Liga Asuransi – Sidang pembaca yang luar biasa apa kabar? Setelah setahun lebih kami lebih banyak menulis contents yang berkaitan dengan risks management dan asuransi untuk berbagai industri yang menjadi klien kami. Tapi mulai minggu kini kami akan merubah porsinya, sebaliknya kami sebagai besar akan membahas i tentang industri dari klien-klien kami. Misalnya industri logistic, constructions, heavy equipment, mining, industrial, property, financials dan lain-lain.
Sebagai broker asuransi dan konsultan asuransi kami perlu terus meningkatkan pemahaman kami tentang perkembangan industri dari klien-klien agar kami dapat memahami resiko yang mereka hadapi sejalan dengan perkembangan zaman. Kami juga berharap dengan adanya perubahan contents ini akan menambah wawasan dari para pembaca tentang perkembangan dari industri yang ada.
Berikut ini kami tuliskan 3 berita menarik tentang industri logistics di Indonesia. Pada masing-masing tulisan kami selipkan link dari narasumber.
Jika Anda tertarik dengan tulisan ini silahkan dibagikan kepada rekan-rekan Anda agar mereka juga paham seperti Anda.
- Waspadai Cuaca Ekstrem, Hubla Terbitkan Maklumat Pelayaran
logistiknews – August 13, 2021
JAKARTA – Kementerian Perhubungan Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menerbitkan Maklumat Pelayaran Nomor 81/Phbl/2021 tanggal 12 Agustus 2021. Maklumat pelayaran tersebut dikeluarkan menyusul adanya prediksi cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi di beberapa wilayah dalam tujuh hari ke depan.
Adapun Maklumat Pelayaran menginstruksikan kepada Kepala Kantor KesyahbAndaran Utama, Kepala Kantor KSOP, Kepala Kantor UPP, Kepala Kantor KSOP Khusus Batam, Kepala Pangkalan PLP, serta Kepala Distrik Navigasi di seluruh Indonesia untuk mewaspadai bahaya cuaca ekstrem selama satu pekan kedepan dan perkiraan adanya gelombang ekstrim diatas 6 Meter yang diperkirakan akan terjadi di Perairan Timur Enggano, Perairan Selatan Banten, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan, Jawa Timur.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad menyampaikan Maklumat Pelayaran ini dikeluarkan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi tersebut.
“Berdasarkan hasil pemantauan BMKG tanggal 11 Agustus 2021, diperkirakan pada tanggal 11 sampai dengan 18 Agustus 2021, cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi di beberapa wilayah,” kata Ahmad, di Jakarta, Jumat (13/8/2021).
Dia menegaskan, sehubungan dengan hal tersebut, seluruh SyahbAndar diinstruksikan, untuk setiap hari, melakukan pemantauan ulang (Up to date) kondisi cuaca melalui bmkg.go.id, serta menyebarluaskannya kepada pengguna jasa, termasuk publikasi di terminal atau tempat embarkasi debarkasi penumpang. SyahbAndar juga diminta untuk menunda Surat Persetujuan Berlayar (SPB) sampai kondisi cuaca benar-benar aman untuk berlayar.
“Kegiatan bongkar muat barang diawasi untuk memastikan kegiatan dilaksanakan dengan tertib dan lancar, muatan dilashing, kapal tidak overdraft serta stabilitas kapal tetap baik. Apabila terjadi tumpahan minyak di laut agar segera berkoordinasi dengan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) terdekat untuk membantu penanggulangan tumpahan minyak,” kata Ahmad.
Kepada operator kapal, khususnya Nakhoda, agar melakukan pemantauan kondisi cuaca sekurangnya enam jam sebelum kapal berlayar dan melaporkan hasilnya kepada SyahbAndar pada saat mengajukan SPB. Selama pelayaran di laut, Nakhoda agar wajib melakukan pemantauan kondisi cuaca setiap enam jam dan melaporkan hasilnya kepada Stasiun Radio Pantai terdekat serta dicatatkan ke dalam Log Book pelayaran.
“Bagi kapal yang berlayar lebih dari empat jam, Nahkoda diwajibkan melampirkan berita cuaca yang telah ditAndatangani sebelum mengajukan SPB kepada SyahbAndar,” ucapnya.
Pada saat kapal dalam pelayaran mendapat cuaca buruk, agar segera berlindung di perairan yang aman dengan ketentuan kapal harus tetap siap digerakkan. Setiap kapal yang berlindung wajib segera melaporkan kepada SyahbAndar dan SROP terdekat dengan menginformasikan posisi kapal, kondisi cuaca dan kondisi kapal serta hal-hal penting lainnya serta melakukan pemantauan/ pengecekan terhadap kondisi kapal untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal yang dapat menyebabkan terjadi tumpahan minyak di laut.
