memastikan perlindungan pada lingkungan, komitmen DMO batu bara dan pengembangan pemberdayaan masyarakat (PPM) dapat berjalan optimal.
Sementara itu, dia menyebut peta impor batu bara global masih akan meningkat pada tahun depan. IMEF menyebutkan adanya kenaikan permintaan batu bara dari China, India, Asia Tenggara dan pasar besar lainnya sebesar 42 juta ton.
Permintaan Pasar Global Dorong Kenaikan Produksi Batu Bara Tahun depan “Kalau target produksi tahun ini sebesar 625 juta ton, bisa jadi tercapai 615 juta ton. Dengan target produksi sebesar 637 ton – 664 ton berarti ada kenaikan 12 – 39 juta ton. Sehingga target kenaikan masih relatif ketemu dengan proyeksi demand,” terangnya.
Meski begitu, dia menilai pengembangan produksi batu bara harus memperhatikan kebijakan China dan India pada 2025 – 2026. Kedua negara ini mulai serius dalam transisi energi seiring dengan upaya phase down PLTU dan arah impor batu baranya.
- KONTAN.CO.ID – Prospek ekspor batubara dinilai masih tetap kuat pada tahun 2022
Sejumlah perusahaan batubara dalam negeri masih melihat prospek bisnis ekspor yang cerah di 2022. Permintaan batubara ini didukung oleh kebutuhan energi dalam masa pemulihan ekonomi saat pandemi Covid-19 mereda.
Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Febrianti Nadira memaparkan, di tahun depan permintaan pasar ekspor diharapkan akan tetap tumbuh dan menopang kinerja perusahaan. “Demand batubara dunia masih tetap tumbuh karena batu bara masih menjadi sumber energi yang ekonomis dan didukung oleh semakin berkembangnya Clean Coal Technology,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (3/12).
Selain itu, meredanya pandemi Covid-19 juga diharapkan akan dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang artinya kebutuhan energi juga akan semakin tumbuh. Adapun sumber energi yang paling siap mendukung perkembangan tersebut adalah batu bara.
Febrianti mengatakan, Indonesia merupakan pelanggan terbesar pada penjualan Adaro Energy pada periode 9 bulan tahun ini dengan porsi penjualan 28% dari total penjualan batubara ADARO. Kemudian, diikuti dari pasar Asia Tenggara 21% dan Asia Timur sebanyak 20%, China sebesar 19% dan sisanya dari India dan negara lainnya.
Febrianti menegaskan, Adaro akan terus mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasi sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan dengan terus berfokus untuk mempertahankan margin yang sehat dan kontinuitas pasokan ke pelanggan.
Berbeda dengan Adaro, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) masih memonitor situasi pandemi di tahun depan. Presiden Direktur GEMS, Bonifasius mengatakan, situasi pasar ekspor sangat tergantung pada perkembangan pandami. “Kalau pandemi Covid -19 mereda demand akan stabil dan sebaliknya,” jelasnya saat dihubungi secara terpisah.
Menurutnya, jika pandemi mereda, tentu pertumbuhan industri akan terjadi. Di tahun depan jika kondisi pasar tidak memungkinkan, GEMS mengusahakan outlook penjualan sama dengan tahun ini. Gambarannya, komposisi ekspor 65% di mana 35% didominasi Tiongkok. Adapun pasar lokal sekitar 30%-35%.
- IDX Channel: ECONOMICS Harga Batu Bara 2022 Diprediksi Meredup, Analis Sebut Produksi di China dan India Bakal Naik
Harga batu bara diramal meredup pada tahun 2022 setelah mencapai puncaknya di tahun ini. Hal itu juga didorong sentimen oleh China yang telah mempercepat persetujuan tambang batu bara baru untuk meringankan krisis listriknya pada tahun 2021.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Juan Harahap memperkirakan akan melihat peningkatan produksi batu bara domestik yang signifikan di China terlebih dahulu pada kuartal IV-2021. Sebab, berdasarkan data Bloomberg, sekitar 220 juta metrik ton kapasitas batu bara brownfield telah diberi lampu hijau dan 120 juta ton masih tertunda.
“Di sisi lain, kami memperkirakan produksi batu bara domestik India terus meningkat, impor batu bara India dapat terus turun pada 2022. Untuk persediaan batu bara India, menurut kami angka bulan September adalah tanda awal bahwa persediaan batu bara akan pulih didukung oleh produksi batu bara domestik yang lebih tinggi di masa mendatang,” ujar Juan dalam risetnya, Selasa (23/11/2021).
