Akankah Harga batubara bisa tembus USD 100/ton?
Liga Asuransi – Wabah global Coronavirus Disease (Covid-19) telah mengubah tren permintaan dan pasokan batubara dunia selama tahun 2020, termasuk yang dialami oleh Indonesia sebagai negara eksportir batubara termal terbesar di dunia. Selama tahun 2020 penambang menghadapi banyak sekali ketidakpastian harga yang begitu berfluktuatif dan risiko usaha batubara yang lebih parah dibandingkan sebelumnya.
Sebagai broker asuransi yang banyak fokus di industri pertambangan khususnya batubara, kami sangat memperhatikan perkembangan industri ini. Kami sangat concerned dengan resiko dan bahaya yang mengancam operasional mereka. Menurut pengalaman, semakin tinggi aktivitas tambang semakin tinggi pula potensi resiko yang dapat terjadi.
Untuk memberikan gambaran tentang peluang bisnis baru baru berikut ini kami tuliskan informasi yang kami kumpulkan dari berbagai sumber antara lain dari berita online dan media cetak. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi klien-klien kami yang bergerak di bidang batubara.
Pada awal tahun 2020 pemerintah memperkirakan ekspor batubara Indonesia setidaknya bisa mencapai 392,4 juta ton pada 2020, lebih rendah 14 persen dari realisasi ekspor batubara pada 2019 yang sebesar 454,5 juta ton.
Tapi untuk tahun 2021 ini, pemerintah mengharapkan volume ekspor batubara yang lebih tinggi karena permintaan yang cukup kuat datang dari pasar utama China dan juga di pasar baru di kawasan Asia seperti Vietnam, Bangladesh dan Pakistan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)memproyeksikan volume ekspor batubara Indonesia pada kisaran sebesar 406,3 juta-427 juta ton tahun ini dengan ekspor batubara ke pasar China diperkirakan berkisar antara 185 juta ton hingga 202,3 juta ton.
Pemerintah menetapkan target produksi batubara 550 juta ton tahun ini, atau sama dengan target tahun lalu dalam upaya membantu memulihkan harga komoditas tersebut. Semua penambang batubara harus menyesuaikan rencana produksi 2021 mereka dengan target produksi yang tentukan oleh pemerintah.
Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan permintaan batubara global meningkat 2,6 persen pada tahun 2021, didorong oleh permintaan listrik yang lebih tinggi dan hasil industri. Ekonomi China, India, dan Asia Tenggara menjadi andalan atas sebagian besar pertumbuhan itu, meskipun Amerika Serikat dan Eropa mungkin juga mengalami kenaikan konsumsi batubara pertama mereka dalam hampir satu dekade.
IEA mengatakan bahwa permintaan batubara global pada tahun 2021 diperkirakan masih berada di bawah level tahun 2019 dan bahkan bisa lebih rendah jika asumsi laporan untuk pemulihan ekonomi, permintaan listrik, atau harga gas alam tidak terpenuhi.
Rebound permintaan batubara pada 2021 diperkirakan akan berlangsung singkat, dengan perkiraan penggunaan batubara akan mendatar pada 2025 dengan jumlah kebutuhan sekitar 7,4 miliar ton. IEA menyatakan bahwa masa depan batubara sebagian besar akan ditentukan oleh kawasan Asia. Saat ini, Cina dan India menyumbang 65 persen dari permintaan batubara global. Dengan memasukkan Jepang, Korea, Taiwan dan kawasan Asia Tenggara, pangsa itu meningkat menjadi 75 persen. China, yang saat ini menyumbang setengah dari konsumsi batubara dunia, akan sangat berpengaruh.
Perkembangan harga batubara terkini bisa dilihat disini https://www.barchart.com/futures/quotes/LQ*0/futures-prices
Pada hari ini 20/01/21 harga kontrak berjangka batubara termal dari ICE Newcastle sudah menyentuh level tertingginya hampir dalam 2 tahun terakhir. Kini harga kontrak yang aktif ditransaksikan di pasar tersebut sedang konsolidasi di US$ 90/ton.
Sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) harga batubara tersebut telah naik 9,79%. Reli harga bahan bakar fosil ini dimulai sejak pertengahan Oktober. Apabila ditarik dari periode tersebut hingga akhir perdagangan pekan lalu harga batu bara telah meningkat 62,74%.
Untuk memanfaatkan peluang ini, para pelaku industri pertambangan saat ini sedang berfokus untuk meningkatkan produksi. Salah satu kendala yang dihadapi adalah ketersediaan alat berat. Saat ini jumlah alat berat yang siap dioperasikan kurang dan jika pun ada dalam kondisi yang belum siap pakai karena sudah hampir satu tahun tidak dioperasikan karena permintaan turun. Sementara untuk memesan unit baru tidak bisa cepat karena perlu ada waktu tunggu pengiriman dan juga waktu produksi.
Tantangan lain adalah ketersediaan alat angkut seperti dump truck dan kapal tongkang. Sama dengan alat berat, alat angkut ini juga tidak sepenuhnya tersedia dengan alasan yang sama.
Kami berharap semoga semua tantangan tersebut cepat teratasi dan industri batubara Indonesia dapat memanfaatkan peluang besar ini.
Resiko yang dihadapi oleh industri pertambangan sangat berat dan kompleks. Resiko terbesar adalah kecelakaan yang dialami oleh tambang terutama alat berat seperti excavator, dump truck, dozer dan lain-lain. Alat berat tersebut mudah terbalik, bertabrakan, terguling, jatuh masuk jurang, terbakar, pencurian dan banyak resiko lainnya.
Untuk mengatasi resiko tersebut, cara yang terbaik adalah dengan mengasuransikan semua alat berat tersebut. Tapi karena resikonya tinggi, tidak banyak perusahaan asuransi yang tertarik untuk menjaminnya.
Cara terbaik untuk mengasuransikan tambang adalah dengan menggunakan jasa perusahaan broker asuransi terutama broker asuransi yang berpengalaman di bidang tambang.
Broker asuransi yang akan merancang program asuransi yang dibutuhkan dengan terms and conditions yang terbaik. Kemudian menegosiakannya kepada beberapa perusahaan asuransi untuk mendapatkan jaminan dan biaya premi yang terbaik.
Manfaat yang paling penting yang diberikan oleh perusahaan broker asuransi adalah bantuan penyelesaian klaim secara penuh. Perlu diketahui bahwa untuk penyelesaian klaim broker asuransi juga bertindak sebagai Advocate atau pengacara yang mewakili Anda untuk menghadapi perusahaan asuransi.
Salah satu perusahaan broker asuransi yang berpengalaman di bidang asuransi tambang di Indonesia adalah L&G Insurance Broker.
Untuk seluruh kebutuhan asuransi tambang Anda hubungi L&G sekarang juga!
—
HOTLINE L&G 24JAM: 0811-8507-773 (CALL – WHATSAPP CHAT – SMS)
website: lngrisk.co.id
E-mail: customer.support@lngrisk.co.id
—