“Jika terjadi kecelakaan, kapal harus segera berkoordinasi dengan SyahbAndar setempat dan melakukan penanggulangan tumpahan minyak dan akibat lain yang ditimbulkan termasuk penAndaan dan kegiatan salvage,” jelas Ahmad.
Siaga
Ahmad juga menginstruksikan kepada seluruh Kepala Pangkalan PLP dan Kepala Distrik Navigasi agar kapal-kapal negara (kapal patroli dan kapal perambuan) untuk tetap bersiaga dan segera memberikan pertolongan kepada kapal yang berada dalam keadaan bahaya atau mengalami kecelakaan.
Kepala SROP dan Nakhoda kapal negara untuk melakukan pemantauan dan penyebarluasan kondisi cuaca dan berita marabahaya.
“Apabila terjadi kecelakaan kapal maka Kepala SROP dan Nahkoda kapal negara harus berkoordinasi dengan Pangkalan PLP,” ujarnya.
Seluruh temuan terjadinya gangguan dan atau kecelakaan kapal dapat dilaporkan ke Puskodalops melalui nomor telepon 081196209700 atau email puskodalops_hubla@yahoo.co.id.
Berikut prediksi gelombang ekstrim hingga rendah yang akan terjadi di perairan Indonesia periode 11 – 18 Agustus 2021 yaitu:
Gelombang Ekstrim Diatas 6 Meter, diperkirakan akan terjadi di Perairan Timur Enggano, Perairan Selatan Banten, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan, Jawa Timur.
Gelombang Tinggi Diatas 4.0 – 6.0 Meter, diperkirakan akan terjadi di Perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh Hingga Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh Hingga Mentawai, Selat Sunda Bagian Barat Dan Selatan, Perairan Selatan Jawa Barat Hingga P. Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas Bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Barat, Samudra Hindia Selatan Bali Hingga NTT.
Gelombang Tinggi 2.5 – 4.0 Meter, diperkirakan akan terjadi di Perairan Selat Malaka Bagian Utara, Perairan Timur Simeulue, Teluk Lampung Bagian Selatan, Selat Sape Bagian Selatan, Perairan P. Sawu – P. Rote – Kupang, Laut Sawu, Laut Jawa, Selat Karimata Bagian Selatan, Laut Arafura.
Gelombang Sedang 1.25 – 2.50 Meter, diperkirakan akan terjadi di Perairan Timur Kep. Nias Hingga Mentawai, Selat Sumba Bagian Timur, Selat Ombai, Perairan Selatan Kep. Anambas, Perairan Timur Bintan – Lingga, Laut Natuna, Perairan Utara Bangka, Perairan Belitung – Selat Gelasa, Selat Karimata Bagian Utara, Perairan Utara P. Jawa Hingga Kep. Kangean, Perairan Selatan Kalimantan, Perairan Kotabaru, Selat Makassar Bagian Selatan Dan Tengah, Laut Bali – Laut Sumbawa, Selat Lombok Bagian Utara, Perairan Sabalana – Selayar, Teluk Bone Bagian Selatan, Laut Flores, Perairan Bau Bau – Wakatobi, Laut Sulawesi Bagian Timur, Perairan Selatan P. Buru – P. Seram, Laut BAnda, Perairan Kep. Sermata – Kep. Tanimbar, Perairan Kep. Kei – Kep. Aru, Perairan Jayapura – Sarmi, Samudra Pasifik Utara Jayapura.(am)
Sumber: https://www.logistiknews.id/2021/08/13/waspadai-cuaca-ekstrem-hubla-terbitkan-maklumat-pelayaran/
- IPC Berlakukan Auto Gate di Buffer Area Ex Lapangan Pacific Paint Tanjung Priok
Translog Today
Buffer are di Ex Lapangan Pacific Paint Tanjung Priok (IPC)
JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC memberlakukan Auto Gate di Buffer Area Pelabuhan Tanjung Priok menggunakan kartu elektronik sesuai tarif pas pelabuhan pada saat masuk keluar buffer area.
Auto Gate yang efektif sejak 15 Juli 2021 ini diterapkan di buffer area seluas lima blok atau 8.872,5 m2 dengan kapasitas 94 truk. Lokasinya di Ex Lapangan Pacific Paint Jl. Industri I Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Buffer area digunakan untuk lahan truk yang menunggu untuk kegiatan bongkar dan muat.
“Ke depannya kami akan melakukan perluasan lahan buffer area dengan menambahkan tiga blok atau 4.966,5 m2 yang dapat menampung 57 truk,” ujar EVP Sekretariat Perusahaan IPC Ali Mulyono, Rabu (11/8).