Selain itu, Konferensi Para Pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan pertemuan di Glasgow dari 31 Oktober-13 November untuk KTT tahunan ke-26 (COP26) untuk mengatasi perubahan iklim terlihat banyak tekanan terhadap industri batu bara.
Mirae Asset masih melihat permintaan batu bara China akan bertahan dalam jangka menengah, karena ada sejumlah besar kapasitas pembangkit listrik termal terpasang di China.
“Kami mencatat bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara China yang beroperasi sepanjang tahun 2020 meningkat menjadi 1,0 juta MW (+4,2% YoY),” katanya.
Lebih lanjut, Mirae Asset mempertahankan permintaan Overweight pada sektor batu bara Indonesia, meskipun mereka memperkirakan asumsi harga batubara rata-rata pada 2022 akan turun menjadi USD 100 per ton dari USD 126 per ton.
“Namun, kami memperkirakan transisi untuk energi terbarukan masih akan menantang dalam waktu dekat, dan asumsi harga batubara sebesar USD 100 per ton pada 2022 masih menguntungkan bagi industri batu bara Indonesia,” tutup Juan.
Head of Research PT Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma menuturkan, investor yang ingin melirik saham batu bara bisa mempertimbangkan dari sekarang. Suria melihat saham batu bara masih spekulatif mengingat harganya bisa dari yang menurun dalam menjadi menguat kembali dalam semalam.
“Tapi sebenarnya harga batu bara itu masih tinggi juga dibanding tahun lalu dalam kondisi normal masih tinggi, jadi walau terjadi penurunan dalam sebulan terakhir tapi saya pikir harga sekarang masih bagus banget ya untuk batu bara,” katanya.
Bagi yang belum punya emiten batu bara, Suria merekomendasikan untuk melihat dari sisi sektor yang sangat dibutuhkan dan diperlukan saat ini. Sebab saham batu bara banyak yang harus disiapkan karena sentimen yang terjadi sampai hari ini.
“Kita lihat dulu dari sektornya kan, kalau batu bara ada plus minusnya, kalau misal institusi mungkin tidak terlalu tertarik karena sangat mementingkan IHSG, tapi kalau ritel karena saat ini masih dibutuhkan banyak tapi kalau batu bara kurang di domestik kan, jadi pertimbangan seperti itu dan cara berinvestasi disesuaikan juga,” pungkasnya.
Resiko Industri Batu Bara
Industri batu bara masuk ke dalam kategori industri yang beresiko tinggi. Sering sekali terjadi kecelakaan terutama pada saat proses penambangan.
Alat berat yang digunakan sering mengalami kerusakan akibat bertabrakan sesama alat tambang, tergelincir, tertimbun longsor, terbakar dan sering juga terjadi pencurian komponen alat berat. Kecelakaan yang terjadi juga menimbulkan cedera dan meninggal dunia.
Selain kegiatan tambang, kecelakaan juga dapat terjadi pada saat pengangkutan batu baru dari tambang ke stockpile, atau ke Pelabuhan dan juga hingga sampai di stockpile di Pelabuhan tujuan.
Solusi terbaik untuk menghadapi resiko yang terjadi di industri batu adalah dengan memiliki jaminan asuransi. Ada beberapa jenis asuransi yang relevan dengan industri ini antara lain Heavy Equipment Insurance, Third Party Liability Insurance, Workmen’s Compensation Assurance (WCA) dan Industrial All Risks insurance untuk peralatan tambang.
Tapi sayangnya tidak mudah untuk mendapatkan jaminan asuransi yang industri tambang, untuk itu Anda memerlukan bantuan dari broker asuransi atau ahli asuransi yang sekaligus sebagai konsultan asuransi Anda.
Broker adalah ahli asuransi yang sudah mendapat izin dari OJK dan mendapatkan sertifikat keahlian dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Salah satu perusahaan broker asuransi yang berpengalaman di dalam industri tambang adalah L&G Insurance Broker.
Untuk semua keperluan Asuransi perusahaan Anda hubungi L&G sekarang juga.
—
Mencari Produk Asuransi? Hubungi Kami Sekarang Juga
HOTLINE L&G 24JAM: 0811-8507-773 (Call – Whatsapp – SMS)
website: lngrisk.co.id
E-mail: customer.support@lngrisk.co.id
—
Kenapa Broker Asuransi sering juga disebut sebagai Advocate asuransi?