Dia mengatakan pemberlakuan Auto Gate non-tunai di Buffer Area ini tidak hanya meningkatkan fungsi digitalisasi pelabuhan, tetapi diharapkan mampu memperlancar kegiatan operasional di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok. (hlz/hlz)
- Perlancar Distribusi Logistik, Kemenhub & BRI Kolaborasi Integrasikan Aplikasi Sitolaut
JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Ditjen Perhubungan Laut berkolaborasi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mengintegrasikan aplikasi Sitolaut dengan layanan perbankan digital BRI yaitu aplikasi BRISTORE dan BRIVA Web Service.
Integrasi ini diharapkan semakin memperlancar distribusi logistik dan mengoptimalkan program tol laut, khususnya di daerah tertinggal, terluar, terdalam dan perbatasan (3TP).
Kolaborasi ini ditAndai dengan penAndatanganan perjanjian kerja sama oleh Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo dan Direktur Hubungan Kelembagaan dan BUMN BRI Agus Noorsanto, yang disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (13/8/2021).
Dengan integrasi aplikasi Sitolaut dengan salah satu Bank BUMN yang memiliki nasabah BRI hingga pelosok daerah sampai ke tingkat desa ini, diharapkan dapat memperluas informasi tentang tol laut kepada masyarakat khususnya para pelaku usaha di wilayah 3TP.
Melalui integrasi Sitolaut dengan BRISTORE ini, dapat mempermudah pendaftaran melalui aplikasi tol laut bagi para pelaku usaha yang akan mendaftar sebagai penyedia barang dan pengirim barang yang memanfaatkan kapal tol laut. Sementara, melalui layanan BRIVA dapat memudahkan pembayaran pesanan kontainer kapal tol laut dari pengirim barang kepada operator kapal.
“Ini merupakan langkah yang baik dalam upaya kita untuk menjangkau end user atau pedagang terkecil yang berada di daerah yang dilayani oleh rute tol laut. Mereka bisa pesan barang langsung melalui gawainya. Ini dilakukan untuk menghindari monopoli dari pihak-pihak tertentu yang membuat harga-harga barang dari tol laut ini tidak kompetitif,” jelas Menhub.
Menhub meminta layanan ini diintensifkan di titik-titik daerah 3TP seperti di NTT, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Menhub berharap, layanan ini dapat menjangkau para pelaku usaha UMKM, sehingga dapat membantu mereka untuk mengembangkan diri dan memberikan kontribusi yang riil terhadap kegiatan ekonomi nasional.
Menhub berharap, kerja sama ini dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat khususnya di wilayah 3TP, sesuai dari tujuan program tol laut yaitu untuk memperlancar distribusi logistik dan menghilangkan disparitas harga di daerah-daerah, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
“Dengan adanya kolaborasi ini, juga diharapkan dapat memperluas informasi tentang tol laut kepada masyarakat pelaku usaha di daerah 3TP, yang diharapkan dapat berperan serta mengirimkan hasil bumi atau hasil komoditinya sehingga dapat mengoptimalkan muatan balik tol laut,” ucap Menhub.(am)
Bisnis inti dari industri logistic yang selalu berhadapan dengan resiko, maka cara terbaik untuk mengelola risiko tersebut agar tidak terlalu mengganggu kinerja perusahaan adalah dengan selalu mengasuransikan resiko-resiko tersebut.
Resiko logistic antara lain, kecelakaan selama dalam pengangkutan barang, kerusakan barang selama berada di tempat penyimpanan, kerusakan alat angkat dan alat berat, kerusakan truck serta tuntutan dari pihak ketiga.
Cara terbaik untuk mengurus semua kebutuhan asuransi industri logistic adalah dengan menggunakan jasa perusahaan broker asuransi. Broker asuransi adalah ahli asuransi yang berada di pihak Anda. Mereka yang merancang program asuransi yang terbaik, mencari perusahaan asuransi yang kuat dan mempunyai sikap yang baik dalam menyelesaikan klaim.
Yang paling penting broker asuransi akan membantu Anda mengurus klaim dari sejak kecelakaan hingga pembayaran dari asuransi.
Salah satu perusahaan broker asuransi yang terbaik di Indonesia adalah L&G Insurance Broker.
Hubungi L&G sekarang juga!
—
Mencari Produk Asuransi? Hubungi Kami Sekarang Juga
HOTLINE L&G 24JAM: 0811-8507-773 (Call – Whatsapp – SMS)
website: lngrisk.co.id
E-mail: customer.support@lngrisk.co.id
—
Kenapa Broker Asuransi sering juga disebut sebagai Advocate asuransi?